Jumat, 31 Oktober 2014

Lagi Menulis Fiksi


Jadi sekarang lagi berkegiatan menulis fiksi. Ini dikarenakan sekitar 2 mingguan ini mencoba membaca komik-komik superhero, mengikuti sebuah akun ask.fm yang membahas tentang komik (american comic), dan tadi baru nyelesaikan film The Dark Knight Returns yang cool abis, gak kalah sama Marvel Cinematic Universe hahaha.

Bikin album? Moodbooster dan Momentum hilang entah kemana heheh. Gue ini orangnya dari dulu moody abis. Kalo beneran semangat emang bisa hasilin karya, tapi gak bisa long time dan multitask. Memang awalnya dulu satu karya pun gak bisa selesai, tapi makin ke sini gue bisa nyelesesaikan suatu karya meskipun masih ada kekurangan di sana sini.

Fiksinya bercerita tentang apa? Aslinya mau nulis tentang superhero, tapi ternyata hasilnya jadi anti-hero hahah. Mungkin ntar gue bawa doi ke jalan kebenaran. Dulu gue juga nulis fiksi untuk brand gue, konsepnya lebih kompleks dengan mengambil tema medieval jadi butuh riset khusus yang kemampuan gue sendiri gak sampe segitu hehehe jadi akhirnya mandek. Sedangkan fiksi yang lagi gue garap ini lebih ke arah permasalahan sehari-hari, jadi lebih mudah lah. Mungkin ke depannya gue bikin sebuah arsip dari karya fiksi gue, atau mungkin ntar jadi brand sekelas Marvel/DC hihihihi.

Ohiya, lupa. Ini komiknya untuk 17 tahun ke atas karena bahasanya bener-bener keras buat anak-anak di bawah umur. Inget nih.

Yang penasaran silakan klik link ini

Udah ah.

Senin, 27 Oktober 2014

Elfrida, Self Portrait and many more

Beberapa hasil kerja gue yang gue kerjain dalam 2-3 bulan ini. Iya, belum sempet di posting di sini hehe. Terlihat gue beberapa kali mengeksplor gaya-gaya menggambar tertentu.

Elfrida

Chandra #superdeformed

Claudia Phankova (Fashion Blogger) #superdeformed #sd

Groot from Guardian of Galaxy

Hammer Girl from The Raid 2

Robin Williams

Self Potrait

Joshua Wong

Laila - hijabers from google images LOL

Momon @nushmoon

Relawan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah 1

Relawam RLHS 2

Rocket Raccoon from Guardian of Galaxy

Vira Razak from Revara/Killing Me Inside
I'm very suprise setelah mengetahui kalo umur doi sama kayak gue :D

Sabtu, 25 Oktober 2014

Klimaks



So, sudah jadi satu lagu.

Ternyata gue gak puas sama hasil recording nya hahaha. Ampun jelek banget. Lalu berpikir ah mending gak usah terlalu dipromosikan muahaha. Dari sini juga gue berpikir ternyata gue kalo bikin lick/melody susah bangets. Kalo lihat Tohpati, Budjana kok gampang banget yak hahhh hahaha. Gue perlu berkali-kali take ulang untuk bikin lick nya jadi harmoni. Tapi hasilnya sama aja hahaha. Harus gimana nih ya.

So, judulnya adalah Klimaks.

Ibarat film, gue gak mau premis awalnya adalah pertemuan, jadi gue memulai dengan perpisahan. Jadi lagu ini bercerita tentang semua ego yang meledak. Ibarat terlalu penuh mengisi baterai, jadi meledak baterenya. Di fase inilah semuanya bermula. Ibarat ada yang bilang, "cowok itu cuma berjuang di awal" padahal sebenernya banyak juga cowok juga yang berjuang ketika sudah putus hahaha.

Dari pertengkaran-pertengkaran kecil lalu menjadi besar kemudian memuncak dan akhirnya kerjasama antar dua insan yang menjalin hubungan telah diakhiri sepihak. Gak adil memang, tapi ya begitulah hidup.

Gue dalam proses lagu kedua. Sulit hahaha.

Rabu, 15 Oktober 2014

Bikin Album Solo

Karena akhir-akhir ini sering posting demo lagu di soundcloud, entah kenapa kepikiran bikin album. Alasan utamanya ya, kalo posting lagu aja kayaknya gue gak bakal menembus langit heheh. Maksudnya kemampuan gue bakal disitu-situ aja, gak berkembang, gak bisa menembus limit skill gue bermusik. Akhirnya gue mau mengetes kemampuan gue di bidang musik, memaksa diri sampai mana sih pembelajaran musik gue dengan bikin album. Selain itu gue juga mau nyari, "Musiknya Jojoz itu yang kayak gimana sih?". Ibaratnya seperti suara, nada-nada, musik yang memang asli dari dalam hati sanubari. Nah itu yang pengen gue cari, nasehat dari Budjana, Iga Massardi dan sodara M. Sholikhin aka Cak Doyok hehe.

Maunya dibikin catatan/blogpost perlagu bagaimana proses bikinnya. Terinspirasi Dewi Lestari saat bikin novel Perahu Kertas--meski pada dasarnya Perahu Kertas itu draft lama Dee saat kuliah kalo gak salah. Maunya juga gak ditarget 55 hari kayak Dee, yaa sebisanya aja kalo udah dapet 10 lagu yaudah tinggal launching dan promo.

Kualitas rekamannya emang jelek banget muahahah. Kalo kalian dengerin 2 lagu terakhir di soundcloud gue, nah seperti itulah hasil akhirnya nanti. Maunya sih pake soundcard biar lebih bagus hasilnya kayak anak-anak soundcloud yang lain yang bagus-bagus hasil mixing and recording-nya, tapi ya gitu apalah daya masalahnya di bagian keuangan. Semoga ada rejeki buat bisa beli. Amin.

Maunya konsep dan genrenya sendiri instrumental akustik. Karena satu, alat musiknya cuma ada elektrik gitar--yang gue namain Noella (kapan-kapan gue kenalin) heheh. Dua, kenapa instrumental? Maklum kalo pake vokal, vokal gue sendiri vokal yang sumbang. Janganlah, jangan paksa gue untuk memainkan nada-nada sumbang, nanti terkesan sombong (?) hehe. Konsep intinya sederhana aja, ada verse dan reffrain. Tapi makin ke sini gue pake konsep yang dimainin jazz standart, jadi setelah bagian lagu dinyanyikan, disuarakan kemudian diisi dengan melody-melody terindah. Tapi bukan melody nurramdhani, bukan juga melody laksani, apalagi melody JKT48 (?) tambah ngelantur gini hehe. Setelah satu putaran lagu diisi melody kemudian diulang lagi lagunya untuk putaran terakhir.

Maunya temanya adalah move on. Yaa meskipun gak pake lirik, tapi gue bersemangat sekali. Gue yakinlah tiap orang merasakan pedihnya, perihnya relationship yang harus diakhiri. Yaa emang curhat sih, tapi jujur loh hal relationship yang udah game over itu emang merubah cara pandang gue tentang kehidupan, persoalan romansa khususnya. Perjalanan panjang selama kurang lebih 3 tahun untuk menerima kenyataan memang bener-bener berarti di kehidupan pribadi gue.

Maunya sih seperti proses penyembuhan hati. Diawali dengan klimaks nya hubungan cinta dua manusia yang harus diakhiri, lalu tersesat oleh pikiran dan fakta sendiri. Kemudian beberapa kali terjebak ke lubang yang sama hingga akhirnya ditampar oleh kenyataan dan berangsur-angsur memulai kembali hidup dan lebih ke penyadaran bahwa diri sendiri pun harus dicintai. Detilnya nanti deh.

Sementara ini dua orang telah gue beritahu perihal bikin album ini. Tapi mereka berdua gue pikir gak terlalu  tertarik dengan temanya, tapi lebih kepada kualitas audionya. Yah, namanya juga anak kemarin sore. Toh tujuan gue juga bukan buat famous kan.

Ohiya udah sempet bikin artwork-nya, entah nanti dipake atau enggak. Tapi kalo dilihat hampir mirip seperti kualitasnya belajaran hahaha, Kayak anak abg yang baru belajar desain grafis hihihi.


Udah ah.

Minggu, 12 Oktober 2014

Apa Manusia Berhak Membuat Agamanya Sendiri?




















