Senin, 14 Juli 2014

El Menjawab: Loving Yourself, Always

Intro:

Sebenernya udah lama punya ide ini. Ide untuk bikin postingan membahas jawaban-jawaban Mikael, salah satu tim Hitman System di ask.fm. Menarik sekali ketika dia rajin banget tanpa pandang bulu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar masalah cinta di sini.

Tujuannya gue post di sini, selain jadi reminder bagi gue sendiri juga ingin mengkampanyekan movement untuk mencerdaskan bangsa lewat pengetahuan tentang romansa. Movement tentang mencerdaskan bangsa ini sudah mencapai episode klimaks di pilpres tahun ini (menurut gue sih). Seperti Lex (salah satu founder Hitman System) bilang, doi melihat banyak peserta seminar yang mindset nya langsung berubah 180 derajat, tidak hanya dalam soal romansa, juga sosial, politik, budaya, ekonomi, dsb.

So, Spread The Love.



Loving yourself. Always.

Dalam postingan pertama ini, gue mau membahas salah satu aspek pertama kali dan seringkali di sebut oleh El di ask.fm nya. Ini langkah pertama kali untuk memasuki dunia percintaan, dimana mungkin kalo melihat secara leter leg, kata orang jawa mungkin terlihat egois banget. Tapi tunggu dulu.

Kalo lo gak cinta sama sendiri terus siapa yang mau cinta lo? Keluarga? Kalo mereka lagi sibuk banget dan gak sempet cintain diri lo? Terus mau maksa mereka gitu? Lagian pertanyaan apakah lo cinta diri lo sendiri itu udah dijawab belum?

Gini aja deh, gue jabarin dengan menceritakan pengalaman gue sendiri.

Dulu gue pernah jadian sama cewek, isinial namanya kayak polisiJadi dulu, setelah melewati masa-masa indah PDKT lalu berubah.... Sebenernya sih masalahnya kompleks hahaha. Bukan satu poin, atau dua poin aja. Apalagi waktu itu kita sama-sama di umur beranjak dewasa. Tapi mungkin yang relevan adalah ketika masa-masa bahagia, masa-masa indah, masa-masa merasa dicintai dan dibahagiakan telah lewat, gue sadar kalo gue dulu menuntut dia untuk selalu membahagiakan gue. Sedangkan orang lain kan gak bisa kalo dituntut, dipaksa seperti itu.

Mungkin salah satu contoh adalah gue sms dia tiap hari dan berharap dia menjawab dengan jawaban yang penuh kebahagiaan. Gak relevan ya?

Satu contoh lagi, saat ketemu dia entah dimanapun. Gue selalu menuntut dia untuk terus bersama gue, mungkin bukan secara lisan tapi dari gerak gerik gue sudah kebaca.

Jadi karena gak pernah mencintai diri sendiri, gue menuntut dia untuk mencintai gue.
Karena dulu gak tau bagaimana membahagiakan diri sendiri, gue menuntut dia untuk membahagiakan gue.

Udah relevan? Sebentar gue baca jawaban El lagi.

Dulu berusaha menyenangkan dia itu nomer satu (bukan malah menyenangkan diri sendiri). Apa ya contohnya sampek gue mengorbankan diri gue sendiri? Rada lupa hahahha. Itu udah hampir 3-4 tahun yang lalu sih, makanya rada lupa hahah. Tapi bener loh, menyenangkan dia itu nomer satu, tapi entah kenapa sekarang gue merasa dulu dia hampir gak pernah membuka kesempatan untuk gue buat memberikan hal-hal gratis yang gue-siap-kapanpun-dia-mau.

Mungkin yang relevan yang ini. Setelah putus sama dia, gue menaruh hati pada beberapa orang hingga gue memantapkan pada seseorang. Doi ini udah punya cowok, namun bermasalah sama cowoknya itu. Dibutakan hubungan romansa dia yang bermasalah, gue maju sok jadi pangeran yang nyelamatin dia (gue ketawa nih nulis ini hahaha). Dengerin curhatnya, kasih dia advice gratis, kapanpun dia galau sama cowoknya dia larinya ke gue. Dan waktu itu gue selalu menerima dia dengan tangan terbuka.

Dan suatu hari, dia minta gue bikinin sebuah website online shop. Seinget gue, gue udah bilang kalo gue gak tau apa-apa tentang website, cuma dulu ada seorang cewek juga yang minta gue bikinin website dan gue iyain aja dan jadi. Pake hosting dan domain yang semuanya gratis. Jadi akhirnya gue kabulin permintaan dia dengan segala kebingungan gue yang gak gue tampakin ke dia. Bahkan dia juga sampek nagih ke gue jadinya kapan. Gile, dikira pembantu apa hahaha.

Akhirnya website itu jadi, dan dugaan gue kalo website nya ditelantarkan ternyata benar. Jadi seminggu kemudian website itu gak keurus. Dia belum siap buat bikin online shop. Setelah itu gue berpikir ulang untuk mengiyakan semua permintaan dia.

Setelah itu beberapa saat kemudian gue mengenal hitman system, rasanya tercerahkan. Dan gue mulai mempertanyakan imbalan saat semua orang mau minta tolong ke gue, termasuk dia. Saat dia bilang gue berubah, gue gak peduli hahaha.

Gue berkali-kali dikecewakan, tapi tetep aja demen buat maju lagi, bukannya mencari orang lain.
Analoginya gini, gue jatuh ke lubang yang dalam. Setelah naik dari lubang itu gue dibutakan oleh fatamorgana bahwa ada jalan melintas di lubang itu dan itu membuat gue jatuh kembali. Dan berkali-kali hal itu terus berlanjut seperti lingkaran setan. Padahal gue tau gak ada jalan, hanya ada lubang, tapi gue tetep aja keras kepala berharap ada jalan tapi gak ada. Gue gak sayang sama diri gue sendiri yang bolak-balik terluka karena kekecewaan, kalo gue sayang sama diri sendiri jelas lain ceritanya.

Ada salah satu quote yang paling gue suka dari hitman system tentang ini:

"Ketika lo meningkatkan cinta lo kepada diri sendiri, cinta itu bakal meluber ke orang lain".

Simple as that.

Kalo lo butuh motif kenapa harus mencintai diri sendiri, sebenernya itu hal yang aneh. Emang butuh alasan apa lagi buat mencintai diri sendiri? Mulailah berkaca, dan lihatlah apakah orang yang di depan lo itu adalah orang yang lo suka?

So, spread the love.

Regards, Jojoz.

Next post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar