Senin, 30 Desember 2013

Billfold - Indie Clothing Carnival

Hai kembali postingan tentang gigs review, masih bersama Jojoz. Kali ini mau review gigs kemarin Jum'at dimana guest starnya adalah Billfold (Bandung). Alias pertama kalinya melihat neng Gania live!

ini kenapa torpedo coba ikonnya

Sebenernya bukan Billfold aja sih, ada Rosemary juga yang satu skena sama Billfold, ada Fraud, Full Frontal dan beberapa ben indie yang cukup punya nama di Surabaya.

Sampai di venue ketika setengah jam setelah adzan maghrib menjelang. Setelah muter-muter gak jelas bersama Danang (yang akhirnya doi gak beli apa-apa) kita berdua mutusin buat menikmati alunan ska dari:

Ska Banton
Venue performance stage langsung penuh aja. Bener-bener belum pernah aku temui di Jombang! Hahaha. Jadi pengen nyari-nyari lagu-lagu ska gara-gara massa yang bener-bener menarik sekali. Meski kebanyakan  fashion hardcore tapi bisa ajojing juga.

Pig Face Joe
Kalo gak salah ini genrenya ska-punk karena di intro awal mereka bawain genre tersebut lalu dilanjut lagu-lagu mereka yang punk rock abis.

Full Frontal
Susasana memanas ketika ben ini naik panggung. Moshpit yang besar terbentuk. Dan alhamdulillah saya dapet kaos yang dilempar sama vokalisnya! Kapan-kapan aku post di sini.

Fraud
Gak jauh panas dari Full Frontal, pokoknya yang aku inget mereka bawain Wrong Roots sebagai pembuka. Meski moshpitnya gak jadi satu, tapi aku sempet kena bentrok dengan kepala orang. Sialan. Tapi emang sudah resiko sih.

Billfold
lihat tuh tumpek blek
instagram.com/billfoldx

Akhirnya bisa lihat neng Gania! Hahaha! Membuka dengan It's Over, lalu dihajar dengan Bisa dilanjut dengan salah satu lagu baru yang belum mereka publikasikan atau lagu cover? Gak tau juga hahaha. Gania waktu itu memakai hot pants, converse merah, kemeja chambray tanpa dikancing dengan tshirt putih.

Lagu selanjutnya adalah Sama kemudian ben berhenti sebentar, Gania kemudian ngumumin kalo mereka bakal meluncurkan album pada 2014 mendatang. Amin deh ya. Optimis aja sih soalnya ben indie itu rada susah kalo nyusun rekaman hahaha. Setlist mereka hampir sama kayak video di bawah ini.


Lagu selanjutnya adalah Abaikan yang telah dinanti-nanti massa yang udah memenuhi venue, dan sangat keren sekali Billfold me-medley-kannya dengan Tuta-Tua Keladi. Awalnya sih gak ada yang hapal lirik tapi begitu reff, aku sendiri pun langsung hapal di luar kepala, sing along semua deh. Gokil! Bener-bener pengalaman yang tak akan terlupakan deh hahahaha (lebay).


Tua-Tua Keladi aransemennya hampir sama kayak video di atas cuma saat bridge Billfold masukin beat punk/hardcore ke dalamnya.

Rosemary
Selanjutnya adalah ben Bandung yang udah cukup lama nih bertahan di dunia indie (namun eke gak punya album mereka hahaha abis ini cari deh). Lagu yang familiar sama aku adalah 3 lagu terakhir mereka. Supergirl (FEATURING SAMA GANIA LIVE!)


Karena lagi santai dan kecapekan jadi bisa ngerekam. Lagu satunya lupa judulnya cuma akunya pernah nonton di Youtube pokoknya soal pertemanan. Lalu mereka menutup acara malam itu dengan Punk Rock Show. Mantap. Lagu sejuta umat skate-punkers Indonesia.

Overall keren, brand-brand yang ikut juga deket sama indie movement jadi rame, meski aku sendiri beli salah satu produk dari Magelang. Kapan-kapan aku review deh ya.

Panggungnya juga bener-bener niat bikinnya. Pernah dulu pake panggungnya JX dan gak karu-karuan malah karena tambah sempit dan mepet sama booth. Pokoknya gak banget deh waktu itu.

Minggu, 29 Desember 2013

Jojoincov, The Illustrator Wannabe

Sebenernya mau bahas Billfold yang main di Surabaya kemarin Jum'at, tapi karena suatu hal jadi pengen nulis cewek ini.

Ratu Vienny Fitrilya, JKT48 team KIII
Jadi suatu hari sempet gugling tentang Viny nih, dan nyangkut di username JOJOINCOV. Akhirnya nemu alamat ini nih. Viny pun menjadi salah satu oshimen-ku.

Ini beberapa karya dia:















karya awal viny di devian. di upload sekitar tahun 2009

karya terakhir yang di upload viny di devian, 30 Nov 2011 setahun sebelum dia resmi lolos ke generasi kedua JKT48
Kalo dilihat sebenernya kebanyakan artwork Viny bercerita tentang kehidupan hipster, tapi yang aku pengen mention ada juga tentang hubungan dua remaja yang mengadu kasih. Jelas itu kisah nyata dari si Viny. Entah kenapa menyadari itu langsung jadi galau... Ah sudahlah.

Yang bikin aku heran sih di usia semuda itu artwork nya dia udah punya karakter! Mungkin di awal-awal sih emang rada labil (sempet lihat ada doodle dia yang anime), tapi aku aja yang kayak gini belum nemu style yang bener-bener aku. Tapi Viny?! Ah sudahlah *nada babecabita

Di salah satu komentarnya dia di devian orang, dia suka gambar lewat Microsoft Paint, tapi entah kenapa rada komplen sama Paint nya Windows 7.

Rada kecewa juga sejak dia SMA udah gak upload gambar lagi (apalagi sejak masuk JKT48!). Iya dong, kan dia masuk JKT48 pas kelas 2 SMA (November 2012), sedangkan upload tan terakhirnya dia November 2011. Jadi waktu SMP dia udah punya karakter sendiri! Gokil!

kaos sketsanya Viny. ini tersangkanya yang bikin aku nulis tentang dia.
Jadi kaos ini meskipun rada melenceng dari style gambarnya Viny, tapi masih bisa diterima lah ke doodle art (macam kritikus seni rupa aja deh hehehehe). Dan ada tanda tangan Inyi di pojok kanan bawah.

Mungkin ini member kedua setelah Jessica Veranda yang aku tau kehidupannya gak jauh-jauh dari seni rupa. Ve sendiri adalah anak Desain Komunikasi Visual. Mungkin bisa dikatakan bedalah sama Viny meskipun satu akar. Soalnya gimana ya, pokoknya beda deh hahaha.

Mau nyari desain kaos sketsanya Ve tapi gak nemu. Pernah dulu kalo gak salah Ve pernah share (entah di G+ atau twitter) kalo desain pertamanya ditolak, terus desain keduanya baru diterima.

Ohiya satu lagi sih, ada Viviyona Apriani aka Yona juga jago gambar


Jadi kalo ada member JKT48 yang jago gambar lagi share ya ahahaha.

Ngomong-ngomong tau apalah saya tentang Viny, la wong aku ini bukan sodaranya apalagi gak pernah ngumpul sama Viny oshi yang lebih sesepuh. Siapalah saya ini. Tapi mudahan aja Viny abis grad jadi illustrator beneraaaan. Amin!

abis ini siapa ya

Baru nyadar kalo Viny itu bisa colouring, pintar memainkan shading juga (bayangan itu shading kan? hahaha). Btw setelah menggugel ada Ghaida juga jago gambar katanya, sempet lihat di JKT48 Story. Ada juga banyak member yang jago gambar. Kelihatannya ada syarat khusus bisa gambar untuk jadi member JKT48. Who knows.


Selasa, 24 Desember 2013

Cold Eyes - Fanart


Cold Eyes adalah film thriller/crime dari Korea Selatan keluaran tahun 2013 ini yang dibintangi Han Hyo-joo (Masquerade) dan Jung Wo-sung (The Good, The Bad, The Weird). Ada lagi sih yaitu Sol Kyung-gu dan salah satu personil dari 2pm yang aku gak tau namanya hahaha. Film ini terdaptar sebagai film kelima yang menghasilkan pendapatan terbanyak di domestik (dalam negeri) namun berada di nomer 33 untuk pendapatan terbanyak all the time film Korea Selatan saat ini.


Minggu, 22 Desember 2013

What About Tour 2013 - Kediri

"Salut sama SWEETASREVENGE dan DIVIDE yang masih mau tampil di tempat sekecil itu"

Balik lagi sama Jojoz yang udah gak mau berlagak sok eksis dan sok penting, dan juga lagi butuh kamera/fotografer buat ikut liputan ngegigs bareng, agar suasana postingan seperti ini ke depannya lebih hidup dengan foto-foto.

Iya, beneran. Dari awal ngerasa 'gak bener' kalo lihat venue yang kecil banget. Aneh sekali. Entah kenapa. Ada yang berpendapat presale nya terjual sedikit, namun aku berpendapat ada mis komunikasi dengan yang punya venue. Tapi show must go on, dan sekali salut sama SARxDIVIDE yang tetep mau main dan all out, bahkan bangga bersenang-senang bersama teman-teman Kediri.

Ini kali kedua Kediri disambangi SAR untuk tahun ini. Entah kenapa kok cepet banget pengen balik ke Kediri hahaha. Tapi yang membuat aku berangkat ke Kediri (sampai kebablasan ke Kediri kota, padahal acaranya di GPI Waterboom) adalah karena SAR menggandeng Divide--yang notabene salah satu ben dengan promosi yang besar, kalo SAR sendirian mungkin masih mikir-mikir hahahah.

So, ada beberapa ben pembuka, dan semuanya kelihatannya dari satu manajemen yaitu RAWR. So here we go.

Penguin Suck
Ini kali kedua ngelihat ben ini main. Gak ada yang spesial kecuali dapat kabar kalo mereka abis ngeluncurin EP (seingetku sih gitu cmimw).

Husky
Yak, ben yang udah sering aku liat (sebenernya sih ini baru ketiga hahaha). Katanya Trevie mereka bakal ngeluarin album juga. Dan kali ini mereka bawa Satukan tanpa kelupaan lirik hahaha. Setlistnya tetep sama, cuma yang lagu pertama aku masih penasaran lagunya siapa.

Ending Without Story
Salah satu grup rock experimental yang memadukan screamo, metal dan lain-lain. Dan baru tau ternyata cukup terkenal di skena Kediri hahahah. Gitarisnya juga gitarisnya Husky hahaha. Lagu penutup mereka memanaskan suasana juga.

Standfirm
Ada yang bilang ini hardcore/punk, tapi aku liat ini kayak grindcore dengan sing-along hahaha. Vokalisnya bener-bener all out, jago public speaking juga, pintar berpidato pula. Hahaha. Dari awal sampe akhir orang-orang pada berdiri melihat.

Divide.
Dengan tampilan yang klimis-klimis, pake kemeja kembang-kembang, baru tau kalo vokalis mereka ganti. Dan vokalis yang baru ini lebih pendek dan wajahnya sumpah kayak orang Jepang hehehe. Dan baru kali ini lihat anak-anak pada headbanging rame-rame sampai 5 baris. Gokil.

Sweet As Revenge
Bintang utama malam ini. Kebanyakan pada sing along, tapi saat mereka bawain Prodigy jadi pada sepi hahaha.

Cukup sekianlah. Sungguh puas banget. Thanks juga buat kawan-kawan (yang aku lupa namanya hahaha) dari Badas, Kediri yang mau nemenin aku yang gak tau menahu soal skena Kediri hahahah.

Sori nih lagi gak bisa ikut liat Metal Blast karena posisi disuruh ngelembur sekarang. Huft.

Sampai jumpa di liputan gigs mendatang!

Rabu, 18 Desember 2013

Perkenalan


Gabutday

Battle Party #2 - Gigs Review


"Ini kali pertama gue lihat tawuran di event gigs indie/underground Jombang"

Hei, kembali bersama Jojoz disini. Di sini kita mau report gigs lagi. Tapi sebelum kita review, kita belum ada keterangan dari pihak panitia masalah tawuran itu. Selentingan dari kawan-kawan ada teman-teman dari Pare, Kediri yang ikut berperan dalam tawuran. Namun mudahan bisa jadi pelajaran buat kita semua, terlebih buat panitia (salut buat Andre, cs sudah melakukan hal-hal yang terbaik buat melanjutkan gigs).

Yah, mungkin Jombang perlu dengan bentrok, supaya jadi pembelajaran buat skena-skena hardcore/punk/metal yang lain di Jombang. Di kota-kota yang lain mungkin malah udah menganggap itu bukan hal yang baru, bahkan sudah mempelajari polanya sehingga bisa diantisipasi. Atau mungkin kita mengingat kejadian gigs di Bandung hingga mengakibatkan kematian bagi para penonton. Gak cuma kematian, tapi hal-hal selanjutnya yang menutup ruang gerak musik-musik underground di Bandung seperti diabadikan oleh Seringai di lagunya Dilarang Di Bandung.

Aku belum tau cerita yang lengkap dibalik lagu tersebut. Tapi mudahan bisa secepatnya biar kita bisa ngambil pelajaran dari situ.

Battle Party bukan hal yang baru lagi. Untuk yang #1 ada banyak orang-orang yang berperan, mulai dari sponsor rokok dan beberapa distro tapi untuk yang #2 ini banyak wajah-wajah yang hilang diganti dengan wajah-wajah baru. Ada juga pagar besi yang menghalangi panggung di dalam Gedung Juang yang bikin aku ilfil dari pertama menginjakkan masuk ke dalam hahaha.

Mari kita ngereview ben-ben yang tampil. Mungkin gak lengkap karena aku terlambat hehehe. Dan banyak yang lupa tentang suasananya. Harap maklum.

Nothing For Something.
Membawakan post hardcore perawakannya seperti anak-anak SMA/Maba tapi jauh-jauh regist dari Kediri. Sayang aksi panggungnya perlu dikonsep lagi. Namun mereka bermain musik dengan bersih.

Attack The Party
Ini ben lokal yang cukup bawa massa lumayan banyak. Salah satu gitarisnya pake #ResistIgnorance dari ORANGCAKE, sayang gak punya kamera. Main musiknya bersih. Vokalisnya total.

Lucifer.
Unit deathcore yang memanaskan suasana.

Walking One Side.
Yak unit easycore ini bermain kembali dan membawa massa lebih banyak dari Jumat kemarin.

Monster Killer.
Masih bingung karena mereka membawakan Hardcore tapi wajah-wajah personil lain selain vokalisnya lebih ke Metalhead hahahha. Mainnya juga, mungkin rada mirip Suicidal Tendencies. Mungkin Metal Hardcore? Tapi suka sekali ketika mereka memberi pesan untuk tidak perlu memperhatikan fashion. Ini hardcore bung, bukan acara fashion show hahaha.

Give For Night.
Ini bukan kali pertama GFN, namun permainan mereka seperti jalan di tempat. Vokalisnya One Man Show tapi tetap total.

Scary Nobita.
Unit easycore yang cukup bersih mainnya. Cukup menjanjikan ke depannya.

Losershead.
Gak komenlah. Seperti biasa. Panas hahaha.

Electric Monster Fire (ELMO).
Gak seperti show mereka di launching GoldGloryGospel, hari itu cukup sepi yang moshing tapi permainan mereka total. Setelah Elmo ada unit easycore yang gak sempet lihat karena aku kebelet pipis hehehe.

Just For Today.
Mungkin ini show tersepi dari JFT, gak tau kenapa mungkin anak-anak kelelahan, atau mungkin karena JFT main sebagai pembuka setelah break Dhuhur, tapi yang aku inget semua penonton berdiri semua. Keren. Kali ini Abhi sendiri yang berada di vokal.

Out Control.
Nah ini bikin venue jadi bentrok/tawuran. Membawakan genre beatdown, hawa panas semakin tak terkendali dan bentrok pun terjadi. Dan itupun lumayan lama. Gila. Dari pojok ke pojok, setelah sempet dilerai kembali lagi diterjang. Dilerai, ada yang nerjang lagi hingga gue gak ingat lagi gimana mereka berhenti. Setelah itu break lama sekali.

Number 12.
Dihajar lagi dengan hardcore beatdown bener-bener deh. Apalagi mereka mainnya enerjik sekali. Sound yang mereka mainkan juga bener-bener bagus. Alatnya pasti mahal hahaha.

Beringas.
Membawakan lagu orang lain mungkin bikin ilfil tapi track-track yang mereka bawa adalah lagu-lagunya Seringai hahahaha. Apalagi permainkan mereka all out, bener-bener jauh-jauh dari Ngawi buat ngehibur orang.

Before Nineteen
Ini kali kedua melihat unit easycore ini main, lebih bagus daripada pertama aku lihat mereka. Permainan mereka bersih, meski gak punya cukup massa (mungkin karena massanya jadi panitia semua kali ya hahhaa).

Step To Fight.
Ben yang jauh-jauh dari Malang cuma bawain satu-dua lagu (cukup lupa) langsung dicut sama panitia. Tapi aku dapet stiker dari mereka. Uhuy. Tapi lagi-lagi dihajar hardcore beatdown hahah.

One Last Stand.
Unit hardcore beatdown yang cukup bisa memanaskan suasana.

Penguin Suck.
Unit easycore dengan frontwoman dari Kediri. Aku inget merch mereka ada dijual di CC. Ketika dengerin lagunya ternyata rekamannya bener-bener gak menjanjikan sama sekali. Tapi ketika lihat mereka live, ini ben ternyata performancenya lebih bersih dari rekamannya hahahah. Keren!

Husky.
Ben yang aku tunggu-tunggu untuk main. Setelah harap-harap cemas karena Jombang hujan tapi terbayar juga. Cukup sepi waktu itu tapi mereka bermain all out tapi saudari Trevie sepertinya lagi gak mood buat show, tapi tetep total kalo main. Ini mungkin pertama kali mereka aku ngelihat mereka bawain lagu mereka sendiri, tapi sayangnya saudari Trevie tidak hapal hahahah.

Kingme.
Ben screamo dari Kediri. Mungkin ini ben pertama yang aku lihat bener-bener main screamo, terlihat dari intro mereka sebelum vokalisnya masuk. Setelah ben ini ada Open Face Surgery, lalu Sakramen yang aku skip karena udah pengen pulang tapi hujan deras belum reda reda. Huh.

Angel Of Danger.
Bener-bener gak terpikirkan kalo ben dari Blitar ini main sebagai penutup, karena suasana venue udah sepi dan udah lewat jam 5. Ternyata ketika aku di luar venue, baru sadar kalo vokalisnya Angel of Danger lagi ngelobi panitia buat main. 2 lagu cukup untuk memanaskan kembali para Hardcore kid yang masih bertahan di venue. Jangan kapok main di Jombang, girls! :D
Oke sekian. Mungkin minggu depan ngeliput Metal Blast 2013. Sampai jumpa!

Selasa, 17 Desember 2013

Minggu, 15 Desember 2013

Principles Indonesian Tour 2013 - Jombang



"Principles gak jadi main"

Hahaha. Salam sejahtera buat semuanya. Masih dengan Jojoz di sini, mau ngeliput, nge-review, ngeritik, nge-support perkembangan underground/indie di Jombang.

Jadi setelah sukses membawa Scream Your Name ke bumi Jombang, kali ini Castle Rock Jombang mau membawa kembali ben dari luar negeri. Kali ini yang dapet kesempatan adalah Principles dari Australia didampingi Scarlet Heroes dari Malaysia.

Analisa acara ini bakal sepi dari headline nya yang kurang familiar di telinga para penikmat musik underground, lalu harga tiketnya yang lebih mahal daripada harga biasanya sebuah acara underground, dan lagi ada event dengan masang headline yang lebih familiar 2 hari ke depan gak sepenuhnya benar sih ini bakal sepi. Cuma kapasitas Gedung Juang emang lebih besar aja.

Kalo dilihat dari pengamatan di lapangan, kebanyakan yang hadir adalah para Hardcore Kids, gak nyalahkan juga sih karena headline nya banyak diisi ben-ben Hardcore. Kalo dilihat dari rundown, semua ben dari underground all genre dapet kesempatan main di event ini mulai dari Easycore (Walking One Side, Aliens Strike Back), Emo/Post-Hardcore (The Last Chumbucket Visitor, Sass Goodnight, One Page Story,Post-Hardcore/Metalcore (Revenge Of The Fallen), Metal (Southern Growl, Open Face Surgery), Hardcore (Scarlet Heroes, The Shantoso, AJTHC, Bouncer, Losershead), sedangkan Principles sendiri mengusung genre Metalcore.

Rada gak adil juga sih kalo tiketnya tambah mahal (ya meskipun cuma selisih 5 ribu rupiah) tapi band performace nya sedikit, apalagi headline utamanya gak main. Haduh. Tapi emang event ini orientasinya ke bisnis sih, bukan bisnis acara tapi lebih ke promo distro, bukan acara senang-senang. Apalagi juga ngundang ben dari luar negeri. Jelas lebih mahal. Tapi kan ini menyeberangi dengan semangat DIY. Yaudahlahya, aku kembalikan ke kalian semua gimana menyikapinya.

Acaranya sendiri molor hingga satu jam dari yang direncanakan. Hal yang paling mematikan menurutku. Dikarenakan dari awal aku denger kalo Gedung Juang udah gak bisa dipakai di atas jam 9 malam. Dan ternyata benar, panitia harus meng-cut Open Face Surgery untuk jadi perform penutup. Untung aja Principles sama Scarlet Heroes gak jadi main, kalo jadi main mungkin udah nge-cut dua ben lagi. Aku lihat sendiri dari jam setengah sembilan 2 orang dari kepolisian dan koramil sampe masuk ke venue. Jadi ya The Shantoso yang menutup gigs malam itu, para HC kids pada berpesta pora.

Oke, here we go guys. Tentang review band performance nya.

Walking One Side membuka gigs ini dengan sound yang payah menurutku. Sound gitar dan bass nya kalah dengan sound drumnya, apalagi kondisi Gedung Juang yang sering mantulin soundnya. Tapi menurutku ben ini salah satu ben lokal yang cukup berhasil promosinya hingga aku juga penasaran sama mereka hahaha.

Dilanjut dengan The Last Chumbucket Visitor (TLCV) yang memainkan emo/post-hardcore. Terakhir baru tau kalo mereka jauh-jauh dari Mojokerto. Karena membawakan track-track dari STDC, jadi gak ada malu lagi buat maju. Hahaha. Padahal gak bisa violent dance. Tapi aku dapet stiker dari ben ini.
Kemudian Sass Goodnight, yang juga satu daratan sama TLCV dan juga membawa genre yang sama. Tapi aksi panggungnya keren. Bener-bener terkonsep dengan baik. Inspiratif sekali lah pokoknya, mungkin salah satu ben dengan jam terbang tinggi di daerah asalnya, who knows.

Losershead kemudian disuruh panitia untuk mengisi slot gigs selanjutnya. Setauku ben lokal yang gak pernah absen buat manggung di Jombang. Event metal, event all genre pasti main. Dengan massa yang loyal, bahkan ketika mereka dipanggil, massanya udah pemanasan dulu. Membawakan 2 lagu baru dan ditutup dengan Stand Up (Jombang City Hardcore) yang memaksa kerumunan menjadi panas dan bibirku kesikut. Hahaha. Resiko! Ha! Terlihat juga beberapa personil Principles dan Scarlet Heroes ikut maju menikmati perform mereka. Perlu dicontoh juga nih ketika mereka juga menikmati ben-ben kecil yang perform.

Setelah Losershead ada One Page Story yang membawakan emo/posthardcore. Vokalisnya cewek tapi sama sekali gak ada yang tertarik untuk lebih dekat melihat. Kurang tau juga ben dari mana, mungkin nanti di google. Kalo tau vokalis cewek gini jadi inget salah satu temenku yang kalo lihat vokalis cewek yang bisa scream pasti diajak foto bareng. Sayang dia gak hadir. Hahaha. Overall, bagus sih. Personilnya kebanyakan seperti mahasiswa tahap akhir yang lagi skripsi. Jadi mungkin di skena musik udah dikenal luas.

Kemudian sebelum break maghrib, ada Revenge of The Fallen. Masih membawa genre post-hardcore/metalcore, Panda dan kawan-kawan berhasil memancing moshpit (kebanyakan violent dance sih). Ini juga karena mereka dikenal di skena lokal, mungkin kalo gak dikenal dan gak bawain genre HC bakal gak ada moshpit. Hahaha. Tapi perform mereka selalu seru, semangat bermusiknya terpancar.
Breaknya cukup lama. Sebenernya bisa dipake slot buat satu band, dan Open Face Surgery bisa main. Sayangnya terbuang percuma. Entah karena bennya belum datang atau gimana, gak tau juga sih.

Jam enam malam tepat Bouncer, salah satu unit hardcore beatdown yang cukup punya nama di Kediri langsung memanaskan suasana. Sampek-sampek sempat terjadi adu mata (alias pelotot-pelototan) di mosh pit. Hahaha udah biasa emang. Kemudian setelah Bouncer perform salah satu teman meminta maaf ke salah satu anak yang lain. Bouncer sendiri menghajar Gedung Juang dengan beberapa lagu yang mungkin terhitung banyak. Sampek-sampek anak-anak capek buat violent dance. Hahaha. Dan ini ternyata berulang di ben-ben Hardcore selanjutnya hahaha.

Kemudian ada unit easycore asal Nganjuk, Aliens Strike Back yang banyak membawa track-track dari Chunk! No, Captain Chunk. Awalnya ada moshpit, namun kemudian hanya beberapa anak yang hapal lagunya aja yang terlihat antusias melihat ben ini dan sing along di muka panggung.

Kemudian AJTHC, unit hardcore beatdown (tapi gak tau juga mereka ini bawa oldskol apa beatdown) dari Blitar. Gak perlu disebutinlah kalo moshpit dan violent dance berjejer-jejer saling menghantam satu sama lain. Karena aku ngantuk dan kelelahan jadi gak terlalu konsen sama performance mereka. Hahahah.

Lalu giliran Southern Growl memanaskan venue. Para metalheads langsung berkumpul. Aku inget banget ben ini bener-bener total kalo manggung, kegilaan vokalisnya masih terngiang saat Distortion Fest tahun lalu. Ada aura yang bener-bener menarik kita untuk menikmati musik mereka. Sempet curiga kalo mereka bawain Metalcore, karena di salah satu track yang mereka bawain sangat kentara sekali breakdown nya. Tapi overall bagus sekali dari sound dan aksi panggungnya, cobalah lihat sendiri perform mereka sekali-kali. Jombang perlu banyak ben-ben  seperti ini :D

Untuk penampilan penutup ada The Shantoso, unit oldschool hardcore jauh-jauh datang dari Sidoarjo. Karena ben ini hardcore dan penampilan penutup maka banyak yang berdiri buat melihat perform mereka. Moshpit gak terlalu ramai karena anak-anak udah pada kecapekan. Apalagi ben ini juga membawa materi yang cukup banyak. Ya, semoga mereka membawa berita bagus tentang Jombang ke Sidoarjo kalo sudah kembali nanti.


Overall, mungkin jangan terlalu sering bikin gigs lah, nanti ada kebosanan tersendiri dari skena. Meski buat promo dan ambil kesempatan dari pihak promotor yang ngadain tur tapi kejadian Principles mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk next gigs buat Castle Rock beserta jajaran panitia :)

Btw aku belum nyebutin kenapa Principles dan Scarlet Heroes gak jadi main ya. Hahaha. Dari bocoran dari panitia mereka gak jadi main karena persoalan visa, hingga aku lihat sendiri mereka diciduk sama aparat kepolisian. Namun dari panitia sendiri ngumumin secara resmi di atas panggung tapi rada gak jelas karena sound yang memantul (you knowlah Gedung Juang).

Next ada Battle Party #2!

Sabtu, 14 Desember 2013

Tentang Raisa II


Kenapa aku menulis sekuel postingan tentang Raisa ini? Karena postinganku tentang Raisa yang awal paling banyak dikunjungi di blog ini. Jadi salahku juga kalo gak meng-update postingannya yang udah gak cocok sama keadaan sekarang hehehe. Apalagi fans Raisa udah luar biasa cepet banget tumbuhnya, jadi ada tanggung jawab tersendiri juga buat membenarkan informasi-informasi dulu yang sempat aku share. So, inilah beberapa pernyataan dan info-info yang aku terima selama setahun ini.


Raisa Yang Humble
Salah satu oshi aku di JKT48, Jeje ngefans sama Raisa, dan ketika ditanya kenapa ngefans Raisa? Soalnya di humble banget orangnya. Kita aminin saja deh haaha. Tapi memang kabar Raisa yang humble itu udah beredar luas di kalangan fans, meskipun di jarang aktif di Twitter.


Heart To Heart
Raisa barusan aja ngeluarin album November kemarin. Ada yang diproduksi dalam bentuk boxset juga--yang kelihatannya sudah sold out. Belum ngecek albumnya, yang pasti Raisa udah gak bisa dikejar popularitasnya.

Lahirnya Seorang Diva Baru
Mau gak mau kita bakalan mengakui Raisa menjadi Diva baru di Indonesia. Ditandai dengan diundangnya Raisa buat perform di event-event bergengsi macam Java Jazz, Java Soulnation, dsb gak cuma sekali loh. Lagian dia punya karakter vokal yang kuat dan story yang kuat tentang dimana dia belajar vokal seperti itu, ditambah parasnya yang lovely.


Raisa Yang Tambah Mirip Adele
Aku pernah sekali lihat performnya Raisa. Dia saat itu menyatakan kalo ngefans sama Adele, dan langsung bawain Rolling In The Deep. Setiap kali ada yang tanya tentang kegemukannya Raisa, aku sering bilang, "Dia kan ngefans sama Adele jadi ya wajar aja kalo tambah chubby".


Wajib Di Check Kamga ft. Raisa
Aku sekali doang lihatnya, saat mereka bawain My Boo nya Alicia Keys. Dan langsung "Ini dia!", yah aku langsung berpikir kalo lagu ini bener-bener mencerminkan lagu yang pas buat dibawain sama Raisa. You know-lah kalo albumnya Raisa itu terdiri dari banyak genre, jadi mugkin ada yang cocok dengan vokalnya ada yang enggak. Tapi untuk yang galau-galau sih Raisa juga jago.

Perform Raisa Di Surabaya Pasti Penuh
Ya, satu-satunya perform Raisa yang aku lihat itu bukan show pertamanya di Surabaya. Jadi dia nyatain, "Surabaya selalu rame". Bener-bener deh penuh banget.

Raisa Yang Rebel
Mungkin pada awalnya inilah yang bikin aku tertarik sama Raisa, dia bukan cuma jual suara doang, bukan cuma jual wajah doang (banyak penyanyi yang cuma jual dua hal itu) dia juga berpikir, memegang teguh apa yang diyakininya. Ini bukan tentang nasionalisme dan kawan-kawan tapi cobalah lihat performnya dan rasakan sendiri bagaimana dia berinteraksi.

http://api-lg.kaskus.co.id/thread/view/9946099/10468

Ucapan 'Terimakasih' Yang Memorable
Ketika Raisa ngucapin 'terimakasih' itu hal yang paling memorable dari dia. Cobalah lihat performnya atau lihat video-videonya.

Raisa x Seringai

Raisa Dan Papa Arian
Di Twitland, Raisa dan Arian (vox Seringai) distahbihkan sebagai papa-anak. Ada yang bilang gegara kemarin Raisa diajak Seringai buat ikut buka konsernya Metallica dan para metalheads jadi beranggapan itu cewek cantik pasti anaknya Arian. Hahaha. Ceritanya bisa diikutin di postingan lawless sama kumpulan twitnya manajernya Raisa.

Tim Kreatif Raisa
Aku yakin di belakang Raisa ada tim-tim kreatif. Makanya di awal tadi aku bilang, Raisa (sebagai brand) gak cuma menawarkan suara dan wajah doang, tapi kreatifitas juga. Ada gak sih musisi Indonesia yang produksi awalnya langsung bikin boxset? Ya intinya, timnya Raisa gak jualan CD album yang dimixed sama paket makanan cepat saji hihihi.


Raisa Dan Masa Lalunya Di Andante
Mungkin banyak yang memang mencari informasi ini, tapi generasi Andante adalah generasi awal anak-anak emo di Indonesia (makanya potongan rambutnya Kevin model emo gitu). Jadi aku pikir itulah awal dimana generasi ini memulai gigs-gigs kecil dan bertahan dari serbuan musik-musik mayor (yang pada waktu itu musik mayor sedang berjaya dengan ben-ben sekelas Peterpan, Nidji, Dmasiv--semuanya dari Musica). Dari gigs-gigs kecil tersebut dalam jangka 10 tahun kemudian mereka bisa ngadain acara yang besar (dengan penonton 40 ribu orang) ketika musik mayor sudah gak berjaya lagi.
Lalu apa hubungannya dengan Raisa? Ya hidup di generasi tersebut yang membuat aku yakin timnya Raisa pasti menemukan kreatifitasnya dengan keadaan-keadaan yang sulit.
Mengenai Andante reunion, bolehlah. Aku juga pengen lihat. Mudahan aja album baru ini Raisa banyak berkolaborasi dengan musisi lain. Kalo enggak ya sayang banget sih. Kan turut mempromosikan musik minor juga. Dan untuk Raisa, dia bakalan jadi terlihat kayak punya temen yang banyak. Hehehe.
Ohiya, Kevin juga pernah berstatement kalo lagu Bersamamu (yang dibawain Vierra) itu dia dedikasikan buat persahabatannya dengan Raisa. Cek aja lagu-lagu Andante di sini
Tapi hidup harus moving on kan ya, bukannya malah terjebak nostalgia hahaha.

Itu aja sih yang aku inget, soalnya emang udah lama juga gak ngikutin Raisa. Alasannya sih karena Raisa sulit sekali untuk dikejar hahaha. Job manggungnya makin banyak aja hahaha. Alasan sebenernya mungkin karena makin lama kok ya makin glamour, beralasan juga sih soalnya kan dia berada di naungan label besar. Ya meskipun di label mayor, spirit Raisa ada di musik sidestream/minor/indie.
Terakhir aku gak manggil Raisa dengan Yaya, karena emang bukan fans sejati dia hhihihihi.

Terimakasih sudah mampir :)

Ps: kalo mampir ke instagramnya Raisa, Desember ini dia jadi kelihatan kurus deh ;)

Update Januari 2014





tuh Raisa jadi juri Indonesian Idol





di tahun 2014 ini gue kaget karena add gitaris-nya Raisa sekarang adalah Iga Massardi :D

Selasa, 10 Desember 2013

Sketch: Novinta Dhini's Custom for Handshake Event

Novinta Dhini Soetopo

So, kembali lagi bersama Jojoz (sebenernya kalimat ini mempertanyakan 'apa ada penulis lain yang ngisi blog ini?'). Hobi baru bikin kerjaan baru, dan hutangku buat nulis tentang skena musik Jombang belum selesai hahaha. Jadi ditunggu aja.



Nobi (panggilan kerennya Novinta Dhini) adalah salah satu member trainee dari grup idol JKT48. Brandingnya dia, "Jauh-jauh dari Bali", "Overconfident", "Entertainer Obsession", "9GAGER", "Walking Dead's fangirl" apa lagi ya. Doi punya talenta yang kuat yaitu karakter vokalnya. Lihat aja ya videonya di G+

Tapi di JKT48 kalo punya talenta, bakal jadi underdog terus. Aku yakin itu. Soalnya konsepnya JKT48 bener-bener out of the box. Mereka menaruh cewek-cewek yang gak punya talenta sebagai pusat perhatian diantara cewek-cewek yang punya talenta yang bagus. Aku lupa tujuannya kenapa kayak gitu, tapi bener-bener deh. Kalo dipikir sih ini bikin para member jadi bersaing untuk mendapat fans.

Tapi aku yakin kok Nobi bakal bertahan, bahkan setelah besprennya malah grad. Karena Nobi sudah tau siapa dirinya dan membranding dirinya dengan keunikannya dia. So, kalo 2 tahun lagi mungkin bakal jadi the next Stella. Lagian si Nobi ini bener-bener sama kayak tagline JKT48, "membantu the girls buat menggapai cita-citanya bersama fans".

Aku yakin abis HS event Fortune Cookie si Nobi bakal dapet fans banyak ha!
Update ah.






Nopi kan suaranya menggelegar kayak palu Thor. Jadi julukannya Novinthor. Huahahah.

Ada juga. Si Nobi = Shinobi = Ninja. Hahaha.



Analisis gue setelah gen 3 punya setlist sendiri

Selasa, 03 Desember 2013

Sketch: Seringai


Kemarin hutang buat bikin artwork anime pop art untuk band Seringai. Setelah melewati berwaktu-waktu kemalasan yang bener-bener parah (actually, bukan hanya kemalasan tapi juga bener-bener kesibukan di bulan November yang padet)., akhirnya jadi juga.


Lega juga kalo udah gambar gini. Hahaha. Next siapa ya.

Senin, 02 Desember 2013

Review: Bandana Black - Charge City Cloth

Yak, masih bersama Jojoz disini. Kita bakal ngereview sebuah produk dari Charge City, clothing lokal asal Kediri sebuah Bandana hitam.

I love this job!

Salah satu alasan kenapa aku nyari Bandana karena pengen banget kayak Papa Arian :3

Arian13, vocalist for Seringai, an illustration artist
I love look at myself doing this! Ha!

So here the details.

lihat betapa tipisnya

ini bandana buat pemotor sih sebenernya, tapi aku bukan pemotor -_-
Kaget juga kalo kainnya tipis sekali, tapi dulu juga punya bandana kainnya tipis juga tapi lebih bagus ini sih ya. Hehehe. Sedikit curcol kalo koleksi clothingku kebanyakan emang Charge City, jadi merasa kayak abg Jombang yang baru jadi anak HC hahahaha. Padahal udah tua bangka gini.

Overall, bandana emang cocok buat aksesoris di kepala. Apalagi kalo ditambah snapback. Jadi kayak Gangster amrik hahaha. 

Eminem
salah satu game terbaik yang ngegambarin street culture amrik (mungkin GTA series selnjutnya mampu nampilin yang lebih bagus)
Dan karena gaya-gaya street culture amrik ini banyak diadopsi oleh anak HC jadi banyak yang berburu barang-barang american street culture. Kalo aku sendiri sih lebih nyari ke sumber-sumber tren sih ya, karena ini juga bikin aku kembali cinta hiphop culture hehehe, mulai nyari-nyari orang-orang grafiti, skateboard, bmx and anything between.

It's all from american, yang mungkin bagi yang kenal aku banget adalah hal yang sangat rancu, seperti distorsi realitas. Kalo dilihat dari postingan aku dulu yang kayaknya aktivis nasionalisme garis keras yang jadi hunter budaya-budaya luar. Tapi itu aku lihat sebagai proses untuk mencari jati diri.

Lagipula ada pro-kontra tentang pernyataan Goenawan Moehammad (kalo gak salah sih) tentang masyarakat yang tidak takut akan budaya asli sendiri diserang oleh budaya luar. 

Aku percaya kok, khasanah lokal itu gak akan hilang. Malah dia gak tertutup, tapi terbuka untuk kolaborasi (bullshit, gue aja ragu nulis kalimat ini hahahah!).


Next, aku bakal nulis tentang Jombang Indie Movement dan Bom Waktu yang berada di sekeliling scene-scene yang mulai tumbuh besar. So, stay tune guys.