Rabu, 26 November 2014

Perspektif Jojoz Tentang Nusantaranger

http://comic.nusantaranger.com

Jadi setelah membaca nusantaranger.com/untukjagawana/ emang awalnya sedih.. wahh cuma segitu aja.. padahal perjalanannya rangga, dkk masih panjang sebenernya. Salahkan saja pada eksploitasi media nasional! Hahahaha.

Jadi tulisan hampir gak ada menye-menye nya, tulisan dari skeptis yang memang fanboy/jagawana tapi gak mau disebut fan. Karena idiom fan sendiri gue sangat benci karena mengarah pada kebodohan yang gue jadikan public enemies bagi bangsa ini. Jadi harap dimaklumin masih bocah wkwkwkw.

Udah ah. Back to topic.

Tau Nusantaranger (selanjutnya disebut NR) berawal dari fandom JKT48, dari situ para manusia langit yang gue follow (masih jaman jahiliah saat itu) pada ngomongin hal ini. Gue pikir ah ini palingan cuma sekedar tes ombak doang. Eh ternyata tiba-tiba udah jadi aja website dan komiknya hahaha.

Gue yang awalnya skeptis atau mungkin sensi kali yak, gak terlalu ikut hype, ngasi komentar skeptis banget awalnya. Namun lambat laun gue suka sama ceritanya, paling suka dengan buku Belantara dan Hitam. Namun karakterisasi Rangga, Rena, George, Naya, dan Rimba baru kerasa di buku Ombak, dimana gue bisa mengenal sifat dan karakteristik mereka masing-masing. "Ah yang pasti begini si Rangga nih. Ohh Naya itu kayak gini orangnya" semacam itu.

Poin yang kedua adalah growing fans dan promosi. Awalnya gue mengira Shani, dkk cuma manfaatin fandom jeketi doang, tapi ternyata fanbase dari Sweta juga gak bisa dianggap remeh. Sweta gue pikir terkenal dengan komik Grey dan Jingga. Gue juga sempet memperhatikan skena komik lokal lagi bergairah terutama di sosial media, dengan hadirnya Sweta, Jati (God You Must Be Joking), dan lain lain (gue taunya cuma dua itu aja hahaha). Jadi masa depan komik lokal cukup terjamin di era digital. Yah ini cuma hipotesa gue sih hahaha jadi maapkeun kesotoyan eta kak Shani, kak Sweta, dan team :3

Poin yang ketiga, gambarannya kang Sweta killing abiss. Hal ini gue sadari di buku Belantara. Halaman fullcolour Rimba masih paling gue sukai--selain cover chapter satu Hitam yang menggambarkan betapa cantiknya Rena (ah andai lo umurnya 20 tahun dek). Mungkin tim NR mengalami proses metamorphosa kali ya. Ibaratnya mereka di chapter awal masih mencari formula yang bagus, terus akhir-akhir ini mereka sudah menemukan formula yang pas buat NR.

Twist juga hal yang paling gue sukai. Setelah buku Taring gue memuji Ines di departemen cerita yang selalu menebar twist, dipadu dengan goresan Sweta ada kekuatan magis sendiri. Ya gak melebih-lebihkan, emang kerasanya pas buku Belantara ke bawah ehehe. Ada gimmick-gimmick yang gue suka juga misal kelakuan konyol Rangga, kearifan sosial lokal yang menggambarkan pribumi secara menyentil :))), lalu ada cameo dari para tokoh Grey dan Jingga (gue baru ngeh saat sudah baca komiknya ahahaha). Kalo soal gimmick tentang kedaerahan gak efektif buat gue untuk mencari tau tentang istilah-istilah daerah yang dipake. Yaa gimana ya, mungkin karena istilahnya gak dibikin repetoir supaya nangkep di kepala. Malah gak jarang gue tau arti istilah itu saat membaca komentar-komentar di bawahnya.

Ya itu mungkin sedikit kesan. Mungkin ada beberapa yang lupa untuk dipaparkan, namun ntar aja kalo inget hehehe. Tapi gue berharap setelah NR ditamatkan, websitenya gak offline. Dan meski offline nanti pun entah bagaimana nanti supaya ada akses untuk membaca NR.

Untuk proyek ke depan dari tim NR gue masih skeptis kalo belum lihat langsung hehehe. Jadi kita lihat saja nanti!

Selasa, 11 November 2014

2 - Tenggelam



Lagu kedua pun selesai. Yay! Di tahap ini gue sedikit lebih membebaskan diri dari konsep awal dari yang lebih menekankan improvisasi, namun di lagu ini lebih kental unsur popnya. Hehe. Mungkin gegara lebih paham kalo gue seneng banget dengerin lagu country masa kini. Juga mungkin beberapa Japanese Pop yang kental banget dengan unsur gitar akustik. Dan ini lebih mudah ternyata.

Tenggelam itu bercerita tentang sebuah ketidaksanggupan menerima kenyataan. Bahwa dia menyadari kehilangan sebuah hal yang berharga dalam hidupnya. Bahwa seseorang berusaha untuk merebut kembali apa yang telah hilang tanpa merubah apapun apa yang terjadi di dirinya. Kebodohan yang membuat dia tidak menyadari apa pun. Hal yang terjadi pada seluruh lapisan pubertas.

Ohiya gue iseng upload lagunya. Check it out!


Udah ah.

Jumat, 31 Oktober 2014

Lagi Menulis Fiksi


Jadi sekarang lagi berkegiatan menulis fiksi. Ini dikarenakan sekitar 2 mingguan ini mencoba membaca komik-komik superhero, mengikuti sebuah akun ask.fm yang membahas tentang komik (american comic), dan tadi baru nyelesaikan film The Dark Knight Returns yang cool abis, gak kalah sama Marvel Cinematic Universe hahaha.

Bikin album? Moodbooster dan Momentum hilang entah kemana heheh. Gue ini orangnya dari dulu moody abis. Kalo beneran semangat emang bisa hasilin karya, tapi gak bisa long time dan multitask. Memang awalnya dulu satu karya pun gak bisa selesai, tapi makin ke sini gue bisa nyelesesaikan suatu karya meskipun masih ada kekurangan di sana sini.

Fiksinya bercerita tentang apa? Aslinya mau nulis tentang superhero, tapi ternyata hasilnya jadi anti-hero hahah. Mungkin ntar gue bawa doi ke jalan kebenaran. Dulu gue juga nulis fiksi untuk brand gue, konsepnya lebih kompleks dengan mengambil tema medieval jadi butuh riset khusus yang kemampuan gue sendiri gak sampe segitu hehehe jadi akhirnya mandek. Sedangkan fiksi yang lagi gue garap ini lebih ke arah permasalahan sehari-hari, jadi lebih mudah lah. Mungkin ke depannya gue bikin sebuah arsip dari karya fiksi gue, atau mungkin ntar jadi brand sekelas Marvel/DC hihihihi.

Ohiya, lupa. Ini komiknya untuk 17 tahun ke atas karena bahasanya bener-bener keras buat anak-anak di bawah umur. Inget nih.

Yang penasaran silakan klik link ini

Udah ah.

Senin, 27 Oktober 2014

Elfrida, Self Portrait and many more

Beberapa hasil kerja gue yang gue kerjain dalam 2-3 bulan ini. Iya, belum sempet di posting di sini hehe. Terlihat gue beberapa kali mengeksplor gaya-gaya menggambar tertentu.

Elfrida

Chandra #superdeformed

Claudia Phankova (Fashion Blogger) #superdeformed #sd

Groot from Guardian of Galaxy

Hammer Girl from The Raid 2

Robin Williams

Self Potrait

Joshua Wong

Laila - hijabers from google images LOL

Momon @nushmoon

Relawan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah 1

Relawam RLHS 2

Rocket Raccoon from Guardian of Galaxy

Vira Razak from Revara/Killing Me Inside
I'm very suprise setelah mengetahui kalo umur doi sama kayak gue :D

Sabtu, 25 Oktober 2014

Klimaks



So, sudah jadi satu lagu.

Ternyata gue gak puas sama hasil recording nya hahaha. Ampun jelek banget. Lalu berpikir ah mending gak usah terlalu dipromosikan muahaha. Dari sini juga gue berpikir ternyata gue kalo bikin lick/melody susah bangets. Kalo lihat Tohpati, Budjana kok gampang banget yak hahhh hahaha. Gue perlu berkali-kali take ulang untuk bikin lick nya jadi harmoni. Tapi hasilnya sama aja hahaha. Harus gimana nih ya.

So, judulnya adalah Klimaks.

Ibarat film, gue gak mau premis awalnya adalah pertemuan, jadi gue memulai dengan perpisahan. Jadi lagu ini bercerita tentang semua ego yang meledak. Ibarat terlalu penuh mengisi baterai, jadi meledak baterenya. Di fase inilah semuanya bermula. Ibarat ada yang bilang, "cowok itu cuma berjuang di awal" padahal sebenernya banyak juga cowok juga yang berjuang ketika sudah putus hahaha.

Dari pertengkaran-pertengkaran kecil lalu menjadi besar kemudian memuncak dan akhirnya kerjasama antar dua insan yang menjalin hubungan telah diakhiri sepihak. Gak adil memang, tapi ya begitulah hidup.

Gue dalam proses lagu kedua. Sulit hahaha.