Jumat, 19 September 2014

Pertunjukkan Dapur: Iya, Manusia Berubah. Berkembang Menjadi Lebih.

Gadis itu terlihat santai, menikmati duduknya. Lalu keluarlah suara, nada-nada yang keluar dari mulutnya. Dia bersiul. Diikuti dengan ketukan-ketukan kecil pada kakinya mengisyaratkan bahwa dia menikmatinya. Percaya diri. Mengintimidasi semua orang di sebuah ruangan yang mereka sebut dapur.

Mungkin aku terlalu melebih-lebihkan, tapi perasaan kaget itu tak dapat ditolak. Untungnya aku sadar bahwa ini kejadian langka dan ikut dalam buaian siul-siul metronomik itu. Berusaha mencerna lagunya.

Mungkin lagu dari sebuah band swing trio singer wanita, yang diperdengarkan sejak tadi. Atau mungkin lagu yang dia latih akhir-akhir ini untuk sebuah pertunjukkan jazz akhir pekan besok. I don't know.

Kemudian dia berhenti, karena saatnya pulang telah tiba. Namun perasaanku berbahagia, ikut berbahagia melihat secara nyata perkembangan seorang gadis yang mengiringiku untuk menyanyikan 11 Januari 7  tahun yang lalu.

***

" Minimal, aku ingin bisa bermain musik. " ujarmu dahulu.

Baru kemarin aku menghubungimu lagi karena suatu hal yang belum pernah menjadi topik pembicaraan kita berdua. Seni rupa. Aku berusaha mengambil hak, dan kamu bertanggung jawab pada permintaanmu sendiri. Kemudian terbersit dalam pikiran, topik musik yang biasa kita bicarakan mungkin bukan hal yang relevan.

Mengetahui bahwa kamu masih tetap tak bisa bermain alat musik, tapi menjadi musik itu sendiri membuat pikiran antara bahagia, menyesal, menghormati dan membuatku berpikir panjang ke depan.

Bahagia karena melihatmu berkembang sejauh itu. Menyesal karena telah meremehkanmu. Menghormati karena ku rasa perkembanganmu melebihi diriku. Dan membuatku berpikir panjang tentang proyek-proyek musik selanjutnya, membuat posisimu bukan lagi sebagai penyanyi bersuara merdu tapi sebagai musisi yang menyumbang tones sebagai komposisi lagu.

Ah mungkin berlebihan.

Tapi satu hal yang aku sadari, kita berdua berbeda pada jalur musik yang kita tuju. Kamu yang tetap konsisten pada musik yang menekan pada improvisasi dan takkan lekang oleh waktu, sedangkan aku yang sok folk, sok indie, sok psikedelik, sok blues dan sok sok yang lain hahaha.

Namun hidup tetap jalan terus. Aku punya beberapa mimpi dan entah dirimu juga punya atau tidak. Namun yang pasti, kita berusaha untuk mengejarnya meski tak bersama-sama.


Kamis, 11 September 2014

Bagaimana Menjadi Anti Kemapanan Di Masa Kini




Regram dari @sumpahpemuda281028 

Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa 
Subhanalloh Alhamdulillah Astagfirulloh 
Memperingati peristiwa sumpah pemuda yang penuh keajaiban itu, organisasi pemuda shiddiqiyyah mengadakan suatu program yang rutin diadakan setiap tahun. Yaitu membangun rumah layak huni untuk para fakir miskin. Rumahnya dibangun dari nol mulai pondasi sampai jadi, bukan cuma dilapisi triplek saja seperti acara tv, juga diisi perabotan rumah mulai dari meja tamu sampai tempat tidur. Dan semua biaya berasal dari diri sendiri tanpa ada proposal, tanpa iklan, dan bukan program pemerintah. Tahun ini direncanakan membangun 10 unit rumah di kab. Tuban dan 15 unit di kab. Pati dan 15 unit di kab. Demak. Info lebih lanjut bisa follow twitter @opshid12 atau follow instagramnya 

Gak percaya? Tahun kemarin saya ikut berperan dalam pembangunan 15 unit rumah di kab. Lamongan. Jadi ini bukan omong kosong belaka dari tukang gambar photoshop. Dasar program ini adalah menyampaikan hak-hak fakir miskin. Namun jika dilihat dari kacamata nasionalisme (yang tidak buta), adalah menyampaikan hak kemerdekaan bagi bangsa yang mengaku telah merdeka dari penjajahan. 

Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang tak puas pada kerja government, yang benci pada pemerintahan korup, yang bersuara lantang untuk keadilan sosial.

Rabu, 06 Agustus 2014

[Rubrik Romansa] Curhat Kegagalan



Kembali lagi di rubrik romansa, dimana tujuannya untuk membuka pikiran lo semua bahwa cinta itu dapat dipelajari. Karena pernikahan dan perceraian itu sama-sama mahal dan ngurusnya ribet. Dan karena bangsa kita butuh edukasi, bukan hanya tentang cinta tapi juga politik, ekonomi dan sebagainya. Yah, meski tujuannya serius bacanya dibaca enjoy aja yaaa hihiw

Artikelnya sungguh menjawab beberapa hal yang terjadi belakangan ini dalam kehidupan gue hohoho. Sungguh sangat mencerahkan.

Banyak sekali kegagalan hubungan romansa gue, kebanyakan ketika PDKT. Salah satunya mungkin pengalaman pertama kalinya gue ngajak seorang cewek yang menarik untuk ngobrol.

Jadi awalnya gue berencana buat servis sepeda motor di salah satu bengkel resmi. Setela sampai di sana dan duduk di ruang tunggu, ternyata ada salah satu cewek yang mungkin sedikit di bawah kelas A namun tetap menarik. Karena tempat duduk kita berdua sedikit jauh dan waktu itu lumayan ramai, jadi gue menunggu sambil mengumpulkan keberanian (((MENGUMPULKAN KEBERANIAN))). Entah Tuhan ngasih ujian atau gimana, si cewek ini karena sepedanya lagi di servis di sebelah kursi ruang tunggu gue langsung pindah tepat di belakang gue.

OMAIGAD.

Langsung saja pikiran-pikiran negatif bermunculan, tapi karena sebelumnya gue membaca artikel ini dan beberapa kali membaca motivasi tentang takutnya kita akan kegagalan, dan betapa kelaki-lakian kita disunat karena intimidasi dari seorang wanita yang menarik akhirnya dengan melawan degup kencang jantung gue yang mau copot akhirnya gue mendapat skenario ngobrol yang bagus muahahaha.

Jadi doi sempat dipanggil oleh salah satu teknisi untuk menyetujui sebuah pergantian onderdil kendaraan. Setelah doi kembali ke tempat duduk, gue memberanikan diri untuk bertanya ada apa dengan sepedanya. Dan 2 menit kemudian obrolan kita berdua berakhir, karena gue gak paham masalah onderdil-onderdil sepeda motor muahahahahahahahahahahahahahah.

Setelah dua kali memancing obrolan, akhirnya gue gak berharap lagi dan membiarkannya pergi, karena gue sadar gue harus upgrade lagi kualitas diri gue. Dan penasaran untuk mencoba lagi hohoho ;)
Salah satu quote El yang logic dan gampang diinget:

Membangun hubungan cinta itu bukan perkara mencari yang cocok. Ibarat membeli sepatu yang pas sudah dicoba, ternyata harganya gak pas dengan dompet kita.

Spread the love!

Post Script: ohiya, El juga kadang kala nulis salah satu pertanyaan dan jawaban ask.fm di blognya http://blog.yosua.net 

Post post script: postingan ini dibayar oleh sebungkus nasi goreng berharga tujuh ribu rupiah hihihi

Iseng:


Jumat, 18 Juli 2014

[El Menjawab] Menilai Diri Sendiri



Di Hitman System (selama gue mengubek-ngubek website dan follow twitternya) dalam pra-hubungan orang-orang dikelompokkan/dinilai menjadi beberapa level ketertarikan. Yang paling mudah itu dibedakan jadi menarik dan gak menarik. Dan kita diubah menjadi seseorang yang menarik, dan setelah beberapa usaha mungkin ada pertanyaan apakah kita sudah berada pada level yang menarik?

Mungkin cara yang paling mudah adalah berkaca dan bertanya kamu kenal gak sama orang ini? Hahaha. Tapi melihat jawaban El, sepertinya memakai cara introjeksi. Yakni dengan memakai perumpamaan mengenali seseorang.

Susah juga jelasin kalo diri kita gak punya pengalaman hahaha. Soalnya gue sendiri juga dalam tahap menganli diri sendiri lagi.

Kalo gue membahas tentang kelebihan gue sendiri, ada beberapa poin yang gue dapet. Mulai dari kelebihan dalam membuat desain, bisa bikin line art, punya blog yang aktif, tau seluk beluk konveksi (meski gue gak punya ilmu produksinya), selera fashion lumayan, bisa editing video (arrgghhh gue jadi pengen bikin film lagi), dan mudahan dapet cara bisa dapet profit yang stabil dari kelebihan gue di situ.
Tapi itu tentang skill yak. Kalo tentang sifat gimana? Gue meragukan kalo gue orangnya baik hati hahaha. Dan beberapa jawaban di otak gue membuat gue sadar ternyata gue orangnya gak terlalu mengenal sifat-sifat buruk gue hahaha. Jadi PR nih. Mungkin bisa tanya ke orang lain yang dekat sama gue.

Setelah 2 hari stuck dengan pertanyaan yang sama, akhirnya dapet pencerahan dari Kei:







Dulu gue orangnya kena cuek banget, bahkan adek gue sendiri gak gue perhatikan. Namun sedikit demi sedikit gue lebih peduli sama dia. Lebih banyak mengalah meski bisa dihitung. Lebih bisa mandiri dan bertanggung jawab sedikit. Dulu gue juga merasa orangnya lebih mudah tersinggung, tapi sedikit berubah jadi lebih tenang menghadapi perkataan orang-orang hahaha sedikit. Gue juga sempet belajar storytelling, namun susah juga ya membiasakan bercerita kepada orang lain. Masak harus bercerita yang sama dengan terus menerus. Gak mungkin kan kita bercerita hal yang sama pada orang lain? Nah itu.

Ngomong-ngomong. Apa ada yang relevan dengan masalah percintaan ya... Bentar mikir dulu. Hahaha.

Karena tidak percaya diri, gue percaya hal ini yang membuat dulu gue merasa insecure, merasa takut kehilangan dia. Sampai akhirnya rasa insecure ini menjadi senjata makan tuan, menjadi bom waktu, menjadi virus yang puncaknya gue kehilangan dia.

Menurut gue, tidak ada kata cukup untuk meningkatkan kualitas. Tapi gak akan cukup kalo kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, tapi bandingin dengan diri lo sendiri di masa lalu ;)

Regard, Jojoz

PS: bener-bener pusing mikirin postingan ini selama 2 hari hahahah