Jumat, 26 Oktober 2012

Jangan Berhenti Untuk Suarakan Anti-Korupsi!

http://tumbuhberbagidiridhoi.blogspot.com/2012/02/mencabut-akar-budaya-korupsi-di.html


Kepikiran. Minggu-minggu kemarin gue sempet menangkap tweet dari @jokoanwar, sutrada kawakan Indonesia.

"Kalo dulu para founding father bangsa ini gak capek perang secara fisik untuk ngusir imperialisme, kenapa kita capek untuk suarakan anti-korupsi?"

Mungkin momentum pas sekali dengan heboh penyidik KPK yang mau ditangkap paksa sama polisi. Kalo itu sampai terjadi, jelas polri citranya langsung jatuh. Jadi dulu gue sempet denger kapolri sebelum pak Timur Pradopo bilang citra polri yang tumbuh baik lalu harus hancur begitu saja karena kejadian itu. Emang sih untuk tahun 2012 ini pencitraannya pake "girlband" hehehe.

Balik lagi kebahasan. Kalo pemikiran masyarakat urban yang anti-korupsi kayak gini nyambungnya emang ke semangat punk. Kalo dilihat sejarahnya di wikipedia, punk itu gerakan perlawanan ke pemerintah Inggris. Tapi kalo lihat punk di 2010-2012 ini musiknya cenderung ke arah masalah cinta-cintaan. Haduh.

Gue sih gak masalah sih toh gue juga bukan anak punk yang sejati. Tapi ngeliat anak muda yang tergerus globalisasi dan gak peduli sama negara dan bangsanya sendiri itu miris sekali. Harusnya anak muda sekarang berpikir untuk membantu bangsanya sendiri untuk maju bersama bukan malah terpukau dengan kemilau asing yang glamour, atau gue lebih suka nyebutnya hururut dunya, tipu daya dunia.

Balik lagi ke korupsi. Negara Indonesia nomer satu dalam hal korupsi se Asia!

Gue yakin semua anak muda yang doyan internet pasti tau hal ini, tapi gue yakin juga mereka pasti lupa. Dan ketika gue katakan lagi, gue yakin mereka nganggepnya fakta itu adalah hal yang usang. Miris ya. Hahaha.

Fakta terbaru adalah 20 gubernur dari 33 propinsi di Indonesia terjerat kasus korupsi dan sekarang kasusnya lagi diproses sama KPK! Gilak.

--------------------------------

Jujur, gue sebagai anak muda belum merasakan akibat dari ulah korupsi orang-orang. Iya ini bener. Suwer. Maka dari itu gue rada gak semangat kalo bahas soal korupsi. Soalnya gue gak ngerasain akibatnya secara langsung. Nah kali ini gue coba berpikir.

Sekarang gue ibaratin aja Koruptor itu maling. Dan biasanya para maling ini kalo di desa suka dikejar-kejar massa. Bahkan langsung dibakar. Merugikan orang lain. Nah seperti itulah.

Jadi setiap maling harus dihukum.

Suara "hukum mati para koruptor" udah jarang gue denger. Sayup-sayup heboh KPK kemarin juga udah gak terdenger. Kita lihat sendiri KPK tebang pilih memilih kasusnya. Tapi sebagai masayarakat kita jangan putus asa dan berkecil hati, karena meski tebang pilih KPK jalan terus!

Yang dibutuhkan KPK adalah dukungan dari masyarakat. Jadi masyarakat apalagi anak muda kayak gue ini jangan berhenti untuk suarakan anti-korupsi.

Dulu banged gue sempet berdiskusi dengan Mas Bengbeng, salah seorang desainer grafis yang udah mapan hidupnya. Dia ini aktivis semacam aktivis cinta tanah air juga dan bilang kalo bangsa Indonesia ini lebih memikirkan sandang pangan hari-harinya daripada memikirkan nasib sodara sebangsanya.

Gue setuju juga waktu itu. Karena ini bahasannya politik banged, jadi gue yakin ada konspirasi besar dibalik mindset orang-orang yang lebih memikirkan sandang pangan hari-harinya.....

-----------------------

Well, tulisannya berhenti di sini, karena kemarin gak sempet lanjutin x)

Tapi gue nemu postingan yang nyambung sama tulisan gue kali ini :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar