Minggu, 12 Oktober 2014

Apa Manusia Berhak Membuat Agamanya Sendiri?




















Gue paling inget tweet Lex de Praxis, seorang akademisi cinta tentang percakapan sebuah keluarga bule. Hati gue serasa bilang, "Whaaattt?" "Serius?" "Ciyus?"

Kemudian di tulisan Lex lainnya ketika doi mempelajari salah satu idol group terbesar di Indonesia, ada tanda-tanda bahwa doi menafsirkan JKT48 seperti agama. Dari situ gue berpikir panjang dan menemukan titik temu yang mungkin masih plot-hole disana-sini. Apakah mungkin seorang manusia mampu menciptakan agamanya sendiri? Dan agamanya itu bisa cocok dengan orang lain?

Gue sendiri besar di agama Islam, bahkan studi gue sekarang lebih menekankan pola kritis untuk menafsirkan sebuah kitab filsafat yang dahsyat, sebuah kumpulan firman dari kekuataan dan kekuasaan misterius yang bernama Al-Qur'an.

Seringkali gue mendapat indoktrinasi bahwa memang tak ada manusia yang sanggup membuat sebuah kitab yang lengkap seperti Al-Qur'an. Dan memang ada ayat yang menyebutkan hal tersebut (karena gue gak hapal soal ayat demi ayat jadi gue belum bisa nyebut yang mana hehehe). Namun pada dasarnya di ayat yang lain juga tersirat bahwa manusia itu punya kemampuan untuk memiliki Tuhan lain.

Dalam ayat tersebut umat Islam dilarang untuk menyembah Tuhan selain Alloh. Gue menarik kesimpulan bahwa manusia punya kemampuan untuk bisa menuhankan benda, bisa menuhankan patung, bisa juga menuhankan uang, bisa menuhankan wanita, bisa menuhankan kekuasaan, dsb. Jadi ada sifat dasar manusia yang gampang menuhankan sesuatu.

Namun yang perlu digarisbawahi, meski tuhannya beda antara manusia satu dengan yang lain tapi gue pikir ada agama yang berkualitas dan ada yang tidak. Kemungkinan ada yang sadar bahwa agamanya kurang sempurna, kurang berkualitas dan sekarang dalam proses berusaha untuk meningkatkan kualitas agamanya dari sebelumnya. Ada juga yang memang sudah lengkap tuntunannya. Ada juga yang memang belum pernah berpikir sampai ke situ.

Al-Qur'an sendiri mengalami proses penyempurnaannya selama sekitar 22 tahun. Dan mayoritas ulama kelas kakap umat Islam menganggap bahwa Al-Qur'an merupakan tuntunan lengkap manusia untuk menjalani hidup. Soal tuntunan ini, banyak sekali tuntunan selain Al-Qur'an yang ribuan jumlahnya. Dengan tokoh-tokoh selain Muhammad.

Mengaku yang paling benar adalah kesalahan, itu memang sifat dasar manusia sih tapi sifat yang buruk. Jadi gue sendiri gerah dengan orang-orang yang menyindir, mencela, menghalang-halangi seseorang untuk berbeda. Ya emang sih sifat dasar manusia yang biasanya emang belum mengerti apa yang membedakan dengan dalam pikirannya sendiri.

Kembali lagi soal membuat agama sendiri. Gue sih iyain aja, soalnya emang udah sifat dasar manusia. Fithroh Menungso istilahnya kalo gue mah hahaha. Jadi bayangin aja JKT48 jadi agama. Oshi adalah tuhannya. Teater adalah tempat ibadahnya. Tapi gue belum nemu kitabnya apa hahaha.

Kalo misalnya Marxisme adalah agama. Nabinya Karl Marx, kitabnya buku-bukunya Marx. Lalu evolusi adalah agama. Nabinya Charles Darwin, kitabnya buku-bukunya Darwin. Hahaha. Kalo sekarang entah kenapa orang-orang banyak mengutip Friedrich Nietzsche, mungkin itu nabi baru :D

Gue sih bukan mempermasalahkan agama-agama yang bermacam-macam tapi bagi gue yang penting sekarang adalah kemajuan peradaban manusia. Kalo bisa bangsa Indonesia menghindari hal-hal yang membuat bangsa kita jalan di tempat, atau bahkan yang parah bisa memundurkan peradaban bangsa kita. Semoga saja. Amin.

2 komentar: