Senin, 24 September 2012

Los Plos Notes #1: Tahu Bunder

Los Plos: The North Region of Jombang

http://adadijombang.blogspot.com
2 hari yang lalu gue baru tau bahwa ada jajanan khas asli Los Plos! (Ploso, Jombang Utara).

Namanya Tahu Bunder! Di sini gue gak mau panjang lebar jelasin Tahu Bunder itu apa karena udah dijelasin sama Mas Dodik di sini :D

Pengen sekali Alfa Ploso jualan Tahu Bunder Muahahaha
Gue baru nyadar ada jajanan ini ketika sering ke rumahnya Mr Wadi dulu. Jadi beliau pernah nawarin suatu jajanan kesukaan beliau. Dan itu adalah Tahu Bunder :D

Jadi ketika gue menghubungi bang Alid dan bertanya apa sih yang khas dari Ploso selain jembatannya?

Ketika Alid ngomong Tahu Bunder, gue langsung inget sama Mr Wadi :D

--------------

Sebenernya satu paketan itu buat seseorang.

Lalu kemudian sejam sebelum gue ketemuan gue ketiduran selama dua jam!

Akhirnya dia kecewa parah, marah banged, bangednya banged ._.

Gue makan sendiri deh.

Foto ini diambil 2 jam kemudian :p

Dua kali ini dia gue bikin marah.

Rasanya kalo inget masa lalu gue juga sering banged ngecewain orang dengan janji-janji palsu.

"Cewek itu kalo dibohongin, bakal kecewa berat" --Jojoz, 20 tahun sering ngecewain cewek

Rasanya stagnan aja...


Coba kalo gue buat video plus lagu ini cuma diganti liriknya dengan lirik jombangan? :D

------------------

Gue ditarik ke dunia musik lagi.

Bahkan diajak rekaman.

Kalo bertanya tentang aliran, gue sekarang lebih ke arah Folk Music. Loh gak tau?

"Musiknya itu cocok banged dimainkan live saat kamu sedang kasmaran berduaan dengan pacar kamu. Nadanya gak bikin kamu ngantuk, dikarenakan kamu sedang bersama pacar kamu.." -Jojoz, 20 tahun, korban PHP

Minggu, 23 September 2012

Tetep Gak Bisa Membagi Waktu

Favim.Com
Jadi ada suatu masa dimana, emang jadwal kita padet sekali.

Dimana semua kegiatan itu ada pada satu hari.

Fisik gue dicoba disini.

Capek.

Lalu gue teringat dulu sih waktu jamannya gue sering jadi panitia.

Satu hari full mondar mandir. Capek mental dan capek fisik, sampe tepar.

Tapi kayaknya itu belum apa-apa dibandingkan ini.

Apa gue yang terlalu over ekspetasi aja ya?

Kamis, 20 September 2012

Being Photographer Is Not My Assesment Before

Being Photographer Is Not My Assesment Before

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB5UJa2lKEosEtwlOstGslU2pACH6c8RFQHNPqBHqWsIr8znnAza3sHglVHUq1YHvCe_DIKQK69Re5NBqNi6g9lwjv0ycAGdqAC0_C__fHGYWI4HOjRGTwoijzNrDvCf1Z7m6uaDYd3YuC/s1600/IMG_7479.JPG


Jadi gue gak ngira bakal jadi kepengen banged megang kamera DSLR dan poto-poto. Bukan karena ngikutin trend, bukaann. Lagian dulu gue ogah banged yang namanya photography dikarenakan peralatannya yang muahaaallll.

Jadi kenapa?

http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/199843_201001496585221_190269267658444_733904_6682027_n.jpg
http://komikdkv4.wordpress.com


Satu, gue kaget banged ketika ternyata di Desain Komunikasi Visual itu juga diajarin photography! Ya, ini setelah gue riset tentang DKV di forum-forum internet macam Kaskus. Kehidupan DKV selain ujian-ujian mereka yang out of the box juga hal-hal lain yang emang keren abis. Mengajarkan kita untuk keluar dari zona nyaman di ranah digital. Kak Cece, kakaknya si DF katanya Pak Gor kemarin kuliah DKV juga ya? Katanya si DF sih malah magang. Jadi siapa yang bener ini? Hahaha

http://www.chaosgeneration.com/uploaded_images/mlc_fashion_photography_exhibition.jpg 

Dua, gue baru nyadar photography adalah salah satu unsur ekosistem yang selama ini gue gelutin di dunia kreatif.

Fashion-Brand-Photography-Modelling-------GraphicDesign-PhotoManipulation

Meski gak ada hubungannya langsung dengan desain vector yang sangat gue gelutin, sebuah brand itu gak lepas dengan yang namanya Graphic Design menurutku. Meskipun photography lebih ke arah Raster/Bitmap sih bukan ke arah Vector. Hohoho.



Tiga, dari dulu gue kepengen sekali punya pacar seorang model. Jadi antara photography, modelling bahkan fashion adalah ekosistem kreatif yang gak bisa dipisahkan (seperti alesan nomer dua).

http://subair.files.wordpress.com/2008/10/numpangdifedora.jpg


Empat, karena sering kumpul sama Cak Syafik. Jadi orang ini adalah orang Photography, meski gak seratus persen mempengaruhi tapi gue bisa mengenal sedikit tentang photography. Apalagi orangnya ini bisa gue korek-koreklah masalah kehidupan para photographer dan lingkungannya. Hohoho.

Lima, gue ada project kecil dengan Zara :)

------------------------------------------------------------------------

Melihat postingan sebelumnya, dengan apa gue menghasilkan uang dalam waktu cepat pemirsah?

Rabu, 19 September 2012

5 Juta Ya


Cek di sini http://www.bhinneka.com/products/sku00411657/canon_eos_1100d_kit.aspx

------------------------------------

Jadi karena gue terus kumpul sama anak Photography jadi pengen punya kamera. Mereka menyarankan Canon. Dan kenapa gue jadi tertarik gini ke arah photography? Apa Jojoz tidak konsisten?

"Ah Jojoz gak konsisten!"

Selasa, 18 September 2012

Unfollow

http://www.bangka.us/wp-content/uploads/Unfollow-bang-kaus.jpg


Hhhh.

Hari ini dan seterusnya gue bakal lupain DF. Semangat!

Fokus


Fokus.

http://www.photographytips.com.au/images/focus-photography-experts-natgeo1.jpg


Gue orangnya kalo udah fokus sama sesuatu kadang gak bisa digugat, kadang juga menyerah sama keadaan dan berpindah fokus. Maklumlah namanya juga cowok, beda sama cewek yang bisa melakukan berbagai macam hal dalam satu waktu. Itu kata orang-orang ahli psikologi, katanya sih.

Bukan mengeluh atau gimana, gue punya cita-cita untuk menjadi seorang yang bebas finansial lewat entrepreneur. Dan entah kenapa lingkungan gue di sini tidak mendukung untuk itu. Ajaran, doktrin, kebiasaan, adat tidak ada yang sama sekali memfokuskan diri gue untuk menjadi seorang entrepreneur. Malah lebih ke arah aktivis sosial, you know.

Update-nya mungkin lama, itu ketakutan gue. Seperti seorang Ibu Shof yang baru kali pertama ini gue denger bicara tentang pentingnya sebuah mimpi.

"Mimpi dulu! Berharap yang baik dulu sudah lebih baik daripada tidak berharap sama sekali"

Nah ketakutan gue adalah ketika gue udah tidak lagi fokus pada entrepreneur dan lebih pure ke aktivis sosial, orang-orang sini malah ngajarin tentang entrepreneur. Ketakutan gue ini berdasarkan pengamatan gue yang sudah-sudah. Kan percuma kan.

--------------------------------------------

Fokus itu penting. Tapi ketika sebuah mimpi gak sejalan dengan dukungan orang-orang, itulah dimana ujian kita dimulai. Pilihan-pilihan bermunculan seringkali membuat kita menunda mimpi kita dulu.

Banyak para motivator bisnis kayak @JayaYEA, @TungDW dan banyak lagi bahwa fokus bisnis di satu bisnis lebih efektif daripada membangun banyak bisnis.

Keadaan gue yang sekarang adalah mau merintis kembali sebuah bisnis dengan membawa brand yang akan menggemparkan seluruh dunia. Namun cita-cita itu harus berhadapan dengan program-program organisasi yang gak ada habisnya. Mulai dari RLHS, Sirri's program, bahkan Oktober besok gue harus siap-siap dengan acara Sumpah Pemuda.

Gue pengen sekali melihat perspektifnya DF, satu-satunya orang yang gue yakini punya mimpi banyak kayak gue. Tapi seringkali ketika kita berdua berkomunikasi, bahasa yang kita pakai tak sama dan seringkali kita tak mengerti apa yang kita mau tuju dari komunikasi itu.

Jadi menangguhkan mimpi atau melanjutkan mimpi? Itu intinya sih.

Dilemanya adalah ketika menangguhkan mimpi, gue takut terlalu tua untuk menikmati apa yang gue perjuangkan. Ada banyak orang sukses di usia muda bahkan seusia gue yang 20 tahun pun ada!

@hamasacorp itu seumuran gue. Seperti apa yang gue baca di internet, dia mulai bisnis sejak SMP-SMA hingga suatu hari dia berani minjem uang ayahnya 70 juta buat membuka bisnis franchise.

Rahasianya dia yang paling out of the box dari yang lain adalah ketika semua orang mulai dari nol, dia langsung loncat ke tangga nomer lima. Dia berusaha mengambil bisnis orang lain yang sudah lemah dan memperbaikinya dan jadilah Hamasa Corp yang bergerak di bidang meubel. Itu katanya sih.

Namun brandingnya @hamasacorp ini untuk anak-anak muda jadi dia gak pernah mempromosikan bisnisnya kepada para followernya di Twitland dikarenakan banyak followernya itu cewek-cewek ababil yang memuja dia bagaikan seorang personil boyband (sori Ham, gue pake ibarat boyband di sini :p) dan meubel bukan pasar yang tepat untuk follower-nya.

Dia bikin buku tentang rahasia kesuksesannya. Sudah bisa diorder dan dibeli cek aja TL nya dia di Twitland. Tapi gue gak tertarik untuk beli, bukan tidak tertarik sih, cuma khawatir aja kalo gue udah beli dan gue belum bisa praktek dikarenakan lingkungan gak mendukung kan sama aja bohong.

Kalo gue belum bisa fokus di bisnis ngapain juga gue beli buku bisnis kan?

Kalo gue melanjutkan mimpi, gue nanti dibilang bagai kacang lupa sama kulitnya. Mana ada orang yang mau dikatain gitu kan ya? Sialan. Dibilang gak mau ngurusin lah, jiwa-jiwa yang gak mau bersyukurlah, dan lain dan sebagainya.

Sekarang gue cuma bisa mencuri-curi waktu. Membagi waktu antara belajar menjadi pengusaha, belajar menjadi desainer grafis, belajar menjadi seorang sufi, belajar menjadi orang yang peduli dengan tanah air dan kemanusiaan. Gila aja. Hahahha.

Mudahan gue bisa cepet menyelesaikan Sirri's Program biar hati ini gak gampang goyah kalo menghadapi suatu masalah :)

Kemerdekaan Yang Hakiki


Kemerdekaan Yang Hakiki.

Di depan gue pas itu DF



Postingan ini selain karena DF juga karena bulan depan udah bulan Oktober, bulannya para pemuda Indonesia.

Masih gak jelas? Pada tanggal 28 Oktober 1928 seluruh perwakilan pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di satu titik untuk mengikrarkan sumpah untuk bersatu.

Satu hal yang ajaib. Dan itu benang merah ke Kemerdekaan bangsa Indonesia, 17 Agustus 1945.

Apakah bangsa Indonesia telah merdeka sepenuhnya?

Itu bab awal yang gue inget yang disampaikan oleh DF.

Bangsa Indonesia belum merdeka sepenuhnya. Kenapa? Karena mereka masih dijajah.

Tandanya dijajah? Bangsa ini tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam Undang-Undang Dasarnya.

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia? Mungkin kasus yang dilihat cuma TKI, tapi kalo menurut gue yang masih ada hubungan dengan pulau Kalimantan pembukaan lahan perkebunan sawit yang menggunakan tanah adat sangat-sangat mengacaukan ekosistem hutan. Suku Dayak yang tadinya hidup damai, jadi terbengkalai hidupnya.

Memajukan kesejahteraan umum? Pernah lihat sebuah rumah yang bagus, gede, dan mewah tapi tetangganya rumahnya mau ambruk.

Mencerdaskan kehidupan bangsa? Oke. Kenapa banyak orang masih merokok ya? Oke oke. Para produsen rokok yang cerdas cerdas.

Kita bahas cita-cita yang di dalam negeri aja dulu.

Apa itu dijajah? Dijajah adalah kalimat pasif dari kata penjajahan.

Apa itu penjajahan? Sifat serakah yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kenapa sifat serakah tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan?

Kita kasi contoh aja. Ketika ada orang yang mempunyai sifat serakah ketika dia diberi sedikit dia akan minta tambah, ketika dia diberi banyak dia tidak akan pernah puas.

Jadi penjajahan itu bukan manusia, bukan Amerika, bukan Inggris? Iya! Penjajahan itu bukan negara, bukan manusia, bukan bangsa, bukan Amerika, bukan Inggris tapi penjajahan adalah sebuah akibat dari tercokolnya sifat serakah di dalam manusia.

Berarti di Indonesia ini masih ada yang bercokol sifat serakah tersebut? Yap.

Kalimat yang paling gue inget, DF bilang kalo orang-orang serakah ini bahkan menempati posisi di titik-titik vital politik.

Lalu kenapa bangsa Indonesia memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka? Bukankah suatu hal yang sia-sia kalo sebuah bangsa memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka tapi pada kenyataannya bangsa itu masih terjajah? Pertanyaan yang bagus sekali. Tapi makalahnya DF gak sampai ke sana, di next bab gue bakal jawab sekenanya :)

So, dengan apa kita memberangus penjajahan yang ada di dalam diri kita ini?

Pendidikan sejak kecil tentang cinta tanah air.

DF lalu menerangkan bagaimana seorang ibu itu sangat berperan penting bagi pendidikan anaknya.

Jika ibunya punya sifat cinta tanah air, maka anaknya pun akan memiliki sifat cinta tanah air.

Jika ibunya suka bakso, maka anaknya juga pasti suka bakso.

Lalu apa hanya itu? Kesadaran diri juga perlu untuk memberangus sifat serakah dari dalam diri kita.

Nah kemerdekaan yang hakiki itulah kemerdekaan dari sifat serakah dari dalam diri kita.

-------------------------------------------

Mengapa Harus Ada Sumpah Pemuda?

Iya, mengapa untuk kemerdekaan Indonesia harus dirintis dengan Sumpah Pemuda?

Karena itu adalah sebuah puncak dari perjuangan bangsa Indonesia melalui pergerakan. Perlu diketahui perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan ada dua zaman. Yaitu zaman perlawanan dan zaman pergerakan.

Zaman perlawanan yang melalui peperangan masih bisa diredam, dan penjajah waktu itu masih bisa memecah belah mereka. Devide Et Impera.

Jadi Sumpah Pemuda adalah sebuah lawan untuk Devide Et Impera.

Ketemu kan benang merahnya?

3 Ikrar pemuda pada waktu itu adalah tentang persatuan, bukan tentang pemecah belah, bukan tentang saling mengutamakan ke-egoan daerah masing-masing.

-----------------------------------------------

Beliau Sang Guru Besar akhir-akhir ini sering dawuh.

"Kejahatan akan kalah dengan kebaikan. Namun kejahatan yang diorganisir akan menang melawan kebaikan yang tidak diorganisir"

Maka dari itu beliau mendirikan organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah.

Yah, memang tidak seperti teori dualisme. Tetapi Sumpah Pemuda adalah upaya untuk mengorganisir kebaikan, upaya untuk mengorganisir cita-cita luhur untuk merdeka, upaya untuk mengusir penjajahan, upaya untuk membersihkan diri dari sifat serakah.

Apa Perlu Sumpah Pemuda Diadakan Kembali?

Menurut gue pribadi, itu gak perlu. Yang perlu itu mengorganisir pemudanya.

Dulu gue sempet denger ada beberapa pemuda yang nekat mengadakan Sumpah Pemuda jilid 2. Tapi sayang sekali gaungnya tidak sampai terdengar hingga sekarang. Namun semangatnya pasti banyak menginspirasi :)

Beruntungnya gue hidup di lingkungan yang memang mengutamakan perihal Cinta Tanah Air. Dimana semua kegiatannya didasari dengan Cinta Tanah Air. Meski dari luar terkesan agamis, namun semua ajaran agama itu mengajarkan manunggalnya keimanan dan kemanusiaan. Salah satu essensi dari Cinta Tanah Air.

Apalah artinya ibadah haji berpuluh kali apabila di samping rumahnya ada orang-orang yang rumahnya hampir ambruk.

Mengorganisir para pemuda Indonesia untuk mengadakan kebaikan-kebaikan di muka bumi Indonesia memang bukanlah tugas yang mudah. Lihat aja upaya salah satu organisasi pemuda di http://tsp84.opshid.org

----------------------------------------------
Lanjut kepada pertanyaan di atas.

Lalu kenapa bangsa Indonesia memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka? Bukankah suatu hal yang sia-sia kalo sebuah bangsa memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka tapi pada kenyataannya bangsa itu masih terjajah?

Gue bisa menjawab dengan melihat sejarah. Sayangnya hampir semua angkatan DF yang presentasi, gak ada yang membahas hal ini, hal setelah proklamasi kemerdekaan.

Menurut gue pribadi, Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu belum final.

Para Founding Father negara ini langsung mengadakan upaya-upaya untuk mengorganisasi kebaikan dengan mendirikan negara Indonesia, menyusun dasar negaranya dan undang-undang dasar negaranya. Semuanya telah terpikirkan dengan matang.

Apa yang salah dengan melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia? Apa yang salah dengan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia?

Zaman setelah kemerdekaan ini disebut oleh orang-orang dulu sebagai zaman Revolusi.

Negara yang baru berdiri ini secara tak langsung berhadapan dengan orang-orang serakah kembali yang waktu itu ternyata bergabung dengan pemenang Perang Dunia II.

Gila ya.

Makanya ada Bandung Lautan Api, Peristiwa 10 November, Pemindahan ibukota ke Yogyakarta, Merebut Irian Barat, Trikora, Ganyang Malaysia, dll.

Setelah melewati masa-masa Revolusi awal yang berat tapi kuat tibalah masa kritis Revolusi dimana Rakyat Indonesia merasakan kesengsaraan. Gue lupa detilnya pada tahun berapa sampai berapa, tapi gue yakin zaman itu dimana angkatannya om Soe Hok Gie dengan keras mengkritik pemerintah waktu itu.

Yang paling gue inget jawabannya Bung Karno ketika dituduh menyengsarakan Bangsa Indonesia.

"Kita telah melawati masa-masa Revolusi awal yang gegap gempita, dan sekarang inilah zaman Revolusi yang berada tahap kritis. Bersabarlah wahai rakyatku"

Gue gak melihat omongannya, gue melihat sosok orangnya. Sosok pelaku sejarah yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, susahnya perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Diskusi-diskusi gue dengan Pak Wadi dulu menyetujui kalo Negara Indonesia itu pernah menjadi negara adidaya. Pak Wadi bilang kalo Indonesia menjadi negara superior dikarenakan sosok pimpinan negaranya.

Hyah. Demi apa coba, negara yang getol memobilisasi negara lain untuk membentuk blok sendiri yang bernama gerakan Non-Blok. Lalu mengumpulkan negara-negara yang habis dijajah dalam Konferensi Asia Amerika, lalu ada ASEAN, dll.

Dan sosok yang dilihat itu sosok Soekarno (sepertinya Bung Karno ini mengorganisir kebaikan :))

Lalu pernah suatu waktu gue ngeliat di Kaskus ada Hot Thread dimana memang Bangsa Indonesia dulu punya persenjataan lengkap untuk Angkatan Laut. Dan yang paling maju dimasanya.

Namun di belakang Soekarno banyak yang tidak tau kalo bangsa Indonesia kelaparan. Makanya Pak Wadi bilang didalam sosok kepemimpinan Soekarno yang superior dan disegani dunia ada kesalahan-kesalahan yang memang tidak bisa dihindari.

Gue pernah dipinjami DF sebuah novel yang menggambarkan begitu sengsaranya bangsa Indonesia waktu Orde Lama. Entah dia masih inget bahwa itu memang benar adanya atau dia nganggepnya cuma novel fiksi.

Gue juga pernah berdiskusi sama @revolutia di Twitland. Dimana dia pernah membahas Orde Baru, namun hal yang gue tanya malah Orde Lama. Hahaha.

"Soekarno menjadi diktator karena dia gak ingin imperialisme/penjajahan masuk kembali ke Indonesia"

Ya, beliau gak mau penjajahan kembali ke Indonesia. Karena beliau tahu pahitnya penjajahan itu.

Kembali ke atas, kemerdekaan Bangsa Indonesia ditandai dengan mencapai cita-cita luhur mereka yang tertuang di pembukaan Bangsa Indonesia. Jadi sekiranya kita belum melaksanaan cita-cita luhur tersebut kita belum bisa disebut merdeka.

---------------------------------------------------------------

Makalah yang dibuat DF menang.

Materinya emang keren, gue kasi 80 poin tapi untuk poin-poin yang lain gue kasi nilai rendah. Muahahaha.

-----------------------------------------------------------

Apa persamaan negara dengan manusia? Sama-sama memiliki kepala :)

Yo Momma


Yo Momma

http://fakhria.files.wordpress.com/2008/07/mom.jpg


Sebenernya dari awal gak pengen nulis ini sih. Ini aja inspirasinya baru aja. Meskipun udah gue pikirin masak-masa akhir-akhir ini. Dan waktunya tidak tepat pula ._.

------------------
D'Sound Live Concert Medley #np

Pada masa membangun hubungan dengan DF, hal yang paling gue syukurin adalah mengenal ibunya. Sosok yang mungkin bagi temen-temen deketnya DF pasti tau betapa dia seringkali cerita tentang ibunya. Dan mungkin bagi lo yang baru kenal DF, pasti menganggap hal itu tidak penting. Tapi percayalah perlahan tapi pasti lo bakal paham apa yang gue maksud :))

Oke itu lebay.

Kemarin gue sempet berdiskusi sama Mas Syafieq dimana gue menanyakan tentang seseorang yang bener-bener tenang layaknya orang yang punya pengalaman.

Gimana ya. Gue juga belum berhasil mendefinisikan sesuatunya.

Hipotesa sementara yang gue sebut adalah seseorang ini punya ketenangan dalam menghadapi masalah, seperti apa yang Sirri's Program hasilkan tetapi dia belum menjalankan Sirri's Program.

Apa gue terlalu melebihkan? Enggak juga, mungkin yang paling kerasa adalah dia punya sesuatu yang spesial yang gue sebut dengan DF's Effect.

Mas Syafieq hanya menjawab dengan kemungkinan-kemungkinan--berarti orang ini emang gak yakin  hahaha :p

Kemungkinan yang paling meyakinkan adalah DF memiliki seorang ibu yang super.

"Lo setuju kan pendidikan pertama dari manusia adalah ibunya sendiri?"

Gue setuju!

Lalu semuanya berkesinambungan.

Dari DF yang sering menceritakan ibunya, lalu gue yang sangat merasa bahwa ikatan antara ibu-anak ini sangat dekat dan bahkan baru-baru ini gue mendengarkan presentasinya DF yang menjelaskan antara ikatan seorang ibu dan anak. Sayang sekali presentasinya kehabisan waktu saat nerangin masalah itu.

"Kalo ibunya suka makan bakso, pasti anaknya juga suka makan bakso. Iya, karena anaknya sering diajak makan bakso"

Gue curiga ini #TrueStory nya dia.

---------------------------------------------------------

Ibu berarti paling menentukan sekali ya?

Ya iya dong.

Entahlah, gue gak tau harus ngomong apa lagi. Mungkin DF yang lebih berkompeten tentang hal ini.

Pokoknya menjadi orang tua itu harus bener-bener, gak boleh main-main :)

Next, gue bakal bahas materinya DF pas presentasi.

Sampai kapan sih bahas DF terus?

Hahahaha.

Senin, 17 September 2012

c3000 vs e3000


c3000 vs e3000

http://endyjkurniawan.com/wp-content/uploads/2011/03/c3000-2.jpg

c3000 adalah istilah yang saya ciptakan di Twitter untuk menyebutconsumer 3000 atau kelompok konsumen kelas menengah Indonesia. Sedangkan e3000 adalah istilah saya untukentrepreneur 3000 yaitu wirausahawan yang berasal dari kalangan kelas menengah. Ya, perlu diingat bahwa kalangan kelas menengah merupakan sumber kelas wirausahawan yang potensial mengingat mereka memiliki discretionary income (duit menganggur) yang cukup besar yang bisa diinvestasikan dalam beragam bentuk bisnis.
Dua Sisi
Apa hubungannya c3000 dan e3000? Dalam berbagai kesempatan diskusi dan seminar saya sering mengatakan bahwa kalangan kelas menengah merupakan aset paling berharga untuk membentuk Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dominan di dunia. Peran krusial kelas menengah ini bisa diihat dari dua sisi.
Pertama dari sisi permintaan (demand), yaitu peran mereka sebagai konsumen atau pasar luar biasa besar yang menyerap berbagai produk-produk industri kita mulai dari makanan-minuman, TV flat, mobil, hingga produk perbankan. Data BPS tahun lalu menunjukkan bahwa dengan penduduk mencapai 240 juta jiwa, kini sekitar 55% dari GDP (gross domestic product) kita berasal dari konsumsi dalam negeri (domestic consumption) yang mencapai angka sangat fantastis lebih dari Rp.4.000 triliun. Pasar domestik ini merupakan potensi pasar yang luar biasa besar.
Kedua, dari sisi penawaran (supply), yaitu peran mereka sebagai “produsen” atau lebih tepat disebut wirausahawan yang bergerak dalam berbagai sektor produktif pencipta nilai (value-creating activities). Dalam literatur ekonomi kelas menengah, memang kelompok ini memiliki peran strategis di dalam perekonomian suatu negara sebagai sumber bagi terbentuknya kelas wirausaha.
Dengan potensi discretionary income yang cukup besar mereka memiliki peluang paling besar untuk menjadi wirausahawan pencipta lapangan kerja bagi kalangan masyarakat di bawahnya. Di samping itu mereka juga memiliki apa yang disebut “middle class etos” yaitu nilai-nilai pekerja keras, berwawasan global, kreativitas, mengambil risiko (take-risk), dan pembelajar.
Ekonomi Keropos
Nah, ini dia hubungan antara c3000 dan e3000. Kalau negeri ini kuat c3000-nya, tapi tidak diikuti dengan kokohnya fondasi e3000, maka ekonomi bangsa ini akan keropos. Ya, karena kita hanya menjadi “bangsa pengonsumsi” dan “bangsa penikmat”. Kita hanya menjadi pasar bagi produk-produk asing yang menghisap manisnya madu negeri ini. Konsumsi domestik 4.000 triliun di atas hanya menjadi “bancaan” (bahasa jawa untuk: “kenduri”) para pelaku ekonomi asing. Kalau sudah begitu, maka cepat atau lambat kita akan menghadapai problem neraca pembayaran akut yang menjadikan keroposnya ekonomi kita.
Kita tidak bangga kalau hanya punya c3000 yang konsumtif danhedonis. Kita tidak bangga kalau hanya punya c3000 yang tiap akhir pekan berjejal-jejal membanjiri mal-mal yang bertebar produk branded asing. Kita tidak bangga kalau hanya punya c3000 yang bisanya hanya menyukseskan Java Jazz Festival atau konserJustin Bieber dan Katy Perry. Kita juga tidak bangga kalau hanya punya c3000 yang mobilnya (mobil merek asing tentu saja) membikin Jakarta lumpuh total oleh kemacetan.
Kita baru bangga jika c3000 yang tumbuh luar biasa ini juga diikuti oleh tumbuh luar biasanya e3000. Bangsa ini tak boleh hanya sekedar menjadi bangsa penikmat dan bangsa konsumtif, tapi juga harus menjadi bangsa pencipta nilai dan bangsa produktif. Dengan c3000 yang luar biasa besar, bangsa ini tak boleh hanya menjadi pasar merek-merek asing; tapi dengan kekuatan e3000 yang kokoh harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Itu artinya, kelas menengah kita juga harus menempa diri menjadi kelas wirausahawan yang tangguh dan menjadi backbone ekonomi bangsa.
Momentum
Karena adanya urgensi di atas, saya berpendapat kinilah saatnya e3000 Indonesia bangkit. Tumbuh pesatnya c3000 harus dijadikan momentum untuk menumbuhkan e3000 dalam jumlah besar. Revolusi c3000 yang menghasilkan pasar domestik yang sangat besar haruslah dimanfaatkan oleh e3000 untuk menempa diri menciptakan produk-produk yang mampu bersaing dengan merek asing. Hanya dengan c3000 (sisi demand) yang juga diikuti e3000 (sisi supply) yang solid, Indonesia akan memiliki kemandirian ekonomi, karena tak tergantung dari produk-produk hebat asing.
Kini saatnya e3000 harus memiliki sensitifitas luar biasa untuk mengendus setiap peluang yang muncul dari adanya revolusi c3000. Saya optimis e3000 memiliki daya saing unggul melawan merek-merek asing karena seharusnya merekalah yang paling mengerti seluk-beluk pasar Indonesia. Dengan pemahaman perilaku pasar Indonesia, e3000 haruslah mampu membangun local branddengan local advantages yang unik dan tak kalah dari global brand.
Tiga tahun terakhir Indonesia mengalami perkembangan ekonomi luar biasa. Menyusul terlampauinya GDP perkapita $3000 Indonesia tumbuh menjadi salah satu pasar terbesar di dunia yang dilirik produk dan investasi asing. Alangkah menyedihkan jika potensi pasar yang besar itu hanya dimanfaatkan produk-produk asing, karena memang kita tak mampu memanfaatkannya. Untuk bisa menggarapnya kita butuh e3000 dalam jumlah besar. Karena itulah, di samping “revolusi c3000” kita juga harus mendorong terbangkitkannya “revolusi e3000”.
Pahlawan Nasional
Kalau pada jaman Proklamasi 1945 dulu tantangan terbesar bangsa ini adalah kemerdekaan dari penjajah Belanda, maka tantangan kita ke depan adalah bagaimana membawa Indonesia menjadi bangsa besar dengan kemandirian ekonomi yang kokoh. Karena itu, kalau pahlawan nasional di jaman kemerdekaan dulu adalah para pejuang yang mengangkat senjata melawan penjajah, maka kini pahlawan nasional itu adalah e3000 yang peduli dan bertanggung-jawab pada kejayaan dan kemandirian ekonomi bangsa.
Kalau di jaman kemerdekaan dulu pahlawan nasional bisa dihitung dengan jari (Soekarno, Hatta, Sudirman, dll.), maka kini pahlawan nasional itu ribuan, ratusan ribu, bahkan kalau bisa jutaan. Ya, karena semakin banyak dari bangsa ini yang menjadi e3000, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang makin besar dan makin mandiri. Mari menjadi e3000 yang peduli dan bernurani.

----------------------------------


Hidup produk lokal! :D

Rabu, 12 September 2012

@shuffleJBG


Suatu kegiatan di jaman digital harus didokumentasikan. Menandakan kehidupan, meskipun kegiatannya cuma ngobrol ngalor ngidul gak jelas dengan diposting di internet konsep lestari bisa dilaksanakan.

Iya, konsep lestari. Konsep yang diajarkan di lingkungan di sini dimana
Suatu kebaikan itu dinilai bukan karena banyaknya value tapi karena konsistensinya
Itu yang gue mau bawa di @shuffleJBG dan Putro (dua dari kiri) sedikit nyambung dengan gue.

Dia yang jauh-jauh dari Balikpapan ingin menanamkan hal yang sama dengan hanya sedikit tapi harus jadi pinter semua.

Namun JPC gak ada yang mau respon kayaknya. Hahaha. Padahal di sana kebanyakan temen-temen gue tuh.

Terpaksa orang-orang awam dengan Photography kayak gue hanya bisa poto lewat hape :D

Sakinah


Jadi gue harus ketawa, selama 3 hari ini gue intensif twitwar sama DF.

Yak, bukan Twitwar sih. Cuma komunikasi lebih lanjut tentang apa yang dia posting kemarin.

Dan gue bersyukur juga menyesali hal ini.

----------------------------

Bersyukur Karena

Karena dengan to the point tanpa #nomention gue jadi bisa lebih mengkonfirmasi tebakan gue dan apabila kesotoyan gue sudah berlebihan, gue bisa menemukan kesalahan gue dimana.

Menyesal Karena

Kenapa gue ikut campur sama urusannya dia coba? Goblok banget kan gue.

Yah, ini emang gak lepas dari personaliti gue yang sotoy abis.

Gue jadi inget dulu pernah lihat TL nya DF bahwa dia me-retweet sesuatu yang berbunyi seperti ini

Kalo cewek udah cerita sama satu cowok, itu berarti cewek tersebut percaya sama cowok itu.

#tratakdungces

Sesuatu yang di retweet di Twitter, berarti ada yang setuju dengan hal itu.

Mungkin gue belum bisa dipercaya "lagi".

Atau yang lebih baik gini, gue menunggu sambil sibuk melakukan sesuatu yang bermanfaat sampai dia emang bener-bener datang dan memulai komunikasi lagi dengan gue.

Gimana? Anyone?

Dan mengenai judul. Dalam menghadapi berbagai masalah kita harus tetap sakinah-tenang.

Jika ditambah dengan ikhlas, waaaahhh sangat hebat sekali :D

Dan ini semua ada hubungannya dengan Sirri's Program :))

@JayaYEA : Sukses Itu Berpola, Kegagalan Juga Berpola | Practical Help and Advice for Startups | StartupBisnis.com

@JayaYEA : Sukses Itu Berpola, Kegagalan Juga Berpola | Practical Help and Advice for Startups | StartupBisnis.com



Editor’s Note :
Suatu hari di pertengahan tahun 2012, saya menonton acara ideas pitching yang merupakan program dari BNI, acara tersebut diadakan di FX mall Jakarta. Berbagai macam ide dan gaya pitching dari peserta bisa ditonton di sana. Mulai dari yang idenya aneh, gagap sewaktu bicara, membawa alat peraga keren, macam-macam ada di sana.
Salah satu hal yang menarik, ada 1 peserta yang pitching, yang menjawab demikian sewaktu ditanya juri :
Apa yang membedakan produkmu unggul dibanding dengan produk lainnya ?
Karena saya adalah bagian dari komunitas Yukbisnis.com !
Saya tidak ingat persis conversation yang terjadi saat itu, tetapi jawaban itu benar-benar jawaban yang menarik bagi saya, terlepas dari apakah jawabannya nyambung atau tidak dengan pertanyaan juri, tetapi waktu itu saya ingat benar bahwa entrepreneur yang sedang pitching di panggung ini adalah entrepreneur yang sangat bangga terhadap komunitas yang ia terlibat di dalamnya. Kebanggaan yang ditunjukkan olehnya sangat menonjol.
Menariknya lagi, Yukbisnis.com adalah sebuah marketplace, seperti halnya Tokopedia, Bukalapak, Tokobagus, Rakuten, Blibli, dan selama ini, selama ini saya sebelumnya belum pernah melihat aura kebanggaan seperti ini pada komunitas marketplace yang lain.
Di lain kesempatan, sahabat saya, Danny Baskara sempat mengatakan bahwa yang namanya Jaya Setiabudi , founder Yukbisnis.com itu adalah biangnya para “entrepreneur hajar bleh.”
Saya pun mengejar mas Jay untuk ngoberol di sebuah hotel di dekat Sarinah Thamrin untuk mengorek ada apa sebenarnya di dalam komunitas Yukbisnis? apa benar seorang Jay adalah seorang community builder yang hebat? why ? Saat itu jam 11 malam. Mbah @WebmasterID juga sempat mampir kongkow sebentar.

Berikut ini adalah sharing dari Jaya Setiabudi, tentang values dari seorang entrepreneur.
Seberapa banyak yang akan menangis ketika Ia mati? Tergantung seberapa banyak yang Ia tanam ketika Ia hidup.
Kartu peluang kita seringkali ada di tangan orang lain dan sebaliknya kartu peluang orang lain ada di tangan kita.
Manusia itu belajar dengan berjalannya waktu dan kejadian. Itu pun kalau Ia mendapatkan hidayah

Saya Jaya Setiabudi, founder Momentum Group yang juga memiliki pelatihan Young Entrepreneur Association dan Entrepreneur camp.
“Momentum” adalah suatu energi yang berputar terus-menerus, momentum ini memiliki elemen yaitu 4 baling-baling dan 1 poros.
Elemen pertama adalah courage with responsibility, kita berani dan bertanggungjawab. Courage adalah elemennya, responsibility adalah valuenya sebagai pengamannya.  Courage adalah keberanian, menjadi pebisnis kan garis bawahnya hanya keberanian, tetapi perlu memiliki value responsibility sebagai penyeimbang.
Kita memang berani mengutang, tetapi tanggung jawablah saat hutangnya macet, kalau ditelepon jangan dimatikan, memang tidak enak kalau kita jawab telepon saat hutang macet, tetapi kita harus responsibility jangan kabur begitu saja.
Elemen ke-dua adalah credibility with integrity. Kredibilitas dibangun bertahap dan bukan sekedar kampanye kosong seperti Pilkada. “Kemarin-kemarin ke mana aja bro? kok baru muncul saat kampanye?” nyumbang kanan-kiri, nongol baru hari ini, ini seperti credibility without integrity.
Saya lebih suka jika orang apa adanya, seperti Oskar Schlinder di film Schlinder List, buat saya tokoh ini adalah tokoh “tidak ideal yang ideal”, dia ini seorang yang oportunis, jika dia melihat peluang maka Ia akan menekan orang Yahudi, tanpa modal Ia bisa memiliki pabrik dan mengeruk uang sebanyak-banyaknya, main cewek juga iya, tetapi pada saat hatinya tersentuh oleh kemanusiaan, Ia sumbangkan seluruh hartanya tanpa tersisa untuk menyelamatkan orang Yahudi.
Pada suatu saat Direktur keuangannya bertanya :
“Masih ada harta yang kamu sembunyikan dari saya?”
“Tidak ada.”
“Berarti kita bangkrut.”
Inilah Oskar Schlinder. Mending orang membangun nama baik dengan integritas, apa adanya saja deh, kalau belum ustad jangan mengaku ustad, boleh berdoa untuk jadi ustad, lebih baik kalau maling bilang saja maling, tetapi maling orang tertentu saja.
Saya sendiri bukan orang suci, tetapi kalau menyakiti orang lain, InsyaAllah tidak.
Ini elemen ke-dua, credibility with integrity.

Elemen ke-tiga disebut “Connectivity with sincerity.”
Kebanyakan dari kita hanya membangun jaringan secara luas, ke kiri dan kanan. Bukan membangun jaringan ke dalam, ke akarnya.
Jaringan luas itu sedikit-sedikit “halo bro!” kenalannya banyak. Tetapi ikatan emosionalnya belum tentu.
Seberapa banyak yang akan menangis ketika Ia mati? Tergantung seberapa banyak yang Ia tanam ketika Ia hidup.
Kebanyakan orang membangun hubungan karena ada maunya. Kalau saya kasih kamu sesuatu, kamu balas saya apa? Atau mau membangun hubungan sudah mikir duluan, dia bisa menguntungkan saya apa ya?
Jarang ada orang yang datang ke suatu komunitas dan berkata “Saya join ke sini saya bisa bantu apa ya?.”
Hanya orang yang bermental kelimpahan bisa melakukan ini.
Ini bukan soal kaya atau miskin, kaya atau miskin buat saya itu mentalitas, kalau mentalitasnya miskin, punya harta banyak pun kalau datang ke komunitas mikirnya “Gue dapat apa?.”
Kenapa tidak kita datang just give. Just give without expect to take.
Dampaknya dua.
Satu, energi kita murni, aura kita positif.  Kalau ketemu sama orang, orang bisa menilai dari bawah sadarnya “gak ngerti kenapa, aku sreg sama dia.”
Dua, kalau dia give ke seseorang, belum tentu seseorang ini akan balik give ke dia, tetapi bisa jadi, orang lain yang akan give ke dia. Kalau percaya dengan Law of Attraction, sebenarnya ini masuk logika semua, dengan positifnya aura dia, lalu orang yang ditolong itu ketemu orang lain yang ternyata membutuhkan produknya dia, nanti dari tangan dia akan mengalir orderan.
Kita harus tahu bahwa rejeki kita bisa datang dari orang lain.
Ini namanya kartu peluang.
Kartu peluang kita seringkali ada di tangan orang lain dan sebaliknya kartu peluang orang lain ada di tangan kita.
Ada dua skenario menyikapi kartu peluang yang datang ke kita.
Skenario pertama, usaha saya salon, usaha kamu catering.
“Mas, saya ada peluang catering, kasih komisi 10% ya!”
“Oke. Deal”
Besoknya kamu punya peluang salon.
“Mas, saya ada peluang salon nih, komisi 10% juga dong!”
Tetapi kalau ada orang lain yang nawar :
“Saya ambil peluangnya saya kasih 20% deh !” sah tidak kamu beri ke yang menawarkan 20% ? sah dong, namanya juga bisnis yang didahului tawar-menawar. Ini skenario pertama, bisnis tanpa ikatan emosional. Bisnis transaksional.

Skenario ke-dua.
“Mas ini ada peluang katering,
“Berapa persen nih saya harus bayar komisinya”
“Komisi apaan sih? Kamu kayak orang lain aja, ini buat kamu, ini rejekimu bukan rejekiku, kebetulan pas lewat tanganku aja”
Besoknya, ada peluang salon.
“Mas ini ada peluang salon”
Kira-kira dia minta komisi berapa ? Ya tidak minta dong.
Kalau di samping  dia ada yang minta peluang itu dengan menawarkan 10% komisi, kira-kira diberi tidak ?
Lebih langgeng yang mana ? Lebih cepat yang mana ?
Proses negosiasi transaksi seperti ini membuat rejeki kita jadi lambat, atau melambatkan rejeki orang. Pada saat kamu meminta komisi “mas tambahin 5% lagi dong” lalu menaikkan harga 5%, ternyata harga dimasukkan ke sana tidak masuk. Saya sebenarnya sudah menghambat rejeki orang untuk masuk ke sana.
Hal ini sudah menghambat dua hal, yang pertama, bisa jadi tidak dapat, kalau dapatpun, tersendat dan terkorupsi oleh fee.
Coba kita tidak melakukan fee perantara.
Di milis Ecamp, kami punya prinsip,
Kartu peluang yang bukan milik kita, buanglah di situ.
“Bro sis, ada kartu peluang nih, langsung contact orangnya saja ya, jangan lewat saya”
Lalu mereka rebutan peluang yang ada.
Besoknya, karena mereka di give, mereka juga akan memberikan peluang yang mereka punya.
Sebetulnya pada saat kita give ke orang lain, sebenarnya kita build kredibilitas, bukan di mata mereka, tetapi di hati mereka.
Wah orang itu nge-give terus, nge-give terus
Besoknya orang itu akan dilempari peluang sama orang, banyak.
Di situlah rejeki akan mengalir dari mata air yang tidak kita sangka, dengan energi yang positif dan tidak hitung-hitungan.
Ini adalah konsep rejeki, kedalaman dari penjelasan “give without expect to take” atau “giver’s gain” – elemen ke-3 dari momentum “connectivity with sincerity.” bersambung

--------------------

Semua kata-kata @JayaYEA ini sangat familiar bagi gue, semuanya diajarin di sini dengan bahasa yang berbeda. Dan gue menemukan sosok DF yang mencerap habis semua pelajaran itu.

Jadi boleh dikatakan kalau si DF ini mau jadi entrepreneur pasti bakal jadi sukses :)

Hahaha. Ngomong tanpa bukti? Buktinya gue aja gak mau hubungan pertemanan gue dengan dia berakhir.

Selasa, 11 September 2012

Alay Di Tahun 2012




Kalo bisa dikatakan, @radityadika adalah dutanya Alay Indonesia.

Setelah ramai jadi perbincangan sejak tahun 2009, kata Alay menjadi sebuah kata yang semua orang udah paham mengenai ciri-cirinya.

Gue gak membahas apa itu Alay, apa itu ciri-cirinya dimana kita menemukan mereka. Tapi apa yang akan gue tulis di sini, gimana kita membuka pandangan lain tentang Alay.

Menurut @radityadika, Alay adalah sebuah proses menuju kedewasaan.

Anak-Alay-Dewasa

Jadi semua orang bakal mengalami yang namanya Alay. Begitulah.

------------------------------------

Mungkin ini gak lepas dari diskusi gue sama DF.

Dulu kita sempat becanda-becandaan dengan saling berlagak alay. Dan dia selalu menjadi pemenang, dikarenakan dia emang totalitas kalo dengan masalah berlebihan. Dan gue kebalikannya, sering sok-sok an aja. Hahaha.

Diskusi dimulai dengan membahas temen-temennya DF yang mengetik sms dengan alay style. Lalu dia juga pernah buka-buka notes gue di Facebook. Dan itu sangat alay. Sial.

Kemudian kalo gak salah dia juga pernah posting di blognya (entah kenapa dia sering ganti alamat blognya, padahal itu gak bagus buat branding) kalo dia juga pernah mengalami masa alay. Tapi gue belum pernah melihat buktinya.

Proses transisi gue yang alay ke gak alay itu paling gue inget. Sejak pdkt sama DF.

Jadi ketika kita saling mengirim sms, gue kaget dengan sms style nya dia yang gak alay style. Mungkin karena personalitinya DF yang selalu menginginkan hal yang simple. Dan sejak kekagetan itu gue belajar untuk mengetik sms dengan panjang lebar tanpa singkatan.

Selain karena DF ada juga faktor-faktor lain juga, kayak gue yang waktu itu kemakan doktrin untuk melesstarikan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Lalu gue juga yang mulai fokus berhubungan dengan komputer beserta keyboardnya. Dan itu semua yang membuat gue sampe sekarang gak pernah menyingkat kalimat dalam sms.

Kecuali di twitland ._. #youknowwhy

--------------------------------

Dewasa ini, setelah @radityadika sering membahas Alay. Alay menjadi sebuah bahan ketawaan, bahan ketawaan buat menertawakan diri sendiri. Seperti apa yang gue dan DF lakuin dulu.

Tapi semua orang gak berpendapat hal yang sama. Gue juga sampai dihina dina karena sok mengetik dengan bahasa alay, padahal gue becandaan aja. Hahaha.

Namun who knows, ketika @radityadika mengetik dengan bahasa alay langsung jadi Trending Topic dunia. Dan dia dua kali melakukan hal yang sama. The Power of Alay.

Lalu mengetik dengan gaya Alay seperti menggambarkan seseorang dengan keimutannya. Jadi menurut gue, itu cocok sekali dengan orang-orang gokil yang pengen sok-sok imut kayak gue. Muahahaha.

Gue juga gak mengikuti bagaimana Alay dewasa ini. Tapi katanya yang lagi ngetren itu kata-kata

Cungguh? Cius? Miapah?

LOL. Bacanya aja bikin ngakak kan. Dan kita gak tau ekspresinya orang-orang mengetik dengan style kayak gitu kan? Entah dia nyengir-nyengir ngakak atau pasang muka polos gak tau apa-apa.

Hoh iya, gue juga belum omongin kalo dulu kita berada pada masa alay kita gak pernah nyadar kalo kita bergaya alay. Ini dibuktikan dengan gue yang gak pernah berhasil "pure alay" saat meladeni becandaannya DF. Sulit sekali kembali ke jaman Alay, kecuali kita sering dimention oleh anak-anak Alay di Twitland layaknya @radityadika. Hahaha.

Nasib lo bang.

Karena sering di mention dia jadi belajar filosofi dari Alay sendiri #ngomonghapahgueh

Hahahaha. Udah ah.

------------------

Update. Alay sudah ada di Wikipedia coba cek aja. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia :D

Update 22-12-2013. Yang perlu anda ketahui tentang Alay di tahun ini adalah bertranformasi, setelah Kimcil lalu Cabe-Cabean.

Sabtu, 08 September 2012

Dream


You know, gue berulang kali menemukan seseorang mengdoktrinkan hal yang sama.

Bahwa bermimpi itu penting.

Gue setuju. Sangat setuju.

Terakhir kali gue mendengarnya dari seseorang yang cukup disegani di lingkungan sini. Seorang ibu yang sangat powerfull dan aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Dengan pidato yang berapi-api berusaha mengetuk pintu hati tiap insan yang mendengarnya.

Dan gue jelas kaget. Ada yang sepaham dengan gue. Diantara orang-orang pesimis di antara gue.

Itulah yang membuat gue nyambung dengan DF. Bahkan Autumn pun punya pemikiran yang sama.

Bahwa mimpi adalah hak semua orang. Bahwa mimpi tak boleh diremehkan.

Tapi yang paling penting dari semua itu adalah..

Keyakinan :)

Setuju tidak? Hahaha.

--------------------------------------

Masa remaja gue dipenuhi banyak mimpi, dari menjadi musisi papan atas, seorang Event Organizer professional, punya brand besar kayak Peter Says Denim, Shuffle Dancer dan puncaknya ketika tahun 2011 gue memutuskan membuat sebuah brand bernama..

Orange Cake.

Darimana gue dapet nama itu? Jujur, 2 kata itu sebenernya pernah terucap dari si DF sendiri.

Jadi ceritanya gue dipamerin kalo dia pernah ngincipin yang namanya Orange Cake. Sialan emang, sampe sekarang gue belum pernah ngincipin yang namanya Orange Cake. Kemudian ketika gue bilang ke seseorang yang siap membimbing gue untuk usaha clothing, Cak Safik bahwa gue udah punya brand dengan nama Orange Cake, dia langsung sumringah dan berjanji bakal bikinin gue dan Farik Orange Cake versi dia. Mana dipamerin segala lagi.

Puncak dari obsesi gue mengejar mimpi ketika gue membikin blog http://orangecakecreative.blogspot.com yang berusaha menaungi semua mimpi-mimpi gue. Gila.

Dan sekarang? Mati. Mungkin suri. Mungkin selamanya.

Lo setuju kan kalo gue bilang masa remaja itu masa pencarian jati diri?

Nah sekarang ketika gue beranjak ke umur dua puluh tahun, gue siap jadi penerusnya Peter Says Denim. Muahaha.

Toko Premium

Peter Says Denim itu untuk kelas premium, Schitzo Appareal itu untuk kelas premium. Dan apa Orange Cake ini kelas premium juga? Ya iya dong.

Jadi suatu hari gue bangun di suatu pagi dan merasakan lelah amat sangat. Lelah sama pengalaman gue bolak-balik Surabaya-Jombang buat bikin kaos sendirian dan belum tentu laku.

Gue sebenernya hanya membuat kaos yang diajukan oleh orang lain. Jadi pesanan, bukan sesuatu yang gue buat dengan hati. Didikte dari orang lain, bergerak tidak leluasa.

Capek gue sebenernya digituin.

Gue gak mau kayak gitu, gue lebih suka mendesain sebuah kaos yang gue kerjakan dengan sepenuh hati lalu seseorang datang membelinya.

Keren kan.

Lalu gue bertemu dengan @teesIndonesia dimana Aria Rajasa, founder @gantibajudotcom juga ikut mendirikannya. Sistemnya gue suka. Ibarat @nulisbuku, kita hanya mengurus desain dan marketingnya saja, mereka mengurus produksi dan pengiriman barang.

Keren kan.

Dan setelah melihat harganya , gue tau ini buat orang-orang kelas premium :)

Kunjungi toko gue http://tees.co.id/store/orangecake :)



---------------------------------------

"I just woke up one day and I knew"

"Knew what?"

"That I never sure with you.."


Summer to Tom in day of 488.

Sekali gue sarankan buat nonton (500) Days of Summer. Mungkin si Alit Shitlicious bakal nyaranin hal yang sama muahahaha

-----------------------------

Autumn masih bersama cowoknya, meski keadaannya dia lagi digantungin.

Cinta segitiga itu sebenernya gak enak sih.

Makan dulu ah.

Jumat, 07 September 2012

Autumn


Autumn

S w e e t  D i s p o s i t i o n,

played by The Temper Trap.

A u t u m n .

Itu sebuah musim setelah Summer. Habis Summer terus Autumn maksudnya gitu.

Meteorologists (and most of the temperate countries in the southern hemisphere)[2] use a definition based on months, with autumn being September, October and November in the northern hemisphere,[3] and March, April and May in the southern hemisphere.
Wikipedia

--------------------

Gue udah lama kenal dia bahkan sebelum gue kenal dengan Kumkum

Yak. itu si DF.


Dia cewek banged--gue baru nyadar itu setelah liat blognya dia! Beda banged sama Kumkum yang tomboy banged. Berarti memperlakukannya harus beda kan?

Temen-temen gue banyak yang ngincer dia, bahkan Fafa sahabat gue sendiri sampai curhat ke gue kalo dia setiap hari stalking facebook nya dia. Hahaha. Otomatis gue banyak tau dari si Fafa malah. Lucu :D

Apa gue harus melangkahi temen gue? Gue juga belum cerita ke Fafa kalo gue berusaha deket sama si Autumn. Hahaha. Ah jangan kepedean.

Menurut gue dia itu pribadi yang sangat unik dan complicated. Dia berusaha beda dengan yang lain. Latarnya introvert juga. Si jelek yang selalu dihindari sama temen-temennya.

Tiba-tiba dia punya pacar yang menurut gue bukan tipikal seorang cewek kayak dia. Tapi segala sesuatu emang mungkin kan? :)

Dan itu masalahnya. Gue belum tau dia ini masih dengan cowoknya itu gak.

Kalo enggak, ya lanjut. Kalo masih, waduh. Hahahaha.

----------------------

Apa Autumn pelarian?

Gue harus jawab bukan. Dan emang bukan.

Pertama, karena emang gue emang sempet naksir dia bahkan ketika gue bersama DF. Hahaha.

Kedua, you know gue harus move on dari Kumkum/DF whatever.

Dan itu prosesnya sudah sejak tahun kemarin sejak gue lulus dari SMA.

Kalo lo coba scrolling lagi ke belakang ada salah satu posting kegalauan gue bahwa untuk mengakhiri hubungan ini secara officially salah satu dari kita kita harus jatuh cinta lagi dengan someone else :)

------------------------------

Mungkin gue melanggar janji gue sendiri, mencari pengganti DF dari lingkungannya dia sendiri.

Bahkan gue sempet terobsesi bahwa penggantinya DF ini harus seorang model! Hahaha.

Autumn bukan model :)

--------------------------------

Sekali lagi lo harus liat (500) Days of Summer!

Emang kenapa sih?

Coba lo inget-inget. Harusnya lo tau kenapa gue namain dia Autumn :)

-----------------------------

Devide Et Impera

Intinya angkatan gue terpecah fokusnya menjadi dua. Ospek maba tahun ini atau program Rumah Layak Huni dari lembaga yang menaungi kita.

Dan ternyata RLH (Rumah Layak Huni) banyak menyedot angkatan gue yang tersisa. Hahaha. Entah acara ospeknya si DF ini jadinya kayak apa.

Ditambah pukulan telak dengan Keshi yang ternyata kerja di hotel dengan jam kerja yang ketat. Lalu Fahril dan Rivqo yang emang kuliah. Orang-orang yang gue sebut penganut Liberal itu banyak yang punya kesibukan sendir-sendiri.

Hhhh.

Hahahaha. Guys, I can't do this alone :D

---------------------

Eniwe kalo bahas cinta-cinta kagak ada yang mau komen yak. Hahaha. Besok bahas pemikiran deh

Kamis, 06 September 2012

Happiness

Postingan kali ini di tengah kesibukan gue sebagai EO--well emang keren kalo disebut EO, tapi menurut gue standartnya bukan standart EO nasional hahaha. Yah, makanya dari dulu gue pengen banged diajak masuk ke dalam sebuah EO nasional :)

Tapi kemungkinan gue lebih fokus pada Entrepreneur. Ini bukan karena gak ada alasan. Gue kan orangnya kan gengsian XD terus temen gue, yang selama 3-4 tahun ini selalu kerja bareng dan main bareng, Keshi Sutikno telah menjadi seorang General Manager sebuah Hotel bintang tiga di Jombang! Gilak. Kaget gue.

Tapi itu belum sepenuhnya bener sih. Soalnya dia kalo ditanyain gak pernah ngaku.

Dan saat mendengar itu gengsi gue langsung naik.

"Ello General Manager? Yaudah perkenalkan"

"Siapa lo? :D"

"Jojoz, Entrepreneur :D"

Hahahaha. Kemudian baru-baru ini gue baca postingannya blognya si DF, bahwa dia seneng banget jadi guru sekolah. Dan guru sekolah itu emang cita-cita dia sejak gue kenal dia. Yah kalo salah mohon konfirmasi deh. Dan ini mungkin bakal jadi objek kenalan gue di atas hahahaha becanda.



dia lagi patah hati --> RT RT : sakiiiiiiiiiit nylekiiiiiiiiiiiiiitt