Gue paling inget tweet Lex de Praxis, seorang akademisi cinta tentang percakapan sebuah keluarga bule. Hati gue serasa bilang, "Whaaattt?" "Serius?" "Ciyus?"

Kemudian di tulisan Lex lainnya ketika doi mempelajari salah satu idol group terbesar di Indonesia, ada tanda-tanda bahwa doi menafsirkan JKT48 seperti agama. Dari situ gue berpikir panjang dan menemukan titik temu yang mungkin masih plot-hole disana-sini. Apakah mungkin seorang manusia mampu menciptakan agamanya sendiri? Dan agamanya itu bisa cocok dengan orang lain?

Gue sendiri besar di agama Islam, bahkan studi gue sekarang lebih menekankan pola kritis untuk menafsirkan sebuah kitab filsafat yang dahsyat, sebuah kumpulan firman dari kekuataan dan kekuasaan misterius yang bernama Al-Qur'an.

Seringkali gue mendapat indoktrinasi bahwa memang tak ada manusia yang sanggup membuat sebuah kitab yang lengkap seperti Al-Qur'an. Dan memang ada ayat yang menyebutkan hal tersebut (karena gue gak hapal soal ayat demi ayat jadi gue belum bisa nyebut yang mana hehehe). Namun pada dasarnya di ayat yang lain juga tersirat bahwa manusia itu punya kemampuan untuk memiliki Tuhan lain.

Dalam ayat tersebut umat Islam dilarang untuk menyembah Tuhan selain Alloh. Gue menarik kesimpulan bahwa manusia punya kemampuan untuk bisa menuhankan benda, bisa menuhankan patung, bisa juga menuhankan uang, bisa menuhankan wanita, bisa menuhankan kekuasaan, dsb. Jadi ada sifat dasar manusia yang gampang menuhankan sesuatu.

Namun yang perlu digarisbawahi, meski tuhannya beda antara manusia satu dengan yang lain tapi gue pikir ada agama yang berkualitas dan ada yang tidak. Kemungkinan ada yang sadar bahwa agamanya kurang sempurna, kurang berkualitas dan sekarang dalam proses berusaha untuk meningkatkan kualitas agamanya dari sebelumnya. Ada juga yang memang sudah lengkap tuntunannya. Ada juga yang memang belum pernah berpikir sampai ke situ.

Al-Qur'an sendiri mengalami proses penyempurnaannya selama sekitar 22 tahun. Dan mayoritas ulama kelas kakap umat Islam menganggap bahwa Al-Qur'an merupakan tuntunan lengkap manusia untuk menjalani hidup. Soal tuntunan ini, banyak sekali tuntunan selain Al-Qur'an yang ribuan jumlahnya. Dengan tokoh-tokoh selain Muhammad.

Mengaku yang paling benar adalah kesalahan, itu memang sifat dasar manusia sih tapi sifat yang buruk. Jadi gue sendiri gerah dengan orang-orang yang menyindir, mencela, menghalang-halangi seseorang untuk berbeda. Ya emang sih sifat dasar manusia yang biasanya emang belum mengerti apa yang membedakan dengan dalam pikirannya sendiri.

Kembali lagi soal membuat agama sendiri. Gue sih iyain aja, soalnya emang udah sifat dasar manusia. Fithroh Menungso istilahnya kalo gue mah hahaha. Jadi bayangin aja JKT48 jadi agama. Oshi adalah tuhannya. Teater adalah tempat ibadahnya. Tapi gue belum nemu kitabnya apa hahaha.

Kalo misalnya Marxisme adalah agama. Nabinya Karl Marx, kitabnya buku-bukunya Marx. Lalu evolusi adalah agama. Nabinya Charles Darwin, kitabnya buku-bukunya Darwin. Hahaha. Kalo sekarang entah kenapa orang-orang banyak mengutip Friedrich Nietzsche, mungkin itu nabi baru :D

Gue sih bukan mempermasalahkan agama-agama yang bermacam-macam tapi bagi gue yang penting sekarang adalah kemajuan peradaban manusia. Kalo bisa bangsa Indonesia menghindari hal-hal yang membuat bangsa kita jalan di tempat, atau bahkan yang parah bisa memundurkan peradaban bangsa kita. Semoga saja. Amin.