Rabu, 15 Oktober 2014

Bikin Album Solo

Karena akhir-akhir ini sering posting demo lagu di soundcloud, entah kenapa kepikiran bikin album. Alasan utamanya ya, kalo posting lagu aja kayaknya gue gak bakal menembus langit heheh. Maksudnya kemampuan gue bakal disitu-situ aja, gak berkembang, gak bisa menembus limit skill gue bermusik. Akhirnya gue mau mengetes kemampuan gue di bidang musik, memaksa diri sampai mana sih pembelajaran musik gue dengan bikin album. Selain itu gue juga mau nyari, "Musiknya Jojoz itu yang kayak gimana sih?". Ibaratnya seperti suara, nada-nada, musik yang memang asli dari dalam hati sanubari. Nah itu yang pengen gue cari, nasehat dari Budjana, Iga Massardi dan sodara M. Sholikhin aka Cak Doyok hehe.

Maunya dibikin catatan/blogpost perlagu bagaimana proses bikinnya. Terinspirasi Dewi Lestari saat bikin novel Perahu Kertas--meski pada dasarnya Perahu Kertas itu draft lama Dee saat kuliah kalo gak salah. Maunya juga gak ditarget 55 hari kayak Dee, yaa sebisanya aja kalo udah dapet 10 lagu yaudah tinggal launching dan promo.

Kualitas rekamannya emang jelek banget muahahah. Kalo kalian dengerin 2 lagu terakhir di soundcloud gue, nah seperti itulah hasil akhirnya nanti. Maunya sih pake soundcard biar lebih bagus hasilnya kayak anak-anak soundcloud yang lain yang bagus-bagus hasil mixing and recording-nya, tapi ya gitu apalah daya masalahnya di bagian keuangan. Semoga ada rejeki buat bisa beli. Amin.

Maunya konsep dan genrenya sendiri instrumental akustik. Karena satu, alat musiknya cuma ada elektrik gitar--yang gue namain Noella (kapan-kapan gue kenalin) heheh. Dua, kenapa instrumental? Maklum kalo pake vokal, vokal gue sendiri vokal yang sumbang. Janganlah, jangan paksa gue untuk memainkan nada-nada sumbang, nanti terkesan sombong (?) hehe. Konsep intinya sederhana aja, ada verse dan reffrain. Tapi makin ke sini gue pake konsep yang dimainin jazz standart, jadi setelah bagian lagu dinyanyikan, disuarakan kemudian diisi dengan melody-melody terindah. Tapi bukan melody nurramdhani, bukan juga melody laksani, apalagi melody JKT48 (?) tambah ngelantur gini hehe. Setelah satu putaran lagu diisi melody kemudian diulang lagi lagunya untuk putaran terakhir.

Maunya temanya adalah move on. Yaa meskipun gak pake lirik, tapi gue bersemangat sekali. Gue yakinlah tiap orang merasakan pedihnya, perihnya relationship yang harus diakhiri. Yaa emang curhat sih, tapi jujur loh hal relationship yang udah game over itu emang merubah cara pandang gue tentang kehidupan, persoalan romansa khususnya. Perjalanan panjang selama kurang lebih 3 tahun untuk menerima kenyataan memang bener-bener berarti di kehidupan pribadi gue.

Maunya sih seperti proses penyembuhan hati. Diawali dengan klimaks nya hubungan cinta dua manusia yang harus diakhiri, lalu tersesat oleh pikiran dan fakta sendiri. Kemudian beberapa kali terjebak ke lubang yang sama hingga akhirnya ditampar oleh kenyataan dan berangsur-angsur memulai kembali hidup dan lebih ke penyadaran bahwa diri sendiri pun harus dicintai. Detilnya nanti deh.

Sementara ini dua orang telah gue beritahu perihal bikin album ini. Tapi mereka berdua gue pikir gak terlalu  tertarik dengan temanya, tapi lebih kepada kualitas audionya. Yah, namanya juga anak kemarin sore. Toh tujuan gue juga bukan buat famous kan.

Ohiya udah sempet bikin artwork-nya, entah nanti dipake atau enggak. Tapi kalo dilihat hampir mirip seperti kualitasnya belajaran hahaha, Kayak anak abg yang baru belajar desain grafis hihihi.


Udah ah.

2 komentar:

  1. Keren Mochammad, kamu sudah seribu langkah di depan. WUJUDKAN! Coba aja promosikan beberapa lagu terbaikmu, ke teman-teman yang menyukai musik. Siapa tau ada yang tertarik buat sponsori buat album perdana. Gimana? Berani? Saya salut dengan hasil design cover album. terkadang, satu album itu ibarat cerita utuh dalam industri musik.

    SUKSES YOOOOO

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha terimakasih masih proses panjang nih baru satu lagu yang selesai x)

      Hapus