"Principles gak jadi main"
Hahaha. Salam sejahtera buat semuanya. Masih dengan Jojoz di sini, mau ngeliput, nge-review, ngeritik, nge-support perkembangan underground/indie di Jombang.
Jadi setelah sukses membawa Scream Your Name ke bumi Jombang, kali ini Castle Rock Jombang mau membawa kembali ben dari luar negeri. Kali ini yang dapet kesempatan adalah Principles dari Australia didampingi Scarlet Heroes dari Malaysia.
Analisa acara ini bakal sepi dari headline nya yang kurang familiar di telinga para penikmat musik underground, lalu harga tiketnya yang lebih mahal daripada harga biasanya sebuah acara underground, dan lagi ada event dengan masang headline yang lebih familiar 2 hari ke depan gak sepenuhnya benar sih ini bakal sepi. Cuma kapasitas Gedung Juang emang lebih besar aja.
Kalo dilihat dari pengamatan di lapangan, kebanyakan yang hadir adalah para Hardcore Kids, gak nyalahkan juga sih karena headline nya banyak diisi ben-ben Hardcore. Kalo dilihat dari rundown, semua ben dari underground all genre dapet kesempatan main di event ini mulai dari Easycore (Walking One Side, Aliens Strike Back), Emo/Post-Hardcore (The Last Chumbucket Visitor, Sass Goodnight, One Page Story,Post-Hardcore/Metalcore (Revenge Of The Fallen), Metal (Southern Growl, Open Face Surgery), Hardcore (Scarlet Heroes, The Shantoso, AJTHC, Bouncer, Losershead), sedangkan Principles sendiri mengusung genre Metalcore.
Rada gak adil juga sih kalo tiketnya tambah mahal (ya meskipun cuma selisih 5 ribu rupiah) tapi band performace nya sedikit, apalagi headline utamanya gak main. Haduh. Tapi emang event ini orientasinya ke bisnis sih, bukan bisnis acara tapi lebih ke promo distro, bukan acara senang-senang. Apalagi juga ngundang ben dari luar negeri. Jelas lebih mahal. Tapi kan ini menyeberangi dengan semangat DIY. Yaudahlahya, aku kembalikan ke kalian semua gimana menyikapinya.
Acaranya sendiri molor hingga satu jam dari yang direncanakan. Hal yang paling mematikan menurutku. Dikarenakan dari awal aku denger kalo Gedung Juang udah gak bisa dipakai di atas jam 9 malam. Dan ternyata benar, panitia harus meng-cut Open Face Surgery untuk jadi perform penutup. Untung aja Principles sama Scarlet Heroes gak jadi main, kalo jadi main mungkin udah nge-cut dua ben lagi. Aku lihat sendiri dari jam setengah sembilan 2 orang dari kepolisian dan koramil sampe masuk ke venue. Jadi ya The Shantoso yang menutup gigs malam itu, para HC kids pada berpesta pora.
Oke, here we go guys. Tentang review band performance nya.
Walking One Side membuka gigs ini dengan sound yang payah menurutku. Sound gitar dan bass nya kalah dengan sound drumnya, apalagi kondisi Gedung Juang yang sering mantulin soundnya. Tapi menurutku ben ini salah satu ben lokal yang cukup berhasil promosinya hingga aku juga penasaran sama mereka hahaha.
Dilanjut dengan The Last Chumbucket Visitor (TLCV) yang memainkan emo/post-hardcore. Terakhir baru tau kalo mereka jauh-jauh dari Mojokerto. Karena membawakan track-track dari STDC, jadi gak ada malu lagi buat maju. Hahaha. Padahal gak bisa violent dance. Tapi aku dapet stiker dari ben ini.
Kemudian Sass Goodnight, yang juga satu daratan sama TLCV dan juga membawa genre yang sama. Tapi aksi panggungnya keren. Bener-bener terkonsep dengan baik. Inspiratif sekali lah pokoknya, mungkin salah satu ben dengan jam terbang tinggi di daerah asalnya, who knows.
Losershead kemudian disuruh panitia untuk mengisi slot gigs selanjutnya. Setauku ben lokal yang gak pernah absen buat manggung di Jombang. Event metal, event all genre pasti main. Dengan massa yang loyal, bahkan ketika mereka dipanggil, massanya udah pemanasan dulu. Membawakan 2 lagu baru dan ditutup dengan Stand Up (Jombang City Hardcore) yang memaksa kerumunan menjadi panas dan bibirku kesikut. Hahaha. Resiko! Ha! Terlihat juga beberapa personil Principles dan Scarlet Heroes ikut maju menikmati perform mereka. Perlu dicontoh juga nih ketika mereka juga menikmati ben-ben kecil yang perform.
Setelah Losershead ada One Page Story yang membawakan emo/posthardcore. Vokalisnya cewek tapi sama sekali gak ada yang tertarik untuk lebih dekat melihat. Kurang tau juga ben dari mana, mungkin nanti di google. Kalo tau vokalis cewek gini jadi inget salah satu temenku yang kalo lihat vokalis cewek yang bisa scream pasti diajak foto bareng. Sayang dia gak hadir. Hahaha. Overall, bagus sih. Personilnya kebanyakan seperti mahasiswa tahap akhir yang lagi skripsi. Jadi mungkin di skena musik udah dikenal luas.
Kemudian sebelum break maghrib, ada Revenge of The Fallen. Masih membawa genre post-hardcore/metalcore, Panda dan kawan-kawan berhasil memancing moshpit (kebanyakan violent dance sih). Ini juga karena mereka dikenal di skena lokal, mungkin kalo gak dikenal dan gak bawain genre HC bakal gak ada moshpit. Hahaha. Tapi perform mereka selalu seru, semangat bermusiknya terpancar.
Breaknya cukup lama. Sebenernya bisa dipake slot buat satu band, dan Open Face Surgery bisa main. Sayangnya terbuang percuma. Entah karena bennya belum datang atau gimana, gak tau juga sih.
Jam enam malam tepat Bouncer, salah satu unit hardcore beatdown yang cukup punya nama di Kediri langsung memanaskan suasana. Sampek-sampek sempat terjadi adu mata (alias pelotot-pelototan) di mosh pit. Hahaha udah biasa emang. Kemudian setelah Bouncer perform salah satu teman meminta maaf ke salah satu anak yang lain. Bouncer sendiri menghajar Gedung Juang dengan beberapa lagu yang mungkin terhitung banyak. Sampek-sampek anak-anak capek buat violent dance. Hahaha. Dan ini ternyata berulang di ben-ben Hardcore selanjutnya hahaha.
Kemudian ada unit easycore asal Nganjuk, Aliens Strike Back yang banyak membawa track-track dari Chunk! No, Captain Chunk. Awalnya ada moshpit, namun kemudian hanya beberapa anak yang hapal lagunya aja yang terlihat antusias melihat ben ini dan sing along di muka panggung.
Kemudian AJTHC, unit hardcore beatdown (tapi gak tau juga mereka ini bawa oldskol apa beatdown) dari Blitar. Gak perlu disebutinlah kalo moshpit dan violent dance berjejer-jejer saling menghantam satu sama lain. Karena aku ngantuk dan kelelahan jadi gak terlalu konsen sama performance mereka. Hahahah.
Lalu giliran Southern Growl memanaskan venue. Para metalheads langsung berkumpul. Aku inget banget ben ini bener-bener total kalo manggung, kegilaan vokalisnya masih terngiang saat Distortion Fest tahun lalu. Ada aura yang bener-bener menarik kita untuk menikmati musik mereka. Sempet curiga kalo mereka bawain Metalcore, karena di salah satu track yang mereka bawain sangat kentara sekali breakdown nya. Tapi overall bagus sekali dari sound dan aksi panggungnya, cobalah lihat sendiri perform mereka sekali-kali. Jombang perlu banyak ben-ben seperti ini :D
Untuk penampilan penutup ada The Shantoso, unit oldschool hardcore jauh-jauh datang dari Sidoarjo. Karena ben ini hardcore dan penampilan penutup maka banyak yang berdiri buat melihat perform mereka. Moshpit gak terlalu ramai karena anak-anak udah pada kecapekan. Apalagi ben ini juga membawa materi yang cukup banyak. Ya, semoga mereka membawa berita bagus tentang Jombang ke Sidoarjo kalo sudah kembali nanti.
Overall, mungkin jangan terlalu sering bikin gigs lah, nanti ada kebosanan tersendiri dari skena. Meski buat promo dan ambil kesempatan dari pihak promotor yang ngadain tur tapi kejadian Principles mungkin bisa dijadikan pelajaran untuk next gigs buat Castle Rock beserta jajaran panitia :)
Btw aku belum nyebutin kenapa Principles dan Scarlet Heroes gak jadi main ya. Hahaha. Dari bocoran dari panitia mereka gak jadi main karena persoalan visa, hingga aku lihat sendiri mereka diciduk sama aparat kepolisian. Namun dari panitia sendiri ngumumin secara resmi di atas panggung tapi rada gak jelas karena sound yang memantul (you knowlah Gedung Juang).
Next ada Battle Party #2!
om, itu ROTF post-hardcore/metalcore :D
BalasHapuswahhh mas panda, makasih mas atas koreksinya. langsung diedit nih
Hapusoke sipp lanjutkan.. I like your blog :)
BalasHapus