Selasa, 28 Februari 2012

Ego Dan Video Editing Baru!

Gue baru nyadar kalo gue itu punya ego yang tinggi. Wuaahahahahahahaha.

Sadarnya ketika gue gak bisa komunikasi sama temen-temen gue. Muaahahahaha

Insyaf. Sadar. DF sering bilang dulu.

Dan gue bersyukur gue punya tanggung jawab sebagai ketua organisasi angkatan gue. Mau gak mau dalam keadaan tertentu gue harus menurunkan ego gue Smile

 

Duh kok jadi laper

 

Oh iya, gue mengunggah video lagi.

Lo bisa check di Jojoz Showcase, http://jojoz-mozaic.blogspot.com

Dan karena gue menganggurin blog ini selama beberapa abad, rencananya gue mau ngasi keterangan videonya di sini, sedangkan kalo mau liat ya di Jojoz Showcase Smile with tongue out

 

Ok. Jadi ini videonya Sherina di Just Alvin. Ceritanya gue iseng mengunduh video di Youtube, dan ketika unduhannnya sudah selesai dan gue setel, gue iseng-iseng nyetel lagunya Killing Me Inside – Forever.

Dan gue serasa menemukan ‘chemistry’!

Setelah gue edit sebentar, jadilah video tersebut Smile

Gak penting banged xixixixi

Udah ah.

Sabtu, 25 Februari 2012

It’s Not Merchandise. It’s Art!

Philosophy is amazing. Membuat sesuatu yang kita anggap rumit itu menjadi lebih mudah dicerna.

Sangat sangat menarik.

Gue suka banged sama filosofi. Tapi jarang banged membaca literatur-literatur di internet, padahal hampir tiap hari gue online. Ini naif sekali.

Jadi apa hubungannya sama postingan ini?

Malam ini hujan.

Joz, fokus. Please.

Ok. So. Gue tadi mencari dan membaca-baca literatur tentang kesuksesan Apple. Alasannya? Karena gue perlu semua itu untuk menambah sebuah rumus untuk hal-hal yang gue lakuin sehari hari akhir akhir ini.


Yang pertama. Sejak gue nonton Paradise Kiss, gue serasa menemukan jalan yang gue cari-cari selama ini. Fashion!

Lalu gue sekilas menonton di televisi sebuah liputan tentang kakak Diana Rikasari yang seorang Blogger Fashion. Dari situ gue serasa mendapat pencerahan.

“Ternyata ada juga orang-orang kayak gini”

Setelah itu dimulailah pencarian literatur-literatur informasi tentang pelaku Blogger Fashion di tanah air, dan ketemulah gue dengan beberapa orang. Meskipun pada akhirnya di Blognya kak Diana lah semua link Fashionista dipasang.

Lalu gue mulailah mengikuti perkembangan mereka yang sangat cepat sekali mengupdate blognya. Hampir setiap hari malahan. Gilak.

Setelah itu gue berhasil menonton The Social Network, film tentang keberhasilan Mark Zuckerberg (gue jadi pengen nonton lagi deh Smile with tongue out). Dan dalam sebuah adegan, Mark menganalogikan Fashion!

“It (maksudnya Facebook) would’nt to be finish. That’s the point. Like Fashion. Fashion is never finish”

Dan gue pikir-pikir bener juga. Fashion gak pernah mati, apalagi di jaman sekarang dimana informasi bisa diakses dengan jari.

“Fashion is never finish”

Kok bisa ya?


Yang kedua. Gue membaca sebuah artikel di detikinet, tentang pertarungan terus menerus antara Apple dan Google, cs. Dan penulisnya mengungkapkan dengan gamblang sebuah sifat asli Apple dan yang lainnya.

Apa itu?

“Designer vs Enginering”.

Gamblang sekali. Sangat sangat jelas.

Google mewakili para Engineer yang hanya menciptakan alat tanpa ada nilai lebih di dalamnya. Engineer menurut gue seperti menjalankan sesuatu tanpa adanya sebuah nilai. Seringkali tidak inovasi dalam produknya itu.

Sedangkan Apple mewakili para Designer yang membuat produk dengan memasukkan nilai seni ke dalam produknya. Dan biasanya karya seni itu mempunyai nilai filosofi di dalamnya (supaya nyambung dengan tulisan gue di atas).

Dan Apple bersama Steve Jobs berhasil dengan ini. Berhasil menguasai pasar dengan produk-produk inovasinya itu!

Gak hanya sukses, tapi produknya juga bermanfaat. Menciptakan sebuah sistem baru yang memudahkan. Contohnya iTune Store.

Jadi apa hubungannya dengan Fashion?


Gue sekilas membaca sebuah pertanyaan di Twitland (btw follow me @aliasjojoz).

“Kata Designer itu identik dengan…….”

Besoknya gue nyadar kalo ada hubungan antara Designer Fashion dengan Designer Produk Apple.

Mereka memakai seni! Mereka memasukkan nilai seni!

Memasukkan nilai estetika keindahan yang tiada tara!

Keindahan? Maksud loh?

Emang kedengeran bullshit kan? Art is bullshit.

Gue juga mengiyakan. Kadang hal yang dianggap sebuah seni, malah dianggap suatu hal yang tidak etis bahkan vulgar!

Tapi dengerin gue dulu.

Ada seorang cewek yang dengan beban pikiran tugas sekolah yang menumpuk pulang sekolah dengan wajah kusut, lalu kemudian dia dilihat oleh seorang fotografer. Fotografer itu mencegatnya, memperkenalkan diri dan menawarin dia untuk menjadi cover girl di sebuah majalah. Dia pun pergi tanpa lupa ngasi kartu namanya dia.

Terbiasa dengan cerita itu kan? From Zero to Hero.

Orang-orang seperti fotografer itu lah yang mengerti ada suatu nilai keindahan dalam seorang gadis yang wajahnya kusut itu tadi.

Amazing bagi gue. Atau mungkin contoh yang lain.

Alm Mr Wadi punya banyak karya-karya seni berupa lukisan di rumahnya. Dan seringkali banyak orang yang tanya tentang koleksi lukisan-lukisan beliau. Dan yang menarik perhatian gue adalah, lukisan sebuah hutan yang dipasang di ruang tamunya. Waktu itu seseorang bertanya:

“Lho ini hutan, pak?”

“Iya”

“Kok gak jelas gini gambarnya pak?”

“Memang gak jelas kalo ditaruh di rumah jelek kayak gini. Tapi kalo kamu melihat lukisan ini di sebuah Galeri modern yang bagus atau Hotel berbintang, maka kamu akan merasakan sebuah estetika dari lukisan itu”.

Begitulah kira-kira percakapannya.

Jadi. Seni itu gak bisa dirasakan secara langsung. Ada langkah-langkah, situasi dan kondisi tertentu yang membuat perasaan kita merasakan estetika keindahan.

Cause art, its all about beauty.


Dan hal keindahan lah yang menyebabkan karya-karya Apple menjadi mahal, karya-karya para Designer Fashion menjadi mahal!

Dan mereka semua menjadi kaya! hahahahah

“Fashion is never finish”

Art is never finish! Seni gak akan berhenti!

Lihat aja, dari dulu sampai sekarang seniman itu masih ada aja. Seolah-olah ada daya tarik yang terus menerus.

Don’t Know Why.

Maka dari itu gue merevolusi…

Cara gue menganggap sesuatu yang gue buat.


Ini bukan barang dagangan, ini karya seni!

Semoga Alloh meridloi kita semua. Amin

Kamis, 23 Februari 2012

My Fairy Tale

Judulnya Girly banged.

Seringkali gue ngerasain seakan-akan membutuhkan seseorang yang bisa membantu gue. Sebuah team yang bisa bergerak dengan komando dari gue. Seseorang yang bisa memahami, berjalan bersama dan mempunyai pandangan yang sama, mendukung selalu.

Harry Potter aja punya Ron dan Hermione, kok gue gak punya sih.

It’s not like a movies. Lagunya Katy Perry.

Iya, gue tau deh.

Gue jadi inget. Dulu gue waktu sumpek gara-gara tugas-tugas akhir sekolah dan lalu dikejar-kejar Mr. Wadi buat nggarap acaranya PCTAI, gue sempet curcol sama beliau. Ya tentang semua kesendirian gue.

“Kenapa saya harus sendiri, Pak?”

“Lho saya juga sendiri. Qul Huwallohu Ahad.”

Dan beliau pun tertawa, gue cuma mengeluarkan seringai.

Qul Huwallohu Ahad….


Dari kecil gue gak pernah punya temen karib, apalagi temen sebaya yang tiap hari selalu melakukan kegiatan bareng. Mungkin ini normal.

Lalu ketika gue menginjak tahun terakhir di Sekolah Dasar, gue merasa mempunyai sebuah geng yang terdiri anak-anak populer di sekolah. Tapi ternyata setelah gue lulus, mereka hampir gak ada kabarnya lagi.

Setelah itu gue dikirim ke Jawa. Masih dengan tampang polos.

Mengenyam pendidikan dengan lingkungan desa mungkin hal yang baru bagi gue, tapi pergaulan gue gak terlalu aktif. Dan hampir gak ada akrab dengan keseharian gue.

Lalu, gue dipindah ke Pesantren (karena memang tujuan awal gue dipindah kesini). Setelah beberapa tahun anti sosial, akhirnya gue punya teman-teman yang mendukung keseharian gue. Hingga suatu hari karena seorang cewek, perkumpulan ini bubar seketika. Itu juga ditambah temen gue yang terjerat kasus sampai dia gak naik kelas.

Sebelum berlanjut ke Mading, gue juga sempat memasuki dunia band dengan gonta ganti personil hingga akhirnya masuk komunitas musik yang pada akhirnya gak nerima gue sebagai personil band.

Dan hidup gue berlanjut di Mading dengan orang-orang alay ( Nyah-Nyah )dan populer yang rata-rata cewek semua. Gue masuk ke kehidupan mereka walau jujur gue membatasi dan merasa terbatas, karena dari awal kita beda kelas.

Dan setelah beberapa tahun dan melewati lika liku cinta Smile with tongue out, gue yang menganggap mereka teman ternyata salah….

 


Gue tau, gue bukan orang yang pintar sosialisasi. Dulu saat gue bergaya dengan gagah memimpin sebuah panitia yang gue yakin acaranya bisa sukses, tapi yang ada malah GAGAL.

Yak, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang gue impikan tentang sebuah tim.

Sangat sangat bertolak belakang…


2009 emang masa keemasan. Apalagi dengan proyek Tasyakuran Sumpah Pemuda dan Seminar Majalah Alkautsar, meskipun ini memang bukan yang terbaik di THGB. Sayang gue gak punya fotonya.

Dan DF baik banged masih komunikasi dengan gue. Thanks a lot! Smile with tongue out

 

Boulevard Of Broken Dreams

 

I walk a lonely road

The only one that I have ever known

Don’t Know where it goes

But I’s home to me and I walk alone

 

I walk this empty street

On the Boulevard of Broken Dreams

Where the city sleeps

And I’m the only one and I walk alone

 

I walk alone

I walk alone

 

I walk alone

I walk a…

 

My shadow’s the only one that walks beside me

My shallow heart’s the only thing that’s beating

Sometimes I wish someone out there will find me

Til then I walk alone

 

PS: gue malah jadi kepengen jadi hacker lagi (download backtrack maksudnya)

Selasa, 21 Februari 2012

Jojoz Showcase: New Design, Just Steal From Someone ;)

Jojoz Showcase: I was Tested: Gue lagi nyoba ngeblog dari Windows Live Writer, aplikasi bawaan ketika gue nginstall Movie Maker. Daripada gak dipake kan? Ini desa...

Senin, 20 Februari 2012

Melupakan Dalam Sekejap Dengan Lagu Killms



                Tiap sore gue ada kewajiban buat berdoa, tapi bagi anak-anak angkatan gue hal itu dianggap remeh. Yah gimana ya, mungkin pada bosen kali. Tapi 3 hari ini gue berhasil mengalahkan rasa malas gue buat berdoa. Doa nya sendiri dinamakan Kautsaran.
                Dan tadi sore gue tiba-tiba merenung tentang angkatan gue yang semakin dalam aja permasalahannya. Gue sebagai ketua yang mengurusi orang-orang ini pengen melarikan diri. Padahal harusnya gue berkonsentrasi mencuci hati gue.
                Yang baru adalah saat gue tau ada temen gue yang pengen berhenti sekolah. Yah, orang tuanya udah gak dukung dia lagi buat ngelanjutin sekolah. Tamat SMA udah cukup, lagian pretasi pendidikannya emang gak ada. Kasian.
                Dan gue langsung teringat pada awal-awal para pengurus IMQ bilang kalo mereka sudah gak bisa lagi mengurus secara hari ke hari kegiatannya anak-anak.
Dan gue langsung berpikir “ini dia”. Karena pikiran gue langsung berpikir bahwasanya ini bukan urusan gue, ini urusan orang-orang dewasa. Dimana pendekatan langsung kepada orang tuanya.
Cause support of parents is more important. Kalo DF bilang, doa orang tua itu sangat sangat manjur.
                Kalo masalah uang sih gak masalah, soalnya terus terang gue dalam setengah tahun kuliah belum pernah membayar apapun. Hahahaha. Bukan sesuatu hal yang dibanggakan. Dan setelah berpikir seperti itu, gue jadi teringat sama bokap-nyokap. Kalo suatu hari gue dapet surat tagihan yang buanyak, duit darimana?
                Posisi. Nyokap gue hamil. Ortu gue dikelilingi banyak utang. Apa gue tega membiarkan mereka ngutang lagi? Naudzubillah. Emang kelihatannya bokap-nyokap emang serba ada, tapi sepeda baru gue kemarin itu hasil ngutang.
                Gilak juga. Gue kayak anak seorang developer properti yang dihantui sama kebangkrutan.
                Dan saat itulah muncul alasan utama gue menjadi entrepreneur dan jadi super kaya.
                Lalu gue mencoba untuk dengerin lagu-lagu Killing Me Inside dari Fresh Start For Something New. Dan hilanglah semuanya.
                Gilak.

-----------------------------------
                Akhir-akhir ini gue banyak ngeliat komiknya Afika.



                Kayaknya gue pengen bikin satu nih.

-------------------------------
                Oh iya. Gue jadi kepikiran kemarin. Belajar bikin video buat apa sih?
                Setelah muter kesana kemari pake otak, akhirnya gue memilih kata ‘advertising’.
                Sesuatu.
                Kayak ‘AdVocado’ nya Kugy di Perahu Kertas. Keren.
                Tapi kayaknya gue kudu magang dulu di Advertising. Sesuatu yang butuh perjuangan buat kesitu. Hahaha
                Udah ah.