Senin, 15 Desember 2014

Support Circle: Perspektif Jojoz Tentang Seorang Yang Hanya Datang Ketika Butuh

http://mazcarer.blogspot.com/2010/09/my-poem-on-carers.html


Postingan kali ini tentang curhatan lagi hehe.

Setelah memutuskan untuk berhenti dari kantor, lalu fokus pada pendidikan dan beradaptasi pada sistem barunya, gue mencari support circle group diantara temen-temen gue. Layaknya Dian berusaha netral pada beberapa circle, gue awalnya berusaha seperti itu. Mungkin karena dulu gue buta terhadap beberapa circle di lingkungan angkatan gue.

Pengalaman pahit maupun fatamorgana menyertai perjalanan gue ini. Fatamorgana ini maksudnya seperti ketika gue merasa diterima tapi pada dasarnya tidak. Seperti ada yang membutuhkan hal-hal tertentu yang gue bisa, namun ketika kebutuhan tersebut telah terpenuhi mereka menganggap gue gak ada. Mungkin hampir seluruh orang mengalami saat-saat seperti itu.

Gue sebenernya gak membenci mereka sih, seolah antipati. Kecewa dan marah, iya tapi pada dasarnya gue lebih memilih solusi untuk mencari support circle group yang lain daripada beradaptasi.

Namun Kis twitter.com/kisuriel , salah satu tutor hitman system kultwit tentang fenomena teman seperti ini. Intinya doi menyarankan adaptasi terhadap sesuatu seperti ini. Karena kita memasuki fase baru dalam kehidupan. Para temen-temen karena, entah kerja, keluarga atau hal dewasa lainnya mungkin tak cukup waktu lagi untuk kumpul-kumpul seperti dulu lagi. Menurut doi, harusnya kita bersyukur kita masih dihubungi, karena sebagai brother yang memiliki value adalah sah-sah saja kita diminta bantuan, karena kita gak pernah kekurangan value.

Mungkin masih belum jelas. Awalnya gue merasa demikian, karena memang rasanya gak enak. Namun gue berpikir kalo memang nilai/value kita tak berkurangan, ya kita gak akan mempermasalahkan hal-hal tersebut. Menurut gue, hanya orang-orang yang berkekurangan saja yang mempermasalahkan hal itu.

Udah ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar