Rabu, 22 Januari 2014

November Kelabu

Lagi males nulis di blog. Mungkin kena writer's block, atau mungkin kena sindrom kepuasan diri karena tiap hari pasti ada yang baca blog ini karena postinganku tentang Raisa.

Jadi pengen komentarin tentang 5 member JKT48 yang graduate, 3 member tim J (generasi pertama) dan 2 member Trainee (generasi kedua). Ini menurut obrolan para fans di grup-grup maupun pendapat aku pribadi.

kurang 3 orang sih, Stella, Sonya dan Diasta.


Memang banyak yang bilang AKB48 sendiri pada awal terbentuk banyak kehilangan member. Tapi itu alasan yang gak logis bagi JKT48 yang bisa belajar langsung dari pengalaman.

Aku sendiri lebih memilih karena pada awalnya generasi pertama itu salah audisi. Sebenernya dikira audisinya buat iklan minuman berisotonik itu, tapi ternyata gak taunya malah jadi idol group. Akhirnya satu persatu member keluar bahkan ada yang keluar sebelum debut. Yah, aku juga tau memang ada beberapa member yang sudah tahu apa dan siapa AKB48 tapi presentasenya kecil. Lalu juga ada yang keluar karena gak betah, karena lebih memilih pendidikan, dari desakan keluarga juga ada. Jadi total sekarang member yang graduate di generasi pertama ada 9 orang (sumber)

Dan baru ngeh juga generasi kedua ada yang graduate bahkan sebelum debut, ada juga pas mereka masih bawain setlist Pajama Drive, ada pula yang grad ketika tim KIII sudah terbentuk. Padahal kalo dipikir-pikir mereka udah tau kalo mereka audisi untuk jadi member. Tapi balik lagi sih, mereka kan masih umur-umur dimana masih labil dan mencari jati diri (meskipun gak disadari). Total member yang grad di generasi kedua ada 8 orang (sumber)

Ngomong-ngomong generasi pertama (semua member tim J) di tahun pertama itu berat loh. Gak ada back up nya. Dimana semua member harus theater setiap hari, juga ikut event-event offline yang jadwalnya juga penuh. Semua bekerja keras.

Jadi mikir boyband/girlband yang personilnya dikit gitu gimana ya. Apa mereka gak stress kali ya, gak bisa bagi waktu. Harus disuruh memilih menghilangkan kehidupan remajanya? Gila. Memang sih mereka gak punya show tetap hampir setiap hari (theater JKT48) tapi kalo jadwalnya penuh begitu kalo ada yang satu halangan bagaimana? Kalo gak hadir satu kan jelas fans juga kecewa.

Balik lagi ke JKT48. Jadi meskipun JKT48 dengan member yang mungkin tiap tahun grad pasti mereka akan mencari generasi yang baru untuk Trainee sebagai backup. Apalagi kemungkinan besar setelah Jakarta stabil, tim manajemen bakal membuka di kota-kota lainnya. Apalagi sejak menginjak tahun kedua dan ketiga ini, JKT48 mendapat banyak awards dengan dukungan para fans yang loyal. Jadi inget Ashley Scared The Sky pernah bilang kalo AKB48 seperti monster. Jadi kemungkinan sister mereka ini bakal jadi monster di dunia entertainment Indonesia. Wuih.

Memang secara manajemen dan sistem mereka aku akuin jempol banget. Aki-P menggabungkan dunia entertainment dengan dunia branding perusahaan.

Jadi aku sempet mikir membandingkan 48 group ini dengan brand besar seperti Apple misalnya.

Apple punya rules untuk semua pegawainya, dan gak main-main hukumannya. Seperti JKT48 sendiri yang punya rules buat membernya.

Ngomong-ngomong JKT48 sendiri terdiri dari para direktur, JOT dan Member. JOT sendiri yang bekerja keras mengatur mulai dari tempat, kostum, ticketing, scheduling dan lain sebagainya ibaratnya seperti EO deh, kalo di Apple, JOT itu ibarat para engineer, desainer, manajemen, marketing dan manufacturing. Lalu para direktur ini ibarat para petinggi di Apple macam Steve Jobs, Tim Cook dan Jonathan Ive. Dan member? Kasar juga nyebut member ini sebagai produk hahahha. Tapi memang kurang cocok menyebut produk sih, karena ini dunia entertainment bukan dunia jual beli.

JKT48 sebagai brand.

Jadi JKT48 itu bukan artist, selebritis, bukan entertainer tapi mereka ini seperti perusahan di bidang ekonomi bisnis. Nama bisnisnya dunia hiburan (entertainment). Dan banyak orang yang berperan mencari sesuap nasi di sini. Jikalau ada member yang yang grad atau berhalangan pasti mereka diteruskan oleh member yang lain. Ibarat brand besar macam Apple, Sosro, Mercedes, Ferrari, Harley Davidson, dsb yang puluhan tahun masih bertahan dan tambah tahun tambah kinclong aja dan gak ada matinya.

Jadi bisa dikatakan, aku ini mengibaratkan member yang masih sekolah itu belajar menjadi pekerja layaknya pekerja kantoran. Ya meskipun kerja mereka gak fulltime, karena balik lagi. Kalo ada member yang berhalangan karena sekolahnya mereka bisa digantikan member yang lain. Nah.

Untuk member sendiri secara positif mereka belajar untuk disiplin dan bersyukur bisa belajar menjadi pekerja di usia dini. Apalagi isu "sarjana pengangguran" yang gak lekang oleh waktu.

Kalo ada berbeda pendapat atau koreksi bolehlah di kolom komentar. Jangan lupa di follow up, biar kalo aku bales komentarnya kita bisa diskusi.

Happy wednesday!

menang 3 nominasi Dahsyatnya Awards 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar