Sabtu, 27 Agustus 2016

Film-Film Hasil Mengunduh Dari Situs Torrent yang Masih Saya Simpan Meskipun Sudah Saya Tonton (Part 3)



Di tengah kebuntuan untuk mendapat ide cerita untuk sebuah fiksi pendek, tidak menyangka saya akan melanjutkan daftar ini kembali.

23. Kasepuhan Cipta Gelar



Di tengah ancaman arus modernisasi yang kapitalistik-neolib, kita masih tidak bisa menyebut bahwa seluruh bagian negeri ini, Indonesia sudah menjadi masyarakat dengan corak produksi kapitalistik semuanya. Masih ada masyarakat yang berada di pedalaman yang masih memegang corak produksi agrikulturnya di tengah proses kapitalisasi yang sudah mulai memasuki desa. Hal yang saya ingat dari masyarakat Kasepuhan Cipta Gelar (KCG) adalah mereka tidak menjual beras hasil tanam masyarakat mereka, sehingga mereka tidak kekurangan bahan makanan, tidak sebagian masyarakat kita yang tak bisa makan karena dipecundangi pasar. Sayang sekali sebenarnya komentar dari tokoh masyarakat KCG yang masih dipengaruhi oleh perpolitikan nasional di media massa.

24. We Who Fight



Sebuah film yang diproduksi oleh aktivis-aktivis mahasiswa yang menyoroti pemogokan para supir bis Yogya. Salah satu narasi yang saya ingat di film ini adalah bagaimana seorang tokoh pemogokan bercerita tentang pengalamannya mengorganisir pemogokan sebelumnya: para supir memutuskan hanya beberapa bis yang beroperasi namun hasil operasi mereka tak disetorkan ke perusahaan tapi diberikan kepada kawan-kawan mereka yang mogok untuk konsumsi dan biaya pemogokan yang lain.

25. Harry Potter and The Deathly Hollows Part 1 (2010)

 
"KAMU NGABISIN PISANG GORENG SAYA YHA??!! HEMM?? HEMM??!!!"

Menurut saya, antara Part 1 dan Part 2, saya lebih memilih Part 1. Mungkin karena di bagian pertama ini saya suka bagaimana petualangan Harry dan dua sahabatnya kabur dari incaran Death Eaters dan berusaha menemukan Horcrux milik Voldemort yang tersisa. Sedangkan bagian kedua, Harry sudah berani melawan para fasis dunia sihir ini. Ohiyasih, sang sutradara sepertinya mengambil elemen bagaimana jika fasisme berkuasa, apalagi ada elemen rasisme dan usaha pemurnian ras juga.

26. The Take (2004)



Premis film ini saya ingat: para musuh kita yang serakah bertanya tentang solusi konkret yang kita ajukan setelah kita kritik mereka habis-habisan, dan film ini adalah jawabannya. Dengan nama Naomi Klein yang membayangi film dokumenter ini, bisa dipastikan bertema tentang apa. Film ini seperti mimpi para sosialis-sosialis abad ke 19 seperti Marx dan Bakunin, kelanjutan dari Komune Paris dan Revolusi Sapnyol (Perang Sipil), bagaimana mereka memimpikan para buruh untuk mengoperasikan pabriknya sendiri. Dan kita bisa melihat bagaimana dengan tega dan jahatnya, para pemilik pabrik ini yang telah meninggalkan mereka sebagai pengangguran (karena mereka menutup pabriknya), kembali lagi untuk merebut pabrik yang sudah dihidupkan dengan susah payah oleh para buruh dengan menggandeng alat kekerasan negara seperti polisi.

27. Love, Rosie (2014)

"eh eh eh kesenggol"


Saya nda habis pikir sebenarnya film roman-komedi-romantis bertema cinta pertama dan terakhir seperti ini banyak sekali produksi oleh Hollywood dengan berbagai judul. Ini salah satu judul yang lumayan disimpan buat nanti kalau ada yang mau minta film.

28. Palo Alto (2013)

"ngebir dulu ah, neng. daripada pusing mikirin negara~ | TAU APA KAMU SOAL NEGARA HEMMM HEMMM"


Film ini saya rekomendasikan kemana-mana sebenarnya. Meskipun bertema coming of age, tapi serius sekali dari awal ila akhir. Bercerita kisah empat remaja dengan cerita masing-masing yang seringkali seperti kita tak tahu cerita seseorang yang kita kenal karena mereka bukan termasuk orang yang berada dalam lingkaran terdekat pertemanan kita. Saya jadi ingat teman sekelas saya yang benar-benar ramah ketika bertemu, namun kemudian ia hilang begitu saja karena ada masalah yang kita tak tahu dan sekarat karenanya.

29. Stuck in Love (2012)

"bibir kamu basah banget, bhang mmm mmmm | mmmm mmmm tapi ena kan? hem? | ENAK NDASMU :)"


Sebuah keluarga pekerja literasi yang mengalami konflik keluarga yang berakhir happy ending. Sayang sekali tidak ada kelakar-kelakar dewa soal dunia sastra di sini.

30. While We’re Young (2014)

"kamu kan yang ngabisin pisang goreng saya???"


Wah film ini saya sangat rekomendasikan sekali. Dengan dibintangi aktor sekaliber Ben Stiller dan Naomi Watts dan disutradarai salah satu sutradara favorit saya, Noah Baumbach (Misstres America, Frances Ha), jadi apa belum cukup alasan untuk tidak bisa tidak menonton film ini?[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar