Jumat, 16 November 2012

#FollowFriday: @_supermomo




Sudah lama gak ngeblog, juga ngasi FF. Hohoho. Lagipula blog ini gak ada yang bakal baca kalo gue gak blogwalking juga hahaha.

Oke. Lanjut. Follow Friday kali ini adalah @_supermomo seorang seleb twit yang gue inget banget kalo dia ini gue follow karena baca profil dia di Nyunyu.com (eniwe website ini masih ada kan ya?) dan setelah beberapa bulan follow gue menangkap beberapa kebiasaan.

Satu, dia hampir kenal semua seleb twit di twitter. Oh iya, apa sih seleb twit itu? Menurut gue pribadi seleb twit itu adalah akun-akun twitter yang followersnya banyak dan interaktif. Seringkali mereka ini adalah penulis, gegara pengaruh Raditya Dika yang kuat banget di Twitter. Tapi Momo bukanlah penulis, kalo gak salah dia seorang freelancer untuk desain grafis. Gak tau bener apa salah.

Dua, twit-twitnya hampir gak ada mention nya sama sekali. Dia jarang pake 'RT' lebih banyak pake reply.

Tiga, hampir 24 jam dia ngetwit. Iya. Bener. Tiap gue ngecek TL selalu ada dia. Pake robot? Oh enggak. Kalo kamu follow dia selama beberapa hari kamu bakal tau sendiri kalo dia ini gak pake robot buat ngetwit.

Empat, twitnya kebanyakan nyindir. Ini yang paling gue suka. Hahaha

Jadi berminat untuk follow dia? Jangan lupa disapa orangnya. Hahaha :D

-------------------

Anyway, apa sih kriteria gue untuk menentukan seseorang untuk di-follow? Gak tau. Subjektif aja sih. Asal gue suka ya gue tulis. Hohoho

Rabu, 07 November 2012

Responses For My Post About Aiu Ratna #1

http://www.inmusic.jp/news/the_aiu_1.php


Gue pengen bilang fuck dulu.

Di saat gue khawatir bakal datang. Ternyata datang. Sial.

---------

Oke. Post gue di sini terntyata dapet respon


Aiu ratna is not profesional. She is never working & just increasing twitter follower that Almost of them is kid & childreen.
Indonesia is stupid country that’s why many follower but no quality, lazy. That’s not profesional, not hard working but

always spread & increasing follower that almost kid & childreen. Weird & funny : aiu ratna working on japan but 98%
follower is indonesian kid. That’s stupid.



she is litle crazy & look at the attitude. fu*king ridiculous and not profesional, that’s why she got many follower but most of them are kid that still don’t understand. But, i don’t know, maybe she is drive by her producer or management just for money. but i think the producer look don’t care anymore about ethics.
oh man, Please Don’t Kill your childreen generation just for fu*king shit business. that’s not good. Eat your shitty money. 



Aiu ratna producer: Andi ayunir drive shit business. Don’t believe his shit business bro including aiu, she is already fired
from garasi and miles.



http://kapanlagi.com/showbiz/selebriti/lala-begg-dirugikan-andi-ayunir-300-juta.html


http://translate.google.com/translate?hl=en&ie=UTF8&prev=_m&sl=auto&tl=en&u=http://m.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/lala-begg-

Comment kedua

Kami peringatkan untuk anak-anak diluar sana. Aiu ratna itu tidak pernah kerja sendiri tapi anehhnya kalian bersusah payah memuji-muji, dibaik-baikin, kalian yang malah kerja keras, nanti salahpun akan akan tetap dianggap benar dan terus dibaik-baikin. Biarkan dia kerja sendiri. Pengemis dan pengamen saja kerja keluar keringat sementara apa yang dilakukan aiu ratna hanyalah update status di twitternya @aiu_e_o yang hanya berisi candaan padahal tidak pernah kerja, apa yang dia lakukan hanyalah memegang ponselnya dan merangsang anak-anak kecil agar followernya bertambah tak hayal anak-anak remaja yang notabene masih anak sekolah smp dan sma yang belom melek soal uang & kerja banyak kemudian menjadi zombie follower idiotnya dan sudah menyebar gak karuan, apa yang aiu ratna lakukan adalah sadar sementara anak-anak itu sebetulnya tidak tahu apa-apa, akibatnya anarkis. Sementara aiu ratna nya sendiri menganggap semuanya masa bodoh, nanti yang salah siapa? Dia? Mereka itu tidak mau disalahkan dan tidak mau merasa bersalah dan mereka itu tidak mau susah!! Malah kalian yang jadi bersusah susah. enak saja, memangnya masyarakat itu mainan apa? Tidak mendidik sama sekali, itulah salah satu sikapnya yang tidak profesional. Aiu ratna, dia memanfaatkan anak-anak kecil agar pamornya menyebar. Anak-anak remaja indonesia memang gampang diprofokasi karena memang pendidikan anak-anak kita itu rendah sekali, sungguh ironis. Pokoknya untuk kalian dilarang mengedit wikipedia ini lagi. Biarkan si aiu ratna kerja sendiri, jangan sampai malah kalian jadi membela dan bahkan sampai ada yang mati-matian membela. Mereka itu jualan, apa ada terus orang jualan dihormati? Merasa dihormati , kemudian terus merasa pantas & besar? Sikap attitude nya jelek dan udah dikeluarin dari miles dan garasi. Gak pantes lagi dijunjung-junjung. Penjual minta dihormati, IBLIS sejati!!!

Andi ayunir juga pernah melakukan penipuan penggelapan dana 300 juta milik lala begg tahun-tahun sebelum album grateful passport dan minority keluar, banyak dugaan dana penggelapan tsb digunakan untuk kedua album tsb. Termasuk aiu ratna menerima aliran dana penggelapan tersebut.

http://m.tribunnews.com/2010/06/09/komposer-andi-ayunir-dilaporkan-lala-begg-terkait-penipuan-300-juta

Kami peringatkan, tidak ada orang iri diluar sana, bersikap dewasalah atau anak-anak generasi remaja kita semakin rusak.


Yang bikin gue kecewa adalah orang ini nyantumin identitas anonim. Gue bisa aja kan gak peduliin komentar dia. Dan menganggap hal ini gak ada? Tapi yang bikin menggelitik adalah kalimat dia,

Kami peringatkan, tidak ada orang iri diluar sana, bersikap dewasalah atau anak-anak generasi remaja kita semakin rusak.

Ya. Biasanya postingan berisi pencelaan dan mengdiskreditkan orang lain adalah postingannya orang yang sakit hati dan iri. Tapi kenapa orang iri itu ngaku ya? Ini luar biasa :D

Namun fakta yang gue dapet adalah gue kelupaan kalo di belakang seorang artis ada produser dan gue mendapat satu nama, yaitu Andy Yuniar.

So ini bakal bersambung karena banyak bahan yang dibutuhkan :)

Selasa, 06 November 2012

Support Our Brand Local

ebay.com



Dengan daya konsumsi masyarakat Indonesia yang tinggi bahkan di tengah krisis di tahun 2009 kemarin menjadikan Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan di mata Internasional. Pertanyaannya gini, mau gak kita cuma menjadi pasar untuk produk-produk luar negeri?

Oke. Bagi yang gak mudeng dengan bahasa ilmiah x) sederhananya kebanyakan bangsa Indonesia membeli produk luar sekarang ini. Dan akibatnya? Produk-produk bangsanya sendiri banyak yang gak laku dan pengusaha-pengusaha muda Indonesia jadi terancam.

Contohnya gimana sih? Orang-orang lebih suka ke Starbucks, Seven-Eleven, Circle K, Alfamart (oke ini milik luar sekarang), McD, KFC. Yah meskipun sudah banyak sekarang berjamuran KW-KW an merek itu. Tapi merek-merek luar itu masih saja terlalu eksklusif untuk bangsa Indonesia. Padahal faktanya ada produk lokal yang lebih eksklusif dari merek-merek luar itu.

Memang sih ada merek luar yang bangun pabriknya di Indonesia, dan itu sangat baik sekali meskipun dengan nama merek luar. Tapi inget kan kasus RIM/Blackberry membangun pabrik di Malaysia? Yang ternyata sebelumnya mereka akan bangun di Indonesia tapi gak jadi? Dan yang bikin prihatin, bangsa Indonesia sendiri paling banyak menggunakan Blackberry dan itu terus bertumbuh. Dan berita terhembus itu ditengah perseturuan sengit di antara bangsa Indonesia dan Malaysia. Hahahaha. Ini bikin dilema.

Apalagi temen-temen gue sekarang tambah banyak yang pake BB dan itu social banget gadgetnya.

Seperti postingan sebelumnya gue udah bilang kita jangan sampai menjadi Malaysia yang mungkin kasusnya mereka tidak menghidupkan brand-brand lokal alias mereka gak tertarik dengan produk dari negerinya sendiri. Beda dengan Korea, dimana merek-merek lokal sangat diminati sekali. Contohnya kayak Samsung dan LG yang jadi pemimpin pasar di Korea, ada juga Hyundai yang gak kalah juga. La Indonesia?

Postingan pak Yuswohady cukup menggelitik.

Liburan di luar negeri what the fuck lebih murah daripada liburan di negeri sendiri. Padahal semua sangat setuju kan kalo negeri Indonesia itu lebih indah daripada negeri luar sanah.

Di kolom komentarnya terjadi perdebatan yang cukup seru, dimana banyak yang menyalahkan pertumbuhan konsumsi bangsa Indonesia gak dibarengi pembangunan infrastruktur yang baik juga. Contohnya gini liburan ke Singapura udah bisa dijangkau biayanya oleh kaum menengah bangsa Indonesia daripada liburan ke Rajaampat, di Papua sana. Mungkin bisa tanya sama yang travel blogger deh :D

Memang sensitif sih, soalnya bang Alid mau ke Jepang. Hahahaha.

Kalo kita salahin pemerintah, terus bergantung dan berharap supaya infrastrukturnya cepetan dibenerin dan dibangun, rasa-rasanya gue optimis kalo itu perbuatan yang sia-sia. Kalo nunggu pemerintah kita yang satu ini lama-lama bisa kesel juga. Maklumlah anak muda, gak mau menunggu terlalu lama maunya yang spontan :D

Di dalam postingan pak Yuswo juga membahas masalah tambah maraknya artis-artis luar negeri yang datang ke Indonesia. Bagi gue itu sama aja sih kayak tulisan gue di atas, dimana orang-orang lebih membeli merek luar ketimbang merek negeri sendiri.

Dilemanya malah gini. Artis luar tiketnya mahal, artis dalam negeri tiketnya murah!

Untuk Vierra sendiri besok di kota Pahlawan seharga 25ribu (presale), sedangkan konser Paramore yang di Bali dan Jakarta tahun lalu paling murah 500ribu!

Gue sempet juga periksa Timeline, lucunya ada twit yang menganggap bahwa dengan membayar mahal tiketnya maka gak akan ada tawuran :D

Kesimpulannya, kalo bukan kita siapa lagi?

Pemikiran gue sendiri kalo Petersaydenim (brand lokal) terlalu mahal, bikin brand aja sendiri terus saingin mereka. Tapi jangan saling bunuh merek lokal. Seperti itulah semangatnya kang Peter :D

Caranya gimana?

Kalo Blogger, cobalah menulis tentang hal ini sesering mungkin. Kalo orang yang sering nonton konser, sering-seringlah nonton konser musisi Indonesia. Atau kalo jadi promotor musik jangan nawarin artis luar dengan harga yang bener-bener gede. Kalo jadi traveller sering-sering aja ngelilingi Indonesia dan nyaranin buat keliling dalam negeri. Kalo jadi orang awam ya periksa dulu lah ini made in negara mana, kalo emang negara kita gak produksi ya boleh aja pake produk luar :)

Yah jangan terlalu ekstrim juga. Kalo kualitas lokal lebih jelek daripada luar lebih baik milih yang luar. Tapi ini beda lho antara kualitas dengan produk kultur budaya :D

Support our local brand!

Senin, 05 November 2012

Follow Friday: @de_muthy




Oke. Sori ini sebenernya gue nulis di hari Minggu dan Jumat kemarin gak ngepos masalah FF juga x) iya sebenernya gara-gara gak ada inspirasi orang-orang yang di follow sih. Sulit banged mencari alasan yang tepat dan kuat untuk mempengaruhi orang lain untuk memfollow orang yang kita saranin untuk follow.

Tersangka.

Namun, tiba-tiba dapet seseorang yang emang bener-bener sayang kalo gak di follow. Namanya Dewi, kakak kelas gue terpaut 3 tahunan lah. Dia sekarang kuliah kedokteran di Malang, entah universitas apa gue juga kurang begitu tau soalnya kita juga gak akrab-akrab banget. Ya gue tau dia, tapi dia mungkin lupa-lupa inget sama gue. Maklumlah gue kan dulunya anak introvert, sedang dia populer :D

Kenapa dia harus di-follow? Karena dia sedang membangun personal branding sebagai Duta Ngupil Indonesia. Itu aja sih. Memang jarang aktif sih di Twitland tapi setiap kali dia ngetwit membuat seseorang menjadi sukarela untuk meretweet. Begitulah.

Anaknya baik (sesuai bio di twitter), ceplas ceplos (pendapat pribadi), tiap kota mesti dia punya temen (ini Fafa, temen gue yang bilang), dan kalo diajak debat seringkali jadi frontal (pengalaman pribadi :p). Tapi after all, orangnya gokil kok, gue suka :D Oh iya. Karena kita sama-sama angkatan yang pertama kali mengadopsi jejaring sosial, gue sedikit tau kalo dia seringkali dianggap orang chinnese dan dia gak suka itu. Wkwkwkkwkw. Itu lucu.

Seperti yang gue bilang di atas, gue gak terlalu kenal sama ini anak, tapi gue emang bener-bener punya alasan khusus kenapa dia harus di follow :)

The Blog: dewimuthy.blogspot.com | Twitter: @de_muthy