Selasa, 31 Juli 2012

Need And Want On Complicated Person

needs-vs-wants

Berbicara Ketuhanan memang sangat pas sekali di bulan Ramadhan. Saat ini gue pengen bahas kebutuhan kita dan keinginan kita.

 

Sebelumnya gue jelasin dahulu suasana politik di Indonesia saat ini. Indonesia dewasa ini terlalu Liberal. Orang-orang pinter ngomong di Indonesia banyak yang membela kepentingan individu. Namun kubu Konservatif banyak yang tidak pandai bicara, ekspresi mereka kebanyakan disalurkan kepada kekerasan. Well, ini tidak sehat. Gue sebenernya anti kekerasan bukan anti Konservatif, tapi melihat mereka muncul di tivi itu udah sangat berbahaya sekali. Yak, ini namanya berburuk sangka.

 

Salah satu stasiun tivi mempunyai sebuah acara yang sangat pro sekali kepada kubu Underrated di industri musik Indonesia. Kemudian ketika gue melihat kenyataan bahwa kubu Konservatif mengambil acara ini, dan segalanya penuh dengan kekecewaan.

 

Tapi hari ini, gue menemukan suatu yang beda. Bintang tamunya adalah seorang penceramah memakai blangkon. That’s weird you know, kubu Konservatif yang ekstremis memberi space untuk seorang yang ber-blangkon? Benih-benih harapan muncul untuk hari ini, bahwa acara para kubu Konservatif ini terbuka bagi siapapun, dan memberi gue pelajaran lama yang perlu ditulis kembali.

 

Ada satu blog yang penuh dengan pemikiran tassawuf yang pernah gue baca bahwa falsafah hubungan kita dengan Tuhan kita adalah seperti anak dan orang tua.

 

Itu sudah memberikan semua jawaban jika pemikiran lo terbuka :)

 

Orang tua tahu apa yang terbaik buat anak-anaknya, tapi kadang yang terbaik buat anak-anaknya itu tidak sama dengan keinginan anak-anaknya.

 

Itu pemikiran Liberal. Hahaha. Gak terlalu salah, tapi coba dilihat dari perspektif lain.

 

Masa kecil. Gue paling inget ketika menjelang masuk sekolah gue diajak nyokap buat nyari buku-buku tulis di pasar. Gue nyadar kalo waktu itu gue gak pernah nyadar kalo kebutuhan gue adalah peralatan sekolah seperti buku tulis, pensil, dsb.

 

Orang tua tau kebutuhan anaknya :)

 

Lalu ketika sampai di pasar, gue menemukan pedagang es cendol manis. Lalu ketika gue merengek minta dibelikan nyokap gak mau membelikan gue. Well, kadang keinginan anak tidak sama dengan keinginan orang tua terhadap anaknya :)

 

----------------------

 

Tuhan tau apa yang terbaik buat kita. Karena Dia Maha Mengetahui.

 

2 tahun yang lalu gue mendengar pelajaran yang persis sama dengan ceramah tadi dari beliau.

 

Dewasa ini, lamaran kerja gue ditolak. Oh berarti Tuhan mempersiapkan sesuatu untuk gue, atau malah udah kasi gue sesuatu?

 

Yak, seperti masa kecil tadi. Kita gak pernah nyadar akan sesuatu yang orang tua kita kasi kepada kita. Karena kita juga gak tau apa yang kita butuhkan.

 

That’s why, gue menyebut manusia memiliki pribadi yang rumit. All of you have a complicated personal. Kalo enggak, mungkin gue aja deh sebagai contohnya.

 

Gue memiliki cara tersendiri untuk mengerti, setiap manusia juga memiliki cara sendiri untuk mengerti. Kadang kala kita membutuhkan sesuatu tapi kita gak pernah menyadarinya, karena kita terlalu berkonsen kepada apa yang kita inginkan.

 

Gue menginginkan brand clothing yang gue bikin menjadi brand yang dikenal dunia. Dan ketika gue bertanya, apa itu yang terbaik buat gue? Itu bukan pertanyaan yang mudah.

 

Bahkan ketika gue bertanya, bagaimana kalo semua itu terjadi? How if it’s all work? Gue belum bisa jawab.

 

Gue kasi tau rahasianya ya, gue yakin ketika lo udah bisa menjawab dua pertanyaan itu lo bakal bisa mencapai mimpi-mimpi lo yang lo idam-idamkan selama ini. Karena pertanyaan kedua ini dari motivator-motivator yang terkenal di dunia. Mereka menyebutnya dengan mempantaskan diri untuk menerima apa yang selama ini lo idamkan. Apa diri lo udah pantas buat ngedapetin semua ini?

 

Tapi ketika orang tua melihat kegigihan anaknya pada kegemarannya pastilah mereka mendukung :)

 

Terakhir, gue kasi satu falsafah Ketuhanan tentang doa kita pada Tuhan.

 

“Ketika kita berdoa meminta sesuatu pada Tuhan, Tuhan membuka kesempatan kita untuk mendapatkannya. Masalahnya adalah kita mau apa enggak :)”

 

Know what you want and need, tetapi jangan lupa untuk bersikap bijak ketika sesuatu itu datang. Keajaiban datang dari mana saja (bahasanya orang Kristen hehehe).

 

Udah ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar