Senin, 28 Januari 2013

Farewell... For Now


Banyak hal yang gue pikirkan akhir-akhir ini. Mulai dari masalah JAS MERAH, silaunya keduniawian, bahaya globalisasi, manuver yang salah dan permulaan yang berat.

Yang bikin gue shock yang terakhir. Ibaratnya kayak terbang tinggi banget terus tiba-tiba dibanting jatuh ke tanah. Shock. Kecewa. Jadi satu.

Jadi gue lagi bikin event music, dimana mengusung idealisme independent. Pilah-pilih dalam mengolah barang, mencoba untuk membangun suatu kegiatan reguler dengan tangan dan hasil keringat sendiri tanpa bantuan orang lain. Ekstrim memang, sangat ekstrem. Apalagi ini permulaan.

Namun fakta yang membuktikan bahwa keegoisan bukanlah jalan keluar. Peralatan yang gue wanti-wanti buat dapetkan akhirnya sama sekali gak bisa dipake. Damn. Dengan dikelilingi para abg yang masih hijau, membuat pikiran jadi tertekan juga. Hahaha *tawa garing*

Ini bukan masalah uang. Gue yakin dengan prospek event ini. Ini bakal menguntungkan anak-anak musik di tengah sekaratnya musik Indonesia.

Ah. Kadang berpikir untuk menyerah. Tapi gue harus pantang menyerah, karena tagline Orange Cake gak boleh menyerah. Neva Gave Ap.

Segala tekanan ini membuat gue harus cuti blogwalking sementara waktu. Hampir sebulan gue gak aktif dalam lingkungan blogger. Namun mungkin masih ada tulisan-tulisan terbaru tentang kehidupan gue. Semoga saja.

Terakhir gue mau kasih link-link yang inspiratif :)

http://startupbisnis.com/rahasia-shopatever-everindo-mendapat-1000-transaksi-dalam-5-bulan-di-ebay-dengan-modal-rp-2-juta/

Ide yang simple dari Everindo dengan memanfaatkan 50 juta buyers aktif dari Ebay :)

http://bukik.com/2013/01/21/personal-brand-mengapa-misi-lebih-bermanfaat-daripada-visi/

Patut disimak pemaparan Visi dari seorang Bukik :) 

Selasa, 22 Januari 2013

#OranjeAcademy



Akhir-akhir ini gue memasang hashtag #OranjeAcademy di Twitter. Kalo kalian penggemar Schitzo pasti bisa mengaitkan ini dengan #SchitzoAcademy, ya bener gue terinspirasi dari situ. Ah, kenapa produk gue gak ada yang otentik ya -___-

Dalam hastag #OranjeAcademy gue ngetwit tentang pemikiran-pemikiran gue, pandangan-pandangan gue yang gue anggep bener dan bisa dijadikan prinsip. Gue berharap dari situ ada yang satu pemikiran dengan gue dan dia berhak menjadi Oranje Ridder, ksatria dari Oranje Eiland. Karena pada dasarnya gue merujuk pada akademi-akademi ksatria jaman medieval dulu (yang mungkin masih ada sampai sekarang, Royal Academy misalnya).

#OranjeAcademy juga perlu logo, gue sudah bikin logo Oranje Eiland dan Oranje Academy. Perlu banyak inspirasi lagi buat membuat sebuah logo, daripada desain-desain kaos yang gue bikin. Hahaha. Tapi sekarang lagi jaman-jaman sulit banget buat ngedesain, gegara fokus sama clothing bukan dunia desain lagi -___- padahal gue belum begitu paham masalah komunikasi visualnya. Desain di atas juga bikinnya kilat banget. Cuma ngetes sebagus mana desain gue sekarang. Heheh. Gegara sekarang gue minderan orangnya. Huahaha.

Sekarang mah lagi fokus-fokusnya studi sama bisnis clothing. Kemarin dapet tawaran bikin merch buat Vandaria! Wow, ternyata para kreatornya suka banget search dengan query Vandaria, dan twit gue terjaring. Nyiahahaha. Tapi karena baru pertama kali diajak kerjasama kayak gini, gue juga ngerasa bingung dan mudahan lancar tanpa ada gangguan yang berarti. Mas Ami, sang kreator Vandaria juga homestay nya di Surabaya jadi deketlah dari Jombang. Jadi Februari besok insya Alloh gue bakal ketemuan sama dia.

Oshi juga bakal gue buat untuk support Vandaria, cuma gue bingungnya mau ditulis modelnya gimana soalnya Newsletter gak bisa dicopi paste dengan mudah -___-.

Oh iya. Gue juga bikin event akustik bisa dilihat di sini

Udah dulu deh ya.

Senin, 14 Januari 2013

Big Data, Remarkable, Jenius Dunia, dan Visi


Postingan ini bakal panjang. Kenapa? Gak papa sih, perasaan aja ini bakalan panjang. Sepanjang apa? Sepanjang perjalanan gue move on dari de ep.

Serangan Big Data

http://www.symmetrymagazine.org/article/august-2012/particle-physics-tames-big-data

Era internet semakin lama semakin memberatkan. Kenapa? Karena serangan big data informasi yang terus menerus ada setiap harinya. Orang-orang di seluruh planet berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat dalam menyampaikan informasi, takutnya mereka akan menadi basi dan dilupakan orang lain.
Gue sendiri menjadi korban. Setiap hari apa yang gue buka di internet gak terlalu berdampak positif dengan bisnis gue. Kadang gue sendiri ditarik oleh medan magnet untuk mengonsumsi terus menerus dengan big data itu, entah itu media berupa tulisan, music atau yang paling hebat, video.

Sabtu, 12 Januari 2013

Blessing From Old Fellows



"Melayani keluarga dulu, baru kerja :D"
Krijgers--sudah lama gue gak pake istilah ini. Seperti yang kalian ketahui untuk bulan Januari 2013 kita memakai tagline "Blessing From Old Fellows" yang tergabung dalam Spring Stories of 2013.

Jujur, pada dasarnya gue gak terlalu bisa jelasin secara gamblang kenapa Oshi memilih ini sebagai tagline di bulan Januari ini. Hal ini sangat kompleks, dan mungkin gak bisa dipake dengan nalar. Namun ketika Krijgers percaya pada sesuatu maka sesuatu itu akan ada.

Blessing From The Old Fellows kurang lebih artinya restu dari para orang tua, para sesepuh, para tetua yang dihormati. Gue pikir ini adalah sebuah prinsip dari para Ridder of Oranje Eiland untuk selalu menghormati orang tua. Dimana para para orang tua itu lebih kompeten dalam kehidupan kita yang muda-muda ini.
Neva Gave Ap, Jojoz
Kapitrein of Oranje Ridder from Oranje Eiland -- Founder of Oshi

Minggu, 06 Januari 2013

Menghadapi Limit Langganan Blog


http://www.bloggerborneo.com/sepenggal-kisah-hidup-seorang-blogger-borneo
Gue kaget banget ketika gue mendapati kenyataan bahwa berlangganan blog orang di blogger cuma dibatasi sampai 300 blog doang. Ketika gue mengeluh soal ini, bang Alid langsung komentar.

"Udah dikasi gratis domain, gratis hosting masih minta yang lebih" Hahahah.

Sebenernya dari kekagetan itu kemudian berubah menjadi kebingungan. Soalnya gue ini menganut paham dimana seorang yang tekun belajar dari sesuatu itu pasti mengalami kesalahan-kesalahan hingga akhirnya dia menjadi ahli, namanya proses. Sejak awal gue serampangan mem-follow blog orang, gue kira meskipun isinya curhatan semua gue yakin suatu saat postingan mereka bisa menolong gue. Namun semakin kesini lagi, apalagi dengan position gue dengan slogan "Music, Photography, and Logos" jelas gue lebih pilih-pilih lagi dalam nge-follow blog orang lain. Hehehe.

Sebenernya bisa sih langsung unfollow blog-blog yang udah jarang di update lagi, namun sistem blogger untuk menampilkan blog-blog yang kita follow dari awal gue pindah dashboard sampe sekarang error terus. Gue gak berkecil hati, di salah satu sistem lama yang belum di upgrade sama Google, ada yang nampilin daftar following blog kita. Namun ternyata tidak bisa semuanya yang ditampilkan, hanya urutan awalan "A" doang yang muncul. Haduh.

Setelah men-stop-following beberapa blog di urutan "A", terbersit sebuah solusi ekstrem dengan stop following semua blog. Namun semua blog yang tadinya di follow itu di bookmark terlebih dahulu, lalu disortir satu-satu. Azzek. Bayangin aja melototin hampir 300 blog, terus dikepoin satu-satu lalu dipertimbangkan "ini nyambung gak dengan jalan hidup gue?" hahaha.

Gue juga ada sih akun Wordpress, baru-baru ini gue aktifin kembali untuk membuka readernya. Gue juga ada akun Tumblr buat Orange Cake Creative, bisa digunain untuk follow blog clothing yang kebanyakan pake Tumblr. Namun solusi ekstrem itu kayaknya bener-bener pengen gue lakuin deh. Hahaha.

Yang paling sulit menurut gue mencari blog musik yang membahas masalah indie scene. Ada dua blog musik yang cukup menarik perhatian gue, thistimeeasycore.com dan bandung-underground.com. Keduanya beda dalam mengisi postingannya. Yang satu sering wawancara dan ngasi info tentang band yang rilis single atau album. Yang satunya suka nerangin masalah indie scene dan ngasi info-info gigs.

Blog bisnis pun ada banyak. Dan ini macamnya gak cuma tentang entrepreneurship doang, ada juga yang marketing macam creasionbrand.blogspot.com, ada juga baru-baru ini yang bahas brand yaitu tambalbrand.blogspot.com. Ada juga pentolannya TDA, pak Roni di roniyuzirman.wordpress.com namun yang paling gue suka tetep Startupbisnis.com hehehe, meskipun feed nya gak kebaca sama Blogger.

Blog-blog clothing paling banyak di Tumblr. Gue juga heran sih, tapi yang hadir juga merek-merek besar macam Peter Says Denim, Crooz Apparel, Schitzo Apparel sampe yang dari Jogja, Diztronesia.

Anak-anak yang kuliah di Desain Komunikasi Visual juga banyak yang di Tumblr. Kecuali neng Mutia yang suka bikin comic strip atau Castella Nattalia sang siluman itu. Hahaha. Ada juga mas Ndop, bakul tracing wajah. Hehehe. Kemudian yang dari Semarang itu temennya Arip Muhammad aka Pocongg, gue lupa namanya. Dan beberapa yang emang udah berkecimpung di dunia desain, dan gak bisa dibedain orang ini otodidak atau lulusan DKV hohoho. Kalo gue sih ada blog yang khusus untuk desain-desain, photography asal-asalan hahaha, di jojozshowcase.blogspot.com

Untuk Photography, Clothing sama Desain sebenernya gue punya daftarnya sendiri-sendiri di Facebook. Jadi Facebook emang baik sekali untuk merangkum semuanya dalam beberapa klik. Jadi untuk Photography ada sendiri, terdiri dari blog-blog photography dan fanpage-fanpage para fotografer. Lalu clothing lebih banyak fanpage-fanpage clothing yang isinya mereka jualan terus kerjanya. Terus Desain yang terdiri dari desainer-desainer, fanpage-fanpage dan entah kenapa gue masukin fanpage untuk meme. Haduh kesalahan. Tapi akhir-akhir ini jarang buka ketiga daftar ini.

Clothing https://www.facebook.com/lists/3156630333535Desain Grafis https://www.facebook.com/lists/3150158771750Photography https://www.facebook.com/lists/3344703235240Bisnis https://www.facebook.com/lists/3169717740712

Oh iya, gue juga pengamat film. Gue follow blog-blog yang nawarin film-film bajakan. Muahaha. Terus ada juga blog yang update terus masalah review film movieenthusiast.com yang sempet crash sebulan yang lalu. Ini semua gara-gara DF, tapi gue gak se-geek dia sih masalah perfilman hahaha.

Anyway kok postingannya jadi sharing blog-blog yang gue follow sih. Udahan aja deh ya. Hahaha. Oh iya jangan lupa mampir ke http://orangecakecreative.blogspot.com dan tinggalin komentar ya, soalnya gue butuh saran dan kritik di sini :)

Jumat, 04 Januari 2013

Beberapa Komunitas Bisnis Yang Gue Kenal di Twitter


Gue memiliki mimpi menjadi entrepreneur udah lama, sekitar 2-3 tahun yang lalu. Mungkin waktu gue kelas 3 SMA udah ada rencana buat menjadi seorang entrepreneur, orang tua juga udah mendukung meski belum nyambung dengan apa yang gue mau dan butuh untuk menjadi entrepreneur. Dan karena studi gue itu "spesial" banget jadi selama ini gue super-galau karena hampir gak bisa membagi waktu buat keduanya, karena semuanya butuh fokus dan totalitas jika ingin berhasil... Mungkin besok gue terangin deh, studi macam apa gue ini :)

Kali ini gue share tentang komunitas-komunitas bisnis yang gue kenal selama 2-3 tahun ini, kebanyakan gue temuin di Twitter. Kalo ada salah mohon dikoreksilah, soalnya gue cuma sekedar kenal doang bukan tau seluk beluk mereka hehehe. Here we go!




















Yubi | @YukBisnisCom
Yubi atau Yukbisnis.com adalah portal ecommerce yang belum lama didirikan, kalo enggak 2011 ya 2012 lah. Leadernya adalah Jaya Setiabudi aka mas @JayaYEA, namun personal yang gue suka sekarang adalah mas @fikryfaytullah, seorang marketer freelance yang juga blogger, berasal dari Medan (kalo gak salah) yang juga bela-belain pindah ke Bandung untuk ikutan timnya mas J (@JayaYEA). Mas J pun kalo gak salah, gue pernah tau kalo dia juga pindah ke Bandung untuk fokus menggarap Yubi ini dan menjadikan Bandung sebagai basis Yubi (ini analisis sotoy hahaha).

Kalo pernah lihat kultwitnya Mas J di Twitter pada tahun 2011 atau 2012, doi pernah share kalo pada dasarnya Yubi didirikan terinspirasi dari Kaskus, dimana Kaskus adalah berbasis komunitas, dan penghuninya sangat loyal dengan brand kaskus itu. Bedanya Yubi terfokus pada komunitas bisnis, sedangkan Kaskus kalo gue lihat pergerakannya mereka lebih ke arah komunitas teknologi. Pernah gue baca artikel bisnis, bahwa ternyata Yubi berhasil membuat komunitasnya menjadi loyal.

Kalo melihat ke belakang, Mas J sendiri termasuk salah satu pentolannya Young Entrepreneur Academy (YEA) salah satu ruang pendidikan untuk mencetak para entrepreneur dengan tempo 6 bulan (kalo gak salah sih). Gue kira dulu pentolannya cuma Mas J doang, ternyata ada lagi yaitu @KukuhYEA dan mungkin masih ada yang lain yang gak sering muncul. Sedangkan kalo lebih belakang lagi, Mas J adalah jebolannya Entrepreneur Academy (EA). Informasi ini gue dapatkan dari bukunya sendiri The Power of Kepepet, gue lupa siapa pendirinya yang pasti orang ini pengusaha besar. Kalo lebih ditarik lebar lagi, gue berpendapat kalo Mas J berteman dengan Mas Ippho, Jamillazaini, Sandiaga Uno dan orang-orang yang sering dimention sama mereka, yang semuanya sukses dengan komunitas bisnisnya masing-masing. Kemungkinan besar benang merah di antara mereka adalah EA, tapi gak tau juga sih kan gue bisanya cuma nebak. Hehehhe.
























The Marketeers | @the_marketeers
The Marketeers yang gue tau adalah sebuah majalah yang membahas masalah marketing. Namun kalo ditarik ke belakang, cikal bakal The Marketeers adalah MarkPlus, Inc yang didirikan oleh salah satu guru besar Marketing dunia, Hermawan Kertajaya yang berbasis di Surabaya. Jadi kalo Surabaya, gak kagetlah kalo akrab banget sama pak Dahlan Iskan yang perusahaannya emang berbasis di Surabaya :D

Barusan orang-orang The Marketeers membuat sebuah acara, kalo gak salah namanya Marketeers Conference. Dimana tahun ini mengambil tema, "The World is Shaking, Indonesia is Standing" dimana mulai tahun 2010-2012 Indonesia terus mendapat insentif positif dari pelaku pasar dengan ekonomi yang terus menanjak. Pak Hermawan juga pionir tentang Marketing with Humanity, yang pernah gue jelasin di postingan dulu-dulu. Jadi para pelaku marketing sekarang diajak untuk jujur dan lebih peduli lagi pada sekitarnya, jadi bukan hanya sekedar mengejar profit.

Kemudian Pak @hermawank (Hermawan Kertajaya) juga ada kaitannya dengan mas @yuswohady. Mas Yuswo ini adalah orang marketing yang sukses dengan komunitas Marketing 3000 nya dimana hashtag #c3000 doi yang ngenalin ke dunia. Gue tau ada kaitan antara pak Hermawan dan mas Yuswo saat gue baca bukunya, dimana disitu pake Hermawan menulis kata sambutan juga. Hahaha.

Salah satu pentolan komunitas TDA (Tangan Di Atas), @roniyuzirman menurut gue juga berteman dengan mas Yuswo. Nah mas Roni ini gue baca blognya, ternyata juga mengenal mas @adezAulia yang sukses dengan #CreativeNetwork nya. Lalu ada nama-nama seperti @krismoerwanto, @handoko_h dan lain-lain. Hingga gue sendiri juga bingung menarik benang merah dari semuanya. Hahaha.














StartupBisnis | @StarupBisnis
Gue kira ini adalah Rookie of The Year untuk komunitas bisnis, dimana StartupBisnis.com dibuat untuk men-share jurus-jurus rahasia para pelaku usaha yang sukses. Pendirinya adalah @DennySantoso, seseorang kalo dilihat di Twitter adalah orang yang lebih ke arah masalah olahraga dan fitness. Tapi ternyata gue baca salah satu artikelnya StartupBisnis, Mas Denny ini juga tertarik untuk masalah bisnis to bisnis, dan akhirnya mendirikan StartupBisnis. Basisnya gue kira di Jakarta.

Kemudian ketika gue membaca artikel yang lain, ternyata mereka ada komunitas yang emang kerjaannya membuat sebuah startup yang kebanyakan situs-situs yang bermanfaat. Salah satunya adalah pendiri dari Tiket.com, @NataliArdianto, lalu ada seorang desainer grafis sekaliber Richard Fang yang disebut-sebut. Ada juga nama Rein Mahatma, dimana gue tau dia juga pentolannya StarupBisnis. Di artikel itulah gue tau ada sebuah komunitas yang bisa diajak kerjasama ketika kamu punya ide bisnis yang berbau portal :D

Yang gue suka dari Startup Bisnis adalah forumnya, satu hal yang gue gak dapetin di Yubi. Mungkin kalo melihat besarnya Yubi sekarang, forumnya pasti rame sekali :D

Begitulah, masih ada banyak sih kayak komunitas Young On Top (YOT) nya mas @BillyBoen lalu ada trio @mrshananto, @yorissebastian dan @ReneeCC. Gue aja tadi hampir lupa dengan TDA. Dan masih banyak lagi komunitas-komunitas bisnis yang belum bisa gue sebutin di sini, saking banyaknya.

Tapi yang pasti kita hanya perlu fokus sama satu komunitas aja, jangan semuanya difokusin. Tapi yang namanya network ya gak cukup cuma satu doang hahaha. Kalo posisi gue sekarang, gue mengikuti StartupBisnis tapi gue membangun ecommerce di Yubi hahaha. Perlu dievaluasi emang.

------------------------------
Jangan lupa kunjungi blog portal clothing gue, Oshi http://orangecakecreative.blogspot.com dimana kamu bakal dapet info soal clothing, music, photography dan desain grafis tentunya. Kenapa sih dipendekin jadi Oshi? Oshi kalo diterjemahkan dari bahasa Jepang, gue anggep plesetan dari Oishi yang berarti "enak". Jadi pembaca Oshi menganggap Oshi sebagai makanan yang enak :D sedangkan pengucapan Oshi sebenernya pengucapan bahasa Inggris dari OC, singkatan dari Orange Cake :D

Udah ah.

Kamis, 03 Januari 2013

Perbedaan Band Festival Dan Indie

http://reelradionetwork.com/page11.html

Seperti orang mainstream lainnya, pertama-tama gue mau ngucapin selamat tahun baru 2013 buat semuanya. Udah masang resolusi? Hahaha. Seperti kata mas Ndop bilang, dia lebih ke arah spontanitas. Gue juga sependapat, kebanyakan anak muda yang bisa spontanitas kayak gitu. Dan menurut gue lebih baik spontanitas. Gue juga pernah bilang kalo resolusi gue itungannya bulan, bukan tahun :D

Malah oot. Oke. Gue mendapat idealisme ini dari temen-temen MYLMO - GM Manajemen Jombang. Hahaha. Well, kalo dipikir-pikir apa bedanya sih band festival sama band indie? Selama ini gue menganggap band indie itu bertahan dari festival ke festival yang lain. Eh ternyata gue salah, atau mungkin ada idealisme yang berbeda. Ya koreksi aja deh kalo gue salah. Here we go!

1. Band Indie Gak Akan Pernah Ikut Lomba Band

Entah mereka terlalu percaya diri dengan skill mereka, atau terlalu sombong hingga menganggap peserta lombanya yang gak sepadan. Tapi yang pasti ada dasar yang pasti kenapa gue beranggapan seperti itu. Paradigma yang beredar di indie scene, bahwa lomba-lomba band yang masih dilaksanakan di Indonesia ini penjuriannya "miring sebelah", dimana anak-anak asuh jurinya lah yang kebanyakan memenangkan lomba-lombanya itu.

2. Band Indie Gak Akan Pernah Registrasi

Dalam festival-festival musik yang diadakan oleh sponsor besar maupun oleh indie scene sendiri, biasanya ada pendaftaran untuk band-band yang ingin unjuk gigi. Kenapa band indie gak mau registrasi? Karena orang-orang indie scene gak akan bergantung pada sebuah EO atau acara. Dimana mereka gak akan membayar uang registrasi kepada EO. Ini memang tentang harga diri.

3. Band Indie Main Di Festival Hanya Ketika Diundang

Yap. Mereka mau main di festival-festival musik hanya ketika mereka diundang. Ini pun ada beberapa band yang memilih-milih scene mana yang mengundang mereka, apakah cocok dengan scene mereka atau tidak. Karena bila beda scene, dikhawatirkan akan membuat suasanan menjadi ricuh.

Ya begitulah band indie. Sebenernya gak jauh sama dengan band-band label besar. Band-band label besar ketika promo album mereka atau single mereka, mereka akan mengeluarkan biaya yang gak sedikit kok. Tapi mereka gak merasa kehilangan uang karena yang bayarin mereka mulai dari produksi sampai promo itu adalah label mereka. Kalo mereka sudah cukup sering promo dan dana sudah habis, akan ada promotor-promotor berdatangan untuk mengundang mereka.

Sedangkan band-band indie, mereka mulai dari produksi lagu sampai promosi, mereka mengeluarkan uang cukup banyak. Itupun belum tentu mereka akan balik modal, tapi mereka mendapat pelajaran dari situ. Belajar banyak tentang melakukan semuanya sendirian. Ketika semuanya memang pada saatnya untuk merekrut orang, maka bertambah pekerjaan mereka. Semangat Do It Yourself, scene yang mendukung ditambah dengan channel yang banyak telah membuat mereka bertahan selama ini.

Ada lagi satu hal yang gue pelajarin dari band-band indie ini. Mereka lebih menekankan aksi panggung dan performance mereka daripada menunjukkan skill. Jadi mereka dituntut untuk menjadi entertainer dan menghibur, dituntut untuk memiliki idealisme yang dibalut dengan konsep. Entah itu musik cadas atau musik indie pop atau jazz candy semisal Mocca atau White Shoes and The Couples Company. Sama sekali berbeda dengan lingkungan gue sebelumnya yang lebih akademik dalam bidang musik.

----------------------
Lingkungan gue ini juga indie scene sebenernya, tapi mereka bergerak lebih ke arah mendalami musik dengan harmoni. Dimana istilah-istilah musik harus dipahami dan dipelajari. Para akademisi, gue lebih suka menyebutnya. Dimana mereka mendapatkan uang hidup dari tur-tur yang orang siapkan untuk mereka. Sebut nama-nama besar seperti Indra Lesmana, Bubi Chen, Tohpati, Balawan dan lain-lain. Itulah orang-orang yang gue sebut indie semua, dimana musik mereka hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu tapi kepastian tentang kehidupan mereka juga terjamin. Tapi seringkali ada juga orang-orang punya skill tinggi seperti mereka tapi mencari uang hidup dengan masuk label besar semisal Dewa Budjana, orang jarang ada yang tau kalo influence nya Bli Budjana adalah gitaris jazz dunia yang sering memainkan lick-lick kromatik bernama John Mc Laughlin :)

Begitulah pelajaran yang gue selama ini. Mohon koreksinya :)

Jangan lupa kunjungi portal blog kita di http://orangecakecreative.blogspot.com :D