Senin, 19 November 2012

Rasa Kemanusiaan

http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=3630

Postingan ini adalah lanjutan dari postingan gue di blog Orange Cake Creative, tentang November's tagline "Every Humans Wants Humanity". Yang gue maksud dengan tagline itu adalah kemanusiaan.

Apa yang mendasari gue mengambil tagline itu?

Hal pertama dan yang paling berpengaruh adalah tulisan-tulisannya pak @hermawank yang bisa kalian cek di sini http://the-marketeers.com/archives/category/hermawan-kartajaya-serial-100-tulisan

Sebenernya ketika gue menulis postingan tentang tagline itu pada awal November yang lalu, gue belum sepenuhnya mengerti tentang tulisan-tulisan pak Hermawan. Tapi Alhamdulillah sekarang gue ngerti meskipun memang ada poin-poin yang lupa dan bahasanya pak Hermawan yang sangat ilmiah sekali. Hehehe.

Pak Hermawan bercerita tentang sebuah konsep marketing generasi ketiga yang membuatnya kembali pada zaman dimana tak ada yang namanya perbedaan kaum marjinal dan kaum jetset. Kebudayaan timur, kebudayaan Indonesia sudah memilikinya (namun sekarang terancam) dimana kebudayaan Eropa dan Amerika yang menjadi panutan telah menjadi sebuah kehancuran yang nyata.

Apa sih kebudayaannya?

Kebudayaan yang menjunjung rasa kemanusiaan.
Dimana harkat martabat manusia dijunjung tinggi.
Dimana manusia berperilaku baik kepada sesama manusia.
Dimana manusia saling hormat menghormati.
Saling sayang menyanyangi.
Dimana agama berperan lebih mendasar daripada hal lain.
Dimana manusia gak ingin ditipu, disakiti, dikhianati.

Beruntung gue mendapati itu semua di lingkungan gue yang sekarang. Yah, gue hidup di kota kecil dan gue beruntung karena lingkungan seperti ini bakal menjadi konsep marketing masa depan.

Intinya adalah menjadi teman. Kita menganggap konsumen bukan sebagai target yang harus membeli produk kita. Kita menganggap konsumen bukan sebagai raja yang harus dipenuhi komplainnya. Kita menganggap konsumen sebagai teman, berbicara kepada mereka sebagai teman, menolong mereka sebagai teman dan hadir di depan mereka sebagai teman.

Beruntung banget bagi orang yang sangat hobi sekali berteman :))

Tapi jangan sampai kita menawarkan sesuatu untuk dijual. Itu sama aja bohong. Seorang teman gak mungkin menjadikan teman sebagai target konsumsi.

Lakukan semuanya dari hati. Seperti agama-agama bilang, harus ikhlas ketika melakukan sesuatu. Banyaklah memberi daripada menerima :)))

Gue pikir konsep marketing ini erat kaitannya dengan personal branding. Kalo di dalam ilmu branding disebut dengan position kalo gak salah. Dimana setiap orang yang kita temui setidaknya mengetahui apa yang menjadi kemampuan kita, dimana suatu waktu kita bakal diminta tolong dengan kemampuan kita itu. Karena semua orang tahu kita harus menyerahkan segala sesuatunya pada ahlinya.

Bagaimana dengan sebuah brand? Bagaimana dengan Orange Cake? Bukannya itu bukan sebuah Personal Branding?

Ya itu yang gue belum pahami. Tapi gue setuju dengan memasang tagline, Music Photography and Logos.

Music sebagai passion gue. Photography juga sebagai passion gue juga. Lalu Logos dimana kemampuan gue untuk mendesain sebuah logo.

Gue pengen orang mengenal Orange Cake sebagai sesuatu yang mensupport Music, mensupport Photography dan mensupport Graphic Design (khususnya logo).

Tapi jelas itu sebuah hal yang umum. Bukan anti mainstream :)

Kegalauan tentang visi ini mungkin bakal gue posting di lain hari :)

Oh iya. Gue juga bakal pasang disquss comment box, mudahan terbiasa ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar