Senin, 19 Maret 2012

Kaos Kaos Kaos Bikin Stress

Gue yakin setiap orang harus melakukan sesuatu pada tekanan yang dihadapinya itu. Entah curhat atau apalah. Menurut penelitian cowok lebih lebih bisa menahan tekanan yang ada pada mereka dan mereka lebih mudah melupakan apa yang terjadi barusan. Sedangkan cewek lebih lama, mereka perlu temen curhat yang bisa mendengarkan mereka untuk menemani mereka saat menangis. Pada umumnya sih begitu, tapi gue serinf nemu kasus-kasus yang beda dari yang lain.

Dan meskipun para cowok ini mudah melupakan dan melampiaskan tapi gue sendiri yakin semua orang menginginkan didengarkan curhatnya. Gue mengenal DF sebagai orang yang anti mendengar curhat, yah tapi pada kenyataannya dia selalu jadi sasaran orang sebagai tempat curhat. Itulah lucunya hahahaha. Dan dari dia, gue tau harus menerima kenyataan bahwasanya mendengarkan orang lain adalah yang lebih sulit dari yang gue bayangin.

Kalo kita berusaha menjadi orang yang mendengarkan emang gak ada bedanya sama tempat sampah. Apalagi setelah curhat dan berusaha mendengar dengan yang baik, orang yang curhat tersebut kemudian menjadi jauh. Yah istilahnya kasarnya cuma dimanfaatin doang, cuma dijadiin tempat sampah kan? Terus gak ada kelanjutannya gitu, seperti pepatah: “Habis manis sepah dibuang”.

Walaupun bertemu dengan DF yang seperti itu tapi gue ngerasa tertantang untuk selalu bisa mendengarkan curhatannya orang lain. Mendengarkan orang lain dan membawa manfaat pada gue. Nah itu, gue belum bisa memanfaatkan jasa tempat curhat tersebut Smile with tongue out

Meskipun tertantang seperti itu, gue sadar kalo gak cocok sama hobi mendengarkan. Gue yang kemarin abis di protes habis sama kakak kelas aja lima menit aja udah gak bisa konsentrasi.

Iya! Mendengarkan itu gak cuma curhatan doang, lo harus siap juga dengan kemarahan orang lain. Menurut gue itu tingkat medium. Dan untuk tingkat hard nya itu mendengar keluhannya orang lain! Hahahaha.

Menurut beberapa teori psikologi motivasi, orang-orang paling gak betah ngedengerin orang yang selalu mengeluh. Tantangannya terletak pada mengubah pandangan pesimistis pada orang tersebut dalam sekejap. Kalo ada orang yang kayak gitu, beuh gue pengen berguru!


Yak paragraf awal emang rada gak nyambung sama judulnya. Tapi hubungannya adalah gue pengen menegaskan, meskipun gue banyaaaak melampiaskan perasaan gue pada blog yang tidak punya dosa ini, gue menganggapnya sebagai angin yang berlalu.

Jadi ketika tidak ada manusia yang mau mendengarkan gue…. Kasian banged ya gue…..


Tapi orang yang sering curhat kayak gue ini, menurut gue bukan orang yang bertahan pada zona yang nyaman. Setelah dia curhat, dia akan menemukan solusinya sendiri. Cepat atau lambat.

Maka dari itu, orang-orang curhat gak perlu solusi yang lo kasihkan kepada mereka. Tapi orang-orang psikologi bilang, kebanyakn cowok berbuat gitu pada ceweknya Open-mouthed smile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar