Kamis, 01 November 2012
Orange Cake Creative Community: November's Story: Every Human Wants A Humanity
Orange Cake Creative Community: November's Story: Every Human Wants A Humanity: http://www.smu.edu/Lyle/HuntInstitute November' Story: Every Human Wants A Humanity Orange Cake Creative tahu bahwa semua manusia ...
Senin, 29 Oktober 2012
Kenapa Film/Drama Korea Mudah Bikin Galau?
http://forum.purseblog.com/television-and-cinema/korean-drama-43770-99.html |
Intro. Jadi gue menemukan seorang aktris Korea bernama Ha Ji Won yang awalnya gue tau dia main di Secret Garden, makin lama gue makin tau dia udah lama melintang di dunia entertainment Korea (mungkin 10 tahunan lah) dan kualitas aktingnya gak ditanyakan lagi karena sejak tahun 2001-2002 gue tau dia menjadi rising star. Padahal kan di Secret Garden juga seolah-olah dia rising star, kalo gue liat dulu eh ternyata udah dari dulu.
Lalu yang menjadi pertanyaan untuk Kak Ji Won adalah kenapa bermain di dua dunia ya? Maksudnya dia aktris film yang diacungin jempol buat aktingnya, tapi kenapa main di layar kaca juga. Gimana sih dunia ini. Kalo melihat dari idola gue sejak dulu, Gianna Jun aka Jun Ji Hyun dia ini malah mainnya film terus gak pernah main drama. Gimana sih dunia entertainment Korea ini.
Emang harusnya ngajak diskusi anak Hallyu team biar gak salah sasaran, atau mungkin pakar marketing dari Korea sono x) Ok. Cukup intronya.
Kalo bahasan judulnya sih gara-gara kebanyakan film Korea (film loh, bukan drama) yang gue liat selama ini kebanyakan Komedi-Romantis. Gue gak menolak kok kalo ada film Korea yang eksyen atau horor atau triller, soalnya dulu gue sempet liat TV khusus film Asia yang menyajikan showbiz nya Korea. Waktu itu ada film premiere bertema action, gue lupa ceritanya kek gimana tapi kalo lihat trailer-nya bikin gue pengen nonton aja.
Gue pikir gak bisa ditolak juga sih, mostly film korea itu bikin galau. Kayak yang gue tonton kemarin, di awal ceritanya memang komedinya asyik banget bikin ngakak terus, tapi setelah mencapai konflik penontonnya dibuat galau abis, apalagi nangisnya dibuat sedemikian rupa lagi. Sial. Jago banget deh pokoknya.
Kok bisa ya? Huft.
Anyway kalo dilihat dari film Jun Ji Hyun yang fenomenal di tahun 2001 (My Sassy Girl), kayaknya film lokal Korea sangat dicintai sama rakyatnya sendiri. Yah, filmnya emang kualitas bagus dan gue yakin promosinya gencar banget. Beda banget kan sama Indonesia yang hollywood centris abis. Mungkin karena Indonesia itu luas dan bioskopnya cuma ada di kota-kota besar doang.
Update: Jun Ji Hyun pada akhirnya main di layar kaca di tahun 2013 - 2014 dengan sebuah drama series hits berjudul My Love From Stars
Thailand sendiri mulai masuk pasar film di Indonesia. Gue gak tau persisnya mulai kapan, tapi di tahun 2011 kemarin ada sebuah film komedi remaja yang gue gak nyangka hebohnya di lingkungan sini baru di bulan Oktober 2012 ini. Membuat gue jatuh cinta sama Nattasha Nauljam yang rocking abis itu :D
Kalo film Thailand ini bang Alid paling tau :D
Jadi kesimpulannya apa? Ya pokoknya Indonesia harus kayak Korea deh. Soalnya Pak Yuswohady bilang negara kita ini udah punya kelas menengah yang sangat banyak, dan agar tidak menjadi seperti Malaysia yang gak bisa naik perangkat jadi negara maju maka Indonesia harus lebih banyak melahirkan anak-anak muda kreatif seperti yang dilakukan sama Korea :)
Jumat, 26 Oktober 2012
#FollowFriday: @malesbanget
Di Twitland punya budaya yang baik yaitu dengan menyarankan seseorang untuk mem-follow seseorang setiap hari Jum'at yang dikenal dengan hashtag #FollowFriday atau #FF.
Nah kali ini akun twitter yang harus kamu follow adalah @malesbanget!
@malesbanget adalah akun resmi dari situs komedi Indonesia yang berdiri sekitar tahun 2005 (?). Setiap hari ada tiga sampai artikel komedi yang mereka tulis di situs mereka. Dengan warna dominan merah, situs ini selalu berharap ada yang ngirimin mereka makanan ke kantor mereka (?).
Lagipula inspirasi gue posting ini adalah gara-gara mereka juga x)
Jadi setiap Jum'at mereka juga bikin artikel #FF, biasanya sih mereka menyarankan kru-kru mereka dibelakang layar untuk di-follow. Kadang kalo mereka gak punya alasan mengapa kita harus follow seseorang mereka menulis alasan yang gak masuk akal dan terkesan dipaksakan, kadang juga ditulis apa adanya dengan wajah tak berdosa. Yah namanya situs parodi.
Kalo artikel yang paling gue seneng adalah artikel 'Apa Yang Harus Kamu Lakukan?'. Gue sendiri geleng-geleng kepala, ada aja ide mereka untuk membuat sebuah keadaan terdesak yang harus kita temukan solusinya. Lalu gue juga salut sama desain grafis mereka di setiap artikel yang keren abis. Mereka juga mengakui hal tersebut di FF yang lalu.
Udah ah. Follow ya.
Jangan Berhenti Untuk Suarakan Anti-Korupsi!
![]() |
http://tumbuhberbagidiridhoi.blogspot.com/2012/02/mencabut-akar-budaya-korupsi-di.html |
Kepikiran. Minggu-minggu kemarin gue sempet menangkap tweet dari @jokoanwar, sutrada kawakan Indonesia.
"Kalo dulu para founding father bangsa ini gak capek perang secara fisik untuk ngusir imperialisme, kenapa kita capek untuk suarakan anti-korupsi?"
Mungkin momentum pas sekali dengan heboh penyidik KPK yang mau ditangkap paksa sama polisi. Kalo itu sampai terjadi, jelas polri citranya langsung jatuh. Jadi dulu gue sempet denger kapolri sebelum pak Timur Pradopo bilang citra polri yang tumbuh baik lalu harus hancur begitu saja karena kejadian itu. Emang sih untuk tahun 2012 ini pencitraannya pake "girlband" hehehe.
Balik lagi kebahasan. Kalo pemikiran masyarakat urban yang anti-korupsi kayak gini nyambungnya emang ke semangat punk. Kalo dilihat sejarahnya di wikipedia, punk itu gerakan perlawanan ke pemerintah Inggris. Tapi kalo lihat punk di 2010-2012 ini musiknya cenderung ke arah masalah cinta-cintaan. Haduh.
Gue sih gak masalah sih toh gue juga bukan anak punk yang sejati. Tapi ngeliat anak muda yang tergerus globalisasi dan gak peduli sama negara dan bangsanya sendiri itu miris sekali. Harusnya anak muda sekarang berpikir untuk membantu bangsanya sendiri untuk maju bersama bukan malah terpukau dengan kemilau asing yang glamour, atau gue lebih suka nyebutnya hururut dunya, tipu daya dunia.
Balik lagi ke korupsi. Negara Indonesia nomer satu dalam hal korupsi se Asia!
Gue yakin semua anak muda yang doyan internet pasti tau hal ini, tapi gue yakin juga mereka pasti lupa. Dan ketika gue katakan lagi, gue yakin mereka nganggepnya fakta itu adalah hal yang usang. Miris ya. Hahaha.
Fakta terbaru adalah 20 gubernur dari 33 propinsi di Indonesia terjerat kasus korupsi dan sekarang kasusnya lagi diproses sama KPK! Gilak.
--------------------------------
Jujur, gue sebagai anak muda belum merasakan akibat dari ulah korupsi orang-orang. Iya ini bener. Suwer. Maka dari itu gue rada gak semangat kalo bahas soal korupsi. Soalnya gue gak ngerasain akibatnya secara langsung. Nah kali ini gue coba berpikir.
Sekarang gue ibaratin aja Koruptor itu maling. Dan biasanya para maling ini kalo di desa suka dikejar-kejar massa. Bahkan langsung dibakar. Merugikan orang lain. Nah seperti itulah.
Jadi setiap maling harus dihukum.
Suara "hukum mati para koruptor" udah jarang gue denger. Sayup-sayup heboh KPK kemarin juga udah gak terdenger. Kita lihat sendiri KPK tebang pilih memilih kasusnya. Tapi sebagai masayarakat kita jangan putus asa dan berkecil hati, karena meski tebang pilih KPK jalan terus!
Yang dibutuhkan KPK adalah dukungan dari masyarakat. Jadi masyarakat apalagi anak muda kayak gue ini jangan berhenti untuk suarakan anti-korupsi.
Dulu banged gue sempet berdiskusi dengan Mas Bengbeng, salah seorang desainer grafis yang udah mapan hidupnya. Dia ini aktivis semacam aktivis cinta tanah air juga dan bilang kalo bangsa Indonesia ini lebih memikirkan sandang pangan hari-harinya daripada memikirkan nasib sodara sebangsanya.
Gue setuju juga waktu itu. Karena ini bahasannya politik banged, jadi gue yakin ada konspirasi besar dibalik mindset orang-orang yang lebih memikirkan sandang pangan hari-harinya.....
-----------------------
Well, tulisannya berhenti di sini, karena kemarin gak sempet lanjutin x)
Tapi gue nemu postingan yang nyambung sama tulisan gue kali ini :)
Rabu, 24 Oktober 2012
Dilema Menonton Konser Musik
http://www.soundproofmagazine.com/Canada/Events/Vans_Warped_Tour_Race_City_Speedway.html |
Intro. Bagi orang yang pemikirannya urban (tapi hidup lingkungan desa) menonton konser musik adalah life style yang menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi yang ngadain konser adalah sebuah komunitas, dimana rata-rata yang nonton adalah kenalan dari tiap-tiap performers yang udah kenal lumayan lama. Wah tentu itu menjadi nilai plus tersendiri.
Yang gue maksud di sini adalah konser band-band indie loh bukan konser band-band major label yang kaya-kaya itu. Meskipun gue sendiri belum pernah ngerasain masuk komunitas indie kayak gitu, tapi seperti apa yang kalian ketahui kebanyakan isi blog ini adalah kesoktahuan gue. Hahaha.
Gue menjadi anak band bukan dari kemarin sore, itu yang baru gue sadarin sekarang x)
Menonton konser musik memang bukan hal yang rutin gue lakukan, tapi gue tau rasanya ketika komunitas indie mengadakan konser dengan bintang tamu sebuah band major label dengan fans fanatiknya. Sebenernya gue gak mau beda-bedain sih, cuma rasanya beda aja ketika kita melihat band pembuka dan orang-orang pada mengelu-elukan band itu dan kita gak tau apa-apa dengan band itu. Itu rasanya beda banget.
Gue yang berpaham hipster membawa gue selalu penasaran dan terbuka pada musik-musik baru sehingga gue gak selalu konsisten pada satu jenis musik tertentu. Hahaha.
Oke cukup intronya.
Bagi orang desa kayak gue ini menonton konser mungkin sebuah barang mewah, perlu perjuangan semisal menabung, gak jajan selama sebulan, persiapan fisik juga dan mencari-cari informasi tentang tiket, angkutan dan lokasi. Semua butuh perjuangan.
Tiket masuk. Seolah-olah menjadi barang mewah dengan harganya terlampau mewah juga. Namun seringkali tiket masuk ini dirobek ketika masuk venue. Jiahahahaha. Jahat sekali nih panitianya. Padahal kan buat kenang-kenangan. Lagian mahal-mahal belinya akhirnya cuma dirobek doang.
Nah kemudian kadangkala gue sempat menangkap stand booth yang jualan mercahndise band-band yang akan perform. Nah timbullah keinginan untuk membeli merch-merch yang bertebaran gitu, selain karena tergoda dan bisa dibuat kenangan, kita juga bisa mendukung brand-brand tersebut untuk hidup. Memang sih katanya Bang Peter, kalo clothing mendukung acara-acara musik seperti itu profitnya gak langsung dirasakan. Tapi biasanya barang-barang yang dijual terbatas sekali dan gak akan dijual di lain hari. Hyahhh.
Bagaimana gue melihat peluang ini?
Kalo gue sih punya ide maketin tiket masuk dengan produk. Lhoh ntar pada make kaosnya yang sama? Lhoh distro kan produknya terbatas dijamin gak bakalan sama deh. Jelas ntar kita bakal nurunin harga dong? Yah namanya juga promosi bos, seperti yang gue bilang di atas dampaknya gak dirasain langsung. La kalo gitu ekslusifitas-nya bisa berkurang dong kan semua orang bisa beli? Iya, nah makanya kita harus per-limit juga siapa yang bisa beli produknya. Misalnya dari jam berapa sampai jam berapa. Atau produknya yang kita limit, atau kita jual produk yang clearance sale kan bisa. Tapi lebih baik jangan setengah-setengah deh.
Nah begitulah. Patut dicoba :D
Langganan:
Postingan (Atom)