Selasa, 28 Mei 2013

Perangi Kebodohan





Kalo ngomongin ORANGECAKE pasti ngomongin soal propaganda ya, soalnya gue pengennya setiap desain yang gue buat untuk ORANGECAKE punya pesan-pesan propaganda yang jelas gak keluar dari prinsip nasionalisme yang gue pegang.

Nah ini dalam rangka desainnya ORANGECAKE juga sih untuk bulan Juli. Garis besarnya masih tentang penjajahan. Yaiyalah, Indonesia ini kaya dengan sumber daya alam (dari rempah-rempah sampai tambang emas di papua) jadi negara apapun pasti pengen banget nguasain alam Indonesia ini.

Dari situ timbul propaganda-propaganda. Kalimat-kalimat seperti "Bangsa ini belum siap buat ngelola sumber daya alamnya sendiri" itu sebenernya kalo ditelaah kembali seperti propaganda-propaganda halus yang pada faktanya ngomong kalo "Bangsa Indonesia bodoh-bodoh gak bisa ngelola sumber daya alamnya sendiri".

Nah itu dia, kebodohan. Sejarah, meskipun hanya milik para penguasa tapi seyogyanya banyak yang bisa diambil pelajaran. Kalo sejarah bilang bangsa ini bisa dijajah selama 350 tahun lebih karena kebodohan. Lalu emang Atas Berkat Rohmat Alloh ya, anak-anak Indonesia ada yang bisa ngenyam pendidikan bahkan sampai ke Leiden yang waktu itu jadi barometer pendidikan dunia. Hingga Atas Berkat Rohmat Alloh anak-anak inilah yang mengawal pergerakan melawan penjajahan hingga kemerdekaan bangsa Indonesia.

Jepang sendiri setelah dia kalah perang, program andalannya adalah pendidikan. Jadi ngirim anak-anaknya buat mengenyam pendidikan di luar negeri untuk kembali ke negerinya buat membangun negerinya yang telah kalah perang itu. Dan hasilnya ya kayak sekarang ini, Jepang menjadi negara industri dan disejajarkan dengan negara-negara maju. Padahal waktu Indonesia sama Jepang di tahun 1945 sama-sama mulai dari nol kalo diperhatikan secara seksama. Indonesia baru merdeka dan Jepang sedang kalah perang, dan dua-duanya ingin pembangunan di negerinya. Jadi kenapa Indonesia baru jadi negara kelas menengah?

Pertanyaannya apa sih kebodohan itu?

Kalo menurut subyektif gue sih, kebodohan itu kayak sifat binatang. Jadi bedanya manusia sama binatang karena manusia punya akal fikir yang membuat kehidupan manusia jadi canggih kayak sekarang dan kehidupan binatang ya sama aja kayak jaman nabi Adam :D

Jadi kebodohan menurut subyektif gue adalah kecenderungan untuk tidak menggunakan akal pikir tapi cuma menggunakan hawa nafsu semata. Kebodohan harus diperangi agar kita tidak dibodohi dong. Sudah jelas-jelas cita-cita negara ini "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA", anggaran negara untuk pendidikan 20%  tapi masih ada aja tempat-tempat pendidikan bobrok.

Tapi gue masih riset kok masalah memerangi kebodohan, karena ini bakal jadi gerakan propaganda soalnya. Jadi barnagkali ada punya link bagus tentang pendidikan, kebodohan dan mencerdaskan bangsa silakan posting di komentar ya.

--------------------------

Gue sebenernya gak menutup mata sih kalo Indonesia menjadi negara kelas menengah di tahun 2013 ini. Hal-hal yang jadi barang yang susah dibeli 10 tahun yang lalu semisal mobil bisa dibeli sama rata-rata orang Indonesia. Keren juga.

Tapi pada kenyataannya euforia kelas menengah ini gue bilang semu, karena kita masih ketergantungan sama investasi-investasi pihak luar negeri. Kalo krisis jelas bakal kalang kabut. Tapi untung ada IMF yang siap memberikan dana, tapi harus ditukar sama sumber daya alam atau enggak kita diharuskan beli produk-produk luar negeri (dijadikan pasar maksudnya) :D

Semoga negeri ini selamat dari kebodohan dan pembodohan. Amin.

Kamis, 23 Mei 2013

ORANGECAKE Creative: Suara-Suara Itu Darimana?

ORANGECAKE Creative: Suara-Suara Itu Darimana?: Dulu beberapa tahun yang lalu gue menangkap pelajaran di AlQur'an, bahwa suatu berita harus dikonfirmasikan kebenerannya. Apa boho...

Ini tulisan gue tentang siapa aja sih dibalik kampanye anti-rokok.