Jumat, 19 Desember 2014

10 Film Terbaik 2014



Jadi emang pada dasarnya suka benget sama film, siapa sih yang gak suka film? Ya gue sih emang gak pernah lihat di bioskop, maklum anak kota kecil hehehe. Jadi bisanya cuma nitip orang-orang yang suka upload di torrents hehehe. Jadi Pein Akatsuki, Lebah Ganteng, Sang Pangeran, dan anak-anak IDFL lainnya yang suka bikin subtitle di subscene.com jadi temen-temen gue setiap hari.
Pada awalnya memang Tutun yang nularin hobi nonton film, sehingga gue jadi movie geeks kayak gini. Kemudian supaya lebih dapet update-update, gue follow salah satu blog review film berbahasa Indonesia terkenal di dunia maya, Movienthusiast.com dan beberapa blog review film namun yang paling sering update adalah ME (MoviEnthusiast).
Oke, jadi gue bakal review dengan satu kalimat saja hahaha. Dan urutan bukan berarti film itu lebih baik dari lainnya, nilainya sama saja. Karena nilai film bagi gue hanya ada dua, menghibur atau enggak hahaha. Oke, lets go!



10. Dawn of The Planet of The Apes.
Seekor simpanse bernama Koba mengamuk menaiki kudah hitam berlari dengan menembak membabi buta sebuah senapan M16 itu hal yang memorable sekali.



9. Sin City: A Dame to Kill For
Telanjang ataupun tidak, Eva Green adalah scene stealer! Gue sendiri marathon dari film pertamanya dulu.



8. Predestination
Karena idenya seperti Looper, jadi twist nya gak begitu spesial tetapi eksekusinya bener-bener bagus. Kalo kamu belum nonton Looper, nonton ini aja dulu gak papa.



7. Guardians of The Galaxy
Film ini yang membuat gue mencari soundtrack film. Template nya hampir seperti film-film Marvel lain, mengalah dulu baru memimpin kemenangan. Namun paruh terakhir adalah bagian terbaik dimana seluruh ketegangan gak pernah habis. Selain film ini, gue mencari OST (500) Days of Summer dan Warm Bodies, kapan kapan mungkin gue bikin listnya hehehe.



6. Crows Explode
Meskipun dari segi cerita gak bagus bagus amat, tapi yang namanya ngeliat cowok berantem emang paling seru hahaha.



5. Into the Storm
Seru! Menegangkan! Porsinya bener-bener pas!



6. 22 Jump Street
Twist tentang gadis yang dikencani sama Schmidt sungguh memorable sekali! Pertama kali tau gue langsung ngakak berguling-guling.



5. Edge of Tomorrow
Film-film dengan tema kayak gini sebenernya udah banyak tapi entah kenapa bosennya gak ilang-ilang. Apalagi Emily Blunt di sini jadi scene stealer.



4. A Million Ways to Die in the West
Sutradara satu ini emang gokil punya. Sayang jajaran ast ceweknya kurang hot hehehe, kalo mau ajak Mila Kunis lagi sebenernya jadi nilai plus :D



3. The Lego Movie
Muahahaha. Bener-bener gokil!



2. Xmen: Days of Future Past
Gue sangat suka diparuh klimaksnya, scenenya mensyut satu demi satu para pemeran utamanya. Keren! Memorable!



1. The Grand Budapest Hotel!
Unik! Gila! Gokil! Wes Anderson emang top deh!

Udah ah.

Senin, 15 Desember 2014

Support Circle: Perspektif Jojoz Tentang Seorang Yang Hanya Datang Ketika Butuh

http://mazcarer.blogspot.com/2010/09/my-poem-on-carers.html


Postingan kali ini tentang curhatan lagi hehe.

Setelah memutuskan untuk berhenti dari kantor, lalu fokus pada pendidikan dan beradaptasi pada sistem barunya, gue mencari support circle group diantara temen-temen gue. Layaknya Dian berusaha netral pada beberapa circle, gue awalnya berusaha seperti itu. Mungkin karena dulu gue buta terhadap beberapa circle di lingkungan angkatan gue.

Pengalaman pahit maupun fatamorgana menyertai perjalanan gue ini. Fatamorgana ini maksudnya seperti ketika gue merasa diterima tapi pada dasarnya tidak. Seperti ada yang membutuhkan hal-hal tertentu yang gue bisa, namun ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi mereka menganggap gue gak ada. Mungkin hampir seluruh orang mengalami saat-saat seperti itu.

Gue sebenernya gak membenci mereka sih, seolah antipati. Kecewa dan marah, iya tapi pada dasarnya gue lebih memilih solusi untuk mencari support circle group yang lain daripada beradaptasi.

Namun Kis twitter.com/kisuriel , salah satu tutor hitman system kultwit tentang fenomena teman seperti ini. Intinya doi menyarankan adaptasi terhadap sesuatu seperti ini. Karena kita memasuki fase baru dalam kehidupan. Para temen-temen karena, entah kerja, keluarga atau hal dewasa lainnya mungkin tak cukup waktu lagi untuk kumpul-kumpul seperti dulu lagi. Menurut doi, harusnya kita bersyukur kita masih dihubungi, karena sebagai brother yang memiliki value adalah sah-sah saja kita diminta bantuan, karena kita gak pernah kekurangan value.

Mungkin masih belum jelas. Awalnya gue merasa demikian, karena memang rasanya gak enak. Namun gue berpikir kalo memang nilai/value kita tak berkurangan, ya kita gak akan mempermasalahkan hal-hal tersebut. Menurut gue, hanya orang-orang yang berkekurangan saja yang mempermasalahkan hal itu.

Udah ah.

Selasa, 09 Desember 2014

Hak Pacar

Di dunia cowok hal-hal seperti judul di atas itu gak pernah diajarin, entah mungkin di dunia gue aja ya. Gue sendiri sadar atau tidak sadar belajar dari lagu-lagu galau, film-film galau dan media-media lain yang emang menyesatkan pada akhirnya, hingga gue bertemu dengan hitman system dan belajar dari situ.

You guys bisa banyak cari tahu tentang Hak Pacar di sini http://kelascinta.com/?s=hak+pacar kalo memang cerita gue di bawah belum bisa menjelaskan dengan baik atau terkesan gak jelas. Hehe. Maap.

So kemarin sempet ada conversation:

D : "Lo berani ke rumah gue gak?"
Jojoz : "Yang di (sensor)?"
D : "Bukan, yang di (sensor) lahh"
J : "Ya berani aja sih. Emang mau dikasi apaan?"
D : "Gak jadi dehh"
D : "Lo kenapa sih sering minta imbalan dari orang-orang yang minta tolong ke elo?"
J : "(berpikir lama).. Ya, karena ada beberapa orang yang seenaknya menyuruh-nyuruh gue. Dan daripada gue menolak, mending gue minta syarat aja. Semua senang"
D : "Eh masak gue sering nyuruh nyuruh (dia merasa kesindir, padahal gue gak bahas dia)"
J : "Kalo lo kasusnya beda"
D : "Beda?"
J : "If you are my gf, I'll do anything free. And of course you aren't. Jadi memang ada hak-hak ekslusif tersendiri ketika seseorang menjadi pacar gue"
D : "Duh lo konyol banget sih. LOL"

Jadi memang memberikan hak pacar itulah yang membatasi seseorang berpotensi menjadi support circle alias masuk zone of death aka friendzone. Nih gue kasi table.



Sudah pernah masuk jurang friendzone? :D

PS: Kunjungi ask.fm gue untuk bacaan-bacaan yang menarik

Sabtu, 06 Desember 2014

Vakum Dulu Dari Skena Dan Beberapa Pemikiran

So... Bingung ngawalinnya gimana hehe.

Well, beberapa postingan Gigs Review selama 2013 mungkin secara tidak langsung menetapkan gue untuk aktif di skena musik underground/indie (you name it) di Jombang. Selama setengah tahun ini perlahan gue memutuskan untuk vakum karena alasan studi khusus gue.

Vakumnya sampai kapan? Ya, sampai studinya selesai sekitar 3-4 tahun. Belum pasti sih sampai berapa lama, karena setelah lulus pun gue harus melihat apa gue layak bergabung dengan untuk ikut dengan sebuah pergerakan baru yang gue ikutin sejak menginjak studi di sini atau tidak. Iya, di luar musik.

Kenapa harus dilihat kelayakan? Entahlah, yang gue lihat sistemnya emang seperti itu, ada uji kelayakan. Dan selama ini gue pesimis untuk kepilih. Mungkin terlalu percaya diri tentang kesuksesan hidup di luar pergerakan. Atau mungkin gue emang bersiap untuk tidak dipilih, melihat selama ini nilai aktualisasi diri gue di sini naik-turun gak stabil. Tapi meski pesimis, gue orangnya bertanggung jawab terhadap pilihan yang gue ambil. Ya buktinya gue memutuskan untuk vakum.

Awkward juga membayangkan untuk ketika suatu saat ketemu dengan para aktivis skena di lain hari. Gue belum bisa menjelaskan alasannya secara jujur, karena emang complicated. Selama ini memang jawaban-jawaban yang gue lontarkan emang jauh dari jujur tapi terlihat normal hehe. Ambigu. Ya memang sih beberapa kawan gue jelasin permasalahannya, entah mereka paham apa enggak.

-----------------

Beberapa hari ini memikirkan tentang nilai aktualisasi diri-being superhero, juga tentang sentimen religi di Indonesia.

2 hal yang sangat Indonesia sekali adalah agama dan hal-hal mistik. Orang Indonesia gak lepas dari hal-hal tersebut. Karena sebuah penjelasan ilmiah, gue sekarang gak percaya pada hal-hal spiritual............ Awkward sekali mau lanjut menulis hal ini hehe, karena masyarakat belum siap menerima hal-hal seperti ini. Jadi demi keselamatan diri sendiri, lebih baik jangan ditulis hihi.

Tapi gue mau jelasin faktor utama dan hasil positif mengapa gue gak percaya sama hal-hal berbau spiritual. Sejak kecil gue selalu takut sama hantu, hal-hal berbau creepy dan sama sekali gak doyan untuk nonton film horror (kecuali bareng bareng). Ketakutan-ketakutan (dan kepercayaan) pada hal-hal tersebut membuat mental gue lemah, dan parahnya menurun pada adek gue. Dan sekarang gue merasa lega gak percaya dengan keberadaan hal-hal tersebut. Ehe.

Tentang aktualisasi diri, gue percaya dengan adanya alasan kita dibutuhkan di society, kita bakal menemui kebahagiaan. Dan gue selama beberapa hari brainstorming menemukan hal yang pengen gue bisa lakukan untuk society. Akhirnya gue menemukan, gue harus ikut mencerdaskan bangsa!

Hehehe. Tapi belum tahu medium yang asyik yang bagaimana. Soalnya gue sendiri kan belum sepenuhnya cerdas, masak mencerdaskan tapi orangnya belum cerdas? Meski begitu, gue sudah mulai share bacaan-bacaan gue di ask.fm. Yah, meskipun formulanya belum sempurna, tak apa yang penting dimulai dulu.

Udah ah.