Selasa, 04 September 2012

Devide Et Impera


Pernah denger istilah Devide Et Impera? Seinget gue itu adalah istilah buat sistem politik penjajahan Belanda di Indonesia. Politik Memecah Belah. Kalo dihubungkan dengan keadaan gue sekarang itu nyambung tapi gak sekejam penjajahan gitu. Nyambung cuma gak sekejam penjajahan Belanda.

Jadi gue dalam posisi dimana menangani Ospek yang dimana ospek itu gue meng-ospek-i si DF.

Yap. Si DF yang gue ospek. Muahahaha.

Tapi gue gak bakal balas dendam kok, gue kan orangnya baik hati dan tidak sombong.

Sebenernya udah gue rencanain baik-baik dengan niat yang baik-baik pula. Dengan semangat membuat ospek terkesan dan bersenang-senang. Sangat bergaya liberal, tapi ternyata kenyataan berkata lain.

Jadi dalam keadaan sekarang, gue dihadapkan pada

Ah tidak sial. Gue pada dasarnya masih sibuk. Dan ini keadaan darurat. Sambung besok saja XD

Senin, 03 September 2012

Sabtu, 01 September 2012

Install Ulang :(

Jadi Irene Adler--begitu gue memanggil Samsung NC108 Pink punya gue tidak bisa dioperasikan sistem Windowsnya dikarenakan kesalahan gue menginstall sebuah crack software agar Windowsnya aktif :(

Setelah di install ulang dengan mudah oleh Bapak Ludin, gue belum bisa merelakan hilangnya bookmark gue di browser :(

Tapi setelah gue install kembali Google Chrome ternyata secara cloud mereka menyimpan data-data bookmark gue. Alhmadulillah!

Yang kedua, gue juga belum rela software desain grafis andalan gue, Corel Draw X6 ilang! :(

Mana masternya gak punya lagi :(

Sabar aja deh.

Sabtu, 25 Agustus 2012

The True Reason Part 2

Rencananya gue mau ngelink postingan ini ke seseorang di Twitland, jadi bagi yang ngerasa gak pengen baca curhat kegalauan gue scroll ke bawah XD

 

-------------------------------------------

 

Gue kayaknya merilis keputusan gue untuk jujur pada diri sendiri dalam beberapa part nih. Karena jujur, kata sang Muhammad bisa menyelamatkan kita :)

 

Dan kebanyakan soal DF, padahal cewek yang dulu gue taksir gak cuma DF doang. Hhhh.

 

Dulu sih emang hampir selalu ngeblog tentang seseorang yang gue sebut Violet sampe ada temen dari dunia maya yang gue panggil kakak Pinx—seorang cewek tiap nyapa gue selalu nanyain kabar Violet. Hhhh

 

Bisa dicek di http://orenzjojoz.indowap.net tapi kemungkinan lo bakal nemu beberapa curhatan gue saat pedekate sama DF. Yah sama aja ya. Hhhh.

 

---------------------------------------

 

Oke. The truth. So, gue memblock beberapa orang di twitter, temen gue, pelanggan gue gara-gara mereka ini ngegodain gue sama DF.

 

Yah, well. Gue sih gak papa digodain, tapi yang bikin gue gak enak dan sakit adalah respon DF sendiri menanggapi mereka.

 

Yah, dia jujur kita gak ada apa-apa. Kenapa gak ngeblock gue sekalian? Yah, karena harga dirinya DF itu tinggi banget. Kalaupun gue yang ngeblock dia, dia bakal ngetawain gue. Benarkah itu?

 

Tapi dia bertindak benar. Gue gak pernah nganggep dia salah merespon dengan jawaban yang realistis yang belum bisa gue terima sampe sekarang.

 

Gue merasa perlu menulis dengan jujur untuk menerima kenyataan ini. Hhhh.

 

Itu perlu keberanian yang besar untuk mengalah pada gengsi.

 

“Fortes Fortuna Iuvat~Kemenangan dimiliki oleh para pemberani”

 

 

 

 

So, dengan ini gue menerima kenyataan bahwa kita berdua udah gak ada hubungan apa-apa lagi.

 

-------------------------------------------------

 

Blog ini kayak jurnal kegalauan seorang pemimpin. Muahahahahaha XD

 

Oke, ganti topik. Kemarin gue baru nyadar kalo kakak Yaya aka @raisa6690 membuat sebuah kampanye Nasionalisme dengan hashtag #padamunegeri di Twitland. Ini membuktikan beberapa pendapat gue di postingan sebelumnya, bahwa Yaya aka Raisa Andriana ini adalah orang idealis yang peduli sama sekitar, dan selalu support apapun yang dianggapnya bener.

 

Dan jarang ada orang showbiz yang melakukan seperti Yaya percaya. Dan positifnya ini adalah pola marketing yang terbaru (kamu baca aja linimasanya @the_marketeers). Dan gak semua hal marketing itu tentang selling—cuma menjual produk doang, selama marketing bertujuan baik kita dukung aja.

 

Well, yang gue bahas adalah beberap twit respon dari Yaya menjawab respon beberapa para followersnya.

 

Sebentar gue ngecek timeline nya dia.

 

Raisa Andriana @raisa6690: Jangan dong! RT @falldhanu Hopeless "@raisa6690: kl lebaran kmbl ke fitrah, knp kt gak kembaliin soul anak muda bangsa kt? #padamunegeri"

 

 

 

 

 

Yak. Ini semangat namanya. Tapi pernahkah Yaya mendengar pepatah atau lirik lagu—yang sebenarnya adalah sabda seorang Muhammad yang berbunyi demikian.

 

“Mendidik anak di masa kecil laksana mengukir di atas batu. Dan mendidik anak di masa dewasa laksana melukis di atas air”

 

 

 

 

 

Nah. Jangan patah semangat dulu. Seperti kata Orange Cake Creative Community, NEVA GAVE AP!

 

Jadi tadi malam gue baca sebuah artikel marketing tentang bagaimana produsen rokok selalu berhasil menembak sasaran para remaja.

 

Eh gue jadi nyadar kalo gue terlalu banyak baca artikel marketing—makanya kan gue gak ngerasa cocok tinggal di kota kecil kayak Jombang XD

 

Oke. So, hal pertama, produsen rokok selalu menggambarkan kejantanan dan penggambaran kata ‘keren’ pada setiap iklannya. Karena sejatinya masa remaja dimana masa-masa pencarian jati diri dan pengakuan dari lingkungannya, alias dia selalu ingin mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya bahkan secara fisik untuk mencari perhatian lawan jenisnya.

 

Nah produsen rokok memanfaatkan ini dengan tampilan yang bener-bener ‘anak muda banget’ lah. Ditunjang dengan kuantitas iklannya yang bener-bener berbujet besar dan ada di segala media.

 

Hal kedua, produsen rokok selalu mendukung kegiatan-kegiatan anak muda. Sebagai anak muda yang pernah bercita-cita jadi promotor musik, gue selalu tau kalo minta sponsorship dari produsen rokok itu pasti diberi. Dan beragam contoh lainnya seperti olahraga, gue pernah tau ada salah satu produsen rokok yang membantu membangun sebuah lapangan basket di Taman Kota Sampit. Dan banyak lagi contoh, dan mungkin lo pasti tau.

 

Hal ketiga~sebentar gue liat contekan gue dulu XD

 

Hal yang ketiga adalah mereka menawarkan ‘tantangan’ kepada calon konsumen mereka dengan konsep tar dan nikotin yang rendah. Dengan tujuan pencitraan’tetap gaul dan sehat’ mereka menggandeng kalangan sporty.

 

Ada lagi nih. Dari produsen motor yang nembak para remaja dengan tampilan sporty dan keren. Nah.

 

------------------------------------------

 

Silakan diambil sendiri kesinambungannya dari kampanyenya Raisa #padamunegeri dan teknik marketingnya rokok. tapi yang gue coba tekankan di sini, kebanyakan fans nya Raisa adalah para remaja dan anak muda :)

 

“Para remaja belum menggunakan pikiran rasional untuk menentukan keputusan. Mereka masih mengandalkan aspek psikologis, imitating, serta mudah terpengaruh. Iklan motor yang menyasar kalangan remaja akhir (18-21 tahun), tidak perlu menampilkan informasi mengenai hemat bahan bakar. Cukup menampilkan kesan keren dan macho, tergantung model sepeda motor yang akan dipasarkan, produsen akan memperoleh hasil penjualan yang tinggi”

 

 

 

 

 

 

 

 

------------------------------------------

 

Hoh iya, gue jadi ragu itu kampanye nya pure dari Yaya seorang. Soalnya kalo liat di Twitland bukan Yaya aja yang pasang hashtag itu, tapi kebanyakan si Yaya sih. Jadi mohon konfirmasinya.

 

Dan gue juga menunggu alasan dari Yaya sendiri membuat kampanye itu dan penasaran dibuatnya.

 

Apa karena emosi muda nya bergejolak karena setiap hari melihat kenyataan yang menyedihkan di Jekardah sana? Tapi kecurigaan terbesar gue kayaknya kakak Yaya baca satu buku yang berbau nasionalisme, atau mungkin pernah baca tulisannya bang Adhitya Mulya mungkin.

 

Soalnya pengalaman pribadi gue, gue pernah baca buku tentang neoliberalisme dan sejak saat itu gue bener-bener membenci orang-orang yang mau mengeruk kekayaan negeri ini!

 

Gue Jojoz on Revolutia aka Mochammad I H—whatever my name. Gue mengirimkan pesan ini kepada para Nasionalis-Nasionalis Muda Indonesia yang masih selamat. We’re here. We’re waiting.

 

*pake gaya Optimus Prime*

Kamis, 23 Agustus 2012

Memikirkan Masalah Pengaturan Waktu

Pertama, perlu gue ceritakan dulu kegiatan gue sehari-hari selama seminggu ini.

 

Pagi, setelah bangun dan mandi, (kadang kalo sedang beriman kayak sekarang, gue gak lupa buat sholat Subuh) gue langsung berangkat untuk mencari koneksi internet.

 

Nah disinilah pekerjaan-pekerjaan gue dimulai.

 

1. Membuka Facebook dan say hello to Oranje Krijgers.

 

2. Membaca blogfeed yang kebanyakan berisi film-film bajakan.

 

3. Mendownload film bajakan.

 

4. Membaca informasi-informasi dari blogfeed yang banyaknya naujubillah, kebanyakan soal marketing.

 

5. Mendesain kaos selagi menunggu download film selesai.

 

6. Melihat film selagi menunggu download film selesai

 

7. Mencari gambar-gambar vector untuk mendesain

 

8. Membaca Facebooklist, yaitu Design, Writer dan Clothing

 

9. Membuka Kreavi.com dan melihat gallery para desainer grafis.

 

10. Membuka Youtube, mencari inspirasi.

 

Dan dari poin-poin di atas yang gue bold adalah poin-poin yang gak nyambung sama bisnis utama gue, yaitu Clothing.

 

Oranje Eiland yang gue buat itu clothing murni. Dari hal-hal di atas yang belum sempet dilaksanakan adalah:

 

1. Mempromosikan cerita di Oranje Eiland kepada temen-temen, selebtwit di Twitland. Temen-temen terdekat di facebook. Para pendukung Fantasi di grup kemudian maupun vandaria.

 

2. Menggambar illustrasi karakter di Oranje Eiland.

 

3. Meneruskan cerita Oranje Eiland.

 

4. Mencari para penulis fantasi yang mau nulis buat Oranje Eiland.

 

5. Storytelling di akun twit Oranje Eiland

 

6.~

 

Haduh gue ngantuk banged -----___------

 

7. Membuat kaos dengan logo Oranje Eiland

 

8. Membuat kaos dengan karakter Oranje Eiland

 

9. Mencari soundtrack buat Oranje Eiland.

 

Well, yeah sebanyak itu dan selama gue mengambil koneksi internet dari pagi sampai siang gue belum sempet meningkatkan Oranje Eiland.

 

Belum lagi hal-hal yang perlu gue lakuin selanjutnya.

 

1. Update blog Orange Cake Creative Community. Harusnya gue update tentang info-info yang bermanfaat tentang apa yang terangkum di dalam komunitas ini, Ebook, Clothing, Shuffle, Graphic Design, Movies, Songwriter, E-Magazine.

 

2. Kemarin Riri, salah satu temennya DF tanya ke gue stok kaos Hari Musik, tapi sampe sekarang belum gue kasi pencerahan tentang stoknya.

 

3. Gue harus belanja baju baru demi gengsi.

 

4. Yang terbaru, gue diminta desain kaos yang nanti akan dijanjikan bagi hasil.

 

5. Yang paling menjengkelkan bagi gue adalah mentracing chibi topbom. Awalnya gue kira itu mudah tapi ternyata vectornya terlalu kompleks. Apalagi gue harus menerima kenyataan vector yang kompleks itu mau dijadikan kaos. Lalu samplenya harus lebih dari satu lagi. Wah wah.

 

Tapi janji harus ditepati. Dulu kan gue pernah janji, kalo DF mau ngadain semacam lomba lagi gue janji siapin hadiahnya. Wuaaahh. Janji seorang pria mamenn!

 

The true reason is gue cemburu sama GD, mengapa GD’s effect bisa membuat seorang yang gue kenal selama ini jadi orang lain. Makanya sekarang gue putuskan untuk anti sama Hallyu, selama mereka berbau Fantasi seperti popculture nya orang Jepang contohnya Ragnarok (Ragnarok dari Korea Selatan kalo lo belum tau), gue bakal mendukung abis!

 

Iya yah, gue jadi pro-fantasi gini. Mungkin gara-gara Vandaria nih.

 

Dan untuk proyeknya DF ini, gue bakal lebih sabar. Untuk DF sendiri jangan terlalu menuntut terlalu banyak, karena sesungguhnya para lelaki itu hanya bisa mengobral janji jika mereka dalam keadaan terdesak. Amin.

 

Faktor yang lain adalah poin berikutnya

 

6. Gue mau menyusun daftar apa yang gue inginin di ruang kerja gue. Muahahaha. Itu kayak menyusun mimpi buat diwujudkan

 

7. Stikernya Vierrania Jombang!

 

8. Ngunjungin temen-temen di Malang! Dari dulu belum kesampaian sampe Zaggo putus sama Happy, gue belum kesampaian ke Malang. Ada Erlin, temen SD gue yang masuk UB. She’s special, soalnya bokapnya pernah jadi komandannya bokap gue, meski gue waktu itu udah gak di Sampit lagi. Dia yang bergabung sama temen akrab SD gue, Lukman di SMA 3 meski si Lukman ini gak pernah tanya kabar gue lagi, dan yang bikin heran emang ini, kenapa coba si Erlin masih inget gue?

 

Katanya si Leni, temen SD gue yang ketemu di Facebook, gue itu orangnya gak bisa dilupain. Muahahaha. Gue gak ge er, tapi kecurigaan gue si Erlin ini merasa homesick di Malang, seperti apa yang gue rasain bertahun-tahun di Jawa.

 

Ah jaman SD emang membawa kenangan. Dan Malang! Entah kenapa temen-temen satu angkatan gue sering ke Malang semua! Sialan! Mulai dari Momon yang punya sodara di Malang, lalu Kesi dan Riawan! yang rumahnya di Malang, dan lain-lain. Gue penasaran abis sama kota ini. Bener suer!

 

9. Menggarap lagunya Paramore

 

10. Download Ae dan Ai bajakan.

 

11. Desain ebooknya Nadya, sama DF.

 

12. I think enough.

 

Back to topic.

 

Kedua, jadi setelah gue rasa udah waktunya pulang gue merasa capeeeekkk banget. Kalo sedang beriman gue pulang ketika beduk adzan dhuhur berkumandang. Kalo lagi kafir ya terusin aja sampe maghrib.

 

Dan setelah pulang gue gak bisa istirahat! Ini aneh! Sangat aneh! Kadang gue yang udah selesai donlot film, langsung nyetel itu film dan tiba-tiba aja udah sore!

 

So gue gak sempet lagi melakukan poin-poin di atas ------_________------

 

Ketiga, malamnya juga gitu. Rasa lelah yang gak ilang menjadi tubuh lemes gak bisa ngapa-ngapain tapi GUE GAK BISA TIDUR! TAU KENAPA? KARENA GUE DIPENUHI PIKIRAN-pikiran yang selalu men-judge gue karena gue belum melakukan poin-poin di atas!

 

Huuuuuaaaaaaaaaaaaaaaa. Gue jadi gak bisa ngapa-ngapain :(

 

-----------------------------------------------

 

Apa yang terjadi ya? Gue curiga gue terkena kecanduan internet. Akut.

 

-------------------------------------------------------

 

Gue puluhan kali membaca motivasi Melody Violine, salah satu ksatria pendukung Vandaria Saga.

 

 

“…..dengan bersatu, kita bisa menjadi lebih kuat untuk maju bersama fantasi Indonesia….”

 

 

 

 

 

Bukan cuma kakak Melody juga sih, tapi yang lain juga mempercayai hal yang sama. dan gue memutuskan untuk menggabungkan Oranje Eiland ke dalam Vandaria Universe. Hahahha

 

Udah ah.