Rabu, 28 Agustus 2013

Tentang Keimanan Dan Kemanusiaan

Lagi dengerin Frau lagi. Hari ini kalo gak salah mbak Lani baru ngadain gigs buat launching albumnya, Happy Coda. Dan tau gak wujud albumnya gimana? Buku partitur. Iya buku hahaha. Beneran anti-mainstream.

http://twiraadi.blogspot.com/2012/05/kinokuniya.html
Kelihatannya pasarnya nembak orang akademisi musik hahaha. Tapi Indonesia kejam loh bagi para musisi, pembajakan gak diusut dan gak jelas hukumnya gimana. Mungkin bukan gak jelas sih, tapi gak ditegakkan. Makanya masuk akal juga ketika mbak Lani menggratiskan albumnya yang versi mp3 di Yes No Wave.

Gegara ada yang bilang mbak Lani musikalitasnya kayak Rebecca Spektor, jadi pengen punya lagu-lagunya juga. Setauku tante Rebecca ngisi soundtracknya 500 Days of Summer (yang mudah bikin galau itu). Ya itu aja punyanya.

So, Keimanan Dan Kemanusiaan.



Kalo dalam perspektif aku sih dua poin penting tentang keimanan dan kemanusiaan:
1. Gak pelit
2. Gak mengejar materi

Udah itu aja, gak usah dijelasin panjang lebar hahaha.

--------------------------------

Godaan manusia sejatinya cuma tiga sih (terutama yang laki-laki) harta, tahta, wanita. Tuhan menciptakan kita dengan akal fikir dan hati agar kita tidak terjebak, mengejar, ditunggangi sama tiga hal tersebut.

Sebenernya semua masuk akal sih, cuma aku masih berusaha untuk menyimpulkan.

Menurut ada dua hal/pribadi yang berbeda antara anti-kemapanan dengan pribadi yang berjiwa keimanan dan kemanusiaan.

Orang yang anti-kemapanan dia tidak mengejar harta, tapi dia juga gak peduli sama sesamanya, dan gak ada usaha untuk memperbaiki keadaan sekitar.

Namun orang yang berjiwa keimanan dan kemanusiaan, dia juga cari harta, tahta, wanita namun dia membaginya 80% untuk sosial kemanusiaan. That's it!

Jadi aku ada kenal orang yang penghasilannya 40 juta perbulan. 30 juta penghasilannya dia habiskan buat bikin rumah layak huni buat orang yang membutuhkan. Dan itu sudah berlangsung 3 tahun ini.

Gendeng kan ya.

Alasannya apa sih? Ya keimanan dan kemanusiaan. Keimanan gak bisa tanpa kemanusiaan. Begitu pula kemanusiaan gak bisa tanpa keimanan. Seperti dawuh sang guru:

"Sesungguhnya keimanan tanpa kemanusiaan adalah pendusta agama, dan sesungguhnya kemanusiaan tanpa keimanan itu fatamorgana".

Kalo menurutku keimanan itu dasar agamanya, dasar akal pikir, perintah Tuhan. Kalo kemanusiaan itu dasar perasaan hati, tega gak lihat orang yang rumahnya gak layak buat dihuni?

Itulah yang pengen aku kejar. Gak pelit dan gak cuma ngejar duit doang.

Tapi aku hidup dengan orang tua yang selalu mengejar materi. Itu yang sulit. Itu tantangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar