Jumat, 18 Juli 2014

[El Menjawab] Menilai Diri Sendiri



Di Hitman System (selama gue mengubek-ngubek website dan follow twitternya) dalam pra-hubungan orang-orang dikelompokkan/dinilai menjadi beberapa level ketertarikan. Yang paling mudah itu dibedakan jadi menarik dan gak menarik. Dan kita diubah menjadi seseorang yang menarik, dan setelah beberapa usaha mungkin ada pertanyaan apakah kita sudah berada pada level yang menarik?

Mungkin cara yang paling mudah adalah berkaca dan bertanya kamu kenal gak sama orang ini? Hahaha. Tapi melihat jawaban El, sepertinya memakai cara introjeksi. Yakni dengan memakai perumpamaan mengenali seseorang.

Susah juga jelasin kalo diri kita gak punya pengalaman hahaha. Soalnya gue sendiri juga dalam tahap menganli diri sendiri lagi.

Kalo gue membahas tentang kelebihan gue sendiri, ada beberapa poin yang gue dapet. Mulai dari kelebihan dalam membuat desain, bisa bikin line art, punya blog yang aktif, tau seluk beluk konveksi (meski gue gak punya ilmu produksinya), selera fashion lumayan, bisa editing video (arrgghhh gue jadi pengen bikin film lagi), dan mudahan dapet cara bisa dapet profit yang stabil dari kelebihan gue di situ.
Tapi itu tentang skill yak. Kalo tentang sifat gimana? Gue meragukan kalo gue orangnya baik hati hahaha. Dan beberapa jawaban di otak gue membuat gue sadar ternyata gue orangnya gak terlalu mengenal sifat-sifat buruk gue hahaha. Jadi PR nih. Mungkin bisa tanya ke orang lain yang dekat sama gue.

Setelah 2 hari stuck dengan pertanyaan yang sama, akhirnya dapet pencerahan dari Kei:







Dulu gue orangnya kena cuek banget, bahkan adek gue sendiri gak gue perhatikan. Namun sedikit demi sedikit gue lebih peduli sama dia. Lebih banyak mengalah meski bisa dihitung. Lebih bisa mandiri dan bertanggung jawab sedikit. Dulu gue juga merasa orangnya lebih mudah tersinggung, tapi sedikit berubah jadi lebih tenang menghadapi perkataan orang-orang hahaha sedikit. Gue juga sempet belajar storytelling, namun susah juga ya membiasakan bercerita kepada orang lain. Masak harus bercerita yang sama dengan terus menerus. Gak mungkin kan kita bercerita hal yang sama pada orang lain? Nah itu.

Ngomong-ngomong. Apa ada yang relevan dengan masalah percintaan ya... Bentar mikir dulu. Hahaha.

Karena tidak percaya diri, gue percaya hal ini yang membuat dulu gue merasa insecure, merasa takut kehilangan dia. Sampai akhirnya rasa insecure ini menjadi senjata makan tuan, menjadi bom waktu, menjadi virus yang puncaknya gue kehilangan dia.

Menurut gue, tidak ada kata cukup untuk meningkatkan kualitas. Tapi gak akan cukup kalo kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, tapi bandingin dengan diri lo sendiri di masa lalu ;)

Regard, Jojoz

PS: bener-bener pusing mikirin postingan ini selama 2 hari hahahah

Selasa, 15 Juli 2014

El Menjawab: Cinta Itu Perihal Berbagi

Post kemarin

Kembali di rubrik romansa di blog gue hehehe. Kali ini gue bakal membahas jawaban El yang ini:





Mungkin jawabannya sudah jelas. Ada 3 poin.

"Karena bila lo berlebih, lo nggak mencari"

Maksud berlebih di sini adalah berlebih cinta, seperti pernyataan terakhir di post sebelumnya. Ketika cinta pada diri sendiri itu ditingkatkan maka dia akan meluber dan otomatis membagi cintanya pada orang yang mencari cinta. Artinya lo bukan tertarik pada seseorang, tapi menarik seseorang dan membiarkan dia menerima cinta yang ada di lo (?) hahaha. Tapi intinya, hitman system mengajarkan seseorang untuk menjadi seseorang yang menarik, bukan orang yang tertarik.

Apa ya pengalaman gue yang relevan..

Gue dulu ketemu seorang anak rumahan menjaga tokonya, kira-kira levelnya adalah delapan. Sedangkan saat itu gue masih berada level enam, sehingga gue menyia-nyiakan pertemuan pertama kita. Saat itu tampilan gue dekil, potongan rambut gue gak menarik sekali, wajah gue dekil hahaha. Dan momen seperti ini berulang terus, mungkin banyak dari kalian juga mengalami hal yang sama.

Mungkin kira-kira penampilan gue seperti ini waktu itu:


 Ini foto kira-kira gue udah kenal hitman system padahal hahahah.

Dan ini foto diambil sekitar 2 bulan yang lalu.



Setelah beberapa kali upgrade, dan kemungkinan butuh upgrade lagi hahaha.

Jadi inget pengalaman gue lagi. Jadi beberapa waktu yang lalu ada seorang cewek cantik yang nyasar ke homebase nya temen-temen (karena emang kenal salah satu temen gue). Semua temen-temen yang biasa nongkrong di base, gak ada yang berani deketin secara terbuka. Mungkin secara tertutup ada, tapi gue gak pernah tau. Akhirnya suatu hari gue deketin dia dengan blak-blakan di depan temen-temen. Konsekuensinya jelas, gue jadi dicemooh hahaha. Tapi ya gitu aja, gue suka dia menerima dengan terbuka dengan siapa aja, gak jual mahal dan menerima pergaulan. Gue waktu itu bahas banyak macam sama dia, mulai dari online shop, fashion sampai friendzone juga, karena saat itu gue yakin cewek semenarik dia gak mungkin kalo gak ternak friendzone hahaha.

Beberapa waktu telah berlalu, gue juga hampir terjebak babuzone (tingkatan tinggi dari friendzone hahaha) ketika dia minta gue beliin nasi goreng di Jombang (yang jaraknya 10 kilometer dari rumah gue). Gue tanya imbalannya apa, dia langsung gak menjawab chat gue. Hahaha. Soalnya waktu itu gue tau dia udah punya cowok dan bermasalah (ah lagu lama ini hahaha). Sekarang sih gue lagi berusaha buat gak menanamkan sifat ngarep ke dia.

So, cinta emang datang ketika kita gak mencari karena kita sibuk mengupgrade kualitas diri kita. Mulai dari penampilan, pengetahuan dan pergaulan. Dan itu bukan sebentar bro, kalo mau sebentar ya ikut seminarnya hitman system aja :D

Spread the love!

Regards, Jojoz.

Bonus:



Diambil februari 2014 dengan kamera resolusi rendah dan editan photoshop hahaha

Senin, 14 Juli 2014

El Menjawab: Loving Yourself, Always

Intro:

Sebenernya udah lama punya ide ini. Ide untuk bikin postingan membahas jawaban-jawaban Mikael, salah satu tim Hitman System di ask.fm. Menarik sekali ketika dia rajin banget tanpa pandang bulu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar masalah cinta di sini.

Tujuannya gue post di sini, selain jadi reminder bagi gue sendiri juga ingin mengkampanyekan movement untuk mencerdaskan bangsa lewat pengetahuan tentang romansa. Movement tentang mencerdaskan bangsa ini sudah mencapai episode klimaks di pilpres tahun ini (menurut gue sih). Seperti Lex (salah satu founder Hitman System) bilang, doi melihat banyak peserta seminar yang mindset nya langsung berubah 180 derajat, tidak hanya dalam soal romansa, juga sosial, politik, budaya, ekonomi, dsb.

So, Spread The Love.



Loving yourself. Always.

Dalam postingan pertama ini, gue mau membahas salah satu aspek pertama kali dan seringkali di sebut oleh El di ask.fm nya. Ini langkah pertama kali untuk memasuki dunia percintaan, dimana mungkin kalo melihat secara leter leg, kata orang jawa mungkin terlihat egois banget. Tapi tunggu dulu.

Kalo lo gak cinta sama sendiri terus siapa yang mau cinta lo? Keluarga? Kalo mereka lagi sibuk banget dan gak sempet cintain diri lo? Terus mau maksa mereka gitu? Lagian pertanyaan apakah lo cinta diri lo sendiri itu udah dijawab belum?

Gini aja deh, gue jabarin dengan menceritakan pengalaman gue sendiri.

Dulu gue pernah jadian sama cewek, isinial namanya kayak polisiJadi dulu, setelah melewati masa-masa indah PDKT lalu berubah.... Sebenernya sih masalahnya kompleks hahaha. Bukan satu poin, atau dua poin aja. Apalagi waktu itu kita sama-sama di umur beranjak dewasa. Tapi mungkin yang relevan adalah ketika masa-masa bahagia, masa-masa indah, masa-masa merasa dicintai dan dibahagiakan telah lewat, gue sadar kalo gue dulu menuntut dia untuk selalu membahagiakan gue. Sedangkan orang lain kan gak bisa kalo dituntut, dipaksa seperti itu.

Mungkin salah satu contoh adalah gue sms dia tiap hari dan berharap dia menjawab dengan jawaban yang penuh kebahagiaan. Gak relevan ya?

Satu contoh lagi, saat ketemu dia entah dimanapun. Gue selalu menuntut dia untuk terus bersama gue, mungkin bukan secara lisan tapi dari gerak gerik gue sudah kebaca.

Jadi karena gak pernah mencintai diri sendiri, gue menuntut dia untuk mencintai gue.
Karena dulu gak tau bagaimana membahagiakan diri sendiri, gue menuntut dia untuk membahagiakan gue.

Udah relevan? Sebentar gue baca jawaban El lagi.

Dulu berusaha menyenangkan dia itu nomer satu (bukan malah menyenangkan diri sendiri). Apa ya contohnya sampek gue mengorbankan diri gue sendiri? Rada lupa hahahha. Itu udah hampir 3-4 tahun yang lalu sih, makanya rada lupa hahah. Tapi bener loh, menyenangkan dia itu nomer satu, tapi entah kenapa sekarang gue merasa dulu dia hampir gak pernah membuka kesempatan untuk gue buat memberikan hal-hal gratis yang gue-siap-kapanpun-dia-mau.

Mungkin yang relevan yang ini. Setelah putus sama dia, gue menaruh hati pada beberapa orang hingga gue memantapkan pada seseorang. Doi ini udah punya cowok, namun bermasalah sama cowoknya itu. Dibutakan hubungan romansa dia yang bermasalah, gue maju sok jadi pangeran yang nyelamatin dia (gue ketawa nih nulis ini hahaha). Dengerin curhatnya, kasih dia advice gratis, kapanpun dia galau sama cowoknya dia larinya ke gue. Dan waktu itu gue selalu menerima dia dengan tangan terbuka.

Dan suatu hari, dia minta gue bikinin sebuah website online shop. Seinget gue, gue udah bilang kalo gue gak tau apa-apa tentang website, cuma dulu ada seorang cewek juga yang minta gue bikinin website dan gue iyain aja dan jadi. Pake hosting dan domain yang semuanya gratis. Jadi akhirnya gue kabulin permintaan dia dengan segala kebingungan gue yang gak gue tampakin ke dia. Bahkan dia juga sampek nagih ke gue jadinya kapan. Gile, dikira pembantu apa hahaha.

Akhirnya website itu jadi, dan dugaan gue kalo website nya ditelantarkan ternyata benar. Jadi seminggu kemudian website itu gak keurus. Dia belum siap buat bikin online shop. Setelah itu gue berpikir ulang untuk mengiyakan semua permintaan dia.

Setelah itu beberapa saat kemudian gue mengenal hitman system, rasanya tercerahkan. Dan gue mulai mempertanyakan imbalan saat semua orang mau minta tolong ke gue, termasuk dia. Saat dia bilang gue berubah, gue gak peduli hahaha.

Gue berkali-kali dikecewakan, tapi tetep aja demen buat maju lagi, bukannya mencari orang lain.
Analoginya gini, gue jatuh ke lubang yang dalam. Setelah naik dari lubang itu gue dibutakan oleh fatamorgana bahwa ada jalan melintas di lubang itu dan itu membuat gue jatuh kembali. Dan berkali-kali hal itu terus berlanjut seperti lingkaran setan. Padahal gue tau gak ada jalan, hanya ada lubang, tapi gue tetep aja keras kepala berharap ada jalan tapi gak ada. Gue gak sayang sama diri gue sendiri yang bolak-balik terluka karena kekecewaan, kalo gue sayang sama diri sendiri jelas lain ceritanya.

Ada salah satu quote yang paling gue suka dari hitman system tentang ini:

"Ketika lo meningkatkan cinta lo kepada diri sendiri, cinta itu bakal meluber ke orang lain".

Simple as that.

Kalo lo butuh motif kenapa harus mencintai diri sendiri, sebenernya itu hal yang aneh. Emang butuh alasan apa lagi buat mencintai diri sendiri? Mulailah berkaca, dan lihatlah apakah orang yang di depan lo itu adalah orang yang lo suka?

So, spread the love.

Regards, Jojoz.

Next post

Kamis, 10 Juli 2014

[Film Pendek] GUNFIGHTER

Hai, udah lama gak ngepost hehehe. Bukan karena sibuk sih, karena males aja dan kebanyakan terlalu asyik dengan mengamati media sosial, blog, webzine sampai video blog hahaha. Sebenernya banyak sekali pengen ditulis mulai dari sempet nulis fiksi lagi, tentang pilpres tahun ini yang membuka mata gue tentang masalah dasar bangsa ini, dan lain lain.

Karena follow para blog kritikus film, jadi pengen deh ikutan ngereview film. Tapi kalo ikutan review film yang di bioskop kayaknya terlalu mainstream, dan gue juga tinggal di kota yang gak ada bioskop up to date juga (jadi harus nunggu torrent nya keluar hihihi). Kemudian di salah satu webzine yang gue ikutin, mereka kadang sharing film-film pendek Indonesia. Akhirnya gue kepikiran kenapa gak review film pendek aja? Selain nyalurin passion juga ikut promosikan filmnya juga kan? Nah itu udah lama banget dan akhirnya gue dapet mood juga nulis tentang film hehehe.

Jadi film berjudul GUNFIGHTER ini gue dapet link nya dari Youtube Nation (sebuah situs yang suka banget ngasi tau video yang lagi hip macam 9gag.tv). Katanya sih dapet juara festival apa gitu.

Jadi ceritanya ada narrator cerita yang suaranya kedengeran sama seluruh peran, dan dari situ semua jadi frustasi karena seperti buka-bukaan keburukan orang lain. Settingnya sendiri western, jaman koboi-koboi jago tembak gitu. Mirip sama salah satu film yang dibintangi sama Will Ferrel, namun bedanya cuma tokoh utama yang bisa dengerin narratornya, sedangkan film ini semua orang yang di Bar bisa dengerin.

Check out:

Senin, 30 Juni 2014

[Review Awam] Billfold - Memories Of Mine

Buffering lagunya dulu deh


Billfold adalah sebuah band pop punk/hardcore yang berasal dari Bandung. Menurut gue semua anak yang bergaul di dunia skena musik hardcore/punk di Indonesia pasti tau band ini, semacam popular sekali. Kalo manggung pasti penuh berdesakan. Gue sekali lihat mereka dan memang benar-benar memecah suasana, emang daya magis nya Gania ini bener-bener keren hahahah bercanda.

Jadi bulan Juni kemarin mereka resmi rilis full album dan langsung menghajar para fans nya dengan ngadain Brave Tour Jawa-Bali. Sebelumnya mereka juga bikin mini dokumenter yang terbagi jadi 4 episode menceritakan bagaimana proses pengerjaan Brave.







Ada satu lagu dalam album Brave yang melenceng jauh dari genre mereka sendiri, nah itu yang pengen gue review hahaha.

Memories of Mine dibuka dengan sebuah melodi pelan yang kedengarannya bersatu dengan ketukan drum dan iringan rhytm-nya. Mengingatkan pada lagu-lagu "sendu" nya Blink 182 (ex: I Miss You) hahaha. Suara Gania mengalir tanpa ada power yang cukup signifikan. Cocok banget didengerin ketika kita berada pada sebuah perjalanan atau ketika jam-jam pulang dari kantor atau sekedar menemani ketika kita merasa sendirian. Lagu ini dijamin bakal jadi hits besar di dunia mainstream jikalau punya agensi yang paham betul pasar mainstream di Indonesia, dan melupakan sejenak bahwa Billfold adalah band garis keras hahahah. Iseng banget nih temen-temen Billfold bikin lagu ini.

Belum ada yang bocorin liriknya di Internet, tapi albumnya sudah bocor di Youtube. Gue tau memang salah, etikanya memang salah ketika CD nya belum habis namun sudah ada yang sharing musik yang mungkin beberapa orang tau cara mendownload nya secara gratis.

Namun sejak awal ketika mendengar kabar bahwa Billfold mencetak album Brave dengan CD, gue langsung kecewa. Kenapa gue kecewa alasannya ada di artikel ini, jadi baca sendiri hahaha. atau yang ini

Tapi menurut gue skena musik Bandung itu unik sekali, cara teraneh yang menolak pakem yang ada mereka bisa bertahan bahkan semakin besar. Contohnya mungkin banyak sekali sekarang band-band di Bandung yang masih pake sistem jual CD dan masih terngiang namanya.



Sukses terus buat Billfold!

----------------------------------------------------------------------

Akhirnya nemu juga liriknya hueheheh.

Lirik lagu

Billfold - Memories Of Mine

Watching the clock counting down the hours
Just stare out the window sit and look at the street light
The trees dancing and just ask myself
I've thrown my voice out at more than one litle
Trying to make that smiley face stick where the lips split
On this road trip

Wheels and singing hills join the chors
Just close my eyes and the memories take me home
Didn't think it would be this hard
Look happy or i will ruin all the fun
Throw my hands in the air and every wind
That blows and windows down chillin with a songs

Oh... Another day another round
And the days gone by
Listen closer to this song
Just a memory of mine
And the days gone by

-----------------------

Whoever Sydney G is, Thank you very much! :D

Btw ada beberapa lirik lagu Billfold yang lain di sini https://community.musixmatch.com/lyrics/Billfold/Memory-Of-Mine

---------------------------------------------------------------------------
Jombang, 17 Maret 2016

Karena sebagian besar pengunjung blog ini mencari arti lirik dari lagu ini, maka saya jadi ingin menerjemahkannya. Baiklah ini terjemahan manual dan kasar, enjoy.

Memories of Mine (Kenangan Milikku) by Billfold

Memandang jam yang berdetik menghitung waktu.
Hanya duduk menatap jauh lewat jendela dan melihat pada lampu lalu lintas.
Pepohonan menari dan bertanya pada diriku.
Aku mengeluarkan suaraku lebih dari sekali.
Mencoba untuk menempel senyum di wajah meski bibir ini robek.
Dalam perjalanan ini.

Roda dan bukit bernyanyi ikut meramaikan suasana.
Aku hanya menutup mata dan anganku membawaku ke rumah.
Tidak pernah berpikir bakal sulit begini.
Berusaha terlihat bahagia atau aku bakal melewatkan semua kesenangan.
Aku melemparkan tanganku ke udara, setiap angin yang bertiup dan jendela menutup tenang dengan sebuah lagu berputar.

Oh, lain hari, lain babak.
Dan hari pun berlalu.
Mendengarkan lagu ini lebih dekat.
Hanya kenangan milikku.
Dan hari pun berlalu.***

Interpretasi: ini sebuah lagu road trip, lagu yang bisa disetel di mobil dalam sebuah perjalanan jauh dalam keadaan hujan. Sang protagonis menggambarkan dirinya dalam keadaan bosan, terasing, seperti menjalani rutinitas biasa. Mungkin Billfold terilhami dari perjalanan tur panjang mereka sebelum menulis album penuh pertama mereka ini. Atau mungkin juga tidak, who knows? Menjalani tur panjang dengan kegiatan manggung-tidur-main2-menempuh jalan jauh-tidur-manggung, dst terdengar membosankan. Namun lagu ini bisa juga diinterpretasikan pada kaum urban kelas menengah yang terjebak macet di jalanan, membenarkan kredo tua di jalan dengan sublim: berusaha ingin terlihat bahagia, namun tetap saja frustasi.***