Sabtu, 25 Agustus 2012

The True Reason Part 2

Rencananya gue mau ngelink postingan ini ke seseorang di Twitland, jadi bagi yang ngerasa gak pengen baca curhat kegalauan gue scroll ke bawah XD

 

-------------------------------------------

 

Gue kayaknya merilis keputusan gue untuk jujur pada diri sendiri dalam beberapa part nih. Karena jujur, kata sang Muhammad bisa menyelamatkan kita :)

 

Dan kebanyakan soal DF, padahal cewek yang dulu gue taksir gak cuma DF doang. Hhhh.

 

Dulu sih emang hampir selalu ngeblog tentang seseorang yang gue sebut Violet sampe ada temen dari dunia maya yang gue panggil kakak Pinx—seorang cewek tiap nyapa gue selalu nanyain kabar Violet. Hhhh

 

Bisa dicek di http://orenzjojoz.indowap.net tapi kemungkinan lo bakal nemu beberapa curhatan gue saat pedekate sama DF. Yah sama aja ya. Hhhh.

 

---------------------------------------

 

Oke. The truth. So, gue memblock beberapa orang di twitter, temen gue, pelanggan gue gara-gara mereka ini ngegodain gue sama DF.

 

Yah, well. Gue sih gak papa digodain, tapi yang bikin gue gak enak dan sakit adalah respon DF sendiri menanggapi mereka.

 

Yah, dia jujur kita gak ada apa-apa. Kenapa gak ngeblock gue sekalian? Yah, karena harga dirinya DF itu tinggi banget. Kalaupun gue yang ngeblock dia, dia bakal ngetawain gue. Benarkah itu?

 

Tapi dia bertindak benar. Gue gak pernah nganggep dia salah merespon dengan jawaban yang realistis yang belum bisa gue terima sampe sekarang.

 

Gue merasa perlu menulis dengan jujur untuk menerima kenyataan ini. Hhhh.

 

Itu perlu keberanian yang besar untuk mengalah pada gengsi.

 

“Fortes Fortuna Iuvat~Kemenangan dimiliki oleh para pemberani”

 

 

 

 

So, dengan ini gue menerima kenyataan bahwa kita berdua udah gak ada hubungan apa-apa lagi.

 

-------------------------------------------------

 

Blog ini kayak jurnal kegalauan seorang pemimpin. Muahahahahaha XD

 

Oke, ganti topik. Kemarin gue baru nyadar kalo kakak Yaya aka @raisa6690 membuat sebuah kampanye Nasionalisme dengan hashtag #padamunegeri di Twitland. Ini membuktikan beberapa pendapat gue di postingan sebelumnya, bahwa Yaya aka Raisa Andriana ini adalah orang idealis yang peduli sama sekitar, dan selalu support apapun yang dianggapnya bener.

 

Dan jarang ada orang showbiz yang melakukan seperti Yaya percaya. Dan positifnya ini adalah pola marketing yang terbaru (kamu baca aja linimasanya @the_marketeers). Dan gak semua hal marketing itu tentang selling—cuma menjual produk doang, selama marketing bertujuan baik kita dukung aja.

 

Well, yang gue bahas adalah beberap twit respon dari Yaya menjawab respon beberapa para followersnya.

 

Sebentar gue ngecek timeline nya dia.

 

Raisa Andriana @raisa6690: Jangan dong! RT @falldhanu Hopeless "@raisa6690: kl lebaran kmbl ke fitrah, knp kt gak kembaliin soul anak muda bangsa kt? #padamunegeri"

 

 

 

 

 

Yak. Ini semangat namanya. Tapi pernahkah Yaya mendengar pepatah atau lirik lagu—yang sebenarnya adalah sabda seorang Muhammad yang berbunyi demikian.

 

“Mendidik anak di masa kecil laksana mengukir di atas batu. Dan mendidik anak di masa dewasa laksana melukis di atas air”

 

 

 

 

 

Nah. Jangan patah semangat dulu. Seperti kata Orange Cake Creative Community, NEVA GAVE AP!

 

Jadi tadi malam gue baca sebuah artikel marketing tentang bagaimana produsen rokok selalu berhasil menembak sasaran para remaja.

 

Eh gue jadi nyadar kalo gue terlalu banyak baca artikel marketing—makanya kan gue gak ngerasa cocok tinggal di kota kecil kayak Jombang XD

 

Oke. So, hal pertama, produsen rokok selalu menggambarkan kejantanan dan penggambaran kata ‘keren’ pada setiap iklannya. Karena sejatinya masa remaja dimana masa-masa pencarian jati diri dan pengakuan dari lingkungannya, alias dia selalu ingin mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya bahkan secara fisik untuk mencari perhatian lawan jenisnya.

 

Nah produsen rokok memanfaatkan ini dengan tampilan yang bener-bener ‘anak muda banget’ lah. Ditunjang dengan kuantitas iklannya yang bener-bener berbujet besar dan ada di segala media.

 

Hal kedua, produsen rokok selalu mendukung kegiatan-kegiatan anak muda. Sebagai anak muda yang pernah bercita-cita jadi promotor musik, gue selalu tau kalo minta sponsorship dari produsen rokok itu pasti diberi. Dan beragam contoh lainnya seperti olahraga, gue pernah tau ada salah satu produsen rokok yang membantu membangun sebuah lapangan basket di Taman Kota Sampit. Dan banyak lagi contoh, dan mungkin lo pasti tau.

 

Hal ketiga~sebentar gue liat contekan gue dulu XD

 

Hal yang ketiga adalah mereka menawarkan ‘tantangan’ kepada calon konsumen mereka dengan konsep tar dan nikotin yang rendah. Dengan tujuan pencitraan’tetap gaul dan sehat’ mereka menggandeng kalangan sporty.

 

Ada lagi nih. Dari produsen motor yang nembak para remaja dengan tampilan sporty dan keren. Nah.

 

------------------------------------------

 

Silakan diambil sendiri kesinambungannya dari kampanyenya Raisa #padamunegeri dan teknik marketingnya rokok. tapi yang gue coba tekankan di sini, kebanyakan fans nya Raisa adalah para remaja dan anak muda :)

 

“Para remaja belum menggunakan pikiran rasional untuk menentukan keputusan. Mereka masih mengandalkan aspek psikologis, imitating, serta mudah terpengaruh. Iklan motor yang menyasar kalangan remaja akhir (18-21 tahun), tidak perlu menampilkan informasi mengenai hemat bahan bakar. Cukup menampilkan kesan keren dan macho, tergantung model sepeda motor yang akan dipasarkan, produsen akan memperoleh hasil penjualan yang tinggi”

 

 

 

 

 

 

 

 

------------------------------------------

 

Hoh iya, gue jadi ragu itu kampanye nya pure dari Yaya seorang. Soalnya kalo liat di Twitland bukan Yaya aja yang pasang hashtag itu, tapi kebanyakan si Yaya sih. Jadi mohon konfirmasinya.

 

Dan gue juga menunggu alasan dari Yaya sendiri membuat kampanye itu dan penasaran dibuatnya.

 

Apa karena emosi muda nya bergejolak karena setiap hari melihat kenyataan yang menyedihkan di Jekardah sana? Tapi kecurigaan terbesar gue kayaknya kakak Yaya baca satu buku yang berbau nasionalisme, atau mungkin pernah baca tulisannya bang Adhitya Mulya mungkin.

 

Soalnya pengalaman pribadi gue, gue pernah baca buku tentang neoliberalisme dan sejak saat itu gue bener-bener membenci orang-orang yang mau mengeruk kekayaan negeri ini!

 

Gue Jojoz on Revolutia aka Mochammad I H—whatever my name. Gue mengirimkan pesan ini kepada para Nasionalis-Nasionalis Muda Indonesia yang masih selamat. We’re here. We’re waiting.

 

*pake gaya Optimus Prime*

Kamis, 23 Agustus 2012

Memikirkan Masalah Pengaturan Waktu

Pertama, perlu gue ceritakan dulu kegiatan gue sehari-hari selama seminggu ini.

 

Pagi, setelah bangun dan mandi, (kadang kalo sedang beriman kayak sekarang, gue gak lupa buat sholat Subuh) gue langsung berangkat untuk mencari koneksi internet.

 

Nah disinilah pekerjaan-pekerjaan gue dimulai.

 

1. Membuka Facebook dan say hello to Oranje Krijgers.

 

2. Membaca blogfeed yang kebanyakan berisi film-film bajakan.

 

3. Mendownload film bajakan.

 

4. Membaca informasi-informasi dari blogfeed yang banyaknya naujubillah, kebanyakan soal marketing.

 

5. Mendesain kaos selagi menunggu download film selesai.

 

6. Melihat film selagi menunggu download film selesai

 

7. Mencari gambar-gambar vector untuk mendesain

 

8. Membaca Facebooklist, yaitu Design, Writer dan Clothing

 

9. Membuka Kreavi.com dan melihat gallery para desainer grafis.

 

10. Membuka Youtube, mencari inspirasi.

 

Dan dari poin-poin di atas yang gue bold adalah poin-poin yang gak nyambung sama bisnis utama gue, yaitu Clothing.

 

Oranje Eiland yang gue buat itu clothing murni. Dari hal-hal di atas yang belum sempet dilaksanakan adalah:

 

1. Mempromosikan cerita di Oranje Eiland kepada temen-temen, selebtwit di Twitland. Temen-temen terdekat di facebook. Para pendukung Fantasi di grup kemudian maupun vandaria.

 

2. Menggambar illustrasi karakter di Oranje Eiland.

 

3. Meneruskan cerita Oranje Eiland.

 

4. Mencari para penulis fantasi yang mau nulis buat Oranje Eiland.

 

5. Storytelling di akun twit Oranje Eiland

 

6.~

 

Haduh gue ngantuk banged -----___------

 

7. Membuat kaos dengan logo Oranje Eiland

 

8. Membuat kaos dengan karakter Oranje Eiland

 

9. Mencari soundtrack buat Oranje Eiland.

 

Well, yeah sebanyak itu dan selama gue mengambil koneksi internet dari pagi sampai siang gue belum sempet meningkatkan Oranje Eiland.

 

Belum lagi hal-hal yang perlu gue lakuin selanjutnya.

 

1. Update blog Orange Cake Creative Community. Harusnya gue update tentang info-info yang bermanfaat tentang apa yang terangkum di dalam komunitas ini, Ebook, Clothing, Shuffle, Graphic Design, Movies, Songwriter, E-Magazine.

 

2. Kemarin Riri, salah satu temennya DF tanya ke gue stok kaos Hari Musik, tapi sampe sekarang belum gue kasi pencerahan tentang stoknya.

 

3. Gue harus belanja baju baru demi gengsi.

 

4. Yang terbaru, gue diminta desain kaos yang nanti akan dijanjikan bagi hasil.

 

5. Yang paling menjengkelkan bagi gue adalah mentracing chibi topbom. Awalnya gue kira itu mudah tapi ternyata vectornya terlalu kompleks. Apalagi gue harus menerima kenyataan vector yang kompleks itu mau dijadikan kaos. Lalu samplenya harus lebih dari satu lagi. Wah wah.

 

Tapi janji harus ditepati. Dulu kan gue pernah janji, kalo DF mau ngadain semacam lomba lagi gue janji siapin hadiahnya. Wuaaahh. Janji seorang pria mamenn!

 

The true reason is gue cemburu sama GD, mengapa GD’s effect bisa membuat seorang yang gue kenal selama ini jadi orang lain. Makanya sekarang gue putuskan untuk anti sama Hallyu, selama mereka berbau Fantasi seperti popculture nya orang Jepang contohnya Ragnarok (Ragnarok dari Korea Selatan kalo lo belum tau), gue bakal mendukung abis!

 

Iya yah, gue jadi pro-fantasi gini. Mungkin gara-gara Vandaria nih.

 

Dan untuk proyeknya DF ini, gue bakal lebih sabar. Untuk DF sendiri jangan terlalu menuntut terlalu banyak, karena sesungguhnya para lelaki itu hanya bisa mengobral janji jika mereka dalam keadaan terdesak. Amin.

 

Faktor yang lain adalah poin berikutnya

 

6. Gue mau menyusun daftar apa yang gue inginin di ruang kerja gue. Muahahaha. Itu kayak menyusun mimpi buat diwujudkan

 

7. Stikernya Vierrania Jombang!

 

8. Ngunjungin temen-temen di Malang! Dari dulu belum kesampaian sampe Zaggo putus sama Happy, gue belum kesampaian ke Malang. Ada Erlin, temen SD gue yang masuk UB. She’s special, soalnya bokapnya pernah jadi komandannya bokap gue, meski gue waktu itu udah gak di Sampit lagi. Dia yang bergabung sama temen akrab SD gue, Lukman di SMA 3 meski si Lukman ini gak pernah tanya kabar gue lagi, dan yang bikin heran emang ini, kenapa coba si Erlin masih inget gue?

 

Katanya si Leni, temen SD gue yang ketemu di Facebook, gue itu orangnya gak bisa dilupain. Muahahaha. Gue gak ge er, tapi kecurigaan gue si Erlin ini merasa homesick di Malang, seperti apa yang gue rasain bertahun-tahun di Jawa.

 

Ah jaman SD emang membawa kenangan. Dan Malang! Entah kenapa temen-temen satu angkatan gue sering ke Malang semua! Sialan! Mulai dari Momon yang punya sodara di Malang, lalu Kesi dan Riawan! yang rumahnya di Malang, dan lain-lain. Gue penasaran abis sama kota ini. Bener suer!

 

9. Menggarap lagunya Paramore

 

10. Download Ae dan Ai bajakan.

 

11. Desain ebooknya Nadya, sama DF.

 

12. I think enough.

 

Back to topic.

 

Kedua, jadi setelah gue rasa udah waktunya pulang gue merasa capeeeekkk banget. Kalo sedang beriman gue pulang ketika beduk adzan dhuhur berkumandang. Kalo lagi kafir ya terusin aja sampe maghrib.

 

Dan setelah pulang gue gak bisa istirahat! Ini aneh! Sangat aneh! Kadang gue yang udah selesai donlot film, langsung nyetel itu film dan tiba-tiba aja udah sore!

 

So gue gak sempet lagi melakukan poin-poin di atas ------_________------

 

Ketiga, malamnya juga gitu. Rasa lelah yang gak ilang menjadi tubuh lemes gak bisa ngapa-ngapain tapi GUE GAK BISA TIDUR! TAU KENAPA? KARENA GUE DIPENUHI PIKIRAN-pikiran yang selalu men-judge gue karena gue belum melakukan poin-poin di atas!

 

Huuuuuaaaaaaaaaaaaaaaa. Gue jadi gak bisa ngapa-ngapain :(

 

-----------------------------------------------

 

Apa yang terjadi ya? Gue curiga gue terkena kecanduan internet. Akut.

 

-------------------------------------------------------

 

Gue puluhan kali membaca motivasi Melody Violine, salah satu ksatria pendukung Vandaria Saga.

 

 

“…..dengan bersatu, kita bisa menjadi lebih kuat untuk maju bersama fantasi Indonesia….”

 

 

 

 

 

Bukan cuma kakak Melody juga sih, tapi yang lain juga mempercayai hal yang sama. dan gue memutuskan untuk menggabungkan Oranje Eiland ke dalam Vandaria Universe. Hahahha

 

Udah ah.

Sabtu, 11 Agustus 2012

My Blogs

Gue membuat banyak blog. Tapi postingan ini bukan menceritakan tentang perjalanan dunia per-blog-an gue. Setelah gue memutuskan buat setia sama Blogger nya Google, gue membuat beberapa blog.

 

Orange Cake,

 

Ini adalah blog yang kalian baca, dengan 7 followers yang kesemuanya jarang ada yang ngasi komentar. Blog ini adalah blog pribadi, tempat semua macam pemikiran gue, keluh kesah, keprihatinan sosial, cara gue memandang sesuatu dan sebangsanya. Di sini gue jarang ngasi tag, males aja sih. Jadi gak ada penyendirian antar tiap-tiap topik. Boleh dibilang disinilah tempat gue menulis berbagai macam hal semau gue tanpa ada kekangan siapapun :)

 

Jojoz Showcase

 

Blog ini berisi kumpulan hasil kreasi desain gue selama ini, karena pada dasarnya gue ini Graphic Designer WannaBe :D

 

Konsepnya dibagi dua. Ada Raster/Bitmap dan ada Vector. Itu dua jenis desain yang sering dipake oleh para desainer grafis di dunia. Mestinya ada lagi sih, kayak Pixel, Motion Graphic dan Photography. Tapi gue lebih mengarah Vector. Makanya gue menyebut gue sendiri dengan Ksatria Vector, Vector Ridder :D

 

Orange Cake Creative Community

 

Di dalam About-nya tertulis ini adalah start up gue. Yak, bener.

 

Produk pertamanya adalah ebook yang dikerjakan bersama antara penulis dengan desainer. Lalu muncullah ide menjadikan Orange Cake sebuah brand yang menanungi apa-apa yang gue seneng untuk melakukannya. Yang paling getol adalah menerbitkan ebook, membuat kaos, shuffle dance, dan nyediain film.

 

Menerbitkan ebook ini harus punya iklim penulis terlebih dahulu. Dan gue lagi membangun itu di Oranje Eiland.

 

Membuat kaos sudah menjadi hobi gue untuk menyuarakan pendapat dan mengkampanyekan sesuatu. Tapi seiring perkembangan waktu gue jadi lebih realistis, karena produksi minimum kaos yang gak butuh biaya yang sedikit.

 

Shuffle dance menjadi hobi gue setelah gue putuskan itu menjadi sebuah satu olahraga tersendiri. Ternyata susah sekali membangun komunitas di sini,karena basically gue bukan orang yang pinter berinteraksi.

 

Nyediain film? Yak, dengan nyediain film gue pengen banged menjadi salah satu orang yang mereka cari buat nonton film. Etapi basically gue ini orangnya peit banged buat ngasi sesuatu. Hehehe.

 

Oranje Eiland

 

Ini proyek yang gue gadang-gadang bakal jadi brand yang baru. Berawal dari Soul Society yang bukan original dari gue asli tapi dari anime Bleach. Gue pengen punya iklim komunitas yang bagus di proyek ini dengan menarik para penulis-penulis fantasi di Indonesia.

 

Ide awalnya sederhana. Gue pengen bikin kaos dengan gambar seorang karakter chibi. Dan karakter ini diambil dari kisah Oranje Eiland.

 

Sekarang gue pengen cari tau bagaimana caranya bikin open source blog layaknya Wordpress di Blogger yang membuat semua orang bisa berpartisipasi dengan posting di blog kita.

 

Oke, semangat!

Twitland

There’s someone who is no one
Just born into Twitter land
And meet many celeb humble friends

Have a cloud of followers
Becoming cocky cocky
But it’s necessary for people like them

Chorus:
Oooo uooo the world is flat.
Ooooo uooo there’s young Indonesian
Oooooo uoo write a book abruptly
Oooo uooo become a wordsmith

Have a cloud of followers
Becoming cocky cocky
But it’s necessary for people like them

There’s still some people live
Who’s still a humble-person
But they are not too much special

Back to Chorus

Jumat, 10 Agustus 2012

Budaya = Brand :)


Editor’s note : Artikel ini ditulis oleh Susan Waldman, founder Ziiyen, yang belum lama ini mengunjungi kantor Zappos. Sebelumnya Susan menjabat sebagai direktur advertising di Northwest Airlines dan senior marketing planner di Walt Disney.

Budaya diciptakan oleh nilai (values), values akan menghasilkan kebiasaan, kebiasaan akan menggerakkan aksi, dan aksi akan menciptakan hasil.

Dalam dunia yang makin kompetitif dan transparan seperti sekarang ini, Zappos bisa menjadi sebuah contoh yang luar biasa tentang bagaimana budaya sebuah perusahaan bisa memberi hasil finansial yang sangat baik. Mengikuti jejak Disney, Starbucks, dan banyak perusahaan lain, budaya perusahaan di Zappos berfokus pada satu hal, “Delivering happiness” atau mengantarkan kebahagiaan, sesuatu yang membuat mereka menghasilkan kesuksesan bernilai milyaran dolar.
Untuk Zappos, branding bisa diartikan menjadi satu kata: budaya (kultur).
Dalam perjalanan ke Las Vegas baru-baru ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan tur di kantor mereka, serta bertemu dengan Robert Richman, seorang culture architect. Kunjungan tersebut membuat saya terinspirasi, termotivasi, dan tentunya, bahagia.
Hubungan antara budaya dan brand sudah membuat saya terkesan selama tiga tahun saya bertugas di Disney World. Di sana saya mengalami rasa senang yang luar biasa saat berada dalam sebuah tim yang berdedikasi dengan budaya yang kuat dan bersama-sama membangun brand. Pengetahuan yang dimiliki oleh Zappos dalam topik ini merupakan sesuatu yang baru, dan mereka dengan senang hati membagikan ilmu ini pada siapaun yang ingin tahu.
Berikut adalah pelajaran yang saya petik dari Zappos dan saya anggap paling berhubungan dengan bisnis kecil:

Peran penting yang dimiliki sebuah budaya

Di Zapposland, budaya adalah segalanya. Petinggi perusahaan akan mengatakan pada Anda bahwa hal itu yang mengerakkan semua hal yang ada di perusahaan dalam setiap tingkatannya. Begini cara kerjanya: Pelajaran Branding Bisnis Kecil dari Zappos | Practical Help and Advice for Startups | StartupBisnis.com

Kamis, 09 Agustus 2012

The True Reason

Hidup di bawah bayang-bayang cewek yang pernah kita sukai emang salah satu hal yang menyebalkan, apalagi kita mengakui kalo kita bener-bener terobsesi sama dia. Hhhh. Menyebalkan.

 

Alasan terkuat gue buat ngelamar kerja di Alkautsar.co adalah buat menghilang dari bayang-bayang dia sebenernya. Menghilang. Disappear  for a new life. Meskipun kerjaannya ternyata hal yang udah gue tinggalin sejak lama, gue maju terus karena alasan ini. Akhirnya gak keterima. Hhhhh.

 

Kemudian kembali lagi dengan bayang-bayang itu. Bersabar, Tuhan pasti udah memilih hal yang baik buat gue. Yah, seperti apa yang gue tulis di postingan sebelumnya.

 

Berkecimpung di komunitas-komunitas di luar, itu juga belum cukup buat melepas diri.

 

Kemudian kembali lagi dengan bayang-bayang itu. Bersabar, Tuhan pasti udah memilih hal yang baik buat gue. Yah, seperti apa yang gue tulis di postingan sebelumnya.

 

Kalo gue memilih antara jadi temen yang baik atau ngilang. Gue lebih milih ngilang.

 

Yak, dengan menghilang status kita berdua ini bakal punya ketegasan tau gak.

 

Ketegasan gak cuma dengan menghilang, dengan dia udah punya cowok baru pun itu udah punya ketegasan. Gue bakal menyambut baik tauk, meski pada hakikatnya gue punya masih kepedulian (kepedulian = kesakitan).

 

Atau gue yang mengumumkan pacar baru gue, itu sebuah ketegasan juga. Tapi lo tau sendiri kan itu bakal ngabisin waktu yang lama, makanya gue lebih baik milih menghilang.

 

Hhhhhh.

 

Kemudian kembali lagi dengan bayang-bayang itu. Bersabar, Tuhan pasti udah memilih hal yang baik buat gue. Yah, seperti apa yang gue tulis di postingan sebelumnya.

 

-------------------------------------

 

The True Reason yang kedua yang gue akuin adalah ketika gue gak peduli sama temen-temen satu angkatan gue itu semua karena gue udah diturunin dari posisi ketua.

 

Itu sakit banged.

 

Yah, gue ngerasain lah gimana orang-orang udah dengan percaya diri nyalonin diri buat jadi guebernur dan ternyata gak kepilih. Apalagi yang paling semangat buat nurunin gue itu orang-orang yang udah gue anggep sebagai temen gue sendiri. Hhhhh.

 

Bahkan ketika sudah nurunin gue, orang-orang ini tetep aja minta bantuan ke gue. Dan entah kenapa gue mau aja. Hhhhh.

 

Yah, meski gue gak terlalu kompeten buat jadi ketua setidaknya gue merasa open minded dan membalas sms ketika orang-orang butuh balesan sms. Masih banyak yang perlu dipelajarin, tapi sakit hati ini lho kok tetep aja sakit. Hhhhh.

 

Falsafahnya itu,

 

“Jangan terbang terlalu tinggi, kalo jatuh bakalan sakit”

 

Sodara-sodara, memang bener falsafahnya. Tapi yang jadi inti dari kalimat itu adalah ketika kita jatuh, mampukah kita bangkit kembali? :)

 

---------------------------------------------------------

 

Gue gak pernah habis mikir kenapa Katy Perry bikin lagu dengan judul E.T.

 

Oke OOT. Di postingan selanjutnya gue bakal nerangin satu-satu daftar blog gue yang bejibun. Itu sangat perlu sekali.

 

-------------------------------------------------------------

 

Akhir-akhir ini disibukkan dengan berbagai macam orang yang minta desain.

 

Satu, cewek yang entah kenapa nama penanya Akira minta dibuatin ebook lagi. Gue belum dapet konsep desainnya kek gimana. Gue teringat kritiknya DF, tentang gak nyambungnya desain gue dengan isi cerita. Itu sangat menantang kreatiftas gue.

 

Lalu si Akira ini pengen gue arahin buat nulis Fantasy, tapi kayaknya merubah orang lain itu bukan hak kita :) Selain itu dia ini kayaknya gak pernah nulis tulisan yang original. Padahal penting banget nulis original story loh, daripada sekedar nulis Fanfiction. Itu menurut gue.

 

Dua, Koyyum menggaet gue lagi untuk menggarap layout desain buletinnya dia. Yah, mungkin karena cuma gue orang yang dia kenal bisa desain grafis. Yah, padahal banyak orang yang lebih bisa di sana. Lalu alasan lain gue curiga bukan karena hasil desain gue yang kemarin dia pilih gue lagi, tapi karena kerja gue gak dipungut biaya. Yep, no money.

 

Apalagi rewelnya minta ampun kudu di deadline segala. Harus cepet-cepet cari konsep nih.

 

Tiga, desain undangan Panitia Hari Kemerdekaan. Gak cuma dipusingkan masalah gak punya kamera buat dokumentasi, tapi Keshi dan Fadli minta di desainkan undangan. Kebetulan sekali gue lagi miskin ide. Kemudian Keshi yang rewel minta ampun minta di kasi Floral Vector. Yah itu bukan style gue bangeddd.

 

Empat, gak ada ujan gak ada ojek DF menawarkan penawaran bisnis ke gue. Batin gue waktu itu, sejak kapan dia pengen jadi entrepreneur? Dia punya proyek baru yang perlu dukungan sponsor. Gue sebagai orang yang selalu open-minded (?) menerima hal ini.

 

Jadi pada intinya dia dibikinin kaos. Dan melakukan kontrak bisnis dengan DF itu ibarat dia nodongin pistol terus bilang, “Ikut gue atau mati?”. Nyahahahah. Bercanda deng.

 

Desain kaosnya gak murni dari gue, karena dia gak percaya skill menggambar chibi gue #Y U NO

 

Oh iya. Meskipun dia tau kalo minimal pemesanan itu 12 buah, tapi gue belum beritau dia faktor warna dalam kaos. Dia maunya fullcolor atau cuma 2 warna doang. Dan satu warna harganya lima ribu rupiah. Dan selama ini gue memproduksi kaos mesti pake satu warna :D

 

Dan kenapa gue belum beritau dia sampe sekarang? Karena desainnya belum jadi. Tracing karya orang lain itu mudah sebenernya. Tapi yang sulit itu membuatnya menjadi simple.

 

Oh ya. Bagi kamu yang gak tau Tracing itu apaan tracing adalah teknik desain untuk membuat line/garis vektor dari gambar raster (semisal file jpg menjadi file corel).

 

Kalo di Corel Draw coba kamu buka sebuah file jpg di Cdr (corel draw). Nah di situ kan kamu gak bisa diganti warna. Terus kamu klik kanan ada menu Quick Trace. Tunggu beberapa saat dan tadaaa! Bisa kamu ganti warna. Kalo di Adobe Illustrator namanya Live Trace, sama aja penggunaannya.

 

Sebenernya mudah sih. Entah kenapa kok jadi sulit. Entar gue coba lagi abis ini.

 

Kelima, stiker Vierrania Jombang. Desainnya udah selesai sebenernya, tinggal tanya orang percetakan macam Cak Anwar. Tapi ternyata rasanya males banged. Hhhh

 

Udah ah.

Rabu, 08 Agustus 2012

Just an ordinary mind: Filosofi Coklat

Just an ordinary mind: Filosofi Coklat


Jika ada orang yang memilih untuk menjadikan padi sebagai filosofi hidup, maka saya akan menjadikan coklat sebagai salah satu filosofi hidup saya. Tadinya saya belum berpikir untuk menjadikan coklat sebagai salah satu filosofi hidup saya, namun kegemaran saya menyantap coklat ternyata memacu stimulus di otak saya untuk berpikir lebih jauh tentang sebuah coklat. Bingung dengan filosofi coklat yang saya maksud? Baiklah, saya akan menjelaskan filosofi coklat –versi saya- untuk kamu semua.

Disukai banyak orang. Yup! Pasti kamu semua sepakat dengan saya kan? Hingga saat ini saya belum menemukan orang yang tidak suka coklat. Tua-muda, kaya-miskin, cakep-jelek, pintar-bodoh, bahkan waras-gila; semua suka coklat. Coklat mampu merobohkan batasan yang terkadang menjadi tembok pembatas antar individu. Pun ketika ada orang yang tidak mengkonsumsi coklat, biasanya lebih karena alasan medis atau diet. Bukan karena mereka tidak suka coklat! Coz, everybody loves chocolate!

Saya ingin seperti coklat. Disukai dan dicintai banyak orang, dari semua umur dan strata. Saya ingin menjadi coklat, yang mampu merobohkan tembok pembatas individu, yang mampu menyatukan perbedaan banyak orang dalam satu persamaan rasa. Seseorang yang dapat menyenangkan, bahkan mungkin menjadi hal yang terindah bagi orang lain. ;)

Coklat tetaplah coklat. Kalau ada kata-kata: Hitam tetaplah hitam, dan putih tetaplah putih. Maka saya akan berkata: Coklat tetaplah coklat! Maksudnya begini, dalam konteks coklat sebagai makanan –bukan sebagai salah satu jenis warna-, coklat akan tetap bernama coklat. Walaupun warnanya putih (white chocolate), hitam (dark chocolate), atau coklat yang telah dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk dan warna. Sebagai makanan, predikat coklat tidak akan lepas dari si coklat.

Dan, saya pun tetaplah saya. Saya sebagai makhluk Sang Sempurna, saya sebagai anak, saya sebagai kakak, saya sebagai kawan, saya sebagai –mungkin- lawan, saya sebagai mahasiswi dan nantinya saya sebagai istri, atau saya sebagai ibu. Tidak ada yang dapat mencampuradukkan atau mengaburkan seorang saya. Mungkin selintas terkesan sombong. Tapi coba pikir, apakah kamu semua harus selalu ‘melompat’ menjadi orang lain ketika berada di tiap situasi berbeda? Tentu tidak bukan?! Yang saya maksud disini adalah sifat, sikap dan prinsip. Buat saya, semuanya tidak perlu berubah, selama tidak merugikan orang lain, bertentangan dengan kaedah hukum yang saya pahami dan norma lingkungan tempat saya berada. U are u!

Don’t judge the book by its cover. Apa hubungan kalimat tersebut dengan coklat? Untuk menjawabnya, saya akan mulai dengan bertanya: Sudah pernah melihat buah dan pohon coklat? Kalau belum, maka saya pernah! Di kampung halaman ayah saya, sebagian besar penduduk memiliki perkebunan coklat, termasuk kakek saya. Bermain, memetik serta merasakan buah coklat di kebun coklat adalah waktu yang menyenangkan. Dulu, ketika saya masih di Sekolah Dasar, saya pikir coklat terbuat dari sejenis adonan kue yang kemudian di beri pewarna coklat. Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa coklat lezat yang biasa saya konsumsi, ternyata menjelma hanya dari sebuah pohon yang buahnya mirip buah labu kuning mini.

Begitu pula yang selalu saya tumbuhkan di kalbu ini. Jangan pernah menilai seseorang dari tampilan luarnya! Untuk menilai seseorang, dengar substansi dari tiap perkataannya! Lihat yang terkandung dalam pemikirannya! Bukan dari performanya! Banyak hal yang menipu di dunia ini, saya hanya tidak ingin ikut tertipu dan ditipu oleh dunia, maka saya memilih untuk menjadikan mata hati sebagai penglihatan saya. Di dunia ini, terkadang hal yang abstrak lebih sering benar dari hal yang konkrit.
Dari 3 filosofi coklat diatas yang saya jadikan filosofi hidup tersebut, masih ada beberapa hal lain dibalik coklat yang berhubungan dengan cinta.

Cinta yang elegan. Buat saya coklat adalah makanan yang elegan dan penuh cinta, terlepas dari berapa harga sebuah coklat. Dulu, waktu lingkup kerja ayah saya masih di Eropa, buah tangan yang selalu dia bawa ketika kembali ke Indonesia adalah coklat. Dan coklat itu khusus untuk saya dan adik-adik, ibu, serta kerabat yang dianggap spesial oleh keluarga kami. Ayah tidak pernah bosan untuk membeli coklat, terkadang kuantitasnya terlalu berlebihan, hingga saya pernah terkena penyakit karena kelebihan mengkonsumsi coklat, namun ayah tidak pernah bosan untuk kembali membawakan coklat. Kata ayah saya, satu kali ada seorang penjaga toko di daerah Swis yang berkata kepada beliau, coklat tidak pernah dinilai dari murah atau mahalnya, tapi lebih dibalik itu, yaitu cinta yang elegan.

Unspoken love. Cinta yang tak terucap. Bagi beberapa orang yang sulit sekali mengucapkan cinta –bukan saya!–, coklat perantara ampuh untuk mengungkapkannya. Seseorang tidak perlu mengatakan cinta, karena dengan hanya memberi coklat, orang yang menerima coklat akan menafsirkannya sebagai ungkapan cinta. Itu pula yang saya lakukan, ketika saya ingin mengungkapkan cinta kepada seseorang, selain mengatakan kata sayang atau cinta, jika kantong saya mendukung maka saya akan menambahkannya dengan coklat. Eit! Jangan kemudian ditafsirkan kalau ungkapan cinta yang saya berikan akan untuk lawan jenis, seperti roman picisan yang ada. Saya akan mengungkapkan cinta kepada semua orang yang saya sayangi dan cintai; orang tua, adik, teman, guru, dan masih banyak lagi. Tapi kalau ada orang-orang yang pernah dan akan saya berikan ungkapan cinta atau sayang tidak diiringi coklat, lihat kembali ke kalimat diatas, “jika kantong saya mendukung…”. Hehehe…

Coklat adalah seni. Seorang guru di sebuah bimbel pernah berkata, ada tehnik tertentu untuk menikmati kelezatan coklat. Caranya, jangan memakan coklat dengan dikunyah, tapi taruh gigitan coklat diatas dinding mulut, kemudian gunakan lidah untuk mengecapnya. Dengan cara itu pula dapat diketahui harga sebuah coklat, coklat yang mahal dan berkualitas akan tidak mudah lumer ketika ditaruh diatas dinding mulut, tapi tidak dengan coklat yang murah dan rendah kualitasnya. Hmmm, ternyata untuk menikmati sebuah coklat, perlu ada tehnik tertentu, ada seni tersendiri.
Lihat bagaimana kompleksitas dan makna sebuah coklat. Ternyata coklat tidak hanya sekedar makanan yang melezatkan ya? Tentunya masih banyak hal lain tentang sebuah coklat, mau berbagi dengan saya????

-Nie, just love chocolate, not addicted!-


Nice philosophy :)

Beberapa Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari UPH Festival

Kyaaaaaaaaa. Akhirnya gue liat perform-nya Raisa!!!

Oke, review sedikitlah. Raisa tentu saja mempesona dong. Suaranya itu loh, semuda gitu udah punya suara bagus kayak gitu. Sayangnya karena itu pertama kali gue liat performnya Raisa, gue kaget kalo Raisa menyebarkan sebuah doktrin.

Yah, gue setuju-setuju aja sih sama pemikirannya. Dia idealis dan muda. Dia mengaku lebih suka penyanyi jaman-jaman lawas daripada penyanyi jaman sekarang yang cuma ngandalin rhtym disco.

Yah, well gue rada gak setuju di situ. Bukan karena gue membela musik mainstream, tapi karena orang-orang memilih musik mainstream atau non mainstream itu bukan terletak di strata sosialnya. Tapi karena lingkungannya. Dan menurut gue gak ada yang namanya lingkungan yang baik atau buruk dalam kehidupan bermusik. Kenapa?

Karena musik adalah selera. Ibaratnya ketika lo merasa gak cocok dengan lingkungan lo maka lo bakal berontak dan melarikan diri dari lingkungan itu.

Yang kedua, karena musik itu jatahnya sendiri-sendiri. Ada musik yang buat hiburan, ada musik yang cuma buat cari makan dan ada musik yang bener-bener dipelajari.

So, saling hujat. Saling memamerkan itu hal yang sia-sia sih sebenernya. Dan gue gak menyalahkan mereka yang saling hujat maupun saling membanggakan, toh itu semua hanya fanatisme yang dipengaruhi oleh umur dan pola pikir.

Yah, gue maklum deh sama Raisa soalnya dia kan masih 2 tahun lebih tua dari gue. Hehehe. Tapi gue tetep kagum sama suaranya, dan berharap suatu hari ada seorang vokalis idealis kayak Raisa yang sepaham sama gue :)

------------------------------------------------------

Seperti yang yang kalian warga Surabaya yang tau, UPH atau Universitas Pelita Harapan terletak di dalam mall. Nah gue yang baru tau dan nyadar, ya langsung kaget. Itu sangat tidak mainstream, sodara-sodara.

Jadi acara kemarin itu penutup dari rangkaian acara Festival UPH masing-masing kota, jadi Raisa semacam tur keliling kota gitu :3

Dan intinya festival kemarin adalah UPH tidak mengadakan MOS Mahasiswa dengan Ospek seperti universitas kebanyakan, bahkan terkadang seperti ajang perploncoan. Jadi para mahasiswa baru ini dikerjain dengan cara menggarap sebuah acara-yang bisa dihitung dengan acara yang besar.

Jadi itu seperti nice idea buat pekan ta’aruf nya DF, dkk. Muahahahaha. Tapi sayang yang diberi tanggung jawab, Keshi gak semangat sekali ditambah dia yang awalnya semangat buat liat Raisa akhirnya gak jadi ikut. Kan sayang sekali kan.

Pelajaran kedua yang gue bisa ambil adalah Paduan Suaranya!

Jadi Paduan Suara UPH ini lebih menekankan sisi etnik musikalnya. That’s cool padahal notabene kebanyakan mereka peranakan Tionghoa semua yang tumbuh besar di antara hiruk pikuk metropolitan macam Surabaya yang sulit menerima hal-hal yang berbau tradisional.

Yah, mungkin gara-gara instrukturnya juga sih. Instrukturnya ini juga orang sipit juga masalahnya. Dan itulah kenapa mereka keren :D

Yah. Well. Gue gak terlalu kaget sih sebenernya. Dulu gue juga sempet pengen menerapkan Paduan Suara macam gitu di sini. Tapi ternyata buat gue itu sulit banged.

Dulu sih sempet ada kesempatan buat ngerubah paradigma Paduan Suara yang udah-udah dengan Paduan Suara yang emang bener-bener Paduan Suara. Tapi ngeliat semangat yang diajar, gue jadi minder sendiri :|

Mungkin itu juga cita-citanya Kang Munyin dengan melatih Choir singkatnya DF, dkk. Meskipun ekspetasi gue terhadap perform mereka sama aja kayak sebelumnya, tapi entah kenapa ada ide konsep sesuatu yang beda dari sebelumnya di situ. Nah inilah namanya semangat :)

Beberapa contoh choir yang asyik :)






Udah ah.

Kamis, 02 Agustus 2012

The World Is Flat

Intro

E A E A C#m-B-A

 

E C#m B A

A impossible thing become a real thing

E C#m B A

Many big boss was down because of this

E C#m B A

Don’t be late to read this situation

 

Reff

E A

You must survive with all your dreams

E A

Burn your cheers to join the war

C#m-B-A

Because the world is being flat

E A

Be horizontal and down to earth

E A

Join the conversation cause

C#m-B-A

Customer is a member

 

Over tune

F#m G#m A B

Make a community for your future sales

 

Back to reff

 

------------------------------------------------------

 

This song it’s about marketing world in 2005-now. Inspired from Mr. Yuswo Hady’s book call CROWD. You can download on http://yuswohady.com :)

RnB Music On My Perspective

Jika dengar kata-kata musik RnB membawa gue pada seorang cewek memasang nama facebooknya dengan nama Dianzara. Dan dulu waktu dia mengatakan kalo senang dengan musik RnB, gue belum mudeng dan merasa asing dengan istilah itu. Apa sih itu? Musik yang kayak gimana sih?

 

Wikipedia dulu sama sekali gak menjawab penasaran gue hingga beberapa tahun telah lewat.

 

So, apa sih yang menarik dari musik RnB ini?

 

Pertama, musik ini musik paling laris sampai sekarang. Gak tau dah awal mulanya, karena dari awal gue asing dengan musik ini. Perlu baca wikipedia dulu nih.

 

Kedua, akarnya dari musik Blues. Seperti pada kepanjangannya sendiri, Rhythm and Blues. Sebenarnya gue nyadar kalo ini Blues saat Raisa ngecaover lagunya Alicia Keys bareng temen-temennya di sebuah video cek disini

 

Gue nyadarnya pas gitarisnya ini tiba-tiba main lick Blues. Wah beneran nih.

 

Kenapa Blues menarik? Karena RnB beda banged sama Blues. Bandingin aja GBS sama Alicia Keys :D

 

Ketiga, RnB yang dipakai para pakar musik mainstream Korea Selatan buat mendunia. Meskipun kebanyakan boyband dan girlband pake beat yang cepat dan juga sering memainkan musik-musik disco, tetapi para soloist di sana banyak pake musik RnB.

 

Kenapa soloist? Karena dewasa ini, penyanyi RnB itu kebanyakan solo bukan band atau malah boyband.

 

Gue kasi contoh, Taeyang nya Big Bang. Gue cuma punya satu lagu yang judulnya I Need A Girl, ini contoh yang baik buat RnB walau lagunya bukan pure RnB kayak Alicia Keys yang dicover Raisa, How You Don’t Call Me.

 

Keempat, rata-rata penyanyi RnB adalah kulit hitam Amerika. Gue curiga orang-orang kulit hitam ini pasti dikasi Tuhan berkah buat musik. Gimana gak heran coba, mulai dari Blues terus Jazz, Funk, Soul, Disco, Hiphop, Rap. Tapi Rock kayaknya enggak, kalo gak salah Rock dari Inggris.

 

Dewasa ini pun begitu, banyak yang berkulit hitam kecuali Taeyang dan Justin Bieber!

 

Kelima. Iya, Justin Bieber! Gue bener-bener gak terima sih. Tapi apa daya, gurunya dia aja Usher, salah satu penyanyi RnB terlaris sejagat.

 

Keenam, dewasa ini karakter vokal