Selasa, 11 September 2012

Alay Di Tahun 2012




Kalo bisa dikatakan, @radityadika adalah dutanya Alay Indonesia.

Setelah ramai jadi perbincangan sejak tahun 2009, kata Alay menjadi sebuah kata yang semua orang udah paham mengenai ciri-cirinya.

Gue gak membahas apa itu Alay, apa itu ciri-cirinya dimana kita menemukan mereka. Tapi apa yang akan gue tulis di sini, gimana kita membuka pandangan lain tentang Alay.

Menurut @radityadika, Alay adalah sebuah proses menuju kedewasaan.

Anak-Alay-Dewasa

Jadi semua orang bakal mengalami yang namanya Alay. Begitulah.

------------------------------------

Mungkin ini gak lepas dari diskusi gue sama DF.

Dulu kita sempat becanda-becandaan dengan saling berlagak alay. Dan dia selalu menjadi pemenang, dikarenakan dia emang totalitas kalo dengan masalah berlebihan. Dan gue kebalikannya, sering sok-sok an aja. Hahaha.

Diskusi dimulai dengan membahas temen-temennya DF yang mengetik sms dengan alay style. Lalu dia juga pernah buka-buka notes gue di Facebook. Dan itu sangat alay. Sial.

Kemudian kalo gak salah dia juga pernah posting di blognya (entah kenapa dia sering ganti alamat blognya, padahal itu gak bagus buat branding) kalo dia juga pernah mengalami masa alay. Tapi gue belum pernah melihat buktinya.

Proses transisi gue yang alay ke gak alay itu paling gue inget. Sejak pdkt sama DF.

Jadi ketika kita saling mengirim sms, gue kaget dengan sms style nya dia yang gak alay style. Mungkin karena personalitinya DF yang selalu menginginkan hal yang simple. Dan sejak kekagetan itu gue belajar untuk mengetik sms dengan panjang lebar tanpa singkatan.

Selain karena DF ada juga faktor-faktor lain juga, kayak gue yang waktu itu kemakan doktrin untuk melesstarikan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Lalu gue juga yang mulai fokus berhubungan dengan komputer beserta keyboardnya. Dan itu semua yang membuat gue sampe sekarang gak pernah menyingkat kalimat dalam sms.

Kecuali di twitland ._. #youknowwhy

--------------------------------

Dewasa ini, setelah @radityadika sering membahas Alay. Alay menjadi sebuah bahan ketawaan, bahan ketawaan buat menertawakan diri sendiri. Seperti apa yang gue dan DF lakuin dulu.

Tapi semua orang gak berpendapat hal yang sama. Gue juga sampai dihina dina karena sok mengetik dengan bahasa alay, padahal gue becandaan aja. Hahaha.

Namun who knows, ketika @radityadika mengetik dengan bahasa alay langsung jadi Trending Topic dunia. Dan dia dua kali melakukan hal yang sama. The Power of Alay.

Lalu mengetik dengan gaya Alay seperti menggambarkan seseorang dengan keimutannya. Jadi menurut gue, itu cocok sekali dengan orang-orang gokil yang pengen sok-sok imut kayak gue. Muahahaha.

Gue juga gak mengikuti bagaimana Alay dewasa ini. Tapi katanya yang lagi ngetren itu kata-kata

Cungguh? Cius? Miapah?

LOL. Bacanya aja bikin ngakak kan. Dan kita gak tau ekspresinya orang-orang mengetik dengan style kayak gitu kan? Entah dia nyengir-nyengir ngakak atau pasang muka polos gak tau apa-apa.

Hoh iya, gue juga belum omongin kalo dulu kita berada pada masa alay kita gak pernah nyadar kalo kita bergaya alay. Ini dibuktikan dengan gue yang gak pernah berhasil "pure alay" saat meladeni becandaannya DF. Sulit sekali kembali ke jaman Alay, kecuali kita sering dimention oleh anak-anak Alay di Twitland layaknya @radityadika. Hahaha.

Nasib lo bang.

Karena sering di mention dia jadi belajar filosofi dari Alay sendiri #ngomonghapahgueh

Hahahaha. Udah ah.

------------------

Update. Alay sudah ada di Wikipedia coba cek aja. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia :D

Update 22-12-2013. Yang perlu anda ketahui tentang Alay di tahun ini adalah bertranformasi, setelah Kimcil lalu Cabe-Cabean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar