Jumat, 10 Oktober 2014

Perpektif Lain Tentang Pengorbanan Ibrahim

Memuat
Selamat Hari Raya Idul Adha ^^


Beberapa hari ini emang lagi mikir suatu hal tentang Hari Raya Qurban yang gue terima tahun lalu. Lalu kemudian lupa, kemudian tadi siang gue mikir lagi lebih keras dan akhirnya ingat. Yah, mungkin tidak persis ketika menerimanya, tapi lebih kepada intinya.

Dalam perspektif umum awal mula kisah Idul Adha adalah ketika alkisah Ibrahim mendambakan seorang anak berpuluh-puluh tahun namun di umurnya menjelang satu abad dia baru dikaruniai Isma'il dan Ishak. Yah, masih ada perdebatan siapa putra sulung Ibrahim namun gue lagi males bahasnya. Lalu singkat kata ada perintah berkurban oleh Tuhannya Ibrahim, dan Ibrahim akan mengorbankan Isma'il dan seketika itu diganti dengan lembu/domba/kambing. I don't know hahaha.

Nah gue mau sharing perspektif lain yang gue terima tahun lalu.

Sebenernya Alloh memberi perintah untuk melarang terlalu mencintai lainnya tiga perkara, cinta kepada Alloh, cinta kepada Rosululloh dan cinta kepada Jihad fi sabilillah. Jika Alloh memberi perintah untuk mengorbankan seorang Isma'il yang notabene manusia berarti ini bertentangan dengan perintah larangan untuk membunuh manusia. Nah. Tapi gue lagi males bahas ini, jadi kita lanjut saja.

Perintah tersebut adalah sebuah teguran untuk Ibrahim yang dalam keadaan hati gembira menerima kenyataan bahwa dirinya telah memiliki anak setelah berpuluh-puluh tahun menunggu untuk dikaruniai seorang anak. Kemungkinan besar Ibrahim terlalu mencintai anaknya, hingga ada teguran dari Tuhannya.

Lalu yang masih mengganjal, apakah Ibrahim terlalu berlebihan untuk menangkap teguran dari Tuhannya? Hingga dia mengurbankan anaknya, Isma'il untuk membuktikan bahwa tidak ada yang mampu menghalangi cintanya kepada Alloh?

Namun yang pasti Ibrahim sudah dipastikan akan mengurbankan Isma'il, dan kemudian ada wahyu turun sekaligus penjelasan tentang berkurban. Kalo secara logika sih kayaknya gak mungkin ketika sudah akan disembelih langsung terganti secara otomatis, gue lebih percaya sebelum acara pengurbanan Isma'il lalu ada perintah turun untuk mengurbankan hewan. Jadi acara pengurbanan Isma'il dibatalkan lalu diganti dengan pengurbanan hewan. Itu lebih bernalar hehehe.

Ada juga perspektif lain seperti ini: bahwa hewan yang dikurbankan adalah simbol dari nafsu hewan yang ada pada diri manusia agar lebih dikontrol oleh pribadi masing-masing. Namun mungkin kita bahas lain kali.

Gue suka hal-hal seperti ini. Penjelasan tentang sebuah ritual-ritual agamis yang mengarah kepada filosofi hidup. Tapi untuk menggali hal-hal Islami lebih dalam gue belum ada niat lebih hehehe. Di postingan ini juga banyak adanya plot hole, misalnya gue gak menaruh ayat Alqur'an mana yang menerangkan Alloh untuk memberi perintah ke Ibrahim. Jadi gue belum bisa dikatakan sebagai ahli, masih bisa dibohongi.

Udah ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar