Senin, 30 Januari 2012

Beberapa Update dan Ketidak Konsisten Nan Sebagai Ciri Khas Remaja



Judulnya panjang amat.
Jadi selama seminggu ini, gue suka banged buka-buka blognya para fashionista Indonesia. Dan kebanyakan dari mereka cewek -__-.

Hebat banged mereka ini, padahal profesi mereka bukan orang modelling, tapi foto-fotonya luar biasa. Gak kalah sama yang di majalah majalah! Beneran! Serius!

Favorit gue, qaqa Diiiyn. Fotonya dia jadi wallpaper  leptop gue selama beberapa hari ini. Hihihi. Mudahan yang bersangkutan memaklumi. Sumpah, dia cantik banged ya Tuhan.

Dan sekarang posisi gue entah mengapa menjadi orang yang sedang berusaha mengkompori orang lain buat jadi model. hahaha. Mudahan yang ngerasa gak baca nih. Hihihi.

Mungkin obsesi gue pada dunia modelling dan fashion ini berawal saat gue sangat terobsesi pengen punya pacar seorang model. Gilak. Padahal gue harusnya bikin film iniiiiiiiiiiiii

Jadi proyek film gue selanjutnya adalah sebuah film pendek fiksi yang rooomaaaannn banged yang membutuhkan berbagai macam keperluan, mulai artis, make up artis, setting, kameramen, sutradara, produser, wardrobe, penulis skenario, dll.

Dan yang akan gue filmkan adalaaahhh

JENG JENG

Mudahan DF gak baca posting ini. Nyiahahaha :kaburrrrrrr

Tapi yang paling penting emang pemainnya. Dan gue paliiiiinnnng gak bisa ngerayu orang biar ikut -___-

Udah ah.

Minggu, 29 Januari 2012

Kevin Dan Komunitas Yang Di Belakangnya.




                Gilak. Gue sangat memuja Kevin Aprilio, dan merasa kejeniusannya dia adalah hal yang sangat sangat berharga. Tapi gak hanya itu, sebuah budaya pop mengikuti jalan Kevin menuju label musik Indonesia. Dan mendadak para ABG menggandrungi style mereka.
                Pertama kali gue ngeliat Vierra ketika iklan-iklan klip Dengarkan Curhatku masuk salah satu tv nasional yang terkenal dengan pro musik dalam negeri. Dan seketika itu mereka diperbincangkan.
                Ketika mereka mulai digandrungi dengan musik easy listening dan mulai jadi bintang tamu di berbagai acara tv nasional, mulailah satu persatu teman-teman mereka bermunculan (meskipun gue belum tau itu temennya Kevin!). Mulai dari Pee Wee Gaskins dan yang 2011 kemarin, Killing Me Inside.
                Dan tau gak jalur musik mereka sebelumnya? Indie!
                Yah, sebelum gue menjelaskan betapa kuatnya jaringan komunitas ini gue gak menampik kalo ada cerita bahwa Kevin merekrut personil Vierra dari Friendster. Ya, meskipun mereka dipertemukan lewat dunia maya tapi entah kenapa jaringan mereka sangat kuat banged. Dan mereka orang Jakarta, bukan orang Bandung!
                Emang apa bedanya? Err.. menurut kesok-tauan gue, Bandung terkenal dengan komunitas-komunitas musik kreatif mereka. Gitu deh. Hehehe.
                Yang menarik bagi gue adalah jaringan komunitas ini. Who is them? Berada dimana pergaulannya Kevin? Itu masih misteri, dan mereka semua bertahan pada musik idealis mereka (ya, meskipun Kevin lagi bikin Girlband tapi masih ada style nya Kevin di situ).
                Who is them?
                Mengapa mereka begitu kuat menghadapi persaingan industri musik?
                Mengapa skill mereka bener-bener handal, padahal mereka masih ABG??
                Huh...
                Yak, persoalan komunitas ini adalah hal yang menarik karena dulu gue punya contohnya.
                “Antara komunitas Jazz nya Tompi dengan komunitas Jazz nya Om Indra Lesmana itu beda!”
                Mengapa beda? Karena om Indra memakai Sandy Winarta, bukannya Echa Soemantri. Hihihi. Yang gue tau, Echa itu selalu ngisi drumnya kang Tompi.
                Dan yang menarik ketika gue tau kalo Tompi perform di Red White Lounge, sebuah Jazz Bar punyanya Om Indra. That’s beautiful.
                Lalu siapa yang ngajak Echa ngisi drumnya Trisum? Padahal Tohpati Bertiga drummernya bukan Echa, meski yang megang Bass adalah Om Indro. Terus gak mungkin Balawan, soalnya dia setiap perform pake instrumen-instrumen ethnic, jarang pake yang modern. Apakah mungkin Budjana? Sedangkan om Budjana sendiri itu masuk komunitasnya om Indra!
                Mungkin iya juga sih, soalnya om Budjana itu udah punya nama di tanah air. Jadi jalur jam terbangnya gak sama kayak om Indra.
                Nah ini yang dinamain rumit.
                Dan yang paling menarik, om Indra Jazz entah kenapa selalu mengundang banyak musisi ke Red White. Dan terakhir yang gue denger, beliau berhasil mendatangkan Ahmad Dhani ke Red White!
                Interesting.
                Dunia musik Indonesia sedang bergerak, meski dipenuhi para produk-produk label yang pada nyanyi bareng semua. Gegege.
                Gue gak terlalu anti sih, sekarang malah gue suka yang namanya hip hop. Dan dari produk-produk label inilah membuat komunitas hip hop jadi semakin hidup. Gue lagi nunggu Saykoji muncul nih. Hihi.
                Kalo untuk produk-produk label itu, gue lagi mengamati yang namanya JKT48. Produk Jepang ditengah Indonesia yang lagi demam Korean Pop. Unik kan? Hehe. Mereka punya sistem yang diwariskan dari AKB48, membuat mereka punya sebuah senjata yang membedakan mereka dari produk label yang lain.
                Dunia musik sedang bergerak sodara-sodara.


Sabtu, 28 Januari 2012

Strategi Aiu Ratna



Strategi Aiu Ratna
                Okay. Sebelum gue menulis sesuatu, gue pengen curcol sedikit kalo gue sekarang dengerin lagu Fort Minor yang Where’d You Go (entah kenapa sekarang jadi suka Hip Hop). Ini lagu jaman baheula bengeud, jaman gue waktu SMP kalo gak salah, dan sekitar 2 bulanan yang lalu saat LP main ke sini gue baru ngeh kalo Fort Minor itu proyeknya Mike Shinoda ketika gue buka Wikipedia. Ahaha *tawa garing*
                Yak. Kembali ke Aiu Ratna.
                Siapa itu?
                Mungkin namanya mungkin gak bersinar di para ABG-ABG sekarang, tapi dulu dia jadi ikonnya anak muda yang berlabel emo dan harajuku saat band Garasi ngeluarin album mereka yang pertama disertai film mereka juga yang judulnya sama. Garasi.
                Awalnya gue denger dia ikut Indonesian Idol saat Om Indra ‘Jazz’ Lesmana masih jadi juri. Lalu saat babak finalis dia gak ikut karena sakit, dan karena Om Indra gak pengen talentanya kakak Aiu terbuang percuma, beliau langsung calling ke kakaknya, Mira Lesmana yang juga lagi nyari vokalis buat sebuah proyek (yang akhirnya kita tau itu Garasi).
                Tante Mira menerima sarannya Om Indra dan gak kecewa akan penampilannya kakak Aiu. Dan mereka menggodok album dan film, dan akhirnya keluarlah single “Hilang” yang fenomenal itu.
                Dan kemudian ketika dunia membutuhkannya dia menghilang (EMANG AVATAR!) *eh. Enggak. Jadi Garasi kayak vakum gitu. Kemudian setelah beberapa tahun dan timing yang tepat, Garasi muncul kembali dengan album yang baru. Dan saat itu, gue baru suka sama mereka, dan gue punya feeling mereka ini bakal digandrungi anak-anak ABG sekarang. Banyak juga band-band bermunculan, kayak Kotak dengan 2 personil baru. Dan di awal tahun 2010, Aiu diputuskan keluar dari Garasi. Jeger!
                Kayak disamber gledek. Padahal single-single mereka kayak Tak Ada Lagi sama Aggressive Trance gue yakin layak meledak di pasaran. Tapi apa mau dikata, mereka menghilang lagi. Dihujat para fans, dsb.
                Dan Kotak sukses dengan timing mereka. Yak, timing mereka muncul emang sangat tepat.
                Pada akhirnya Garasi masuk kembali dengan vokalis anyar. Dan Aiu?
                Aiu ke Jepang.
                Dan asyiknya, sekarang baru ngeh strateginya dia menembus pasar negara lain. Gue denger, dia ikut sebuah audisi pencari bakat di Jepang. Dan walaupun gak jadi juara, dia sukses masuk jaringan musik Indie di jepang dan mendirikan band yang namanya A.I.U.
                Simpel banged.
                Setelah gue pikir-pikir, strateginya kakak Aiu bener-bener kreatif (meskipun kak Aiu cuma nembak lingkup Jepang). Cocok banged digunain buat orang-orang yang ingin Go International. Contohnya banyak banged sih, kayak kakak Sandhy Shandoro (eh gue salah nulis gak?). Dia kan jebolannya audisi pencari bakat juga.
                Tapi emang harus ngilangin gengsi. Meskipun kita punya nama di tanah air, cara yang paling cepat emang ini. Hehehe.
                Udah ah.


Update 23 12 2013

Karena postingan ini juga banyak dikunjungi, jadi perlu update juga kayaknya, terlebih banyak komentar-komentar bernada sinis/kecaman di postingan ini, bahkan jadi ajang pertempuran (meskipun gak besar sih) hahaha. Jadi tahun baru nanti ada yang ngundang Aiu dan Fedi Nuril, dkk buat reunian. Dan AIU band yang di Jepang kemungkinan udah gak bertahan lama nih hahaha.

Jumat, 27 Januari 2012

Ketika Orang-Orang Minta Tolong


Ketika Orang-Orang Minta Tolong



                Saat yang tidak nyaman saat gue memutuskan untuk kembali ke dunia yang menolak gue, gue dihadapkan dengan orang-orang yang berusaha meminta pertolongan dari gue. Sebuah kedilemaan yang besar. Gilak.
                Bukan bermaksud menyombongkan diri atau apa, tetapi yang minta pertolongan ini orang-orang yang gue kenal baik. Dan apakah mereka mengambil manfaat gue, atau sekedar hit and run. Gue gak tau.
                Yang lagi gue kerjakan adalah proyek dari Bisma yang minta tolong merapikan banner ulang tahun THGB. Dan Samsung NC108 gue gak kuat buat membuka file nya. Hehehe.
                Lalu ada permintaan dari Keshi, teman baik gue sampe sekarang. Yang minta tolong membuatkan desain sampul Absen Ta’lim. That was so hard, you know. Sebelumnya gue disuruh buatin desain sampul Jurnalnya. Tetapi karena gue ddikejar oleh waktu dan juga didesak oleh acara haulnya temen gue, akhirnya gue pake desain lama yang gak jadi dipake. Gue rapiin dikit dan jadilah karya seni luar biasa *eeh. Dan karena yang pertama pake ‘desain yang gak jadi’ entah yang kedua ini jadi beberapa hari. Mintanya hari ini harus jadi.
                Lalu ada Mas Ulil yang minta tolong carikan tenaga untuk jaga khataman buat Haul Mbah Syuhada’ besok. Ya, sebenernya ini gak diitung sebagai permintaan tolong ke gue. Karena yang di mintai tolong adalah lembaga yang gue pimpin, bukan gue pribadi.
                Oh iya. Dibenak gue sekarang ada proyek musik.
                Jadi dalam bayangan gue, ada 2 gitaris akustik dan seorang vokalis yang memainkan komposisi yang bernuansa jawa. Tapi ini komposisinya enggak campursarian, bosanova jawa atau pun lagu-lagu jawa yang dibawain para pengamen. Dalam bayangan gue itu sebuah Macapat.
                Jadi gue memainkan sebuah lick jawa teratur, lalu gitaris satunya memainkan ketukannya dengan chord dan vokalisnya memainkan teknik vokal sinden dengan syair Asmaradhana.
                Dan yang jadi masalah adalah gue gak pernah belajar basic musik Jawa sampai ke bagian falsafah. Lick Jawa itupun hanya sekedar gue ketahui dari seseorang yang secara sukarela memberitahu gue, jauh sebelum gue belajar Jazz.
                Tapi gue yakin, Aang dapat menyelamatkan dunia *eeh. Gue yakin bisa memainkan hal ini dengan apik, dengan bantuan internet. Hihihi
                Udah ah.

Kamis, 26 Januari 2012

Ketika Mencoba Keluar


Ketika Kita Mencoba Keluar



                Ada sebuah dilema besar sebenarnya yang baru-baru ini menghantui semangat gue buat berevolusi. Dilema ini membuat keraguan gue semakin besar dan besar hingga gue gak bisa bernapas.
                Yang pertama adalah harapan gue berevolusi adalah lewat komunitas sepeda. Dan pada akhirnya gue dikecewakan dengan kenyataan bahwa seseorang merusak semuanya. Seseorang yang gue harap bisa diam dan menyimak saja kini menikam gue dari belakang. Mendepak gue, menganggap gue seolah-olah adalah sampah yang perlu dibuang. Parasit.
                Padahal gue menemukan teman-teman yang menarik. Dan pada akhirnya gue putuskan untuk mundur sajalah. Untuk sementara.
Tapi yang gue pertanyakan, apa di sana gue bisa jadi diri sendiri?
                Dan pada dasarnya gue gak mau kembali pada dunia yang gue tempatin sekarang. Ini dikarenakan beberapa alasan:
1.       Passion gue dengan teman-teman gue selalu berbeda. Bayangin aja ketika elo hidup diantara orang-orang yang berbeda hobby. Bakal merasa sendirian.
2.       Ada seorang cewek yang selalu membayangi gue terus. Menganggap gue harus menghilang dari muka bumi. Iya, dia gak menerima gue.
Dan dari dua alasan itulah, gue gak mau kembali. Dan ketika gue harus kembali, gue gak bisa jadi diri sendiri. Memakai topeng.
Mungkin karena dulu gue lebih suka bergaul dengan orang-orang yang notabene bukan teman sekelas gue. Dan mereka-mereka ini pun tidak berada di lingkungan yang sama lagi dengan gue. Sehingga kita mereka sudah gak bersama gue lagi, gue merasa sendirian. Dan ini berlanjut sampe sekarang.
1.       Saat santunan sumpah pemuda kemarin, gue lebih akrab dengan para ketuanya. Ketimbang temen-temen gue yang sama jadi panitia.
2.       Gue ikut komunitas musik yang orang-orangnya emang bukan dari kelas gue semua.
What should I do?
Gue terus saja bertahan dalam kesendirian. Dan membiarkan gue gak nyaman dengan ini.
Hingga suatu hari, gue berjanji pada diri sendiri bakal keluar dari komunitas ini dan berkarya di luar.
Dan ketika ada sebuah jalan, gue kira ini bukan kesempatan gue.
Tapi gue belum menyerah. Ada seseorang yang harus gue kejar, yang terus berlari dengan bahasa inggris.

Intinnya gue gak pantes buat nyalahin orang. Kayak gue gak pernah punya dosa aja.
Udah ah

Selasa, 24 Januari 2012

From Zero To Hero



                Judulnya kayak sponsornya Doni Pradipta (kalo gak salah nama) pembalap ituloh. Hehehe. Entah gimana kabarnya tu anak, kabar terakhir yang gue denger dia sekarang masuk kelas 500cc.
                Okey, jadi akan membahas tentang introvert dan ekstrovert. Gue herannya kenapa hollywood banyak sekali membuat film tentang seorang introvert yang bersemangat sekali ingin berubah. Dan temanya sama semua, from zero to hero.
                Kali ini gue gak membahas introvertnya, lebih menarik kalo kita membahas seorang ekstrovert. Kalo gue teliti, pola yang sama dari seorang introvert adalah orang tua mereka sangat protektif banged. Seperti yang gue lihat di Paradise Kiss (ini film jepang, tapi rumah produksinya Warner Bros –gege-) dan Transformers.
                Nah pola dari sang ekstrovert? Ya semua tergantung sih, gak mesti introvert selalu di protektif. Kalo gue liat, ada juga introvert yang broken home dan jadi anak-anak emo gegege.
                Jadi gimana?
                Sebenarnya kebingungan gue terletak pada rumusan faktor apa aja yang membuat seorang menjadi introvert dan ekstrovert. Itu hal yang membingungkan.
                Kalo gue sendiri?
                Gue introvert. Hehehe. Dan bokap nyokap gue gak ada yang mengakui ini sifat dari siapa, malah mereka melemparkan sifat ini dari kakek gue yang udah meninggal sebelum gue ngelihat sifatnya.
                Sendirian itu gak enak. Ramai-ramai pun gak enak, bahkan gue jadi pengen nantangin berantem aja. Hah. Jadi curhat.
                Sebenarnya bisa dibilang, gue gak terlalu inrovert kalo sekarang. Ini didasarkan pada satu kriteria sebagai berikut: Gue pernah jalan sama cewek.
                Hahahaha.
                Yah mending sih, ketimbang si Jed Revolutia :p (hehe, sori om Jed). Kalo gak ngerti baca aja bukunya dia, You Likeable.
                Tapi tetep aja. Gue merasa sepi, meski sekeliling gue ada banyak orang. Banyak orang tapi gue serasa gak diterima. Hah.
                Mungkin kalo Jed denger itu, dia bakal ngingetin kalo semua ‘perasaan gak diterima’ itu hanya sugesti buruk (hantu-hantu gentayangan) yang selalu membayangi masa lalu dan trauma kita.
                Iya, gue sadar itu kok. Dan gue sadar gue hanya memandang setengah gelas yang kosong. Memandang hal-hal yang belum pernah gue punya. Dan mengabaikan setengah hal yang terisi. Mengabaikan segala yang Tuhan beri ke gue.
                Yak. Baru nyadar kalo syukur itu sulit.
                Jojoz On Revolutia. Jojoz dalam masa revolusi diri.
                Semangat! Ganbatte Kudasai! \^o^/

Minggu, 22 Januari 2012

#4 Gowes Part 1

Entah kenapa film yang gue buat, gue lebih suka menyebutnya video ketimbang film. Alasannya? Karena kayak gak kompeten aja gitu. Gue kan gak sekolah sutradara gituloh. Hehe

Here. Happy watching!

Karena video gue dicekal, cek disini aja hihiihi

Udah ah.


Sabtu, 21 Januari 2012

Main Ibarat

Beberapa hari ini gue iseng posting "ibarat" di Facebook gue, Jojoz On Revolutia. Eh bukan bermaksud ngambil trademark nya si Jed Revolutia, nama ini gue pake karena gue terpengaruh sama ebook nya dia yang berjudul You Likeable. SOri deh, kalo ntar dia tersinggung. ^^v

Oke back to topic.

Ini beberapa status gak penting gue tentang "ibarat".


Kamis, 19 Januari 2012

Penulis

Kemarin gue sempet ngobrol lagi dengan tutor musik gue. Aslinya sih, mau jenguk karena orangnya sakit. Tapi ternyata udah sembuh duluan. Hehehe

Beliau ngomong berbagai macam, tapi yang gue mau ceritain di sini adalah sentilan beliau yang mengena banget pada diri gue.

Tutor gue ini mengenal gue sebagai aktivisnya mading. Iya dulu, jaman-jaman gue SMA setahun dua tahun yang lalu. Dan dia tau posisi gue sebagai penulis di mading.

Dan tau gak? yang paling mengena adalah ketika beliau ini menjawab dengan sangat mengena sekali saat gue berkata kalo udah 90 % meninggalkan dunia tulis.

"Kamu tau profesinya beliau, sang guru kita? Ya itu penulis... Hampir gak ada yang mengikuti jejak beliau".

#Jleb

Beliau ini menyarankan gue untuk menulis kaitan seni dengan budaya para santri. Dan meskipun gue berkata 90 % meninggalkan, tapi gue juga masih nulis di blog ini kan? hehe :)

Udah ah

Senin, 16 Januari 2012

DF

DF lagi. Hahahah

jadi kemarin gue sedikit bingung sih. Pas gue buka facebook ternyata ada seseorang yang komen di di foto yang ane upload. lalu gue bingung dengan nama yang dia pakai, Nicky DF...

Karena foto yang gue aplod gak ada hubungannya dengan yang bernama Nicky, tapi dengan cewek yang bernama DF.. setelah mikir-mikir gak jelas akhirnya gue menyadari ternyata selama ini dia buat akun yang baru..

Perasaan gak pernah nge-add, tapi setelah gue inget-inget ternyata gue pernah nge-add.

Jadi dulu gue pernah iseng search 2 huruf "DF" di facebook. dan akhirnya ketemu si Nicky DF. tanpa babibu, gue add aja dia. Kan namanya iseng. hehehe

Dan akhirnya seperti itulah..

Udah ah.

Oh iya. Gue bikin film lagi nih #2


lumayan lucu kalo yang ini :D

Dan gue sekarang lagi ngaplod video lagi hehehe

Udah ah

Minggu, 08 Januari 2012

Jumat, 06 Januari 2012

A Freelance Songwriter


Freelance Songwriter
                Gue hari ini baru ngeh dengan yang namanya Freelance Writer yang gue denger sekitar sebulan yang lalu.
                Jadi beberapa waktu yang lalu gue menemukan sebuah situs blog yang berisi tips-tips menjadi seorang Freelance (http://ruangfreelance.com). Dan dari situ gue kira orang-orang itu semuanya adalah orang-orang Eksmud alias para eksekutif muda. Jadi gue waktu itu belum ngeh sepenuhnya dengan freelance job. Kalo eksmud kan kerjanya nyantai dan nyantai sambil berkonsentrasi di bidang sosial, seperti apa yang gue impikan.
                Tapi ternyata freelance bukan orang yang seperti itu. Kalo gue bisa menyebutnya, mereka ini tetep nyantai tapi kerja ketika ada pesanan dari klien. Jadi kalo gak ada pesanan ya kerjanya nyantai, jadi gak terperangkap dalam suatu sistem perusahaan yang menurut gue sangat-tidak-casual.
                Kemudian setelah gue membaca semua postingan di ruang freelance, kebanyakan orang-orang freelance adalah para designer, termasuk juga web designer, desainer grafis (meskipun gue belum mendengar ada desainer rumah). Dan selain designer, juga ada yang namanya Freelance Writer.
                Untuk penulis lepas (terjemahan dari Freelance Writer), gue kira seperti penulis-penulis di majalah. Yah, ini karena gue pernah melihat ada tawaran lowongan buat menulis artikel bahasa Inggris di sebuah majalah, dan itu ditujukan kepada para Penulis freelance. Dan hari ini gue baru ngeh yang disebuat freelance writer di ruang freelance.
                Mereka adalah penulis blog! Iya, jadi mereka menawarkan jasa menulis untuk meng-update blog.
                Jadi karena sekarang perusahaan-perusahaan besar atau pun menengah mengikuti perkembangan teknologi, maka mereka memilih untuk memasarkan brand mereka di ranah dunia maya. Dan mereka pun mulai membangun website maupun weblog yang berisi informasi-informasi tentang produk-produk mereka.
                Dan masalah pun timbul, manakala perusahaan-perusahaan tersebut terlalu sibuk pada dunia nyata dan tidak sempat meng-update blog/website mereka. Dan disinilah diperlukan jasa dari seorang freelance writer!
                Tapi dalam hari-hari ini ternyata persaingan antar para freelance itu sangat ketat sekali.
                Jadi ada sebuah sistem manakala orang-orang freelance menawarkan jasa mereka. Sistem ini dijadikan bisnis juga, sistemnya ini dijadikan sebuah situs dimana para freelancd berkumpul. Ya ibaratin aja kayak para bapak-bapak yang berjejer-jejer menawarkan jasa potong rambut di bawah pohon beringin. Dan situs-situs macam seperti itu banyak sekali jumlahnya.
                Kalaupun ada situs yang baru berdiri, itupun juga gak menjamin jasa kita bakal laku. Dikarenakan cepat atau lambat para saingan akan berkumpul di situs tersebut. Makanya, diperlukan sesuatu yang beda.
                Gue sendiri, memutuskan untuk meninggalkan dunia tulis karena kepincut dunia eksmud. Hahahaha. Dan pada akhirnya ketika dunia eksmud itu diawali dengan sebuah keahlian, gue kalang kabut karena gue rasa gue gak punya keahlian yang bisa dijual.
                Menulis, bagi gue dulu harus bisa menulis buku. Dan kemampuan menulis itu gak bisa diasah dengan waktu yang sedikit, tapi harus bertahun-tahun. Meskipun gue tau, latihannya sangat sangat mudah sekaliiii.
                Desain Grafis. Gilak. Ketika gue tau kalo desainer grafis itu ujubuneng banyaknya, sedangkan kemampuan gue sendiri gak seberapa. Dan banyak sekali orang-orang di luar sana yang lebih hebat dari gue. Jadilah desain grafis gue pake di proyek Nrange Cake ini.
                Hacker. Dulu gue pernah bercita-cita jadi hacker. Bukan cracker loh ya. Keren juga kalo dibayar, buat ngawasin keamanan situs orang-orang Sillicon Valley. Muaahahaha. Tapi kemampuan gue ya itu-itu aja. Paling cuma bisa isengin orang dengan ganti foto profilnya dia di facebook.
                Game Developer. Wuih ini yang palig keren menurut gue. Berawal dari ulasan Viral Marketing oleh si dia (gue sih sebenarnya udah tau duluan :p), membuat gue bermimpi membuat sebuah game mewakili sebuah brand besar! Tapi karena membuat game itu harus bisa programming (ternyata), maka dari itu terkuburlah mimpi itu.
                Musik. Kayaknya, kemampuan gue yang gak setengah-setengah adalah kemampuan ini. Gue belajar intensif selama 2 tahun mengenai musik Jazz. Dan meski Jazz itu gak cukup hanya 2 tahun, gue kayaknya udah bisa berkarya. Tapi apa daya, persaingan di dunia musik Indonesia gila-gilaan. Ditambah kualitas musiknya yang itu-itu aja gue takut terbebani dengan kontrak dari label. Apalagi peralatan yang gak ditunjang sama sekali, membuat semuanya terasa sia-sia.
                Gue juga sempat menjalani kerja online, yaitu dengan masuk forum PTC. Tapi pada akhirnya gak berjalan lama, karena rekening yang gue pake itu rekeningnya orang lain! Dan orangnya itu ada di Bali!
Jangan putus asa dari Rohmat Alloh. Gue belajar menjadi pengusaha juga entah mengapa kok rasanya masih belum bisa bergerak dengan bebas.
                Akhirnya gue sadari, bahwa faktor mendasar yang menjadi penghalang gue mewujudkan mimpi-mimpi gue adalah studi gue di Jombang. Gilak. Sekolah gue ini bukan sekolah yang biasa, dipenuhi dengan birokrasi-birokrasi yang aneh. Meskipun aneh, yang pasti tidak ada yang menimbulkan keburukan.
                Kalaupun gue ngotot mewujudkan cita-cita gue dalam waktu dekat, maka gue pun dalam waktu dekat gak bisa melanjutkan studi gue. Juga menghancurkan harapan ortu gue. Dan satu-satunya jalan adalah menunggu studi gue ini berakhir, sekitar 2-5 tahun lagi. Itupun gue gak yakin studinya bakal berakhir.
                Dan kemarin gue baru ngeh dengan inti pelajaran yang gue pelajari di sini. Dan mudahan gue gak salah mengerti dan bisa memanfaatkan itu sebagai jalan menuju cita-cita gue sendiri. Amin.
                Oke, balik lagi ke judul. Mengapa sih gue kasi judul Freelance Songwriter?
                Mungkin ada yang paham dengan hubungan antara freelance dengan songwriter. Freelance adalah pekerjaan yang begitu umum di internet, dan saingannnya juga buanyak. Dan kita butuh sesuatu yang beda untuk bertahan!
                Dan jadilah freelance songwriter!
                Gue studi 2 tahun untuk musik, mendapatkan inti pelajaran yang sangat keren. Jadi untuk evaluasi atau ujiannya, sang tutor memberi pekerjaan untuk membuat satu lagu. Dan pada akhirnya gak ada yang mengerjakan. Hehe. Padahal sudah diberi cara-cara yang paling simple untuk membuat lagu.
                Pasar dari songwriter menurut gue sendiri adalah para label. Dan para label ini juga punya langganannya sendiri-sendiri. Apalagi yang memegang nama Dewiq, the hits maker. Hahaha.
                Meki begitu, gue juga perlu ngetes sampai dimana kemampuan gue untuk menulis lagu. Dan kemana gue akan memasarkan? Gue bakalan nyoba di situs yang lagi merasuki pikiran early adaptors, Melon.co.id.
                Gak hanya di situ doang kali ya. Mungkin di facebook, twitter.
                Meskipun gue menganggap ini hal yang baru dan bersumber dari otak cemerlang gue (ceileh), gak menutup kemungkinan ada yang sudah memulai dan bahkan sudah membuat komunitasnya!
                Oh iya komunitas. Bakalan enak kalo punya komunitas.
                Gue lagi nyoba bikin komunitas fans dari Depapepe juga. Mau tau Depapepe itu siapa? Search aja di Youtube. hehe


Gilak. Akhir-akhir ini gue malah menggilai IT dan Film Maker -__-
Oh iya. Gue juga punya blog baru http://jojoz-mozaic.blogspot.com/ untuk posting pertama masih hadiah..