Selasa, 18 September 2012

Kemerdekaan Yang Hakiki


Kemerdekaan Yang Hakiki.

Di depan gue pas itu DF



Postingan ini selain karena DF juga karena bulan depan udah bulan Oktober, bulannya para pemuda Indonesia.

Masih gak jelas? Pada tanggal 28 Oktober 1928 seluruh perwakilan pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di satu titik untuk mengikrarkan sumpah untuk bersatu.

Satu hal yang ajaib. Dan itu benang merah ke Kemerdekaan bangsa Indonesia, 17 Agustus 1945.

Apakah bangsa Indonesia telah merdeka sepenuhnya?

Itu bab awal yang gue inget yang disampaikan oleh DF.

Bangsa Indonesia belum merdeka sepenuhnya. Kenapa? Karena mereka masih dijajah.

Tandanya dijajah? Bangsa ini tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam Undang-Undang Dasarnya.

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia? Mungkin kasus yang dilihat cuma TKI, tapi kalo menurut gue yang masih ada hubungan dengan pulau Kalimantan pembukaan lahan perkebunan sawit yang menggunakan tanah adat sangat-sangat mengacaukan ekosistem hutan. Suku Dayak yang tadinya hidup damai, jadi terbengkalai hidupnya.

Memajukan kesejahteraan umum? Pernah lihat sebuah rumah yang bagus, gede, dan mewah tapi tetangganya rumahnya mau ambruk.

Mencerdaskan kehidupan bangsa? Oke. Kenapa banyak orang masih merokok ya? Oke oke. Para produsen rokok yang cerdas cerdas.

Kita bahas cita-cita yang di dalam negeri aja dulu.

Apa itu dijajah? Dijajah adalah kalimat pasif dari kata penjajahan.

Apa itu penjajahan? Sifat serakah yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kenapa sifat serakah tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan?

Kita kasi contoh aja. Ketika ada orang yang mempunyai sifat serakah ketika dia diberi sedikit dia akan minta tambah, ketika dia diberi banyak dia tidak akan pernah puas.

Jadi penjajahan itu bukan manusia, bukan Amerika, bukan Inggris? Iya! Penjajahan itu bukan negara, bukan manusia, bukan bangsa, bukan Amerika, bukan Inggris tapi penjajahan adalah sebuah akibat dari tercokolnya sifat serakah di dalam manusia.

Berarti di Indonesia ini masih ada yang bercokol sifat serakah tersebut? Yap.

Kalimat yang paling gue inget, DF bilang kalo orang-orang serakah ini bahkan menempati posisi di titik-titik vital politik.

Lalu kenapa bangsa Indonesia memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka? Bukankah suatu hal yang sia-sia kalo sebuah bangsa memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka tapi pada kenyataannya bangsa itu masih terjajah? Pertanyaan yang bagus sekali. Tapi makalahnya DF gak sampai ke sana, di next bab gue bakal jawab sekenanya :)

So, dengan apa kita memberangus penjajahan yang ada di dalam diri kita ini?

Pendidikan sejak kecil tentang cinta tanah air.

DF lalu menerangkan bagaimana seorang ibu itu sangat berperan penting bagi pendidikan anaknya.

Jika ibunya punya sifat cinta tanah air, maka anaknya pun akan memiliki sifat cinta tanah air.

Jika ibunya suka bakso, maka anaknya juga pasti suka bakso.

Lalu apa hanya itu? Kesadaran diri juga perlu untuk memberangus sifat serakah dari dalam diri kita.

Nah kemerdekaan yang hakiki itulah kemerdekaan dari sifat serakah dari dalam diri kita.

-------------------------------------------

Mengapa Harus Ada Sumpah Pemuda?

Iya, mengapa untuk kemerdekaan Indonesia harus dirintis dengan Sumpah Pemuda?

Karena itu adalah sebuah puncak dari perjuangan bangsa Indonesia melalui pergerakan. Perlu diketahui perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan ada dua zaman. Yaitu zaman perlawanan dan zaman pergerakan.

Zaman perlawanan yang melalui peperangan masih bisa diredam, dan penjajah waktu itu masih bisa memecah belah mereka. Devide Et Impera.

Jadi Sumpah Pemuda adalah sebuah lawan untuk Devide Et Impera.

Ketemu kan benang merahnya?

3 Ikrar pemuda pada waktu itu adalah tentang persatuan, bukan tentang pemecah belah, bukan tentang saling mengutamakan ke-egoan daerah masing-masing.

-----------------------------------------------

Beliau Sang Guru Besar akhir-akhir ini sering dawuh.

"Kejahatan akan kalah dengan kebaikan. Namun kejahatan yang diorganisir akan menang melawan kebaikan yang tidak diorganisir"

Maka dari itu beliau mendirikan organisasi-organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah.

Yah, memang tidak seperti teori dualisme. Tetapi Sumpah Pemuda adalah upaya untuk mengorganisir kebaikan, upaya untuk mengorganisir cita-cita luhur untuk merdeka, upaya untuk mengusir penjajahan, upaya untuk membersihkan diri dari sifat serakah.

Apa Perlu Sumpah Pemuda Diadakan Kembali?

Menurut gue pribadi, itu gak perlu. Yang perlu itu mengorganisir pemudanya.

Dulu gue sempet denger ada beberapa pemuda yang nekat mengadakan Sumpah Pemuda jilid 2. Tapi sayang sekali gaungnya tidak sampai terdengar hingga sekarang. Namun semangatnya pasti banyak menginspirasi :)

Beruntungnya gue hidup di lingkungan yang memang mengutamakan perihal Cinta Tanah Air. Dimana semua kegiatannya didasari dengan Cinta Tanah Air. Meski dari luar terkesan agamis, namun semua ajaran agama itu mengajarkan manunggalnya keimanan dan kemanusiaan. Salah satu essensi dari Cinta Tanah Air.

Apalah artinya ibadah haji berpuluh kali apabila di samping rumahnya ada orang-orang yang rumahnya hampir ambruk.

Mengorganisir para pemuda Indonesia untuk mengadakan kebaikan-kebaikan di muka bumi Indonesia memang bukanlah tugas yang mudah. Lihat aja upaya salah satu organisasi pemuda di http://tsp84.opshid.org

----------------------------------------------
Lanjut kepada pertanyaan di atas.

Lalu kenapa bangsa Indonesia memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka? Bukankah suatu hal yang sia-sia kalo sebuah bangsa memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka tapi pada kenyataannya bangsa itu masih terjajah?

Gue bisa menjawab dengan melihat sejarah. Sayangnya hampir semua angkatan DF yang presentasi, gak ada yang membahas hal ini, hal setelah proklamasi kemerdekaan.

Menurut gue pribadi, Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu belum final.

Para Founding Father negara ini langsung mengadakan upaya-upaya untuk mengorganisasi kebaikan dengan mendirikan negara Indonesia, menyusun dasar negaranya dan undang-undang dasar negaranya. Semuanya telah terpikirkan dengan matang.

Apa yang salah dengan melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia? Apa yang salah dengan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia?

Zaman setelah kemerdekaan ini disebut oleh orang-orang dulu sebagai zaman Revolusi.

Negara yang baru berdiri ini secara tak langsung berhadapan dengan orang-orang serakah kembali yang waktu itu ternyata bergabung dengan pemenang Perang Dunia II.

Gila ya.

Makanya ada Bandung Lautan Api, Peristiwa 10 November, Pemindahan ibukota ke Yogyakarta, Merebut Irian Barat, Trikora, Ganyang Malaysia, dll.

Setelah melewati masa-masa Revolusi awal yang berat tapi kuat tibalah masa kritis Revolusi dimana Rakyat Indonesia merasakan kesengsaraan. Gue lupa detilnya pada tahun berapa sampai berapa, tapi gue yakin zaman itu dimana angkatannya om Soe Hok Gie dengan keras mengkritik pemerintah waktu itu.

Yang paling gue inget jawabannya Bung Karno ketika dituduh menyengsarakan Bangsa Indonesia.

"Kita telah melawati masa-masa Revolusi awal yang gegap gempita, dan sekarang inilah zaman Revolusi yang berada tahap kritis. Bersabarlah wahai rakyatku"

Gue gak melihat omongannya, gue melihat sosok orangnya. Sosok pelaku sejarah yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, susahnya perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Diskusi-diskusi gue dengan Pak Wadi dulu menyetujui kalo Negara Indonesia itu pernah menjadi negara adidaya. Pak Wadi bilang kalo Indonesia menjadi negara superior dikarenakan sosok pimpinan negaranya.

Hyah. Demi apa coba, negara yang getol memobilisasi negara lain untuk membentuk blok sendiri yang bernama gerakan Non-Blok. Lalu mengumpulkan negara-negara yang habis dijajah dalam Konferensi Asia Amerika, lalu ada ASEAN, dll.

Dan sosok yang dilihat itu sosok Soekarno (sepertinya Bung Karno ini mengorganisir kebaikan :))

Lalu pernah suatu waktu gue ngeliat di Kaskus ada Hot Thread dimana memang Bangsa Indonesia dulu punya persenjataan lengkap untuk Angkatan Laut. Dan yang paling maju dimasanya.

Namun di belakang Soekarno banyak yang tidak tau kalo bangsa Indonesia kelaparan. Makanya Pak Wadi bilang didalam sosok kepemimpinan Soekarno yang superior dan disegani dunia ada kesalahan-kesalahan yang memang tidak bisa dihindari.

Gue pernah dipinjami DF sebuah novel yang menggambarkan begitu sengsaranya bangsa Indonesia waktu Orde Lama. Entah dia masih inget bahwa itu memang benar adanya atau dia nganggepnya cuma novel fiksi.

Gue juga pernah berdiskusi sama @revolutia di Twitland. Dimana dia pernah membahas Orde Baru, namun hal yang gue tanya malah Orde Lama. Hahaha.

"Soekarno menjadi diktator karena dia gak ingin imperialisme/penjajahan masuk kembali ke Indonesia"

Ya, beliau gak mau penjajahan kembali ke Indonesia. Karena beliau tahu pahitnya penjajahan itu.

Kembali ke atas, kemerdekaan Bangsa Indonesia ditandai dengan mencapai cita-cita luhur mereka yang tertuang di pembukaan Bangsa Indonesia. Jadi sekiranya kita belum melaksanaan cita-cita luhur tersebut kita belum bisa disebut merdeka.

---------------------------------------------------------------

Makalah yang dibuat DF menang.

Materinya emang keren, gue kasi 80 poin tapi untuk poin-poin yang lain gue kasi nilai rendah. Muahahaha.

-----------------------------------------------------------

Apa persamaan negara dengan manusia? Sama-sama memiliki kepala :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar