Kembali lagi gue pengen ceritain tentang awal passion gue ke clothing. Kali ini gue pengennya nulis terus terang, tanpa ada sensor-sensor yang biasa gue terapin di post-post sebelumnya. Namun ini dari sisi gue, entah dari sisi yang lainnya heheh. Mudahan ini menjadi--mengutip kalimat DF, sebuah kotak yang akan gue buka kembali suatu saat. Awal nulis ini juga karena kesadaran gue meningkat setelah beberapa berdiskusi orang-orang expert entrepreneur di http://startupbisnis.com/forum join aja kalo mau mengetahui pemikiran-pemikiran entrepreneur yang baik gimana. Dan juga setelah membaca biografi Steve Jobs yang tebelnya kayak kamus Bahasa Inggris :D
Established 2011
Pada dasarnya pada tahun 2011 gue belum tau mau dibawa kemana clothing corporation ini, tapi gue bersikeras untuk memfaktakan bahwa Orange Cake sudah ada sejak 2011. Hahaha. Waktu itu gue masih SMA dan penuh dengan kelabilan, berada di pelosok terpencil dari hingar bingar kota Jombang di Ploso. Yang gue tau saat itu adalah dimana gue yakin akan menamakan clothing ini dengan "ORANGE CAKE".
Berawal dari kepanitiaan event musik yang ambisius, egois dan memaksakan dari gue di tahun 2010. Disitulah pengalaman pertama gue berkecimpung dalam hal membuat sebuah kaos siap pakai. Dan itu hancur lebur dengan kualitas kaos yang bener-bener tidak bersahabat. Hingga gue tahan kaos itu dan akhirnya memberikannya ke Opshid Malang Kota untuk dipakai sebagai seragam kuli saat Tasyakuran Sumpah Pemuda tahun 2012 kemarin. Hahaha.
Nama Orange Cake sendiri adalah hasil dari hubungan yang gue jalin dengan DF selama hampir setahun sejak 2010 kalo gak salah. Waktu itu gue paling inget dia selalu membuat gue penasaran hingga suatu hari ibunya membeli sebuah kue dan DF menceritakan kelezatannya hingga membuat rasa penasaran gue memuncak dan sampe sekarang gue aja masih penasaran gimana rasanya menggigit sepenggal kue yang namanya Orange Cake itu. Gue pernah berusaha pesen Orange Cake ke Cak Syafik dimana orang itu pernah ngomong kalo bisa bikin kue, meski itu adalah position adiknya tapi juga belum tau. Belakangan gue tau kalo dia/adiknya juga pernah bikin kue sweet seventeen buat DF. Hahaha. Warnanya biru kalo gue gak lupa.
Faktor lain yang gue yakinin menentukan penentuan nama Orange Cake adalah kata 'Orange' dalam Orange Cake adalah warna favorit gue ketika masih kecil. Gue berpendapat nama Orange Cake sendiri berarti gak jauh-jauh dari kehidupan gue sendiri.
10 OKTOBER 2011
Sebelum 10 Oktober, kalo gak salah gue sudah bikin akun page di Facebook dengan nama Orange Cake Shop. Tapi akun itu terbengkalai lama. Dan gue pakai kembali pada akhir 2011 dan awal tahun 2012 terbengkalai lagi. Hahaha.
10 Oktober adalah ulang tahun gue. Dimana gue lagi sibuk-sibuknya menjadi sekretaris sebuah event besar bertajuk, "Tasyakuran Sumpah Pemuda 2011". Gue paling inget waktu itu pagi-pagi dan sekretariat masih sepi sekali. DF sms gue duluan--suatu hal yang jarang sekali dia lakukan sejak gue lulus SMA ("Sms duluan" lainnya adalah ketika dia tanya tentang jurusan kuliah gue) dan bertanya tentang posisi gue saat itu.
Dia mengajak seorang temennya, Riri untuk mendatangi gue. Lalu dia memberikan sebuah benda kecil dari bahan flanel (yeah dia emang punya keahlian umum dari seorang cewek, bikin prakarya dari flanel) berwarna Jingga yang tampak antara sepotong semangka dan sebuah kue. Namun gue langsung tau itu adalah Orange Cake yang sering dia ceritakan. Benda kecil itu adalah hadiah ulang tahun gue dari dia. So sweet ya? Tapi perih hahaha. Belakangan gue tau kalo benda itu adalah hasil prakaryanya untuk sebuah tugas yang gak tau harus diapain setelahnya.
Waktu itu prosesnya gue inget setelah dia memberikan benda kecil itu, dia langsung keluar tanpa memberikan penjelasan lalu memutari lantai 2 gedung Ikhwan. Gue tau DF emang orangnya seperti itu jadi bagi gue gak masalah, tapi belakangan gue sadari kalo sifat alami cewek emang seperti itu hahaha. Jadi yang nemenin gue ngomong cuma si Riri yang bertanya-tanya tentang sekretariat panitia. DF memberikannya pun seperti bilang, "Aku pengen kamu nerima ini dan jangan protes!" jadi ketika gue tanya kegunaannya apa, dia hampir gak pernah menjawabnya dengan jelas.
Jadi pada waktu orang bertanya dan kelihatannya menginginkan sebuah jawaban singkat tentang arti dari Orange Cake atau kenapa gue menamakan clothing ini dengan nama Orange Cake gue selalu menjawab kalo Orange Cake itu adalah hadiah ulang tahun gue dari seseorang.
Perih emang mendapati hubungan gue dengan DF kandas. Apalagi nama Orange Cake memang berasal dari hubungan gue dengan dia dan gue setiap hari selalu memikirkan hal baru apa yang gue lakukan untuk Orange Cake. Hubungan gue dengan dia juga seperti ditakdirkan untuk tidak kembali seperti semula--karena dulu awalnya semua temen baik gue mengenal baik DF dan DF dianggap pula sebagai bagian dari keluarga itu. Kemudian gue menderita penyakit 'susah move on' dan ketika kita bertemu langsung selalu saja membuat gue frustasi. Gue tau dia bukan berniat seperti itu, mungkin dari guenya sendiri yang terlalu berlebihan. Gue depresi banget sampe gue rasanya ingin amnesia aja, kayak lagunya Rocket Rockers yang itu...
Nasib benda kecil oranye itu sekarang? Kalo gue gak salah saat jaman gue dan DF komunikasinya putus nyambung, kita berdua dipertemukan kembali saat gue menggarap desain buletin sekolahnya dia bersama Koyum, teman gue yang satu redaksi dengan DF. Awalnya dia gak datang, tapi pas revisi kedua dia datang. Mau gak mau kita terlibat komunikasi di situ, gue ketemu dia selalu mengawali topik dengan film. Karena gue pake lepinya Koium untuk menggarap desain, maka tiba-tiba DF memakai Irene Adler, lepi gue. Gue kaget plus khawatir dong, yang awalnya dia cuma lihat film list punya gue lalu beranjak lihat foto-foto gue, dan akhirnya ketemu foto benda kecil oranye itu, lalu dia menanyakan benda itu. Gue jawab masih ada, tapi pikiran gue waktu itu, oh yeah dia ada di dalam kardus yang jarang gue buka lagi. Hahahha. Tapi ketika menulis ini, gue tau itu benda bersejarah banget buat clothing ini dan harus disimpan dengan baik dan benar :)
Hayley's Shirt
Tanggal 15 dan 17 Agustus 2011. Waktu itu Paramore konser di Indonesia untuk pertama kalinya. Waktu di Bali, Hayley memakai sebuah kaos kuning yang dia coret sendiri dengan sebuah persegi panjang dengan tiga lubang persegi panjang berdiri. Dan Aha! Gue harus bikin replikanya! Keinginan itu juga berawal dari kaos-kaos replika yang sama tapi menurut gue tidak ada yang persis yang dipakai dengan Hayley. Lalu gue bertekad membuat kaos yang sama dengan yang dipakai oleh Hayley di Bali dan dijual di Orange Cake Shop.
Maka dari itu gue mengajak 2 temen gue waktu itu, Rio dan Kesi. 2 orang yang bisa menerima pikiran liberal dan ambisius gue. Hahaha. Dari situ kita bertiga mendapatkan kata setuju untuk masing-masing mengeluarkan tabungan untuk kaos ini, lalu pergi ke Surabaya untuk mencari bahan kaos. Tanpa petunjuk dan modal nekat lalu berdasarkan pengalaman gue yang pernah naik kereta ekonomi akhirnya kita muter-muter dari Pasar Kapasan, Pasar Atom lalu ke Pasar Grosir Surabaya. Di PSG kita menemukan kaosnya, namun menurut gue warnanya tidak cocok. Tapi pada akhirnya kita memakai kaos itu namun pembelinya ternyata tidak ada. Hingga akhirnya kaos itu gue jual rugi ke temen-temen gue. Pernah gue ceritakan alasannya di postingan yang paling dahulu hahaha.
Jadi waktu itu kualitasnya masih rata-rata---belakangan gue tau kaos itu berjenis katun kardet. Lalu ukurannya masih kecil banget, karena memang kaos buat anak-anak. Jadi salah langkah deh. Hahaha. Rio minta kaosnya sebagai ganti rugi, namun Kesi gak pernah menanyakannya lagi--mungkin karena dia sibuk dengan dunia fotografi sama kuliah perhotelannya.
Kaos Hari Musik THGB 1433 H
Event musik yang gue sebut paling atas adalah Hari Musik THGB yang saat itu diadakan di tahun 1432 H. Lalu di tahun berikutnya gue bertemu lagi dengan inisiatornya, Pak Munif. Dari situ beliau ingin event ini dilanjutkan, namun secara tidak langsung. Akhirnya gue melangkah duluan dengan membuat kaos lagi. Pada awalnya gue juga sudah membeli kaos untuk persiapan seperti ini dari Surabaya namun kualitasnya tidak cocok namun masih nyaman untuk dipakai.
Gue berkoar-koar di depan Pensi, memberi hadiah kaos untuk meminta dukungan. Namun pada akhirnya gue kena marah dan akhirnya gue gak terlalu berani menjual kaos itu padahal gue sudah bikin banyak. Akhirnya kaos itu dibeli temen-temen gue sendiri. Untuk cerita lengkapnya mungkin bisa dibaca di postingan gue yang dulu hahhaha.
Masalah kaos memang tidak gue permasalahkan, namun yang gue sesalkan adalah tidak diadakannya event Hari Musik. Itu bener-bener mengartikan bahwa perjuangan gue merintis Hari Musik bener-bener tidak ada bekasnya sama sekali :(
Untuk kaosnya sendiri ada dua edisi. Edisi pertama berwarna putih gue gak permasalahkan karena tepat banget desain, warnanya, serta ukurannya. Untuk edisi kedua, gue merasa ditipu. Kaosnya dibilang berjenis katun kombet 30 s--belakangan gue tau itu katun kardet. Ukurannya pun mengecewakan karena tidak mengutamakan panjang tapi mengutamakan lebar kaos.
Bertemu Dengan Mas Syafik
Gue tau orang ini sejak dulu namun gue mendapati keberadaannya saat dia ikut jadi peserta event Hari Musik yang gue jadi ketua panitia di situ. Temen gue, Fafa yang dekat dengan orang itu pun mempertemukan kita berdua. Dari berbagai macam obrolan pada akhirnya proyek kaos yang kita jalankan tidak ada eksekusi sama sekali. Fafa yang juga punya tanggung jawab yang lebih penting lalu Mas Syafik yang punya pasar tidak bisa tanpa Fafa.
Menurut gue masalah medasar adalah Mas Safik tidak pernah mau menjual Orange Cake. Dia sebenernya cuma butuh desainer yang bisa mengalirkan kreatifitas kata-katanya. Jadi menurut hemat gue, gue cuma nyari desainer untuk melanjutkan proyek ini.
Namun meski proyek kita belum berlanjut, gue berterimakasih sekali dengan mereka berdua ini yang meyakinkan passion gue di bidang clothing. Membuka mata gue tentang pasar Fotografer yang ternyata orang-orang berduit smua hahaha. Lalu tentang masalah rohani dan studi gue yang juga diberi pencerahan sama orang ini :)
Apalgi saat itu gue tenggelam dalam dunia ketidak move on nan, ditambah menerima kenyataan DF udah punya tambatan hati yang baru, gue juga mencoba mencari juga orang-orang yang mengerti tentang clothing di Jombang, gue juga waktu itu lagi ngrintis komunitas Shuffle di Jombang.
Bertemu Mylmo
Saat gue merintis komunitas Shuffle di kuartal ketiga tahun 2012--yang akhirnya kandas di akhir 2012, gue bertemu dengan sebuah band indie ini. Sebenernya bukan band ini aja sih, lebih tepatnya anak-anak SMA Grida Jombang angkatan 2010 yang saat itu udah kelas 12.
Masalah per-indie-an ini emang bukan hal baru bagi gue, karena dulu salah seorang temen gue yang kerja di Surabaya, Mawan mengenalkan dunia ini ke gue. Dia juga bercita-cita membangun sebuah distro di Ploso, namun entah dia masih labil atau gimana dia belum bisa mewujudkannya. Dia juga sering bantu-bantu gue tentang info-info terkini dunia indie. Dari Mylmo, gue mengetahui sebuah komunitas lagi yang cukup besar di Jombang bernama GM Manajemen. Akhirnya gue memutuskan untuk fokus di sini, belajar di sini tentang dunia clothing yang bersinergi dengan komunitas musik. Saat itu gue udah membaca artikel ini http://startupbisnis.com/tag/febby-lorentz/ lalu waktu itu gue juga mengikuti perkembangan Petersaysdenim yang mensupport banget musik-musik Hardcore.
Kembali lagi, sekarang gue dipercaya untuk membuat merchandise-nya Mylmo (singkatan dari My Little Monster). Namun karena gue bekerja sama dengan anak-anak yang emosinya belum terkendali jadi gue juga ketar-ketir sendiri. Hahaha. Gue juga sebenernya pengen lebih masuk ke dalam GM Manajemen utnuk belajar kehidupan clothing dan musik indie itu seperti apa.
Namun studi dan lingkungan gue belum tentu mendukung semua itu. Jadi gue harus pintar-pintar membagi waktu dan tanggung jawab di antara keduanya. Mudahan lancar aja. Amin.
Schitzo Dan Inspirasinya
Jujur, konsep desain Orange Cake berasal dari Schitzo punyanya Raka Cyril. Lebih tepatnya seperti katalog mereka di Desember 2012 yang retro abiss, meskipun gue sudah ngeluarin produk saat itu yang konsep desainnya juga retro. Gue terobsesi sama Schitzo sejak mereka mengeluarkan logo barunya--kemudian dilanjut dengan katalog Schitzo Animalia--yang menurut gue gagal di pasaran. Saat itu gue berpikir bahwa konsep yang dibawa oleh Schitzo adalah Medieval, tapi ternyata namanya adalah Retro. Hahaha.
Tapi thanks buat Raka, dia yang menginspirasi awal gue untuk dibawa kemana Orange Cake, yang memutuskan gue untuk menjadikan Orange Cake sebuah brand. Dan PSD yang membuka mata gue, bahwa merek dari negeri antah berantah bisa bersaing di luar negeri. Haha!
Perubahan Nama?
Gue juga inget ada yang kurang setuju dengan nama Orange Cake. Itu terjadi baru-baru ini juga. Ada dua orang, yang pertama adalah Adit--vokalisnya Mylmo yang berkata bahwa nama Orange Cake itu kurang sangar katanya. Hahaha. Lalu Dianzara yang gue minta saran kritiknya juga ngomong kalo Orange Cake itu bukan nama yang cocok buat anak muda--ditambah dia juga maklum karena gue pernah punya sejarah dengan nama ini yang membuat gue kaget.
Petersaysdenim juga nama kedua dari brand punya Peter. Namun gue lebih tertarik dengan pemilik brand Woles bernama Agitya yang ternyata punya brand lagi sebelum Woles bernama Yeah Right yang kedua-duanya jalan! Mungkin suatu saat gue bakal bikin brand baru yang lebih sangar dan anak muda banget. Hahaha!
Konsep Ke Depan.
Akhir-akhir ini gue berpikir tentang konsep pesan apa yang mau disampaikan dari sebuah desain kaos. Kemarin saat Adit gak setuju dengan nama brand Orange Cake, ada obrolan singkat dari personil band Diamond--apa gitu yang termasuk jajaran GM Manajemen. Ada dua hal yang gue tangkep.
Pertama, adanya praktik membeli sebuah artwork dari orang lain yang kemudian dijadikan kaos. Kedua, konsep yang dibawa clothing-clothing itu ada banyak macemnya tapi yang paling umum adalah soal propaganda, sex drug and alcohol. Setelah itu gue berpikir keras tentang itu dan akhirnya menemukan lagi konsep clothing yang memberi pesan tentang New World Order! Hahaha gila banget.
Dari situ gue berpikir pesan apa yang mau disampaikan kepada orang-orang indie dari Orange Cake. Gue sendiri juga punya konsep tentang Oranje Eiland yang punya cerita-cerita kepahlawanan, tapi gue memutuskan untuk tidak menulis lagi. Juga sulit banget mencari penulis fantasi yang cocok.
Lalu tadi pagi terbersitlah keinginan untuk menanamkan Nasionalisme. Lingkungan gue di Ploso mengajarkan dan menyebarkan tentang Nasionalisme, dosen gue sendiri ngomong kalo tren ke depannya Nasionalisme bakal diminati sejak perselisihan negara kita dengan Malaysia. Jadi gue berpikir untuk menanamkan Nasionalisme dengan cara Orange Cake!
Untuk detilnya mungkin gue jelaskan kapan-kapan deh, atau lo ikutin aja lewat facebook di http://fb.me/orangecake.creative atau twitter @ORANGECAKEc :)